Anda di halaman 1dari 16

PENGUJIAN STABILITAS SEDIAAN LUKA BAKAR

BERBAHAN BAKU AKTIF KITOSAN/EKSTRAK


PEGAGAN(CENTELLA ASIATICA)

OLEH:
A.A. ISTRI SRI HARTANI DEWANDARI
1308505034
PENDAHULUAN
LUKA PEGAGAN (CENTELLA
BAKAR ASIATICA) + KITOSAN

UJI
STABILITAS
DIPERCEPAT UJI OBAT
DAN STABILITAS BARU
JANGKA
PANJANG
RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu
bagaimana stabilitas dari sedian luka bakar dengan bahan
aktif kitosan dari ekstrak pegagan?
TUJUAN
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan data
data stabilitas sediaan luka bakar meliputi parameter bentuk
gel, warna, bau, homogenitas, konsistensi berat sediaan, pH,
profil KCKT, kandungan senyawa aktif/markerdan cemaran
mikrobiologi.
METODE
Penyiapan Sampel dan Kondisi Pengujian Stabilitas

Sampel 7 gr

climatic chamber

suhu 40 C dan RH 75 Suhu Kamar selama 6


% selama 3 bulan bulan

Pengujian pada minggu Pengujian pada minggu


ke-0, 2, 4, 6, 8, 10, dan ke-0, 2, 4, 6, 8, 10, 12,
12 16, 20, dan 24
Pengujian Stabilitas Fisika dan Kimia

bentuk gel, warna,

Fisika bau, homogenitas


dan mengukur
konsistensi berat,

pH pH meter dikalibrasi Diukur pH sampel

Kimia

Sampel dilarutkan Sejumlah 20 L

KCKT dengan metanol


hingga konsentrasi
tertentu
larutan sampel
disuntikan dalam
KCKT Waters 2487
Penentuan Stabilitas Biologi
dipipet pengenceran 10-1
sebanyak 1 mL kedalam
5 buah tabung diisi dengan 9
Penentuan Cemaran Mikroba tabung yang berisi
mL pengencer Pepton
Angka Lempeng Total (ALT) pengencer PDF pertama
Dilution Fluid (PDF).
hingga diperoleh
pengenceran 10-2

tiap cawan petri dituangkan


15-20 mL media PDA (Potato
setiap pengenceran dipipet 1 selanjutnya untuk tabung-
Dextrosa Agar) suhu 45 C
mL ke dalam cawan petri dan tabung berikutnya dibuat
dan segera cawan petri
dibuat duplo pengenceran hingga 10-6
digoyang sehingga suspensi
tersebar merata

Setelah media memadat,


Dibuat kontrol untuk menguji
cawan petri diinkubasi pada dihitung jumlah koloni yang
sterilisasi media dan
suhu 35-37 C selama 24-48 tumbuh
pengencer
jam
dipipet 1 mL pengenceran 10-1
Penentuan Cemaran Mikroba
3 buah tabung diisi dengan 9 ke dalam tabung ASA pertama
Angka Kapang - Khamir
ml Air Suling Agar (ASA) hingga diperoleh
(AKK)
pengenceran10-2

pengenceran dipipet 0,5 mL,


dituangkan pada permukaan
digoyangkan sambil diputar
media dalam cawan petri dibuat hingga pengenceran
agar suspensi tersebar
yang telah berisi 15-20 mL hingga 10-4
merata dan dibuat duplo
media Potato Dextrosa Agar
(PDA)

Seluruh cawan petri


dicatat jumlah koloni jamur
diinkubasi pada suhu 20-25
yang tumbuh
C selama 5-7 hari
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil pengujian organoleptic sediaan luka bakar setelah
penyimpanan 24 minggu pada suhu kamar

Hasil pengujia organoleptic sediaan luka bakar setelah


penyimpanan 12 minggu pada suhu dipercepat
Gambar 1. Berat sediaan
pada pengujian suhu kamar
selama 24 minggu (garis
coklat) dan suhu dipercepat
selama 12 minggu (garis biru)

keseragaman berat rata rata yakni berkisar 7,10 7,25 gram


dengan standar deviasi 0,02 0,05 gram. Berdasarkan hasil
tersebut penurunan berat sampel selama waktu penyimpanan
sebesar 0,1-0,2%, maka dapat dikatakan bahwa selama
penyimpanan sediaan luka bakar memiliki stabilitas konsistensi
berat yang baik.
Stabilitas pH sediaan pada
suhu kamar selama 24
minggu (garis coklat) dan
suhu dipercepat selama 12
minggu (garis biru)

pengujian pH sediaan menunjukkan pH yang cukup stabil


yakni diantara 3,75 4,25 dengan standar deviasi 0,05
0,15 dan sifat asam sediaan ini terutama diakibatkan oleh
adanya asam laktat sebagai bahan yang digunakan untuk
melarutkan kitosan.
Profil kromatografi KCKT sediaan pada penyimpanan suhu kamar
pada minggu : a) ke-0, b) ke-12, c) ke-24 dan d) standar
asiaticoside 600 ppm

Profil kromatografi KCKT sediaan pada penyimpanan suhu


dipercepat pada minggu : a) ke-0, dan b) ke- 12
Waktu retensi antara puncak senyawa asiaticoside standar
dengan puncak penanda senyawa asiaticoside pada sampel
sediaan yakni masing masing dapat diamati pada waktu retensi
16 - 17.
Untuk membuktikan bahwa puncak pada waktu retensi 16 17
adalah asiaticoside yang ada dalam sampel sediaan, maka sudah
dilakukan pengujian secara internal standar dengan
menambahkan sejumlah larutan asiaticoside standar pada larutan
sampel.
Hasil uji menunjukkan bahwa pada waktu retensi yang sama
dapat diamati bahwa luas area puncak mengalami perubahan
sesuai naiknya konsentrasi yang ditambahkan dan ini
menunjukkan bahwa puncak tersebut adalah asiaticoside.
Hasil pengujian kuantitatif menunjukkan bahwa kadar
asiaticoside dalam sediaan yang dihitung terhadap kurva
standar berdasarkan data pada tabel diatas selama waktu
penyimpanan pada suhu kamar dan suhu dipercepat adalah
cukup stabil yakni berkisar 50 65 ppm.
Hasil uji angka lempeng total dan kapang khamir pada
sediaan selama penyimpanan 24 minggu pada suhu kamar

Hasil uji angka lempeng total dan kapang khamir pada


sediaan selama penyimpanan 12 minggu pada suhu
dipercepat
KESIMPULAN
Formula sediaan gel wound-healingdengan bahan aktif
kitosan dan ekstrak pegagan menunjukkan stabilitas fisik,
kimia dan mikrobiologi yang cukup baik selamapenyimpanan
pada suhu kamar selama enam bulan dan penyimpanan
suhu 40 C RH 75 % selama tiga bulan. Dua parameter
fisika yakni warna dan bau menunjukkan sedikit penurunan
stabilitas ditunjukkan oleh adanya perubahan warna dan
berkurangnya intensitas bau harum.

Anda mungkin juga menyukai