Anda di halaman 1dari 24

MUNAKAHAT

Creat by : Siti tazkirah, S. PdI


A. KETENTUAN HUKUM ISLAM
TENTANG PERNIKAHAN
Pengertian
Munakahat berarti pernikahan atau
perkawinan. Kata dasar dari pernikahan
adalah nikah. Menurut bahasa indonesia, kata
nikah berarti berkumpul atau bersatu. Dalam
istilah Syariat, nikah itu berarti melakukan
suatu akad atau prjanjian untuk mengikatkan
diri antara seorang laki-laki dan seorang
perempuan serta menghalalkan hubungan
kelamin antara keduanya atas dasar suka rela
dan persetujuan bersama, demi trwujudnya
keluarga bahagia, yg diridhoi Allah SWT.
Nikah merupakan sunah Rasul. Dalam
hal ini disebutkan dalam hadis
Rasulullah SAW yang artinya, Dari
anas bin malik r.a bahwasanya Nabi
SAW memuji Allah SWT dan
menyanjungNya, beliau bersabda akan
tetapi aku salat, tidur, berpuasa,
makan dan menikahi wanita,
barangsiapa yg tidak suka dg
perbuatanku, maka dia bukanlah dari
golonganku. (HR. Bukhari Muslim)
Hukum Nikah
Menurut sebagian besar Ulama,
hukum nikah pd dasarnya adalah
mubah (boleh) artinya boleh
dikerjakan dan boleh
ditinggalkan.
meskipun demikian ditinjau dr
segi kondisi orang yg melakukan
pernikahan, hukum nikah dapat
berubah menjadi sunah, wajib,
makruh atau haram.
Hukum2 Pernikahan
1. Sunah (bagi orang yang ingin meniikah,
mampu menikah, dan mampu pula
mengendalikan diri dari perzinahan)
2. Wajib (bagi orang yang ingin menikah,
mampu menikah, dan ia khawatir
berbuat zina jika tidak segera menikah)
3. Makruh (bagi orang yang ingin
menikah, tetapi belum mampu memberi
nafkah terhadap istri dan anak-anaknya)
4. Haram (bagi orang yang bermaksud
menyakiti wanita yang akan ia nikahi)
Tujuan Pernikahan
Secara umum, tujuan pernikahan menurut Islam adalah untuk
memenuhi hajat manusia dalam rangka mewujudkan rumah tangga
yang bahagia, sesuai dengan ketentuan agama islam. Sacara
terperinci tujuan pernikahan yg islami dpt dikemukakan sbb:
untuk memperoleh ras cinta dan kasih sayang. Allah swt berfirman


Dan dijadikan-Nya diantara kamu rasa kasih dan sayang (QS.
Ar-rum:21)
Untuk memperoleh ketenangan hidup (sakinah). Aallah SWT
berfirman



Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan
untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung
dan merasa tenteram kepadanya. (QS. Ar-Rum:21)
Untuk memenuhi kebutuhan seksual
secara sah dan di ridhai Allah SWT
Untuk memperoleh keturunan yang sah
dalam masyarakat. Allah SWT
berfirman :


harta dan anak-anak adalah perhiasan
kehidupan dunia(QS.Al-Kahfi:46)
Untuk mewujudkan keluarga bahagia di
dunia dan akhirat
Rukun Nikah
berarti ketentuan-ketentuan dalam pernikahan yg harus
dipenuhi agar pernikahan itu sah. Rukun nikah ada 5 yaitu :
1. Ada calon suami, dengan syarat: laki-laki yang sudah berusia
dewasa (19 tahun), beragama islam, tidak dipaksa/terpaksa,
tidak sedang dalam ihram haji dan umrah, dan bukan mahram
calon istrinya.
2. Ada calon istri, dgn syarat: wanita yg sudah cukup umur
(17tahun); bukan perempuan musyrik, tidak dalam ikatan
perkawinan dgn orang lain, bukan mahram bagi calon suami
dan tidak dalam keadaan ihram haji dan umrah.
3. Ada wali nikah, yaitu orang yang menikahkan mempelai laki-
laki dgn mempelai wanita atau mengizinkan pernikahannya.
Dari Aisyah ra ia berkata, rasulullah SAW telah bersabda,
siapa pun perempuan yang menikah dengan tidak seizin
walinya, maka batallah pernikahannya.
Syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh seorang wali nikah
adalah sbb:
a. Beragama Islam, orang yang tidak beragama islam tidak
sah menjadi wali nikah, sperti firman Allah SWT dalam
surah ali imran:28



janganlah orang-orang mukmin mengambil orang-orang
kafir menjadi wali
b. Laki-laki
c. Balig dan berakal
d. Merdeka dan bukan hamba sahaya
e. Bersifat adil
f. Tidak sedang ihram haji dan umrah
4. Ada dua orang saksi. Syarat:
beragama islam, laki-laki, balig
dan berakal sehat, dapat
mendengar, dapat melihat, dapat
berbicara, adil dan tidak sedang
ihram haji dan umrah.
5. Ada akad nikah yakni ucapan
ijab kabul.
o
Muhrim
Menurut bahasa muhrim berarti yang diharamkan. Dalam ilmu fikih,
muhrim adalah wanita yang haram dinikahi. Adapun penyebab
seorang wanta haram dinikahi ada 4 macam, yaitu sbb:
1. Karena keturunan
a. ibu kandung dan seterusnya keatas (nenek dr ibu dan nenek dari
ayah)
b. banak perempuan kandung dan seterusnya ke bawah (cucu dst)
c. Saudara perempuan (sekandung, sebapak atw seibu)
d. Saudara perempuan dari bapak
e. Saudara peempuan dari ibu
f. Anak perempuan dari saudara laki-laki dan seterusnya ke bawah
g. Anak perempuan dari saudara perempuan dan seterusnya ke bawah
2. Karena hubungan sesusuan
a. Ibu yang menyusui
b. Saudara perempuan sesusuan
3. Wanita yang haram dinikahi karena perkawinan
a. Ibu dari istri
b. Anak tiri (anak dari istri dengan suami lain)
c. Ibu tiri (istri dari ayah), baik sudah dicerai atau
belum. janganlah kamu kawini wanita-wanita yang
pernah dikawini oleh ayahmu.(QS. An-Nisa :22)
d. Menantu (istri dari anak laki-laki), baik sudah dicerai
maupun belum
4. Wanita yang haram dinikahi karena mempunyai
pertalian muhrim dengan istri. Misalnya, haram
melakukan poligami (memperistri sekaligusa0
terhadap dua orang bersaudara, terhadap seorang
perempuan dgn bibiknya, terhadap seorang
perempuan dengan kemenakannya
Kewajiban suami dan istri
kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh
karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki)
atas sebahagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-
laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. (QS. An-
Nisa:34)
Kewajiban suami
a. Memberi nafkah,
b. Memimpin serta membimbing istri dan anak-anaknya
c. Bergaul dgn istri dan anak-anak dengan baik(makruf)
d. Memelihara istri dan anak-anak dari bencana, baik
lahir maupun batin, duniawi maupun ukrawi
e. Membantu istri dalam tugas sehari-hari terutama
dalam medidik anak-anak agar menjadi anak yg saleh.
Allah SWT berfirman Hai orang-orang yang beriman,
peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka.
(QS. At-tahrim:6)
Kewajiban Istri
a. Taat kepada suami dalam batas-batas yang
sesuai dengan ajaran islam.
b. Memelihara diri serta kehormatan dan harta
benda suami baik dihadapan maupun
dibelakangnya
c. Membantu suami dalam memimpin
kesejahteraan dan keselamatan keluarga
d. Menerima dan menghormati pemberian
suami walaupun sedikit, serta mencukupkan
pemberian suami walaupun sedikit
e. Hormat dan sopan kpada suami dan
keluarganya
f. Memelihara, mengasuh dan mendidik anak
agar menjadi anak yang saleh
perceraian
Perceraian berarti pemutusan ikatan perkawinan antar suami dan
istri. Salah satu sebab perceraian adalah perselisihan atau
pertengkaran suami istri yang sudah tidak dapat didamaikan lagi,
walaupun sudah didatangkan hakim(juru damai) dari pihak suami
dan istri.
Pada dasarnya perceraian merupakan perbuatan yang tidak
terpuji, karena dapat menimbulkan akibat-kibat yang negatif,
terutama apabila suami dan istri yang bercerai itu sudah mempunyai
anak. Rasulullah SAW bersabda :






Perbuatan yang halal, tetapi dibenci Allah ialah talak(HR. Abu daud
dan Ibnu Majah)
Rasulullah SAW juga bersabda, setiap wanita (istri) yang meminta
cerai kepada suaminya tanpa alasan, haramlah baginya wangi-
wangian surga (HR. Ashabus sunan kecuali An-Nasai)
Hal-hal yang dapat memutuskan ikatan perkawinan adalah
meninggalnya salah satu pihak suami atau istri, talak, fasakh,
khulu, Lian, ila, dan zihar.
a. Talak
Talak berarti melepaskan ikatan perkawinan dengan
mengucapkan secara suka rela ucapan talak dari
pihak suami kepada istrinya. Asal hkum talak adalah
makruh (sesuatu yang dibenci atau tidak
disenangi).
Talak dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu:
(a) Talak RajI yaitu talak yang dijatuhkan suami
terhadap istrinya untuk pertama kalinya atau kedua
kalinya, dan suami tidak boleh rujuk (kembali)
kepada istri yang telah ditalaknya selama masih
dalam masa Iddahnya.
(b) Talak Bain yaitu talak yang suami tidak boleh
rujuk (kembali) kepada istri yang ditalaknya,
melainkan mesti dengan akad nikah baru.
b. Fasakh
Adalah pembatalan pernikahan antara suami-istri
karena sebab-sebab tertentu. Fasakh dilakukan oleh
hakim agama, karena adanya pengaduan dari istri atau
suami dengan alasan yang dapat dibenarkan.
Akibat perceraian dengan fasakh, suami tidak boleh
rujuk kepada bekas istrinya. Namun, kalau ia ingin
kembali harus melalui akad nikah baru. Tidak
mempengaruhi bilangan talak, mantan suami istri boleh
menikah kembali tanpa bekas istri menikah dulu dengan
laki-laki lain.
c. Khulu
Menurut bahasa, berarti tanggal, dalam ilmu fikih khulu adalah
talak yang dijatuhkan suami kepada istrinya dengan jalan
tebusan dari pihak istri baik dengan jalan tebusan dari pihak istri,
baik dngan jalan mengembalikan mas kawin kepada suaminya,
atau dengan memberikan sejumlah uang (harta) yang disetujui
oleh mereka berdua.
Khulu diperkenankan dalam islam, dengan maksud untuk
mengatasi kesulitan-kesulitan yang dihadapi istri karena adanya
tindakan-tindakan suami yang tidak wajar (umum). Allah SWT
berfirman, jika khawatir bahwa keduanya (suami-istri) tidak
dapat menjalankan hukum-hukum Allah maka tidak ada dosa
atas keduanya tentang bayaran yang diberikan oleh istri untuk
menebus dirinya. (QS. Al-Baqarah: 229)
akibat perceraian dg cara khulu ini, suami tidak dapat rujuk
walaupun mantan istrinya masih dalam masa iddah. Kalau
mantan suami-istri itu ingin kembali, harus melalui akad nikah
baru.
Dapat mempengaruhi bilangan talak, rtinya kalau sudah tiga kali
talak, sehingga suami tidak boleh menikah lagi dengan mantan
istrinya, sebelum mantan istrinya menikah dulu dengan laki-laki
lain, bercerai dan habis masa iddahnya.
d. Lian
Adalah sumpah suami yang menuduh istrinya berzina (karena suami
tidak dapat mengajukan 4 orang saksi yang melihat istrinya berzina).
Jika memang benar maka berlakulah hukum rajam terhadap istrinya,
yaitu dilempari batu sampai mati.
jika ditolak oleh istri dengan sumpah maka dirinya terlepas dari hukum
rajam.
Sumpah suami istri tersebut secara otomatis menyebabkan mereka
bercerai dan tidak boleh rujuk atau menikah kembali selama-lamanya.
Kalau istri hamil tidak boleh diakui sebagai anak mantan suaminya.
e. Ila
Berarti sumpah suami yang mengatakan bahwa ia tidak akan meniduri
istrinya selam 4 bulan berturut-turut, atau dalam masa yang tidak
ditentukan. Jika sebelum 4 bulan dia kembali kepada istrinya maka dia
diwajibkan membayar denda sumpah(kafarat)
jika dalam 4 bulan suami tidak kembali maka hakim berhak
menyuruhnya untuk memilih diantara dua hal, yaitu kembali kepada
istrinya dengan membayar kafarat atau mentalak istrinya. Apabila
suami tidak bersedia menentukan pilihan, hakim memutuskan bahwa
suami telah mentalak istrinya dengan talak bain sugra, sehingga ia
tidak dapat rujuk kembali.
f. Zihar
adalah ucapan suami yang
menyerupakan istrinya dengan
ibunya, misal: punggungmu
sama dengan punggung ibuku.
Jika suami mengucapkan kata-
kata tersebut dan tidak
melanjutkannya dengan
mentalak istrinya, maka wajib
baginya membayar kafarat dan
haram meniduri istrinya sebelum
Iddah
Berarti masa menunggu bagi istri yang
ditinggal mati atau bercerai dari
suaminya untuk dibolehkan menikah
kembali dengan laki-laki lain.
Tujuan iddah antara lain untuk melihat
perkembangan, apakah istri yang
bercerai itu hamil atau tidak. Bagi
suami yang mempunyai hak rujuk,
masa iddah merupakan masa untuk
berfikir ulang, apakah ia akan kembali
(rujuk) atau meneruskan perceraiannya.
Lama masa iddah adalah sbb:
1. Iddah karena suami wafat
a.) bagi istri yang tidak sedang hamil masa iddahnya adalah 4
bulan 10 hari. (al-baqarah:234)
b. ) bagi istri yang sedang hamil, masa iddahnya sampai
melahirkan (at-talaq:4)

2. Iddah karena talak, fasakh dan khulu


a. )bagi istri yang belum bercampur dengan suami yang baru
saja bercerai dengannya, tidak ada masa iddah. (QS. Al-Ahzab.
49)
b. )bagi istri yang sudah campur masa iddahnya adalh:
(1) bagi yang masih mengalami menstruasi masa iddahnya
3kali suci (Al-Baqarah:228)
(2) bagi istri yang tidak mengalami menstruasi (monopause)
masa iddahnya adalah 3bulan (at-talaq:4)
(3) bagi istri yang sedang mengandung masa iddahnya ialah
sampai melahirkan. (A-talaq:4)
Rujuk
Berati kembali, yaitu kembalinya suami pada ikatan nikah
dengan istrinya sebagaimana semula, selama istrinya masih
berada dalam masa iddah rajiyah.
Hukum rujuk asalnya mubah (boleh) akan tetapi hukum rujuk
bisa berubah Sbb:
1. sunah (apabila rujuknya suami kepada istrinya dengan niat
karena Allah SWT untuk memperbaiki sikap dan prilaku serta
bertekad untuk menjadikan rumah tangganya sebagai rumah
tangga yang bahagia.
2. Wajib (misalnya bagi suami yang mentalak salah seorang
istrinya sedangkan sebelum mentalaknya, ia belum
menyempurnakan pembagian waktunya)
3. makruh (apabila meneruskan perceraian lebih bermanfaat
daripada rujuk)
4. Haram, (jika maksud rujuknya suami adalah untuk
menyakiti istri atau untuk mendurhakai Allah SWT.
Rukun rujuk ada 4 macam yaitu:
1. Istri sudah bercampur dengan
suami yang mentalaknya dan
masih berada pada masa iddahnya.
2. Keinginan rujuk suami atas
kehendak sendiri, bukan karena
dipaksa
3. Ada dua orang saksi yaitu 2 orang
laki-laki yang adil (QS.At-Talaq:2)
4. Ada sigat (ucapan rujuk) Misalnya
saya rujuk kepada engkau

Anda mungkin juga menyukai