Anda di halaman 1dari 29

JUKNIS PELAKSANAAN

DAK BIDANG AIR MINUM

16 JUNI 2015

Sihombing Aryananda, ST, MT


(KASI EVALUASI & PEMANTAUAN, DIT. PAM, DJCK,
KEMENTERIAN PUPR)

BIMBINGAN TEKNIS PENINGKATAN


KAPASITAS DAERAH PERCONTOHAN P2D2
(PROYEK PEMERINTAH DAERAH DAN
DESENTRALISASI) TA 2015

KEMENTERIAN PEKERJAAN
UMUM
DIREKTORAT JENDERAL CIPT
A KARYA
D I R E K T O R AT P E N G E M B A N G A N A I R
MINUM
OUTLINE
Arah Kebijakan DAK TA .2015
Rincian Kegiatan DAK Bidang Air
Minum TA. 2015
Pembangunan IPA dan
Pemasangan Pipa
ARAH KEBIJAKAN
DAK
TAHUN 2015
Skenario Pencapaian 100% Air
Minum

AIR MINUM Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM)


Perkotaan dan Perdesaan

SASARAN 2015-2019
TANTANGAN

100%
PROGRAM Platform Sasaran
PENGEMBANGAN AIR MINUM AMAN Mencapai 100%
SPAM & BERKELANJUTAN
2018
2019
2017 100%
2015
2016 92,1%
84,8%
Akses air minum aman Strategi Pelaksanaan: 73,7% 78,8%

nasional (2013) baru - Peningkatan akses aman - Penyediaan air baku


- Alternatif sumber pembiayaan - Kemitraan Terpenuhinya akses aman air
67,7% minum baik melalui
- Jaringan perpipaan: 17,9% - Kapasitas kelembagaan - Inovasi teknologi
- Penerapan NSPK

60% 40%
- Bukan Jaringan perpipaan:
49,8%
- Perkotaan: 79,3% Program Fisik (2015-2019) Program Non Fisik (2015-
- Perdesaan: 56,2% 2019) bukan jaringan
- SPAM Regional: Penyehatan PDAM pada 100% PDAM
31 Kawasan, 10.850 lpd dan 1.085.000 SR Kurang Sehat dan Sakit
jaringan perpipaan
Idle capacity - SPAM Perkotaan KKN Tematik untuk SPAM perdesaan perpipaan: terlindungi:
37.900 Liter/detik SPAM IKK: 2.825 IKK, 84.750 lpd dan di Indonesia 27.733.280 1.920.361
8.475.800 SR Alternatif sumber pembiayaan SR Rumah Tangga
SPAM Ibukota pemekaran dan perluasan
NRW nasional: 33% perkotaan: 12.540 lpd dan 6.131.000 SR
Penyiapan dokumen pra-FS Regional

100% PDAM Sehat


- SPAM berbasis masyarakat: di 23 lokasi
Keterbatasan
Keterbatasan Air
Air Baku
Baku untuk
untuk 15.104 Desa, 30.208 lpd, dan 9.666.560 SR Penyiapan CSR di 3.441 lokasi
air minum sebesar 128 m33/det - SPAM Kawasan Khusus Penguatan institusi dan PROPORSI INVESTASI (TOTAL 253.8T)
Kumuh perkotaan: 5.610 lpd dan 561.000 tools FIAMSI
SR Sumber
Komitmen
Penguatan tools Rencana Rp (T) %
Komitmen Pemda
Pemda untuk
untuk Nelayan: 560 lpd dan 56.000 SR
Pengamanan Air Minum di 176 PDAM Pembiayaan
pendanaan
pendanaan air
air minum
minum (DDUB)
(DDUB) Rawan Air: 5.496 lpd dan 1.758.720 SR
Sehat
hanya
hanya 0,04%
0,04% dari
dari total
total APBD
APBD - SPAM PDAM Terfasilitasi APBN 33.899 13%
Bantuan Program PDAM: 174 PDAM Peningkatan kapasitas SDM Air Minum
Pengembangan jar. SPAM MBR: 5.503 melalui Center of Excellent di 32
PDAM
PDAM kurang
kurang sehat
sehat (2013):
(2013): kawasan provinsi untuk penurunan NRW & Air baku 18.199 7%
104
104 PDAM
PDAM (30%)
(30%) - SPAM Non PDAM Terfasilitasi efisiensi energi
PDAM
PDAM sakit (2013): 70 PDAM (20%)
sakit (2013): 70 PDAM (20%) Bantuan Program UPTD: 50 UPTD KPS & B-to-B 20.153 8%
Pendampingan penyusunan RISPAM di
Pengembangan jar. SPAM MBR:
354 kab/kota Pinjaman
Peningkatan akses 5 tahun 1.352 kawasan Fasilitasi SPAM BJP Terlindungi 49.700 Perbankan 11.446 5%
terakhir 4,5% per tahun RT
4
CSR 17.351 7%
HIRARKI KEBIJAKAN PERENCANAAN
PENGEMBANGAN SISTEM PENYEDIAAN AIR
MINUM
JAKSTRANAS
RPJMN 2015- JAKSTRANAS PENGEMBANGAN SPAM
2019

RPJMD JAKSTRADA JAKSTRADA PROVINSI


PROVINSI PROVINSI PENGEMBANGAN SPAM
2015-2019

RPJMD JAKSTRADA JAKSTRADA KAB/KOTA


KAB/KOTA KAB/KOTA PENGEMBANGAN SPAM
2015-2019
RTRW RI SPAM
KAB/KOTA
: garis
perencanaan STUDI
: garis umpan JAKSTRADA dan RI- KELAYAKAN
balik
SPAM menjadi RENCANA
bahan untuk TEKNIS
melakukan review
RPIJM RPIJM
PERKEMBANGAN ALOKASI DAK
SUB BIDANG AIR MINUM 2010 - 2015

( Dalam Milyar Rupiah )

ALOKASI DAK
N Sub JUMLA
o Bidang 201 201 201 2013 2014 2015 H
0 1 2 * * *

AIR 357, 419, 502,


1 609,9 885 1.349 4.123
MINUM 2 6 4

* Sudah termasuk DAK Affirmative


Policy

6
Perubahan Formula DAK 2014 -
2015
Perbedaan
N
Hal
o 2014 2015

1. IFN (Indeks Daerah dengan IFN tinggi Daerah dengan IFN tinggi
Fiskal Netto) dimungkinkan dikeluarkan tanpa
mendapatkan DAK, memperhitungkan IKW
sepanjang IFWT1 (Indeks (Indeks Karakteristik
Fiskal Wilayah Teknis) > 1 Wilayah ) dan IT (Indeks
Teknis), kecuali Papua dan
Papua Barat

2. Kriteria 6 karakteristik: 3 karakteristik:


Khusus Tertinggal, Perbatasan, Tertinggal, Perbatasan,
Pesisir Kepulauan, Rawan Pesisir Kepulauan
Bencana, Ketahanan
Pangan, Pariwisata

3. DAK Penentuan Daerah Seluruh Daerah Tertinggal


Tambahan berdasarkan IFWT dari & Daerah Perbatasan
ARAH KEBIJAKAN DAK 2015
SUB BIDANG AIR MINUM
1. Meningkatkan cakupan pelayanan air
minum layak dalam rangka pencapaian
target RPJMN 2015-2019 dalam
meningkatkan kualitas kesehatan
masyarakat dan memenuhi layanan dasar
masyarakat.
2. Mendukung kebijakan keberpihakan
(affirmative policy) untuk pembangunan
daerah tertinggal dan kawasan
perbatasan.
3. Didasarkan kepada kesiapan daerah dalam
8
melaksanakan program pembangunan air
TUJUAN DAK 2015
SUB BIDANG AIR MINUM
1. Meningkatkan akses air minum terutama bagi
masyarakat berpenghasilan rendah (MBR)
perkotaan, masyarakat di perdesaan yang
rawan air, termasuk daerah tertinggal dan
perbatasan melalui peningkatan sambungan
rumah, pemasangan master meter dan
penyediaan SPAM perdesaan secara efektif dan
efisien.

2. Dimanfaatkannya DAK sebagai Dana Daerah


Untuk Urusan Bersama (DDUB) pada kegiatan
pengembangan SPAM yang didanai sebagian
oleh dana bersumber dari APBN melalui 9
RUANG LINGKUP DAK 2015
SUB BIDANG AIR MINUM
1. Pengembangan jaringan distribusi sampai dengan pipa
tersier yang menjadi bagian dari kewajiban Pemkab/Kota
melalui DDUB mendukung kegiatan pengembangan
SPAM yang sebagian dibiayai oleh sumber dana APBN.
2. Perluasan dan peningkatan sambungan rumah (SR)
perpipaan bagi masyarakat miskin perkotaan. Daerah
yang menjadi sasaran adalah kabupaten/kota yang
memiliki idle capacity yang memadai untuk dibangun SR
perpipaan.
3. Pemasangan master meter untuk masyarakat miskin
perkotaan khususnya yang bermukim di kawasan kumuh
perkotaan. Daerah yang menjadi sasaran adalah
kabupaten/kota yang memiliki idle capacity yang
memadai untuk dibangun SR perpipaan.
4. Pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum SPAM)
Perdesaaan pada desa-desa miskin/rawan air serta
terpencil, tertinggal, dan perbatasan.
10
RUANG LINGKUP DAK 2015
SUB BIDANG AIR MINUM
DAK 2015
Ruang
No
Lingkup
Kriteria Pekerjaan

1. Mendukung Lanjutan pekerjaan dari sumber dana APBN Pipa Distribusi, Pipa Tersier, dan SR
DDUB (Peningkatan SPAM)

2. MBR Listrik: 450 900 watt, Pipa Tersier, SR Murah (Peningkatan


(idle capacity) Calon pelanggan mau membayar sesuai SPAM)
persyaratan PDAM untuk MBR
3. Kumuh Lokasi: SK Bupati, dan Kumuh dari KSN Master Meter, Pipa Tersier, SR Murah/
(idle capacity) Calon pelanggan mau membayar sesuai SR Komunal (Peningkatan SPAM)
persyaratan PDAM untuk program
rakyat miskin
4. Perdesaan Lokasi: desa rawan air, nelayan, Sumur Gali memakai cincin, Sumur
terpencil, tertinggal,pulau2 terluar dan Pompa Tangan, Penampungan Air
perbatasan. Hujan (PAH), Broncaptering /PMA,
Jarak Sumur Gali, Sumur Pompa Sumur Dalam, IPA, dan IPAS.
Tangan, PAH, dan PMA ke sumber (Pembangunan SPAM)
pencemaran dan cubluk (septcitank) Pekerjaan SPAM Komunal harus
11
harus > 10 m. selesai sampai ke pelayanan/SR .
KRITERIA TEKNIS DAK 2015
SUB BIDANG AIR MINUM
ITam
am
= 30% Icam
cam
+ 35% Imbr
mbr
+ 15% Iic
ic
+ 20% Ipl
pl

Sumber Bobo
Notasi Uraian Keterangan
Data t
ITam Indeks Teknis Air 100 %
Minum
Imbr Masyarakat Merupakan perbandingan jumlah MBR di Sensus 35 %
Berpenghasilan kabupaten/kota yang bersangkutan terhadap Penduduk
Rendah total jumlah MBR kabupaten/kota secara 2011
nasional.
Icam Cakupan Air Minum Merupakan perbandingan prosentase jumlah Sensus 30 %
penduduk yang belum terfasilitasi air minum Penduduk
melalui PDAM/Pamsimas pada kabupaten/kota 2011
yang bersangkutan terhadap total prosentase
jumlah penduduk secara nasional
Iic Idle Capacity Merupakan perbandingan antara jumlah idle SIM SPAM 15 %
capacity total kabupaten /kota yang DJCK dan
bersangkutan terhadap jumlah total kapasitas Audit BPKP
produksi secara nasional. PDAM Tahun
2012

Ipl Pelaporan Merupakan perbandingan kepatuhan e-Monitoring 20 %


penyerahan laporan sesuai Juknis dan DAK
kepatuhan melakukan pemutakhiran e-
monitoring DAK kabupaten/kota yang
12
PRIORITAS LOKASI DAK 2015
SUB BIDANG AIR MINUM
DAK Bidang Air Minum akan diprioritaskan bagi
Kabupaten/Kota yang memenuhi kriteria
elegibilitas sebagai berikut:
1.Kabupaten/Kota kapasitas fiskal sedang dan
rendah yang memiliki akses layanan air
minum di bawah rata-rata nasional < 67%
(data cakupan air minum nasional 2013) dan
merupakan Kabupaten/Kota dengan tingkat
kemiskinan di atas tingkat kemiskinan
nasional (14,42%) (update angka kemiskinan
BPS tahun 2013) serta memiliki sisa kapasitas
(idle capacity).
2. Lokasi Prioritas ( Lokpri) pada daerah 13
KELEMBAGAAN DAK 2015
SUB BIDANG AIR MINUM (1)
Pembina teknis DAK Bidang Air Minum di tingkat
Pusat akan dilakukan oleh Direktorat Pengembangan
Air Minum, Ditjen Cipta Karya, Kementerian PU.
Pembina teknis DAK Bidang Air Minum di tingkat
daerah akan dilakukan oleh Satuan Kerja
Pengembangan Air Minum dan Sanitasi, Ditjen Cipta
Karya, Kementerian PU.
Mekanisme koordinasi dan pelaporan antara daerah
penerima Dana Alokasi Khusus (DAK) Bidang Air
Minum dengan Kementerian PU mengacu pada
Permen PU Nomor: 03/PRT/M/2015 tentang Petunjuk
Teknis Penggunaan Dana Alokasi Khusus Bidang
Infrastruktur.
14
KELEMBAGAAN DAK 2015
SUB BIDANG AIR MINUM (2)
Saat ini telah dibangun sistem pelaporan monitoring dan
evaluasi DAK oleh Kementerian PU yang berbasis web e-
Monitoring DAK.
Satker Pengembangan Air Minum dan Sanitasi Provinsi
akan berkoordinasi dengan SKPD terkait di daerah untuk
memantau pelaksanaan DAK.
SKPD terkait penanggung jawab DAK Bidang Air Minum di
Kabupaten/Kota dapat berupa Dinas Pekerjaan Umum,
Dinas Cipta Karya, Dinas Tata Ruang dan Permukiman,
ataupun Dinas yang membidangi urusan penyediaan air
minum wajib menyampaikan laporan monitoring dan
evaluasi kepada pembina teknis DAK Bidang Air Minum di
Provinsi.
Untuk kegiatan penyediaan air minum perpipaan harus
dikoordinasikan dengan PDAM setempat. 15
KELEMBAGAAN DAK 2015
SUB BIDANG AIR MINUM (3)
Pengelola Kelembagaan DAK 2015
1)PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum)
2)BLU (Badan Layanan Umum)
3)UPTD (Unit Pelaksana Teknis Daerah)
4)OMS AM (Organisasi Masyarakat Setempat
Air Minum)
5)KP2D Air Minum (Kelompok Pengguna dan
Pemanfaat Air Minum)
6)Koperasi Air minum

16
RINCIAN KEGIATAN DAK
BIDANG AIR MINUM TA 2015
PERENCANAAN DAK 2015 (1)
1.Unit Air Baku:(Air Tanah, Air Permukaan, Air Hujan)
Broncaptering (L/detik)
Intake (L/detik)
Bak Pengumpul (m3)
Pompa (unit)
Pipa PVC diameter ...... (m)
Pipa GIP diameter .........(m)
Pipa HDPE diameter.......(m)
2.Unit Produksi: (Air Tanah, Air Permukaan, Air Hujan & Air Laut)
Sumur Air Tanah Dalam (L/detik)
Saringan Pasir Lambat /SPL (L/detik)
Bangunan Prasedimentasi (unit)
Instalasi Pengolahan Air/IPA (L/detik)
Instalasi Pengolahan Air Minum Sederhana/IPAS (L/detik)
Penampungan Air Hujan/PAH (L/detik)
Sumur gali dengan memakai cincin (unit)
Sumur pompa tangan (unit)
(Jarak Sumur Gali, Sumur Pompa Tangan, PAH, dan PMA ke sumber pencemaran
dan cubluk (septcitank) harus > 10 m) 18
PERENCANAAN DAK 2015 (2)
3. Unit Distribusi: (Sistem Gravitasi atau Perpompaan)
Reservoir (m3)
Menara Air (m3)
Pipa PVC diameter ...... (m)
Pipa GIP diameter .........(m)
Pipa HDPE diameter.......(m)
Accessories Pipa (Ls)
Pompa (unit)
Genset (unit)
Jembatan Pipa (unit)
Bak Pelepas Tekan/BPT (unit)
4. Unit Pelayanan:
Master Meter (unit)
Sambungan Rumah /SR (unit)
Sambungan Rumah Murah/SRM (unit)
Sambungan Rumah Komunal/SRK (unit) 19
PEMBANGUNAN IPA DAN
PEMASANGAN PIPA
Pembangunan IPA (Instalasi Pengolahan
Air) (1)
1.
. Pembangunan infrastruktur IPA dan bangunan
pelengkap mengacu pada SNI 7507-2011 tentang
Spesifikasi Bangunan Pelengkap Unit Instalasi
2. Pengolahan Air.
Perencanaan IPA untuk IPA Paket, harus
direncanakan oleh orang mempunyai kompetensi
dalam bidang Tata Lingkungan
3. Produk unit IPA Paket harus mendapat sertifikat dari
4. instansi
Kriteria/ kualitas
lembagaair
yang berwenang
baku (Puslitbangkim
yang dapat diolah oleh
IPAPU)
:
a) kekeruhan 1000 NTU
b) warna 100 PtCo
c) pH : 6 - 9
d) TDS 1000 mg/L
e) TSS 50 mg/L
f) kandungan logam berat memenuhi peraturan
21
yang berlaku
Pembangunan IPA (Instalasi
Pengolahan Air) (2)
5. Kualitas air minum IPA Paket yang direncanakan
harus mampu memenuhi Persyaratan kualitas air
minum mengacu pada Peraturan yang berlaku
(Permenkes Nomor: 492 Tahun 2010)
6. IPA terdiri dari bagian unit operasi dan proses,
yaitu terdiri:
a) unit operasi dan proses koagulai (pengaduk
cepat)
b) unit operasi dan proses flokulasi (pengaduk
lambat);
. c) unit operasi dan proses flotasi;
d) unit operasi dan proses sedimentasi;
e) unit operasi filtrasi;
f) unit proses pembubuhan bahan kimia
22
Pembangunan IPA (Instalasi
Pengolahan
7. Langkah-langkah Air)
pengerjaan (3)
perencanaan IPA
a) Kumpulkan data-data sumber air baku yang terpilih meliputi
1) debit air baku maksirnum dan minimum
2) permukaan air baku maksimum dan minimum
3) kualitas air baku pada musim hujan dan kemarau
b) Kumpulkan data-data lahan lokasi IPA yang terpilih berupa
1) topografl
2) daya dukung tanah
3) data gempa
5) ketinggian air tanah
6) jalan masuk kelokasi
c) Laksanakan perencanaan paket unit IPA berupa
1) tata letak IPA
2) proses pengolahan
3) dimensi unit, propil hidrolisnya dan kebutuhan peralatan
4) dosis hahan kimia
5) catu daya dan bahan bakar
d) Laksanakan perencanaan bangunan penunjang
1) dimensi bangunan penunjang
2) tata letak bangunan penunjang, termasuk tempat parkir dan landskap 23
Perpipaan (1)
Perpipaan terdiri dari:
(1) perpipaan di unit bangunan pengambilan air baku
(2) perpipaan unit instalasi pengolahan air
(3) perpipaan di jaringan pipa transmisi dan distribusi
o pipa untuk air baku adalah pipa yang digunakan
diunit bangunan pengambilan air baku
o pipa instalasi adalah pipa yang digunakan untuk
keperluan instalasi pengolahan
o pipa transmisi adalah pipa yang digunakan untuk
mengalirkan air baku dari bangunan pengambilan
air baku ke instalasi pengolahan atau untuk
mengalirkan air bersih dari reservoir kedaerah
pelayanan
o pipa distribusi adalah pipa untuk mendistribusikan
air minum kedaerah pelayanan, pipa distribusi
meliputi : pipa induk, pipa sekunder dan pipa 24
tersier.
Perpipaan (2)
Pipa yang digunakan dalam sistem penyediaan air
minum adalah pipa dari bahan besi tuang, besi, besi
daktil,
. asbes semen, baja, HDPE, uPVC, dan bahan-
bahan
1. . tersebut harus memenuhi standar yang berlaku
A. Pipa Transmisi
Perencanaan jalur pipa transmisi harus memenuhi
ketentuan teknis sebagai berikut :
(1) Jalur pipa sependek mungkin;
(2) Menghindari jalur yang mengakibatkan konstruksi
sulit dan mahal;
(3) Tinggi hidrolis pipa minimum 5 m diatas pipa,
sehingga cukup menjamin operasi air valve;
(4) Menghindari perbedaan elevasi yang terlalu besar
sehingga tidak ada perbedaan kelas pipa.
Pemilihan bahan pipa harus memenuhi persyaratan
teknis dalam standar No. S-1.3.7.
25
Perpipaan (3)
Penentuan dimensi pipa transmisi harus memenuhi
ketentuan teknis sebagai berikut :
(1) Pipa harus direncanakan untuk mengalirkan debit
maksimum harian.
(2) Kehilangan tekanan dalam pipa tidak lebih dari
30% dari total head statis pada sistem transmisi
dengan pemompaan. Untuk sistem gravitasi,
kehilangan tekanan maksimum 5 m/1000 m atau
sesuai dengan spesifikasi teknis pipa.
B. Pipa Distribusi
Perencanaan lay-out jaringan pipa distribusi
ditentukan berdasarkan pertimbangan :
(1) Situasi jaringan jalan di wilyah pelayanan; jalan-
jalan yang tidak saling menyambung sistem
cabang. Jalan-jalan yang saling berhubungan
membentuk jalur jalan melingkar atau tertutup,
26
cocok untuk sistem tertutup kecuali bila konsumen
Perpipaan (4)
(2) Kepadatan konsumen; makin jarang konsumen
lebih baik dipilih layout pipa berbentuk cabang;
(3) Keadaan topografi dan batas alam wilayah
pelayanan;
(4)
UkuranTata guna lahan
diameter pipa wilayah pelayanan
distribusi ditentukan
berdasarkan aliran pada jam puncak dengan sisa
tekan minimum di jalur distribusi, pada saat terjadi
kebakaran jaringan pipa mampu mengalirkan air
untuk kebutuhan maksimum harian dan tiga buah
hidran kebakaran masing-masing berkapasitas 250
gpm dengan
Ukuran jarakpipa
diameter antar hidran maksimum
pembawa 300
(pipa primer m
dan
pipa sekunder) minimum 100 mm. Ukuran diameter
pipa pembagi atau tersier minimum 50 mm.
Pemilihan bahan pipa harus memenuhi persyaratan
teknis dalam standar No. S-1.3.7.
27
TERIMA KASIH
KRITERIA TEKNIS DAK 2015
SUB BIDANG AIR MINUM
Kriteria teknis yang dipergunakan untuk
penentuan alokasi yang diterima
kabupaten/kota adalah:
A.Jumlah penduduk desa/kelurahan
berpenghasilan rendah/MBR (Imbr)
B.Cakupan yang belum mendapat
pelayanan air minum (Icam)
C. Kapasitas belum termanfaatkan /idle
capacity (Ic)
D. Kinerja pelaporan (Ipl)
29

Anda mungkin juga menyukai