Anda di halaman 1dari 55

Lingkungan Rongga Mulut

dan Penyebab Utama


Kehilangan Struktur Gigi
Lingkungan Rongga Mulut Dan
Penyebab Kehilangan Struktur Gigi

Perubahan diet manusia mengarah pada


perubahan yang nyata dalam ekosistem
rongga mulut. Perubahan tersebut sangat
berperngaruh terhadap penyakit sistemik
dan penyakit pada rongga mulut yang kini
menyerang manusia.
Kebutuhan untuk mengunyah agar dapat
bertahan ,menyebabkan evolusi jaringan
mulut,gigi geligi,sekresi saliva dan ekologi
mikroba.
Struktur Gigi

EMAIL
Subtansi kuat dan merupakan jaringan
termineralisasi dan memiliki struktur
berbatas tegas.
Dibentuk oleh Presipitasi Kristal apatit,
yang tersusun oleh kalsium,fosfat
kedalam matriks protein ekstraseluler
yang disebut Ameloblast.
Bentuk Gigi Ditentukan Oleh
Proliferasi Ameloblast
Deferensiensi ameloblast dan odontoblast
yang berasal dari mesensikim,
menghasilkan serangkaian interaksi
resiprokal antara sel-sel sekitar organ
enamel dengan papila dental yang
dimediasi oleh berbagai molekul
penghantar sinyal dan growth factor di
dalam dan diantara kedua kelompok sel.
Bentuk Gigi Ditentukan oleh
Proliferasi Ameloblast
Ameloblast berasal dari sel-sel epitel
mulut embrionik.akan berproliferasi
menjadi jaringan untuk membentuk organ
email, yang memiliki bentuk atau
membentuk keunikan setiap mahkota gigi.
Jaringan Mesenkim akan menjadi semua
jaringan gigi berupa
dentin,pulpa,sementum,dan periodonsium
disekitarnya.
Klasifikasi dan Pembentukan
Prisma Email
Distimulasi oleh deposisi pre-dentin oleh
odontoblast disekitarnya , ameloblast
akan menskresikan matriks ekstraseluler
gel protein yang mengandung amelogenin
dan enamelin.Kalsium dan fosfat dan
protein matriks membentuk kristal-kristal
apatit.
Klasifikasi dan pembentukan
Prisma Email

Sehubung dengan pembentukan


Kristal apatit ,Ameloblast terus
mensekresikan protein matriks
,menyisakan kristal-kristal apatit
yang pararel ,panjang yang
menyusun enamel rods atau
Prismata.
Elemen Struktural makroskopis yang
mempengaruhi tampilan dan kekuatan.

Email terbentuk secara berlapis-lapis dan


terdapat goresan silang halus didalam
prismata.

Susunan enamel rods diregio ujung cups dan


tepi insisal cenderung tidak beraturan disebut
Gnarled Enamel diyakini bahwa sifat ini
meningkatkan kekuatan. Lapisan terdalam dan
terluar lebih homogen dan merupakan regio
enamel cap yang sangat termineralisasi.
Email pada daerah ini disebut Prismless.
Ketebalan email dan
pengaruhnya terhadap warna
Ketebalan email bervariasi di berbagai
mahkota, semakin tebal di bagian cups
dan tepi insisal, serta menipis di regio
servical.
Warna alami email adalah putih translusen
sedang atau biru-keputihan.
Derajat mineralisasi mempengaruhi
tampilannya daerah hipomineralisasi
terlihat lebih opak dibandingkan regio
yang mineralisasinya baik yaitu relatif
translusen.
Dentin

Dentin terbentuk bersama dengan email


melaui mineralisasi protein matriks yang
berbeda, kolagen, yang disekresikan oleh
odontoblast yang berasal dari mesenkim.
Pertemuan antara dentin dengan email
berbentuk cembung. Secara fisik dentin
mendukung email diatasnya dan memiliki
fleksibilitas tertentu yang dapat membantu
mencegah fraktur email yang sangat
termineralisasi dan relatif lebih rapuh.

Anatomi Tubulus
Tubulus tidak terklasifikasi yang terbentuk karena
adanya procecus odontoblastik selama dan pasca
deposisi matriks.
Bentuk dentin meruncing diameternya berkurang
sampai separuhnya saat mendekati email.
Seiring bertambah usia ,dentin peritubuler terus
mengalami klasifikasi,dan diameter internal
setiap tubulus bekurang secara progresif.
Berbeda dengan tulang,dentin tidak memiliki
pembuluh darah , osteoklast,dan tidak
mengalami remodelling seperti tulang.
Cairan Dentinal

Tubulus Odontoblastik dipenuhi oleh


cairan, sebagian intraseluler (di dalam
procesus odontoblastik)dan cairan
ekstraseluler.

Kelembapan dentin tergantung pada


ukuran dan jumlah tubulus, jadi dentin
yang letaknya berdekatan dengan pulpa
yang lebih lembab,karena diameter
tubulus lebih besar dan lebih rapat.
Sensibilitas Dentin

Pergerakan cairan di dalam tubulus


dentinalis menimbulkan rasa sakit.
Pergerakan tersebut dapat terjadi karena:
1.Akibat perbedaan tekanan osmosis
2. Dentin terbuka secara patologis
3. Perubahan suhu drastis
4. Selama,pasca preparasi
Dentin Sekunder

Dentin sekunder memiliki kemampuan


untuk mensekresi matriks protein dan
membentuk dentin tambahan. Lapisan
dentin terus terbentuk seumur hidup gigi
yang mengurangi ukuran dan bentuk
ruang pulpa.

Dentin Sekunder terdapat diatas atap dan


lantai ruang pulpa.
Dentin Tersier

Penebalan dentin yang terjadi lebih cepat


jika permukaan dentin terbuka lingkungan
rongga mulut akibat kecelakaan,atau jika
odontoblast berkontak dengan produk-
produk metabolisme bakteri dengan kadar
lebih rendah dari yang dapat
menyebabkan kematian.
Kelarutan Karbonat,Flourida
dan Apatite dentin
Keadaan dentin yang terpapar oleh saliva,
dentin akan beresiko tinggi kehilangan
mineralnya karena apatit mudah
larut.namun seperti email jika jaringan
tetap berkontak dengan biofilm , dan
saliva yang memiliki pH netral atau sedikit
basa, jika terdapat flourida dalam
konsentrasi tinggi secara periodik dentin
tersebut akan termineralisasi secara
progresif.
Pulpa
Lapisan luar pulpa yang juga lapisan dalam
dentin,tersusun oleh badan sel
odontoblastik.Dibawah lapisan ini terdapat
zona bebas sel yang mengandung banyak ujung-
ujung syaraf sensoris dan pembuluh
kapiler.bagian tengah dan terbesar jaringan pulpa
mirip dengan jaringan ikat di bagian tubuh
lainnya.
Selama pembentukan gigi ,perkembangan dentin
ke dalam dari lapisan epithelial cap semakin
lambat sehingga ruang pulpa tetap ada seumur
hidup meskipun ukurannya mengecil.
Pulpa

Pulpa tersusun oleh :


1. Sel-sel mesenkim
2.Sel pertahanan dan fibroblast
3. Serat kolagen
4.Jaringan pembuluh darah
5.Limfatik
6.Cabang syaraf sensorik
Inervasi Sensoris Pulpa

Ujung syaraf-syaraf sensoris yang terbuka


berhubungan erat dengan badan sel
odontoblast.

Stimulus yang menyebabkan pergerakan


badan sel ini akan memicu tegangan
potensial di dalam jaringan syaraf
sensoris.
Suplai Darah Ke Pulpa
Suplai darah di Pulpa sangat banyak
,tingginya aktivitas metabolisme
odontoblast selama pembentukan dan
perbaikan dentin.dan membantu jaringan
untuk mengatasi serangan kimia dan bakteri
Di dalam lapisan odontoblastik terdapat
banyak kapiler, akan muncul respon
hiperemikyang kuat terhadap trauma lokal.
Suplai darah ke pulpalah yang menentukan
vitalitas gigi bukan inervasinya .
Pengaruh Ketuaan
Ketuaan :

Berkurangnya Selularitas

Peningkatan insiden batu pulpa

Ukuran ruang pulpa berkurang

Berkurangnya kemampuan
pulpa untuk menahan serangan .
Akar Gigi dan Sementum

Pembentukan akar
Sel-sel tidak lagi berdeferensiasi
menjadi ameloblast yang fungsional
namun terus merangsang
pembentukan odontoblast dan
dentin. Odontoblast tumbuh ke
dalam ,meninggalkan procesus sel
dan protein matriks yang
termineralisasi membentuk dentin
akar
Akar gigi dan Sementum

Pembentukan Sementum ini


dibentuk oleh
Jaringan mirip tulang ini dibentuk
oleh klasifikasi protein matriks yang
disekresikan oleh sementoblast,
yaitu sel-sel yang berasal dari
ektomesenkim folikel gigi di
sekitarnya
Jaringan Periodontal

Pembentukan Ligamen Periodontal


Periodonsium yang sehat memiliki
serat serat ligamen periodontal
yang menghubungkan sementum
dengan jaringan gingiva.
Jaringan ikat fibrosa beralapis epitel
terdapat disekitar email dan
mahkota gigi.
Jaringan Periodontal
Epitelium pada Dento gingival memiliki 2 bagian:
1. Epithelium Sulkus
berhubungan dengan sulkus gingiva
atau sulkus dileher gigi.

2. Junctional Epitelium
Yang membentuk perlekatan
dengan email melalui struktur
lamina dan sistem adhesif
hemidesmosom.
Saliva
Kelenjar
Saliva
STIMULASI
STIMULASI SIMPATIS
PARASIMPATIS
Akan menurunkan
sekresi saliva
Contoh :
Obat-obfatan yang
mempengaruhi
Akan meningkatkan sekresi saliva.
sekresi saliva. obat-obatan ini
Contoh : mengubah transmisi
Mengunyah, bau syaraf otonom dan
makanan ,berpikir pengendalian aliran
tentang makanan saliva.
Komposisi dan Fungsi
Saliva
Tabel 1.1 Fungsi saliva

Reservoir/Wadah ion Ion kalsium, fosfat, hidroks


untuk remineralisasi
Buffer menahan asam metabolik
dan diet
Pembentukan Pelikel Membantu pembentukan
biofilm untuk perlindungan
dari asam

Lubrikan Membantu menelan dan


mengurangi keausan
mekanis
Pembersihan mekanis Aglutinasi/mengumpulkan
debris makanan, jaringan, dan sel-sel bakteri
dibersihkan

Fungsi Saliva
Efek antimikroba Mikroba rongga mulut

dikendalikan oleh mediator-

mediator imunologis
Pencernaan Amilase dan lipasi
untuk
memecah/menguraikan pati
Pengecapan Sebagai
pelarut/solvent ion-
ion yang berinteraksi dengan
indera pengecap
Ekskresi Urea
Elektrolit dan Buffer
Ca,K,Na,Mg,Cl,HC
O,PO

Ion Elektrolit Saliva

Fungsinnya sebagai Buffering


Asam
Elektrolit dan Buffer

Bufferawal adalah sistem fosfat


yang berhubungan dengan saliva
istirahat, yang paling efektif dalam
pH =7

H+HPO HPO
Jika terjadi penurunan pH,reaksi
bergeser kekanan menghasilkan
lebih banyak ion hidrogen fosfat.
Elektrolit dan Buffer

Pada pH kurang 6, buffer yang lebih kuat


yaitu ion HCO konsentrasi tinggi, mulai
mempengaruhi produksi saliva oleh
kelenjar saliva oleh kelenjar parotis.

H + HCO HCO CO+ HO

Karena CO terus hilang ,reaksi bergeser


kekanan, sehingga ini menjadi sistem
bufferig yang sangat efektif.
Kecepatan aliran Saliva

Kecepatan aliran saliva berkisar 0,5-


1,5 liter per hari.
Kecepatan aliran saliva yang tidak
distimulasi 0,3-0,5 ml/menit.
Kecepatan aliran saliva yang
terstimulasi berkisar 1,0-2,0
ml/menit.
Kecepatan aliran
Saliva
Terdapat
banyak faktor yang
mengendalikan aliran saliva :

Hidrasi dari tubuh


Posisi tubuh,berdiri, duduk dan
baring
Dalam ruangan yang pencahayaan
nya baik dan dalam ruangan gelap.
Kecepatan aliran saliva

Dalam kesehatan gigi yang perlu


diperhatikan adalan peningkatan
fosfat, peningkatan pH,dan
kemampuan Buffer yang tinggi jika
aliran saliva yang cepat.Peningkatan
aliran saliva sangat bermanfaat
dalam pemilaharaan gigi .
Kecepatan Aliran Saliva

Kecepatan aliran saliva dipengaruhi

Obat-obatan yang mengurangi aliran


saliva
Keadaan autoimun sistemik
Keadaan Lansia
Radioterapi dan kemoterapi
Biofilm,Diet,dan mineral
Biofilm protein dan glikoprotein saliva, bakteri
dan produknya, air dan ion-ion.

Biofilm berperan sebagai membran semi


permeabel antara saliva dan permukaan gigi.

Interaksi keseimbangan antara saliva,biofilm, dan


gigi geligi terbentuk demi kesehatan gigi yang
baik.
Biofilm terhadap
Makanan Asam
Terdapat 3 mekanisme buffering yang berperan :

Buffer fosfat dalam saliva istirahat dan


difusi dalam biofilm.

Peran mikroba terhadap netralitas pH biofilm

Peningkatan konsentrasi fosfat, terutama oleh


bikarbonat dalam saliva yang kecepatan
alirannya tinggi , yang distimulasi oleh makanan
yang keras.
pH Bioflm terhadap Metabolisme
Komponen Makanan

Makanan yang dikonsumsi banyak mengandung


protein, yang lemak ,dan karbohidrat kompleks.

Diantara komponen diatas hanya karbohidrat


kompleks saja yang dapat dimetabolisme oleh
mikroorganisme biofilm.dan metabolisme
tersebut relatif lambat, sehingga hanya sedikit
atau bahkan tidak ada terjadi perubahan pH.
Dimeneralisasi dan Remeneralisasi
dalam Lingkungan Lokal.

Jika pH menjadi rendah dan asam pada permukaan


gigi dapat mempengaruhi hidrasi sel kristal email ,
kondisi tidak jenuh akan menyebabkan penguraian
kristal-kristal permukaan .

Dimeneralisasi ini akan berbalik menjadi


remineralisasi jika asam di buffer dan PH meningkat.

Bersama dengan interaksi ini , penurunan pH


menyebabkan statharin dan protein kaya protein
melepaskan kalsium stabil dalam biofilm saliva,
yang berperan dalam remineralisasi
Ketidakseimbangan dalm
kompleks Sialo-Mikrobial-Dental

Perubahan diet manusia


Makan yang kurang abrasif (makanan ini lebih mudah
dikunyah sehingga tidak merangsang aliran saliva)
Makanan cendrung mengandung sukrosa
Makanan cair yang dikonsumsi saat ini mengandung
keasaman yang tinggi.

Setiap perubahan ini memiliki pengaruh yang buruk bagi


ekosisitem rongga mulut. Faktor-faktor yang menurunkan
aliran saliva akan meningkatkan insiden penyakit dental.
Patogenesis Lesi karies
Awal
Jika Biofilm yang sebelumnya normal dan non
patogenik sering terpapar gula yang dapat
difermentasi, Pengasaman pada biofilm sering
terjadi oleh asam yang diproduksi oleh bakteri
fakultatif non-mutans.

Pengasaman yang sering pada biofilm ini


menghasilkan strain bakteri yang lebih asidurik
dan asidogenik sehingga seiring waktu biofilm
menjadi lebih asam.
Lesi karies Awal
Kondisi pH istirahat biofilm menurun, hanya
diperlukan sedikit karbohidrat dalam diet untuk
menurunkan pH lebih lanjut sampai terjadi
Dimeneralisasi.ini disebut pH kritis.

Ketika makanan tersebut di olah atau dikunyah


,pH biofilm akan meningkat karena kemampuan
Buffer saliva dan aktivitas metabolisme biofilm
bakteri berkurang . Keseimbangan yang disebut
siklus Demineralisasi Remineralisasi akan miring
ke arah Demineralisasi.
Sukrosa
Hubungan metabolik dan biokimia Prevalensi yang
tinggi demgan kandungan sukrosa dalam diet adalah
produksi dari sukrosa yang menambah gel poliglukan
ekstrasel oleh mutan Streptococci dan spesies serupa
lainnya dalam jumlah substansi ke lingkungan biofilm.

Sukrosa merupakan yang dapat diolah oleh bakteri


tersebut untuk memproduksi polyglucan glycocalyx.
Glycocalyx memberi keuntungan bagi bakteri untuk
daya tahan dan reproduksi.dan glycocalyx ini
mengubah ketebalan dan biokimia difusi ion biofilm,
yang meningkatkan patogenesis karies.
Kadar Ionik dimeneralisasi
melampaui Remineralisasi
Jika keasaman dalam biofilm tinggi, ion
buffer fosfat dan bikarbonat yang
berdisfusi dari saliva ke dalam biofilm
akan berlebihan , sehingga ion-ion H
yang tidak ter buffer akan meresap ke
pori-pori lapisan email. Kondisi tak jenuh
di dalam hidrasi yang berdekatan dengan
kristal gigi, akan membuat HA terurai.
Demineralisasi sub
permukaan Email
Selama Demineralisasi ,ion-ion hidrogen dari
biofilm akan berdisfusi dengan cepat ke dalam
email dan lebih dalam dibandingkan buffer saliva
serta ion kalsium dan fosfat,sertadari atau via
biofilm,selama remineralisasi.

Lesi email sub permukaan lebih porous dan lebih


banyak mengandung lebih banyak air, yang
mengubah infeks refraktif, sehingga daerah
tersebut nampak lebih opak (white spot) bukan
translusent.
Patogenisis Lesi Koronal
Lanjut
Setelah dimeneralisasi berkembang
menembus email menuju dentin ,bakteri
menjadi permanen pada lesi karies.
Streptococus Mutans terkandung dalam
sebagian besar flora biofilm dan sedangkan
Lactobacili,Prevotella,Bifidobacterium
cenderung menyebabkan demineralisasi
lebih lanjut ke dalam dentin . Bakteri
memproduksi asam untuk menguraikan
hidroksiapatit dentin yang lebih dalam,
berdisfusi dengan cepat ke tubulus dentinalis.
Patogenesis Lesi
Koronal Lanjut
Bakteri dalam lesi kavitas akan terus
melanjutkan proses demineralisasi dan
biasanya pada tahap lanjut akan merusak
struktur kolagen melalui sekresi enzim
proteolitik. Di bawah dentin karies yang
lunak dan telah terdemineralisasi. Terjadi
dimeneralisasi tahap lanjut yang
disebabkan oleh difusi asam .
Zona-zona dalam karies
dentin
Dalam karies dentin terdapat dua lapisan atau zona
demineralisasi yang berbeda:
Zona Infeksi
Zona infeksi ditandai dengan kontaminasi bakteri
tingkat tinggi, dan dimineralisasi seluruh dentin yang
mengakibatkan struktur tubulus dentinalis dan dentin
intertubuler kolaps, secara total atau parsial .

Zona Affected mimiliki kandungan mineral yang cukup


untuk mempertahankan struktur dan sensitivitas tubuler
dentin , sebagian kandungan mineralnya hilang.
Lesi Rampan
Merupakan karies berkembang sangat cepat.
Kavitas pada email terjadi sangat cepat ,
lantai dentin kavitas melunak, pulpa berisiko
tinggi mengalami kerusakan ireversibel
karena proses remineralisasi dan
pembentukan sklerotik, yang normalnya
akan mengurangi permeabilitas tubulus,
tidak mampu mengimbangi perkembangan
lesi.produk bakteri dapat mematikan
procesus odontoblastik dan menembus
tubulus yang mengakibatkan inflamasi.
Karies Permukaan Akar

Lesi permukaan akar dimulai dari dentin,


bukan pada permukaan email.

Pada karies email lesi-lesi awal disebut


sebagai white spot, sedangakan lesi
permukaan akar awal sulit terdeteksi
karena tidak terjadi perubahan
warna.namun terjadi modifikasi tekstur
atau kekerasan permukaan.
Karies Permukaan Akar
Kandungan mineral dentin akar lebih rendah
dibandingkan email, jadi jika
terdemineralisasi , matriks kolagen akan
segera terurai , umumnya sebagian besar
struktur proteinnya akan tetap bertahan
selama terhidrasi dengan baik. Matriks yang
terbuka rentan terhadap kerusakan fisik
namun segera diremineralisasi oleh kalsium
dan fosfat saliva serta flourida , jadi kondisi
biokimia kausatif teremininasi dan
keseimbangan stabil.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai