OLEH KELOMPOK VI
A. Pendahuluan
Secara umum, arsitektur tradisional suku-suku yang terdapat di
papua terbagi menjadi beberapa tipe bentuk hunian, yaitu:
1. Bentuk kotak
2. Segi enam bertingkat 3 ( kariwari )
3. Lingkaran ( pada honai suku Dani )
Ketiga bentuk hunian tersebut merupakan adaptasi masing-
masing suku terhadap kondisi geografis daerah tempat mereka
berhuni.Pada makalah ini, kami hanya akan membahas tentang
arsitektur tradisional suku Dani yang bertempat tinggal di lembah
Baliem, Wamena, yang merupaka wilayah pegunungan dan
perbukitan. Lembah Baliem ini memiliki ketinggian sekitar 2500
dari permukaan laut.Suku Dani merupakan suku yang hidup
secara berkelompok dalam satu kesatuan kelompok teritorial.cara
hidup suku dani adalah dengan cara bercocok tanam dan
berpindah tempat.
ARSITEKTUR TRADISIONAL
RUMAH HONAI SUKU DANI
PAPUA
B. Pola Permukiman Suku Dani
Kompleks permukiman terkecil dari suku Dani adalah Silimo. Satu
kompleks silimo terdiri dari beberapa massa bangunan dengan
fungsi-fungsi khusus, dan satu silimo dihuni oleh satu keluarga luas
terbatas
(extended family).
Kemudian beberapa silimo akan membentuk suatu perkampungan
yang memilikibatas teritori wilayah berupa bentukan bentang alam,
seperti gunung, bukit,lembah, atau sungai. Pola permukiman dalam
satu perkampungan ini terpencar-pencar dan tidak mengikuti suatu
pola khusus. Biasanya untuk mendirikan suatu silimo, mereka
memilih suatu daerah yang tinggi dan tidak terlalu jauh dengan
sungai. Pemilihan lokasi yang tinggi ini merupakan salah satu cara
masyarakat Dani untuk menghindari bahaya banjir, air tergenang,
serbuan binatang buas, serta sergapan suku-suku lain.
ARSITEKTUR TRADISIONAL RUMAH
HONAI SUKU DANI PAPUA
Pada suatu silimo, konsep yang dipakai adalah sebagai
berikut:Konsep berhuni masyarakat Dani membagi unit-unit
massa huniannya sesuai dengan fungsi dan makna masing-
masing.
Pada satu silimo, terdiri dari unit-unit massa bangunan
sebagai berikut:
1.Honai tempat tinggal laki-laki2
Gambar 1. Konsep berhuni suku DaniSumber: Agustinus, 1997
Letak honai laki-laki adalah tegak lurus dengan pintu masuk, agar
kepala keluarga dapat segera berhadapan dengan tamu ataupun
gangguan dan ancaman yang masuk ke kompleks silimo. Honai
untuk laki-laki dan rumah adat/pilamo merupakan bangunan yang
terlarang bagi para wanita untuk memasukinya.Demikian juga
dengan honai untuk perempuan merupakan area terlarang
bagipara lelaki. Pada beberapa silimo, honai perempuan/ebeai
jumlahnya lebih dari satu.
ARSITEKTUR TRADISIONAL RUMAH
HONAI SUKU DANI PAPUA
Hal ini karena masyarakat Dani menganut sistem perkawinan
monogami danjuga poligami, dengan tujuan untuk menghasilkan
banyak keturunan sehingga dapat menambah tenaga kerja dan
generasi penerus suku Dani. Jumlah istri juga merupakan lambang
prestise, karena orang yang mampu mempunyai istri lebihdari
satu maka dianggap memiliki status sosial yang lebih tinggi.
Biasanya kepala suku atau orang-orang yang kaya, akan memiliki
istri lebih dari satu. Berikutadalah ilustrasi silimo dengan jumlah
ebeai yang lebih dari satu :
ARSITEKTUR TRADISIONAL RUMAH
HONAI SUKU DANI PAPUA
Selain penataan massa bangunan di silimo seperti ilustrasi
sebelumnya,ada juga penataan massa bangunan di silimo
yang meletakkan dapur dan kandangbabi bersebelahan,
yaitu sebagai berikut :
ARSITEKTUR TRADISIONAL RUMAH
HONAI SUKU DANI PAPUA
C. Fungsi setiap bangunan di sebuah silimo
Berikut adalah fungsi masing-masing bangunan di
sebuah silimo:
1. Honai laki-laki Merupakan tempat tinggal untuk
kepala keluarga, kerabat dan keluarga laki-laki, serta
anak laki-laki yang telah berumur lebih dari 5 tahun.
Honai laki-laki ini berbentuk bulat dan terdiri dari dua
lantai, dengan sebuah perapian terletak di pusat
bangunan. Lantai satu difungsikan sebagai tempat
bersantai dan lantai dua sebagai tempat
beristirahat/tidur. Masyarakat suku Dani tidurdengan
pola kepala membujur di bagian dinding dan kaki
mengarah ke pusat honai (perapian).
ARSITEKTUR TRADISIONAL RUMAH
HONAI SUKU DANI PAPUA
2. Rumah adat / Pilamo. Pilamo berbentuk
bulat dan terdiri dari dua lantai. Lantai pertama
difungsikan sebagai tempat untuk mendidik dan
membina para remaja suku Dani agarmenjadi
laki-laki yang kuat dan tangguh (sejak berusia 4-5
tahun). Selain itu,juga difungsikan untuk tempat
mengatur strategi perang, membicarakan konflik
dan masalah yang menyangkut peperangan dan
mas kawin/perkawinan. Lantai dua berfungsi
sebagai tempat untuk menyimpanbenda-benda
pusaka dan senjata perang, serta mumi dari
leluhur.
ARSITEKTUR TRADISIONAL RUMAH
HONAI SUKU DANI PAPUA
3. Honai perempuan/ebeai. Ebeai
berbentuk bulat dan terdiri dari dua lantai,
dengan sebuah perapian terletak di pusat
bangunan. Lantai pertama digunakan untuk
mendidik para anak-anak dan remaja suku
Dani agar mengerti dan dapat mengerjakan
tugas-tugas kewanitaannya. Selain itu, juga
digunakan sebagai tempat bersantai dan
mengobrol, yaitu di sekeliling perapian. Lantai
dua digunakan sebagai
tempatberistirahat/tidur bagi para wanita.
ARSITEKTUR TRADISIONAL RUMAH
HONAI SUKU DANI PAPUA
4.Dapur/hunila. Dapur bersama/hunila merupakan
bangunan yang berbentuk persegi panjang,dengan
tinggi sekitar 1,5 meter 2 meter. Dapur digunakan
sebagai tempat memasak sehari-hari, biasanya
memasak hipere/ubi jalar. Pada bangunan dapur ini
para anggota keluarga biasanya berkumpul dan
bersantai pada waktu siang atau malam hari.
5.Kandang babi/wamdabu. Kandang babi
merupakan suatu bangunan yang berbentuk persegi
panjang dan terletak melintang di seberang honai
perempuan. Di depan kandang bab iterdapat tanah
kosong yang digunakan sebagai tempat bermain bagi
babi. Ditanah ini babi-babi akan dilepas dan dihitung
jumlahnya.
ARSITEKTUR TRADISIONAL RUMAH
HONAI SUKU DANI PAPUA
D. Karakteristik Rumah Honai
Bangunan rumah honai (rumah tinggal suku Dani, baik honai laki-
lakimaupun perempuan), memiliki karakteristik yang merupakan
bentuk adaptasi terhadap cuaca dingin dan angin kencang,secara
garis besar adalah sebagaiberikut:
1. Berbentuk bulat/melingkar
2. Ukurannya sempit (diameter 4m - 6m)
3. Ketinggian sekitar 3m - 7m (2 lantai)
4. Tidak berjendela dan ketinggian pintu sangat rendah (sangat
minimbukaan)
ARSITEKTUR TRADISIONAL RUMAH
HONAI SUKU DANI PAPUA
E.Konstruksi Rumah Honai
Kemudian akan dibahas satu per satu detail konstruksi
dan karakteristikdari masing-masing elemen rumah
honai.
1. Atap rumah honai berbentuk bulat kerucut dengan
lingkaran-lingkaran besardari kayu yang dibakar sebagai
kerangka atapnya, yang kemudian diikatmenjadi satu di
bagian atas (membentuk dome). Terdapat 4 pohon muda
yangberfungsi sebagai kolom penyangga utama yang
diikat di atas dan vertikal kebawah menancap ke dalam
tanah. Pada lantai 1, ruang yang terbentuk diantara 4
kolom ini difungsikan sebagai tempat meletakkan
perapian untukmenghangatkan honai.
ARSITEKTUR TRADISIONAL RUMAH
HONAI SUKU DANI PAPUA