Anda di halaman 1dari 51

LAPORAN

LAPORAN KASUS
KASUS
PERDARAHAN
PERDARAHAN POST
POST PARTUM
PARTUM

Suwandi
Suwandi Rahman
Rahman
011.06.0059
011.06.0059

Dosen Pembimbing:
Dr. Dony Rosmana Bimantara, Sp.OG
Perdarahan Post
Partum
Perdarahan
Perdarahan post
post partum
partum adalah
adalah perdarahan
perdarahan
atau
atau hilangnya
hilangnya darah
darah 500
500 cc
cc atau lebih pada
persalinan
persalinan pervaginam
pervaginam dan
dan lebih
lebih dari
dari 1000 cc
pada
pada sectio
sectio cesarea..
cesarea..
Perdarahan
Perdarahan yang lebih dari normal yang yang
telah
telah menyebabkan
menyebabkan perubahan tanda
vital
vital (ibu mengeluh
mengeluh lemah,
lemah, limbung,
berkeringat
berkeringat dingin,
dingin, menggigil,
menggigil, hiperpnea,
hiperpnea,
tekanan
tekanan sistolik
sistolik <
< 90
90 mmHg,
mmHg, nadi
nadi >
100/menit,
100/menit, Hb < 8 g%)
Menurut waktu terjadinya dibagi atas dua bagian:

Perdarahan post partum dini yaitu


perdarahan setelah bayi lahir dalam 24 jam
pertama persalinan.
Perdarahan post partum sekunder yaitu
perdarahan setelah 24 jam persalinan.
EPIDEMIOLOGI
Angka kejadian perdarahan post
partum setelah persalinan pervaginam
yaitu 5-8 %.
Di negara kurang berkembang
merupakan penyebab utama dari
kematian maternal
ETIOLOGI
Perdarahan post partum dapat
disebabkan oleh atonia uteri, robekan
jalan lahir, retensio plasenta, sisa
plasenta dan kelainan pembekuan
darah.
Atonia Uteri
Atonia uteri adalah suatu keadaan
dimana uterus gagal untuk berkontraksi
dan mengecil sesudah janin keluar dari
rahim.
Atonia uteri
Retensio Plasenta
Apabila plasenta belum lahir tiga puluh
menit setelah janin lahir. Hal ini bisa
disebabkan karena: plasenta belum
lepas dari dinding uterus atau plasenta
sudah lepas akan tetapi belum
dilahirkan.
Trauma
Ruptur uterus
Inversi uterus
Perlukaan jalan lahir
Vaginal hematoma
Robekan Seviks
Reposisi uteri pervaginam
Reposisi uteri dengan
laparotomi
Vaginal hematoma
Kelainan Pembekuan Darah
Hipofibrinogenemia
Trombocitopeni
Idiopathic thrombocytopenic purpura
HELLP syndrome ( hemolysis, elevated liver
enzymes, and low platelet count )
Disseminated Intravaskuler Coagulation
Dilutional coagulopathy bisa terjadi pada
transfusi darah lebih dari 8 unit
DIAGNOSIS
GEJALA & TANDA PENYULIT
KERJA
Uterus tidak berkontraksi Syok
dan lembek Bekukan darah pada
Perdarahan segera sete- serviks / posisi terlen- Atonia uteri
lah anak lahir tang akan menghambat
aliran darah keluar
Darah segar yang meng- Pucat
alir segera setelah bayi Lemah
lahir Menggigil Robekan
Uterus kontraksi dan jalan lahir
keras
Plasenta lengkap
Plasenta belum lahir Tali pusat putus akibat
setelah 30 menit traksi berlebihan
Perdarahan segera (P3) Inversio uteri akibat Retensio
Uterus berkontraksi dan tarikan plasenta
keras Perdarahan lanjutan
GEJALA & TANDA PENYULIT DIAGNOSIS KERJA
Plasenta / sebagian Uterus berkontraksi
selaput (mengan- tetapi tinggi fundus
dung pembuluh da- tidak berkurang
Tertinggalnya
rah) tidak lengkap sebagian plasenta
Perdarahan segera atau ketuban
(P3)
Uterus tidak teraba Neurogenik syok
Lumen vagina terisi Pucat dan limbung
masa
Tampak tali pusat Inversio uteri
(bila plasenta belum
lahir)
Sub-involusi uterus Anemia Endometritis atau sisa
Nyeri tekan perut Demam fragmen plasenta
bawah dan uterus Late postpartum
Perdarahan hemorrhage
Lokhia mukopurulen Perdarahan
dan berbau postpartum sekunder
DIAGNOSIS
Anamnesis
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan penunjang
PENATALAKSANAAN
1. Pencegahan Perdarahan Post partum
Perawatan masa kehamilan
Persiapan persalinan
Persalinan
Penanganan Aktif Kala Tiga
Kala tiga dan Kala empat
2. Manajemen Perdarahan Post Partum

Resusitasi dan manajemen yang baik


terhadap perdarahan
Manajemen penyebab perdarahan
post partum
Terapi Pembedahan
Atonia uteri
Kompresi Bimanual Interna

Kompresi Bimanual Eksterna


Retensio plasenta
Meregang tali pusat dengan jari-jari membentuk kerucut

Ujung jari menelusuri tali pusat, tangan kiri diletakkan di


atas fundus
Mengeluarkan plasenta
Sisa plasenta
Eksplorasi
Trauma jalan lahir
Lakukan reparasi penjahitan
Hematoma: insisi dan drainase.
Gangguan pembekuan darah
Lanjutkan dengan pemberian product
darah pengganti (trombosit,fibrinogen).
Masase fundus uteri
Segera sesudah plasenta lahir
(maksimal 15 detik)

Uterus kontraksi ? Ya Evaluasi rutin

Tidak

Evaluasi / bersihkan bekuan


darah / selaput ketuban
Kompresi Bimanual Interna
(KBI) maks. 5 menit
Pertahankan KBI selama 1-2 menit
Uterus kontraksi ? Ya Keluarkan tangan secara hati-hati
Lakukan pengawasan kala IV
Tidak

Ajarkan keluarga melakukan Kompresi


Bimanual Eksterna (KBE)
Keluarkan tangan (KBI) secara hati-hati
Suntikan Methyl ergometrin 0,2 mg i.m
Pasang infus RL + 20 IU Oksitosin, guyur
Lakukan lagi KBI
Uterus kontraksi ? Ya Pengawasan
kala IV
Tidak

Rujuk siapkan laparotomi


Lanjutkan pemberian infus + 20 IU Oksitosin
minimal 500 cc/jam hingga mencapai
tempat rujukan
Selama perjalanan dapat dilakukan
Kompresi Aorta Abdominalis atau Kompresi
Bimanual Eksternal

Ligasi arteri uterina dan/atau hipogastrika Perdarahan Pertahankan


B-Lynch method berhenti uterus

Perdarahan berlanjut

Histerektomi
LAPORAN KASUS
IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny.H
Umur : 30 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Rempek
Pendidikan : SD
Pekerjaan : IRT
Agama : Islam
Tanggal MRS : 12-05-2016
No. RM : 049020
ANAMNESIS
Keluhan utama: Pasien mengeluh keluar darah
banyak dari jalan lahir

Riwayat penyakit sekarang: Pasien datang rujukan


dari PKM Santong dengan perdarahan post partum.
Pasien melahirkan pada pukul 19.30 WITA, bayi lahir
tidak menangis, pasien mengeluh keluar darah
banyak 1 jam setelah melahirkan, perut mules (-),
pusing (+), demam (-), menggigil (+).
Riwayat kehamilan dan persalinan

Tempat Umur Jenis Penolong Jenis BBL Umur


persalinan kehamilan persalinan persalinan kehamilan (gram)

BPS 9 bulan Normal Bidan Normal 2.800 gr 8 tahun

BPS 9 bulan Normal Bidan Normal 2.400 gr 1 hari


CONT.....
HPHT : Lupa
HPL : -
Tanda bahaya : perdarahan
Riwayat penyakit dahulu: Asma (-), hipertensi (-), diabetes
mellitus (-).
Riwayat penyakit keluarga: Dari keluarga tidak ada yang
mengalami keluhan yang sama. Asma (-), hipertensi (-),
diabetes mellitus (-).
Riwayat kehamilan kembar: -
Riwayat kontrasepsi : KB suntik 3 bulan selama 3 tahun
PEMERIKSAAN FISIK
Status Generalisata
Keadaan umum : Pasien tampak sakit berat
Kesadaran : Compos mentis
GCS : E4V5M6 = 15
Tanda vital :
Tekanan Darah : 90/50 mmHg
Nadi : 118 x/menit
Respirasi : 24 x/menit
Suhu : 36,0 0C
CONT.....
Kepala dan leher : Skela ikterik (-), konjungtiva anemis (+),
reflek cahaya pupil (+/+), pupil isokor (+/+), pembesaran KGB (-),
pembesaran tiroid (-).
Thorax :
Inspeksi : bentuk dada simetris kanan kiri
Palpasi : pergerakan dinding dada simetris, fokal fremitus
sama (+/+)
Perkusi : sonor semua lapang paru
Auskultasi :
Pulmo : vesikuler (+/+), wheezing (-/-), rhonki (-/-)
Cor : Suara jantung S1S2 normal, gallop (-), mur-
mur (-).
Abdomen :
Inspeksi : sedikit buncit
Palpasi : supel (+), nyeri tekan (-)
Perkusi : timpani
Auskultasi : bising usus normal
Ekstermitas : Akral dingin, CRT >2 detik,
oedema -/-
Status Obstetry :
Inspeksi : Luka bekas operasi (-), PPV (+),
aktif (+)
Palpasi : TFU 2 jari dibawah pusat, terdapat
robekan portio pada arah jam 5-6
Hasil Laboratorium :
WBC : 14.3 (4,0-11,0)
HGB : 5.7 (12-18)
LYM : 11.7 (20.0-40.0)
HCT : 16.6 (36.0-54.0)
PLT : 200 (150-400)
GDS : 96 (<170)
HbsAg : Negatif (-)
Golda : O/Rh (+)
Cont.....
Pemerisaan Urine
Warna : Coklat
pH : 8.0
BJ : 1.010
Protein : +3
Urobilinogen: normal
Sedimen
Lekosit : 4-6 / lpb
Eritroasit : banyak/ lpb
Epitel : 1-2/ lpb
Kristal : -
DIAGNOSIS
P2A0H2 Post Partum dengan Syok Hemoragik ec.
Perdarahan Post Partum + Robekan Portio + Anemia Berat
PENATALAKSANAAN
Infus RL drip Oxitosin 2 Ampul
Infus RL kosongan loading
Pasang O2 4 lpm
Jahit luka
Konsul dokter Sp.OG
Advice: dr. Dony, SpOG
Tranfusi PRC/WB s/d Hb > 10
SF 3x1 mg
Gastro 3 tab/rc
Inj. Cefotaxime 3x1 gr
Asam mefenamat 3x500 mg
Pasang DC
Tampon kasa
Vulva hygien
Mobilisasi bertahap
Observasi keluhan/VS/fluksus/CUT/reaksi tranfusi
PERMASALAHAN
1. Apa yang dimaksud dengan perdarahan post
partum?
2. Apa etiologi terjadinya perdarahan post partum?
3. Penatalaksanaan pada pasien dengan perdarahan
post partum?
4. Pencegahan yang dapat dilakukan?
PEMBAHASAN
1. Apa yang dimaksud dengan perdarahan post partum?

Perdarahan post partum adalah perdarahan atau hilangnya darah 500


cc atau lebih pada persalinan pervaginam dan lebih dari 1000 cc pada
sectio cesarea.. Perdarahan dapat terjadi sebelum, selama, atau
sesudah lahirnya plasenta. Kondisi dalam persalinan menyebabkan
kesulitan untuk menentukan jumlah perdarahan yang terjadi, maka
batasan jumlah perdarahan disebutkan sebagai perdarahan yang
lebih dari normal dimana telah menyebabkan perubahan tanda vital,
antara lain pasien mengeluh lemah, limbung, berkeringat dingin,
menggigil, hiperpnea, tekanan darah sistolik < 90 mmHg, denyut nadi
> 100 x/menit, kadar Hb < 8 g/dL
2.Etiologi terjadinya perdarahan post partum?
Banyak faktor potensial yang dapat
menyebabkan perdarahan post partum, faktor-
faktor yang menyebabkan perdarahan post
partum adalah atonia uteri, perlukaan jalan lahir,
retensio plasenta, sisa plasenta, kelainan
pembekuan darah.
3. Penatalaksanaan pada pasien dengan perdarahan post partum?

a. Resusitasi dan manajemen yang baik terhadap perdarahan


Pasien dengan perdarahan post partum memerlukan
penggantian cairan dan pemeliharaan volume sirkulasi darah ke
organorgan penting. Pantau terus perdarahan, kesadaran dan
tanda-tanda vital pasien.
b. Manajemen penyebab perdarahan post partum
Atonia uteri
Retensio plasenta
Sisa plasenta
Trauma jalan lahir
Gangguan pembekuan darah
4. Pencegahan yang dapat dilakukan?

Bukti dan penelitian menunjukkan bahwa penanganan aktif


pada persalinan kala III dapat menurunkan insidensi dan
tingkat keparahan perdarahan post partum. Penanganan aktif
merupakan kombinasi dari hal-hal berikut:
Pemberian uterotonik (dianjurkan oksitosin) segera
setelah bayi dilahirkan.
Penjepitan dan pemotongan tali pusat dengan cepat dan
tepat
Penarikan tali pusat yang lembut dengan traksi balik
uterus ketika uterus berkontraksi dengan baik
KESIMPULAN
Perdarahan post partum adalah perdarahan atau hilangnya
darah 500 cc atau lebih pada persalinan pervaginam dan lebih dari
1000 cc pada sectio cesarea. Berdasarkan etiologinya, perdarahan
post partum dapat disebabkan oleh Atonia uteri, Robekan (laserasi,
luka) jalan lahir, retensio plasenta dan sisa plasenta, Gangguan
pembekuan darah (koagulopati). Gejala klinis yang ditemui adalah
Perdarahan pervaginam yang terus-menerus setelah bayi lahir,
Pucat, mungkin ada tanda-tanda syok, tekanan darah menurun,
denyut nadi cepat dan halus, ekstremitas dingin, gelisah, mual dan
lain-lain
Diagnosa ditegakkan berdasarkan gejala klinis, Palpasi uterus,
Inspekulo, Laboratorium. Prinsip penanganan adalah
menghentikan perdarahan, cegah/atasi syok., dan ganti darah
yang hilang.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai