PRAKTIKUM BETON

PERCOBAAN 1: BERAT JENIS AGREGAT HALUS (SNI 03-1970-1990 / AASHTO T.84-88 /

ASTM C-128-84)

TUJUAN PERCOBAAN
PERCOBAAN INI BERTUJUAN UNTUK MENENTUKAN BULK DAN SPECIFIC GRAVITY APPARENT DAN PENYERAPAN
(ABSORBSION) DARI AGREGAT HALUS MENURUT PROSEDURASTM C128. NILAI INI DIPERLUKAN UNTUK MENETAPKAN
BESARNYA KOMPOSISI VOLUME AGREGAT DALAM ADUKAN BETON.
PROSEDUR PRAKTIKUM
A. AGREGAT HALUS YANG JENUH AIR DIKERINGKAN SAMPAI DIPEROLEH KONDISI KERING DENGAN INDIKASI CONTOH
TERCURAH DENGAN BAIK.
B. SEBAGIAN DARI CONTOH DIMASUKKAN PADA METAL SAND CONE MOLD. BENDA UJI DIPADATKAN DENGAN
TONGKAT PEMADAT (TAMPER). JUMLAH TUMBUKAN YAITU 25 KALI. KONDISI SSD DIPEROLEH, JIKA CETAKAN
DIANGKAT DAN BUTIRAN BUTIRANPASIR LONGSOR / RUNTUH.
C. CONTOH AGREGAT HALUS SEBERAT 500GR DIMASUKKAN KEDALAM PIKNOMETERDENGAN AIR SAMPAI 90%
PENUH. BEBASKAN GELEMBUNG GELEMBUNG UDARA DENGAN CARA MENGGOYANG GOYANGKAN
PIKNOMETER. RENDAMLAHPIKNOMETER DENGAN SUHU (73,4 3)F SELAMA 24 JAM.TIMBANG
BERATPIKNOMETER YANG BERISI CONTOH DAN AIR. PISAHKAN CONTOH BENDA UJI DARI PIKNOMETER DAN
KERINGKAN PADA SUHU (213 230)F. LANGKAH INI HARUS DISELESAIKAN DALAM WAKTU 24 JAM (1 HARI).
E. TIMBANGLAH BERAT PIKNOMETER YANG BERISI AIR SESUAI DENGAN KALIBRASI PADA TEMPERATUR (73,4
3)F DENGAN KETELITIAN 0,1 GRAM.
DOKUMENTASI

Agregat dimasukkan kedalam piknometer dan digoyang

sampai gelembung udara hilang
PERCOBAAN 2: BERAT JENIS AGREGAT KASAR (SNI 03-1969-1990 / AASHTO T.85-88 / ASTM C-127-84)

TUJUAN PERCOBAAN
Menetapkan :
1. Berat jenis bulk
2. Berat jenis bulk-SSD
3. Berat jenis tampak
4. Absorbsi
PROSEDUR PERCOBAAN
A. Ditetapkan banyaknya jumlah agregat kasar 5000 gram dan buang bahan yang melewati ayakan
No.4.
B. Kemudian agregat kasar tadi di cuci sampai bersih, atau air cucian sampai terlihat bening.
C. Kemudian dikeringkan dalam oven pengering pada 100oC 110oC selama 24 jam.
D. Setelah itu direndam dalam air selama 24 jam.
E. Kemudian agregat dijadikan SSD (semua dilap dengan kain lap/ kain) = jenuh air kering permukaan.
F. Agregat ditimbang sampai ketelitian 0,50 gram.
G. Lalu dimasukkan dalam keranjang kawat lali tombang beratnya terendam dalam air.
H. Agregat dikeringkan lagi dalam oven pada 100oC 110oC selama 24 jam
I. Setelah 24 jam agregat dikeluarkan dari dalam oven, kemudian diangin-anginkan.
J. Lalu timbang bahannya.
DOKUMENTASI

Agregat yang telah dicuci, kemudian direndam dalam air

selama 24 jam
PERCOBAAN 3: ANALISA SARINGAN PASIR (SNI T-15-1990-3 / ASTM C 33-86 / BS 812 / C136 / ASHTO T.26 / PBI 1971 )
ANALISA SARINGAN KASAR (SNI-03-2834-2000)

TUJUAN PERCOBAAN
PERCOBAAN INI BERTUJUAN UNTUK MENENTUKAN PEMBAGIAN BUTIR (GRADASI) AGREGAT.DATA
DISTRIBUSI BUTIRAN PADA AGREGAT DIPERLUKAN DALAM PERENCANAAN ADUKAN BETON.
PELAKSANAAN PENENTUAN GRADASI INI DILAKUKAN PADA AGREGAT HALUS DAN KASAR. ALAT
YANG DIGUNAKAN ADALAH SEPERANGKAT SARINGAN DENGAN UKURAN SARINGAN TERTENTU.

PROSEDUR PERCOBAAN
A. BENDA UJI DIKERINGKAN DIDALAM OVEN DENGAN SUHU 110C SAMPAI BERAT CONTOH
TETAP.
B. CONTOH DICURAHKAN PADA PERANGKAT SARINGAN. SUSUNAN SARINGAN DIMULAI DARI
SARINGAN YANG PALING BESAR DILETAKKAN PALING ATAS. PERANGKAT SARINGAN DI PUTAR
SELAMA 15 MENIT.
DOKUMENTASI

Peralatan sieve shaker (saringan gerak) untuk

percobaan analisa saringan.
PERCOBAAN 4: ZAT ORGANIK PADA PASIR (SNI 03-2816-1992 / ASTM C.40 )

TUJUAN PERCOBAAN
PERCOBAAN INI BERTUJUAN UNTUK MENENTUKAN ADANYA BAHAN ORGANIK DALAM AGREGAT HALUS.
KANDUNGAN BAHAN ORGANIK YANG BERLEBIHAN PADA UNSUR BAHAN BETON DAPAT MEMPENGARUHI
KUALITAS BETON. KADAR OEGANIK ADALAH BAHAN-BAHAN YANG TERDAPAT DIDALAM PASIR DAN
MENIMBULKAN EFEK KERUGIAN TERHADAP SUATU MORTAR ATAU BETON.

PROSEDUR PRAKTIKUM
A. CONTOH BENDA UJI DIMASUKKAN KEDALAM BOTOL.
B. TAMBAHKAN LARUTAN NAOH 3% SETELAH DIKOCOK, TOTAL VOLUME MENJADI KIRA KIRA
VOLUME BOTOL.
C. BOTOL DITUTUP ERAT ERAT DENGAN PENUTUP DAN BOTOL DIKOCOK KEMBALI.DIAMKAN BOTOL
SELAMA 24 JAM.
D. SETELAH 24 JAM, BANDINGKAN WARNA CAIRAN YANG TERLIHAT DENGAN WARNA STANDARD NO. 3
(APAKAH LEBIH TUA / MUDA). BILA TERLIHAT NYATA WARNANYALEBIH MUDA (MISALNYA SESUAI
NO.1) BERARTI KADAR ORGANIKNYA RENDAH.
DOKUMENTASI

Gelas ukur untuk percobaan zat organik pada agregat

halus
 PERCOBAAN 5: KADAR LUMPUR PADA PASIR (SNI 03-4428-1997)

TUJUAN PERCOBAAN
PERCOBAAN INI BERTUJUAN UNTUK MENENTUKAN PROSENTASE KADAR LUMPUR YANG TERKANDUNG
DALM AGREGAT HALUS. KANDUNGAN LUMPUR KURANG DARI 5% MERUPAKAN KETENTUAN DALAM
PERATURAN BAGI PENGGUNAAN AGREGAT HALUS UNTUKPEMBUATAN BETON.

PROSEDUR PRAKTIKUM
A. CONTOH BENDA UJI DIMASUKKAN KEDALAM BENDA UKUR.
B. TAMBAHKAN AIR PADA GELAS UKUR GUNA MELARUTKAN LUMPUR.
C. GELAS DIKOCOK UNTUK MENCUCI PASIR DARI LUMPUR.
D. SIMPAN GELAS PADA TEMPAT YANG DATAR DAN BIARKAN LUMPUR MENGENDAP
SETELAH 24 JAM.
E. UKUR TINGGI PASIR (V1) DAN TINGGI LUMPUR (V3)
DOKUMENTASI

Gelas ukur untuk percobaan kadar lumpur pada pasir

PERCOBAAN 6: TINGKAT KEAUSAN MATERIAL (SNI 2417-2008 / AASHTO T-96-87 / ASTM
C-131-76 / PBI-71 )

TUJUAN PERCOBAAN
PERCOBAAN INI BERTUJUAN UNTUK MENGETAHUI TINGKAT KEAUSAN AGREGAT YANG AKAN DI
GUNAKAN MENGGUNAKAN MESIN LOS ANGELS.

PROSEDUR PENGUJIAN
A. SIAPKAN MATERIAL YANG AKAN DI GUNAKAN
B. PISAHKAN AGREGAT MENURUT GRID YANG AKAN DI GUNAKAN.
C. CUCI AGREGAT, KEMUDIAN DI OVEN HINGGA SUHU YANG DI TETAPKAN.
D. BAHAN DIDINGINKAN, KEMUDIAN DIMASUKAN DALAM MESIN LOS ANGELES JUMLAH PUTARAN
DI TENTUKAN 500 KALI
E. SETELAH ITU BAHAN DIKELUAKAN DAN DIAYAK PADA AYAKAN NO.12. KEMUDIAN DI CUCI DAN DI
KERINGKAN UNTUK MENDAPATKAN HASIL.
DOKUMENTASI

Agregat setelah dikeluarkan dari mesin Los Angeles

pada percobaan tingkat keausan agregat
PERCOBAAN 7: KADAR AIR PADA MATERIAL (SNI 03-1971-1990)

TUJUAN PERCOBAAN
PERCOBAAN INI BERTUJUAN UNTUK MENENTUKAN KADAR AIR DENGAN CARA PENGERINGAN. KADAR AIR
AGREGAT ADALAH PERBANDINGAN ANTARA BERAT AIR YANG TERKANDUNG DALAM AGREGAT DENGAN
BERAT AGREGAT DALAM KEADAAN KERING. NILAI KADAR AIR INI DIGUNAKAN UNTUK KORELSI TEKANAN
AIR UNTUK ADUKAN BETON YANG DISESUAIKAN DENGAN KONDISI AGREGAT LAPANGAN.

PROSEDUR PRAKTIKUM
A. TIMBANG DAN CATAT BERAT DALAM TALAM
B. MASUKKAN BENDA UJI KEDALAM TALAM, KEMUDIAN BERAT TALAM BENDA UJI DITIMBANG.
C. HITUNG BERAT UJI BENDA UJI
D. KERINGKAN CONTOH BENDA UJI BERSAMA TALAM DALAM OVEN PADA SUHU(1105)C SAMPAI
MENCAPAI BOBOT TETAP.
E. SETELAH KERING, CONTOH DITIMBANG DAN DICATAT BERAT BENDA UJI BESERTA TALAM.
F. HITUNGLAH BERAT BENDA UJI KERING.
DOKUMENTASI

Timbangan untuk mengukur berat agregat setelah

dikeringkan dalam oven pada percobaan kadar air agregat
PERCOBAAN 8: BERAT SATUAN PASIR DAN BATU PECAH (ASTM C.1078-87 (Reapproved 1992))

TUJUAN PERCOBAAN
MENETAPKAN BERAT SATUAN (BERAT JENIS MENYELURUH) DARI PASIR DAN BATU PECAH

PROSEDUR PERCOBAAN
WADAH-TAKAR KOSONG DAN PENUH BERISI AIR DITIMBANG.
KEMUDIAN, WADAH-TAKAR DI ISI DENGAN AGREGAT HALUS (KERING UDARA) DALAM 3 (TIGA) LAPISAN
SAMA TEBAL, TIAP LAPISAN DITUSUK-TUSUK DENGAN TONGKAT TUSUK 25 KALI ( RODDING). DENGAN
TAHAP BENTUK YAITU X + O X
KEMUDIAN, PERMUKAAN BAHANNYA DIRATAKAN DENGAN TANGAN ATAU MISTAR.
KEMUDIAN, WADAH-TAKAR YANG BERISI BAHANNYA DITIMBANG.
KEMUDIAN, WADAH-TAKAR DIKOSONGKAN DAN DIISI KEMBALI DENGAN AGREGAT KASAR.
KEMUDIAN, PERMUKAAN BAHANNYA DIRATAKAN DENGAN TANGAN DAN MISTAR
KEMUDIAN, WADAH-TAKAR YANG BERISI BAHAN DITIMBANG.
 PERCOBAAN 9: PENCAMPURAN BAHAN BETON DAN SLUMP TEST (PBI 1971
PASAL 4.4 / ACI.211.1.91/ ASTM C 94-72)

TUJUAN PERCOBAAN
MENENTUKAN CAMPURAN ADUKAN BETON YANG DAPAT DIKERJAKAN ( WORKABLE).
MENENTUKAN NILAI SLUMP.
MENETAPKAN JUMLAH AIR YANG KELUAR PADA AWAL.
PROSEDUR PERCOBAAN
A. PASIR DAN BATU PECAH DISIAPKAN (PASIR DAN BATU PECAH YANG DI PAKAI ADALAH SAMPEL YANG
TELAH DIGUNAKAN SAAT PERCOBAAN KADAR AIR)
B. SEMEN PORTLAND (SP), PASIR DAN BATU PECAH DI TIMBANG SESUAI DENGAN KEBUTUHANNYA,
LALU MENYIAPKAN AIR SESUAI DENGAN JUMLAH SESUAI DENGAN FAKTOR AIR SEMEN.
C. PASIR DAN BATU PECAH DI MASUKKAN DALAM MESIN ADUK KEMUDIAN MESIN DI NYALAKAN,
SETELAH TERCAMPUR MAKA DI MASUKKANLAH SEMEN PORTLAND (SP) KE DALAM MESIN LALU MESIN
DINYALAKAN KEMBALI SAMPAI SEMUA BAHAN TERCAMPUR DENGAN BAIK. LALU MASUKKAN AIR, TAPI
MASUKKAN BERTAHAP AGAR KITA DAPAT DENGAN MUDAH MENGONTROL NILAI SLUMPNYA
D. TUANGKAN CAMPURAN DALAM CORONG KERUCUT ABRAMS, DAN KEMUDIAN DI TUSUK DEGNAN
BESI PENUSUK 25 KALI PADA MUKA ATAS CAMPURAN (DALAM 3 LAPISAN, TIAP LAPISAN DI TUSUK 25
KALI)
E Corong kerucut kemudian di angkat perlahan-lahan. Corong kerucut kemudian di balik mendekati
campuran dan di ukur perbedaan tinggi antar corong dan campuran untuk menentukan nilai
slump-nya (target nilai slump 75 -100 mm)
F. Jika nilai yang di dapat kurang dari target yang di tentukan, campuran di kembalikan dalam
mesin aduk untuk di aduk kembali sambil di tambahkan air ke dalam campuran untuk menambah
keencerannya sedikit demi sedikit lalu mengulang langkah ke 4 dan ke 5 di atas (langkah ini dilakukan
jika nilai slump masih belum mencapai target)
G. Cetakan silinder, Kubus dan balok di siapkan kemudian diisi dengan campuran dari mesin aduk
(yang telah di kontrol nilai slumpnya). Masing-masing cetakan diisi campuran secara berkala dalam
beberapa lapisan sesuai dengan cetakan yang dipakai dimana tiap lapisan di tusuk sebanyak 25 kali
sebelum memasukkan lapisan yang baru
H. Setelah 24 jam campuran dikeluarkan dari cetakkan kemudian masing-masing di timbang. Kemudian
hasil timbangan dari campuran setiap cetakkan masing- masing dicatat
F. Lalu setiap campuran hasil cetakkan diletakkan dalam air sampai air permukaan menutupi
benda-benda tersebut
DOKUMENTASI

Campuran beton yang telah di mix, kemudian dimasukkan

kedalam cetakan-cetakan
 PERCOBAAN 10: UJI KUAT TEKAN BETON ( PBI 1971)

TUJUAN PERCOBAAN
UNTUK MENGETAHUI KUAT TEKAN BETON,TARIK LENTUR BETON DAN TARIK BELAH BETON

PROSEDUR PERCOBAAN
A. UNTUK UJI TEKAN (KUBUS)
LETAKKAN BENDA UJI PADA DUDUKAN, USAHAKAN DITENGAH TENGAH DUDUKAN
KEMUDIAN UJI TEKAN. CATAT ANGKA PADA LAYAR SETELAH ITU CATAT PADA TABEL.
B. UNTUK UJI TEKAN (SILINDER)
SEBELUM MELAKUKAN UJI TEKAN PADA SAMPLE, SAMPEL (SILINDER) HARUS DI CAPING
TERLEBIH DAHULU.
CAPING ADALAH MELAPIS BAGIAN SILINDER YANG TIDAK RATA AGAR PADA PERCOBAAN UJI
TEKAN, GAYA YANG DI TERIMA OLEH PERMUKAAN PENAMPANG SAMA RATA.KEMUDIIAN LETAKAN
BENDA UJI PADA DUDUKAN, USAHAKAN DI TENGAH-TENGAH DUDUKAN.KEMUDIAN UJI TEKAN. CATAT
ANGKA PADA LAYAR SETELAH ITU MASUKAN DALAM TABEL.
C. Untuk Uji Tarik Lentur (Silinder)
Masukkan benda uji pada alat penahan untuk menahan silinder.
Kemudian letakkan pada dudukkan,usahakan ditengah-tengah dudukan , lalu uji tarik lentur.
Catat angka pada layar
D. Untuk Uji Tarik Belah (Balok)
Letakkan benda uji pada dudukan sesuai dengan tanda yang di tandai pada benda uji
Letakkan plat pada benda uji sesuai dengan ukuran/tanda pada benda uji
Setelah siap, lakukan pengujian
Catat angka pada layar

PENJELASAN TENTANG TEKAN BETON (MENURUT PBI 71) PASAL 4.1 AYAT 4, APABILA TIDAK
DI TENTUKAN DENGAN PERCOBAAN, MAKA UNTUK KEPERLUAN PERHITUNGAN-
PERHITUNGAN KEKUATAN ATAU PEMERIKSAAN MUTU BETON, PERBANDINGAN KEKUATAN
TEKAN PADA BERBAGAI UMUR TERHADAP BETON YANG BERUMUR 28 HARI, DAPAT DIAMBIL
MENURUT TABEL 4.1.4.
KEKUATAN TEKAN BETON PADA UMUR 3 HARI UNTUK SEMEN PORTLAND BIASA
DIAMBIL 0,46 DARI KEKUATAN TEKAN BETON PADA UMUR 28 HARI.
DOKUMENTASI

Beton yang telah dikeluarkan dari cetakan selama waktu yang

ditentukan, kemudian dites kekuatan tarik dan tekannya.
DOKUMENTASI ALAT-ALAT

Alat Mix Alat uji kuat tarik Alat uji kuat Sieve shaker
oven
tekan

Cetakan silinder Cetakan kubus Cetakan balok Timbangan

Alat- alat yang digunakkan selama percobaan

pencampuran beton sampai tes kuat tekan & tarik.
TERIMA KASIH