Anda di halaman 1dari 22

PENGANTAR

AKUNTANSI SYARIAH
PERKEMBANGAN BANK SYARIAH

Tahun
SEJARAH PERKEMBANGAN
AKUNTANSI SYARIAH
s/d 2001 -Accounting,Auditing,Governance Standard for
Islamic Financial Institutions
-PSAK 31 (untuk perbankan)
2002 -KDPPLK Syariah (tambahan KDPPLK umum)
-PSAK 59-Akuntansi perbankan syariah
-PSAK lain sepanjang tidak bertentangan dg prinsip
syariah
2008 -KDPPLK Syariah (terpisah dari KDPPLK umum)
-PSAK 101 dst => PSAK transaksi syariah

Dalam PSAK Ijarah, PSAK transaksi berbasis imbalan,PSAK


Pembahasa zakat,PSAK Asuransi Syariah,PSAK Obligasi
n Syariah,PSAK Reksadana Syariah dsb
PSAK SYARIAH
Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian
Laporan Keuangan Syariah (KDPPLK
Syariah-2007)
Kerangka dasar konseptual (conceptual framework):
Himpunan dari berbagai konsep terkait satu sama lain yang
mendefinisikan hakekat,tujuan dan materi umum laporan
keuangan untuk pengguna
Tujuan Kerangka dasar, sebagai acuan:
Badan penyusun standar untuk mengembangkan dan
menelaah (meninjau kembali) SAK;
Penyusunan laporan keuangan,
Menangulangi masalah akuntansi yang belum diatur dalam SAK
Pemberian pendapat auditor,dan
Penafsiran para pengguna laporan keuangan atas informasi
dalam laporan keuangan yang disusun sesuai SAK
Kronologis Conceptual Framework
dalam Akuntansi di Indonesia

Prinsip Akuntansi Indonesia (1974;1984)


Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan
Keuangan (1994)
Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan
Keuangan Bank Syariah (2002)
Ditambahkan hal-hal khusus tentang bank syariah
Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan
Keuangan Bank Syariah (2007)
Terpisah dengan KDPPLK Umum
Hal Sistem Bunga Sistem Bagi Hasil
Penentuan Besarnya Sebelumnya Sesudah Berusaha,
Hasil sesudah ada untungnya
Yang ditentukan Bunga, besarnya nilai Menyepakati proporsi
sebelumnya rupiah bagi hasil untuk masing-
masing pihak
Jika terjadi kerugian Ditanggung nasabah Ditanggung kedua pihak
saja
Dihitung dari mana? Dari dana yang Dari untung yang bakal
dipinjamkan, fixed, diperoleh, belum tentu
tetap basarnya
Berapa besarnya? Pasti : (%) kali jumlah Proporsi (%) kali jumlah
pinjaman yang telah untung yang belum
pasti diketahui diketahui = ..
Status hukum Berlawanan dengan Melaksanakan QS.
QS. Luqman : 34 Luqman : 34
Alam semesta dicipta oleh Tuhan sebagai amanah
(kepercayaan ilahi) dan sarana kebahagiaan hidup bagi

Paradigma dasar ini digunakan dalam rangka


seluruh umat manusia untuk mencapai kesejahteraan
hakiki secara material dan spritual (al-falah)

Menekankan setiap aktivitas umat manusia memiliki


akuntabilitas dan nilai ilahiah yang menempatkan
perangkat syariah dan akhlak sebagai parameter baik
dan bukur,benar dan salahnya aktivitas usaha
Akan membentuk integritas yang membantu
terbentuknya karakter tata kelola yang baik (good
governance) dan disiplin pasar (market discipline)
yang baik
Paradigma transaksi syariah
Syariah merupakan ketentuan hukum Islam yang
mengatur aktivitas manusia yang berisi perintah dan
larangan, baik yang menyangkut hubungan interaksi
vertikal dengan Tuhan maupun interaksi horisontal
dengan sesama makhluk
Prinsip syariah yang berlaku umum dalam kegiatan
muamalah (transaksi syariah) mengikat secara
hukum bagi semua pelaku dan stakeholder entitas
yang melakukan transaksi syariah
Akhlak merupakan norma dan etika yang berisi nilai-
nilai moral dalam interaksi sesama makhluk agar
hubungan tersebut menjadi saling menguntungkan,
sinergis dan harmonis
Asas Transaksi Syariah
2. Prinsip Keadilan (adalah);
Esensinya menempatkan sesuatu hanya pada tempatnya
dan memberikan sesuatu hanya pada yang berhak serta
memperlakukan sesuatu sesuai posisinya
Implementasiberupa aturan prinsip muamalah yang
melarang adanya unsur:
Riba (unsur bunga dalam segala bentuk dan jenisnya, baik
ribah nasiah maupun fadhl)
Kedzaliman (unsur yang merugikan diri sendiri, orang lain,
mapun lingkungan)
maysir (unsur judi dan sikap spekulatif)
gharar (unsur ketidakjelasan)
haram (unsur haram baik dalam barang maupun jasa serta
aktivitas operasional yang terkait)
Asas Transaksi Syariah

Esensi riba adalah setiap tambahan pada pokok


piutang yang dipersyaratkan dalam transaksi pinjam-
meminjam serta derivasinya dan traksaksi tidak tunai
lainnya, dan setiap tambahan yang dipersyaratkan
dalam transaksi pertukaran uang (money exchange)
yang sejenis secara tunai maupun tangguh dan yang
tidak sejenis secara tidak tunai
ASAS TRANSAKSI SYARIAH

Esensi kedzaliman (dzulm) adalah menempatkan


sesuatu tidak pada tempatnya, memberikan
sesuatu tidak sesuai ukuran kualitas dan temponya,
mengambil sesuatu yang bukan haknya dan
memperlakukan sesuatu tidak sesuai posisinya.
Kezaliman dapat menimbulkan kemudharatan bagi
masyarakat secara keseluruhan,bukan hanya
sebagian; atau membawa kemudharatan bagi salah
satupihak atau pihak-pihak yang melakukan
transaksi
Esensi maysir adalah setiap transaksi yang bersifat
spekulatif dant idak berkaitan dengan produktivitas
serta bersifat perjudian (gambling)
ASAS TRANSAKSI SYARIAH

Esensi gharar adalah setiap transaksi yang berpotensi


merugikan salah satu pihak karena mengandung unsur
ketidakjelasan, manipulasi dan eksploitasi informasi
serta tidak adanya kepastian pelaksanaan akad.
Bentuk-bentuk gharar antara lain:
Tidak adanya kepastian penjual untuk menyerahkan obyek
akad pada waktu terjadi akad, baik obyek akad itu sudah ada
maupun belum ada;
Menjual sesuatu yang belum berada di bawah penguasaan
penjual;
Tidak adanya kepastian kriteria kualitas dan kuantitas
barang/jasa;
Tidak adanya kepastian jumlah harga yang harus dibayar dan
alat pembayaran ;
Tidak adanya ketegasan jenis dan obyek akad;
Kondisi obyek akad tidak dapat dijamin kesesuaiannya dengan
yang ditentukan dalam transaksi;
Adanya unsur eksploitasi salah satu pihak karena informasi
yang kurang atau dimanipulasi dan ketidaktahuan atau
ketidakpahaman yang ditransaksikan.
ASAS TRANSAKSI SYARIAH

Esensi haram adalah segala unsur yang


dilarang secara tegas dalam Al-Quran dan
As Sunnah
ASAS TRANSAKSI SYARIAH

3. Prinsip Kemaslahatan (maslahah);


Merupakan segala bentuk kebaikan dan manfaat yang
berdimensi duniawi dan ukhrawi, material dan spritual,
serta individual dan kolektif
Kemaslahatan yang diakui harus memenuhi dua unsur
yakni kepatuhan syariah (halal) serta bermanfaat dan
membawa kebaikan (thayib) dalam semua aspek secara
keseluruhan yang tidak menimbulkan kemudharatan
Transaksi syariah yang bermaslahat harus memenuhi
secara keseluruhan unsur-unsur yang menjadi tujuan
ketetapn syariah (maqasid syariah) yaitu berupa
pemeliharaan terhadap:
Akidah, keimanan dan ketakwaan (dien)
Intelek (aql)
Keturunan (nasl)
Jiwa dan keselamatan (nafs) dan
Harta benda (mal)
ASAS TRANSAKSI SYARIAH

4. Prinsip Keseimbangan (tawazun);


Meliputi keseimbangan aspek material dan spritual,
aspek privat dan publik, sektor keuangan dan
sektor riil, bisnis dan sosial, dan keseimbangan
aspek pemanfaatan dan kelestarian
Transaksi syariah tidak hanya menekankan pada
maksimalisasi keuntungan perusahaan semata
untuk kepentingan pemilik (shareholder)
Manfaat yang didapatkan tidak hanya difokuskan
pada pemegang saham, akan tetapi pada semua
pihak yang dapat merasakan manfaat adanya
suatu kegiatan ekonomi.
ASAS TRANSAKSI SYARIAH

5. Prinsip universalisme (syumuliyah);


Prinsipnya dapat dilakukan oleh, dengan dan untuk
semua pihak yang berkepentingan (stakeholder)
tanpa membedakan suku,agama, ras dan golongan,
sesuai dengan semangat kerahmatan semesta
(rahmatan lilalamin)
KARAKTERISTIK DAN PERSYARATAN
TRANSAKSI SYARIAH

Transaksi hanya dilakukan


berdasarkan prinsip saling paham
dan saling ridha
Prinsip kebebasan bertransaksi
diakui sepanjang objeknya halal
dan baik (thayib);
Uang hanya berfungsi sebagai alat
tukar dan satuan pengukur nilai,
bukan sebagai komoditas;
Tidak mengandung unsur riba,
kezaliman, masysir, gharar, haram
KARAKTERISTIK DAN PERSYARATAN
TRANSAKSI SYARIAH

Tidak menganut prinsip nilai waktu dari


uang (time value of money);
Transaksi dilakukan berdasarkan;
Suatu perjanjian yang jelas dan benar;
Untuk keuntungan semua pihak tanpa
merugikan pihak lain
Tidak diperkenankan menggunakan standar
ganda harga untuk satu akad
Tidak menggunakan dua transaksi bersamaan
yang berkaitan (taalluq) dalam satu akad;
Tidak ada distorsi harga melalui;
Rekayasa permintaan (najasy);
Rekayasa penawaran (ihtikar);
Tidak mengandung unsur kolusi dengan
suap menyuap (risywah)
KARAKTERISTIK DAN PERSYARATAN
TRANSAKSI SYARIAH

Traksaksi syariah komersial


berupa;
Investasi untuk mendapatkan bagi
hasil;
Jual beli barang untuk mendapatkan
laba; dan atau
Pemberian layanan jasa untuk
mendapatkan imbalan

Transaksi syariah nonkomersial


berupa;
Pemberian dana pinjaman atau
talangan (qardh);

Anda mungkin juga menyukai