Anda di halaman 1dari 14

PROSES PENANGANAN

PERKARA DALAM MEMBANTU


PENCARI KEADILAN
DISAMPAIKAN OLEH:
SITI KASIYATI, S.Ag, M.Ag

Jakarta, 29 April 2014


MAJELIS HUKUM DAN HAM
PIMPINAN WILAYAH AISYIYAH
JAWA TENGAH

Majelis dalam Aisyiyah


(Perempuan Muhammadiyah )
sebagai
Gerakan sosial dakwah amar
maruf nahi mungkar
Disahkan menjadi Majelis pada
Muktamar Muhammadiyah
tahun 2010 di Yogyakarta
( Sebelumnya bernama LHOHA atau di
)
jaringan di kenal dengan Lehhamas
telah terbentuk di 35 kab/kota
di jawa tengah, memiliki
cabang dan Ranting
VISI DAN MISI
Visi
Mewujudkan masyarakat utama yang menegakkan
amar maruf nahi mungkar, berkesadaran hukum
dan menjunjung tinggi hak asasi manusia.

Misi
Berpartisipasi aktif dalam penyusunan peraturan
perundang-undangan, khususnya yang berpihak
pada kemaslahatan umat.
Melakukan kajian atas peraturan perundang-
undangan khususnya Hukum Islam dan merespon
permasalahan yang timbul di tengah masyarakat
Melakukan Bantuan Hukum bagi Masyarakat
KOORDINATO
R

KONSULTA
KETUA N

HUB.
LITIGASI NONLITIGASI KAJIAN DIKLAT
ORGANISASI

SPIRITUAL

PSIKOLOGIS

EKONOMI

ADVOKASI
JUMLAH LAWYER
1. Siti Kasiyati, S.Ag, M.Ag
2. Abdullah Tri Wahyudi, S.Ag, SH
3. Pinggir Tri Santoso, SH
4. Surusman, SH, MH\
5. Muhammad Julijianto, S.Ag, M.Ag
6. Supriyanto, SH.i
Pada tahun 2013 dilatih Para legal sebanyak
150 orang terdiri dari :
7. Pengurus Majelis Hukum dan HAM PDA
se Jateng
8. Pengurus Korp Mubalighot PDA Se-Jateng
JUMLAH KASUS YANG TELAH DITANGANI
SELAMA 2012-2013
Tahun 2012
Litigasi : 29 Kasus
Non Litigasi : 96 Kasus
Total : 125 Kasus

Tahun 2013
LITIGASI : 37 kasus
NON LITIGASI : 144kasus
Total : 181 kasus
Problem yang dihadapi pencari keadilan (Korban Kekerasan
berbasis Gender dan Anak kususnya Difabel)
Secara umum problem yang dihadapi korban adalah:
Ekonomi lemah.
Gangguan psikis.
Gangguan fisik.
Belum mengetahui upaya hukum yang harus ditempuh.
Secara Lebih spesifik kendala yang di hadapi dalam menangani
kasus korban kekerasan khususnya perempuan difabel :
SDM ( Lawyer maupun paralegalnya belum mempunyai
pemahaman yang maksimal terhadap difabel baik varian
maupun kekhususan dalam perilakunya )
Akses terbatas, (dana, informasi, ekonomi dll)
Bukti terbatas
Kesulitan Komunikasi
Kesulitan yang dihadapi saat
menjadi Penasehat Hukum
Persoalan yang dihadapi secara umum
Tidak ada Pendanaan
Birokrasi
pencarian data dan informasi
Kesadaran hokum pada masyarakat kurang.
ex: -ketika diminta menjadi saksi banyak yang tidak mau
-akses informasi terbatas
Lamanya proses hukum (law infostment)
Minimnya pengetahuan tentang hokum
Kepolisian
Tidak adanya pendampingan saat pemeriksaan
Kejaksaan
Jaksa tidak memberitahukan kepada PH bahwa berkas sudah dilimpahkan
Pengadilan
Terkadang Undang-undang kalah sama pernyataan
Korban sudah diwakili jaksa
Terobosan dalm menghadapi kesulitan
(Belajar dari Kasus Difabel di Skh)
Membangun sinergitas semua pihak dalam membangun
perspektif yang baik dari para aparat penegak hukum agar dapat
membantu perempuan difabel korban kekerasan seksual dalam
mendapatkan keadilan. Seperti FGD dengan Aparat Penegak
hukum, Pendamping dan Masyarakat, Audiensi ke Kemenhukham
Kanwil Jawa Tengah, rencana Workshop OBH terkadreditasi se jawa
tengah dalam pembaerian bantuan hukum bersama kakanwil
Mengkapanyekan pemenuhan hak difabel dalam mengakses
keadilan seperti ada petugas hukum khusus yang dilatih untuk
menangani persoalan difabel, karena hal ini memang perlu
pengetahuan dan penanganan khusus. Penyampaian Aspirasi ke
DPRD Propinsi dalam Reses dan masukan untuk raperda dan RUU,
diklat
DUIT ( DOA, USAHA, IKHTIAR DAN TAWAKKAL)
Sebagai Penasehat hukum
melakukan langkah-langkah
Kepolisian
1. Mendampingi korban pada saat pemeriksaan
2. Mendampingi saksi
3. Mendampingi audiensi ke Bupati
.Kejaksaan
1. Bersama Jejaring melakukan Audiensi ke Kepala
Kejaksaan
2. Mendampingi korban
.Pengadilan
1. Bersama Jejaring melakukan Audiensi ke Ketua
Pengadilan
2. Penguatan Saksi
3. Pemberian Informasi Hak-hak Saksi
4. Penguatan Psikologis Ke Korban
5. Pengadaan Simulasi dan Breafing Saksi
6. Home Visit Ke Keluarga Korban dan
Penerjemah
7. Penguatan Penerjemah Untuk Menjadi
Penerjemah
ALHASIL

BERKAT KERJA SAMA SEMUA PIHAK DAN ATAS


DUIT (DOA, USAHA, IKHTIAR DAN TAWAKKAL)
1. CONTOH TERDAKWA MENDAPAT HUKUMAN
10 TAHUN PENJARA
2. KASUS ANAK DI BOYOLALI DITUNTUT
TINDAKAN
3. PERCERAIAN DI SOLO, KORBAN MENDAPAT
HAKNYA, NAFKAH IDDAH, MUTAH DAN
NAFKAH TERHUTANG
Sekian dan terima kasih
SEKIAN DAN TERIMAKASIH

WASSALAMUALAIKUM. Wr. Wb

Anda mungkin juga menyukai