Anda di halaman 1dari 49

Pneumonia Pada Anak

PNEUMONIA
Masalah pneumonia di
Indonesia pada
anak usia < 5 tahun

Morbiditas 10-20 %
Mortalitas 5 / 1000
Pneumonias kill
50.000 / a year
12.500 / a month
416 / a day = passengers
of 1 jumbo jet plane
17 / an hour
1 / four minutes
Masalah kesehatan utama di negara berkembang
Penyebab utama kematian dan kesakitan
Kematian oleh karena sistem pernapasan (pneumonia )
27,6% (bayi)
22,8% (Balita)
Faktor risiko
BBLR, Bayi, System imun , ASI , malnutrisi, defisiensi vit A, kolonisasi
kuman patotogen di nasofaring , polusi
Definisi

Inflamasiakut jaringan paru akibat infeksi dan


non infeksi
Tergolong ke dalam : IRA, ISPA ISNA bawah
Penyebab terbanyak : bakteri (Streptococcus
pneumoniae, H. influenzae, Staffilococcus
aureus, Atipicall mycoplasma
FAKTOR RISIKO PNEUMONIA
ATAU KEMATIAN KARENA IRA

Malnutrisi, tidak mendapat ASI

Imunisasi tidak lengkap defisiensi Vitamin A

Usia muda Berat lahir rendah


RISIKO
KEMATIAN

Cuaca dingin
Kepadatan

High prevalence Paparan thd polusi udara


of nasopharyngeal Asap rokok
carriage of Asap pabrik
pathogenic bacteria Polusi lingkungan
Etiologi Pneumonia

Virus :
RSV, virus influenza, adenovirus dan virus
parainfluenza
Bakteri
Streptococcus pneumoniae
Hemophilus influenzae
Staphylococcus aureus
Streptococcus group A B
Klebsiella pneumoniae
Pseudomonas aeruginosa
Chlamydia sp
Mycoplasma pneumoniae
Patogenesis
Aspirasi kuman/penyebaran langsung kuman dari saluran
respiratorik atas.
Normal respiratorik bawah sublaring-alveoli steril
Paru terlindung dr infeksi krn mekanisme :
filtrasi partikel di hidung
pencegahan aspirasi dengan refleks epiglotis
ekspulsi benda asing melalui refleks batuk
pembersihan ke arah kranial oleh selimut mukosilier
fagositosis kuman oleh makrofag alveolar
netralisasi kuman oleh substansi imun lokal
drainase melalui sistem limfatik
Patogenesis (2)

udem krn reaksi jaringan proliferasi


dan penyebaran kuman ke jaringan
sekitarnya.
sebukan sel polimorfonuklir, fibrin,
eritrosit, cairan
deposisi fibrin, tdp fibrin dan leukosit
polimorfonuklir di alveoli & tjd proses
fagositosis yg cepat
jumlah sel makrofag meningkat di alveoli,
sel akan degenerasi dan fibrin menipis,
kuman dan debris menghilang
Mikroorganisme

Paru-paru
Prolif kuman
Penyebaran kuman
Oedema

konsolidasi
PML, fibrin, ery, cairan, kuman dl alu

Hepatisasi merah
Deposisi fibrin, PML, selfagositosis

Hepatisasi kelabu
Makrofag , DEF cell, fibrin menipis,
Kuman & debris menghilang

resolusi

Patologi dan patogenesis


Patologi
Streptococus pneumonia :
Bercak konsolidasi merata bronkopneumonia
Konsolidasi lobus anak besar/remaja (pneumonia lobaris)

Stafilococus aureus
Pada neonatus / bayi kecil toksin dan enzim (hemolisin, stafilokinase,
koagulase)
Necrose
Perdarahan
kavitasi
Manifestasi klinis

Sebagian besar : ringan sedang


berat
Dipengaruhi :
Imaturitas & anatomi
Microorganisme penyebab
Umur (bayi tidak khas)
Gambaran klinis

Gejala Umum
Demam
Sakit kepala
Gelisah
Malaise
Nafsu makan
Kelainan gastrointestinal
Gejala dan gangguan
respiratorik
Batuk
Gejala utama
Sesak
Retraksi
Takipnoe
Napas cuping hidung
Merintih
sianosis
Tanda Klinis Pneumonia (WHO)

Napas cepat
< 2 bulan = > 60 x/mnt
2 bln 1 thn = > 50 x/mnt
1 5 thn = > 40 x/mnt

Chest Indrawing
(subcostal retraction)
Pemeriksaan fisik

Perkusi pekak
Suara napas melemah
Ronki (neonatus & bayi kecil tidak
selalu jelas)
Gambaran Radiologis
1. Pneumonia interstitials / alveolar (perubahan pada
interalveolar dan perivaskular)
2.Bercak-bercak infiltrat luas Bronkopneumonia
(inflamasi parenkim & sal. Respiratorik)
3. Pneumonia lobaris
(konsolidasi pada atu lobus)
4.Lesi abses, kavitas atau pneumatokel
(pada pasien imunokompromais)
Laboratorium

Pneumonia bakteri leukositosis hingga >15.000/ul


(predominan polimorfonuklir)
Lekosit >30.000/ul dengan dominasi netrofil
pneumonia streptokokus
Trombopenia lebih mengarah kepada infeksi virus
Diagnosis definitif : kuman ditemukan dari darah, cairan
pleura atau aspirasi paru
Blood Gas Analysis & Acid Base Balance

Hypoxemia (PaO2 < 80 mm Hg)


with O2 3 L/min 52,4 %
without O2 100 %
Ventilatory insufficiency
(PaCO2 < 35 mmHg) 87,5 %
Ventilatory failure
(PaCO2 > 45 mmHg ) 4.8 %
Metabolic Acidosis
poor intake and/or hypoxemia 44,4 %
(Mardjanis Said, et al. 1980)
Klasifikasi Pneumonia (WHO)

Usia kurang dari 2 bulan


Pneumonia berat chest indrawing berat
Napas cepat
Pneumonia sangat berat Tidak bisa minum
Kejang
Kesadaran menurun
Hipertermi/ hipotermi
Napas lambat/ tidak teratur
Usia 2 bulan 5 tahun
Pneumonia Napas cepat
Pneumonia berat Chest indrawing
Pneumonia sangat berat Tidak dapat minum
Kejang
Kesadaran menurun
Malnutrisi
Tata laksana Pneumonia

SUPORTIF
1. Rawat rumah sakit
2. Oksigenasi
3. Akses intravena utk cairan dan nutrisi
4. Atasi kelainan elektrolit
5. Atasi komplikasi & penyakit penyerta

ETIOLOGIK empiris vs temuan kuman


ANTIBIOTIK

Prediktor terbaik utk etiologi : USIA


Departemen IKA FKUI/RSCM :
Ampisilin + kloramfenikol
Gentamisin
Pemberian Oksigen
(nonintubated)
Bayi kecil, bayi tenang : Oxyhood,(inkubator)
Bayi, Toddler kecil : Kanul nasal
Toddler, prasekolah : Kanul nasal, Sungkup,
Sungkup terbuka
Usia sekolah, remaja : Sungkup (nonrebreathing
mask)
Kanul nasal

Aliran Konsentrasi
1 L / menit 24 %
2 L / menit 28 %
3 L / menit 32 %
4 L / menit 36 %
5 L menit 40 %
6 L / menit 44 %
Sungkup oksigen biasa

Memberikan konsentrasi 40 -60 %


5 - 6 L / menit 40 %
6 - 7 L / menit 50 %
7 - 8 L/ menit 60 %
Evaluasi terapi oksigen

Penilaian klinik
sistem kardiovaskular
sistem respirasi

Pulse oxymeter
Analisis gas darah (PaO2, PaCO2)
Komplikasi
Efusi Pleura (empyema)
Piopneumotoraks
Pneumotoraks
Pneumomediastinum
Pneumonia pada neonatus /
bayi kecil

Infeksi dari ibu


Nosokomial
Sumber dari masyarakat
Etiologi

Gram negatif (E. colli, dll)


Bakteriutama (streptococus
pneumoniae, HiB, Stafilococus
aureus
Torch
RSV
Klinis
Apnoe, sianosis
Merintih, napas cuping hidung
Takipneu
Letargis
Muntah
Tidak mau minum
Takikardi
Brakikardi
Retraksi subkosta
demam
Hipotermi pada BBLR

Dalam 48 jam : serangan sepsis


Kematian : 20-50% (di negara maju)
< 2 bl harus di rawat
Pneumonia pada BALITA
Gejala umum
Gejala respiratorik
Serangan dengan ISPA atas
Bisa efusi pleura / empiema
Nyeri abdomen pneumonia lobaris bawah
kanan
Hepar teraba
Tertekan oleh diafragma
Gagal jantung
Komplikasi pneumonia
Pneumonia atipik
Mikoplasma pneumonia
Droplet (asrama, keluarga besar)
Gejala awal seperti influenza
Hari ke 3-5 batuk
Batuk lama-lama produktif, bisa berdarah
sampai berminggu-minggu
Anak besar mengi (30-40%)
Umumnya gejala ringan sembuh
Bisa terjadi severe necroting pneumonia
perpadatan & efusi
R : infiltrat, retikuler, seperti konsolidasi & KGB (+)
Treatment

Antibiotik golongan makrolide


Erytromisin : 30 50 mg/kg/hari,
.
Azitromycin : hari I : 10 mg/kg
single dose
hari ke 3-5 : 5 mg/kg
Darah Perifer

Virus dan mikolasma : leukosit sedikit / N


Bakteri : lekositosis (PML )
Efusi pleura :
PML : 300 100/mm
Protein > 2.5 g/dl
KGD
LED - Hb
Pada umumnya sukar membedakan secara pasti antara
infeksi virus dengan bakteri
CRP

Protein dari sel hapatosit pada fase akut, sehingga


respon infeksi atau inflamasi jaringan infeksi bakteri
CRP
Belum ada bukti dapat membedakan infeksi virus
dengan bakteri
Uji serologik
Klinis tidak terlalu bermanfaat
Pemeriksaan mikrobiologi
Kultur darah jarang positif (10-30%)
Foto Thoraks

Kelainan foto thoraks tidak selalu berhubungan dengan


gambaran klinis
Foto AP + Lat :
Distris berat
Suara napas
Lesi kebanyakan di lobus atas paru kanan
Bakteri infiltrat di alveolus stafilo abses
Virus
Penebalan peri bronkial
Infiltrat interstitial
Hiperinflamasi
Mycoplasma
Kelainan tidak sebanding dengan gejala klinis
Foto Thoraks (sambungan)

Gambaran umum
Infiltrat interstitial
Corakan bronkovaskular & peribronkial hiperaerasi
Infiltrat alveolus
Konsolidasi
airbronkogram
Bronkopneumonia gambaran diffuse merata pada ke dua
paru
infiltrat luas dengan corakan peribronkial
Diagnosis

Berdasarkan
Gambaran klinis
Radiologis
Pedoman diagnosis WHO
Napas cepat
Sesak (ada tarikan dinding dada)
Ada tanda bahaya
< 2 bl :
Malas minum
Kejang
Kesadaran
Stridor
Mengi
Perubahan suara napas
2 bl 5 th
Tidak bisa minum
Kejang
Kesadaran
Stridor
Gizi buruk
Pneumonia anak umur 2-5
tahun
Pneumonia berat
Sesak napas
Harus dirawat di RS
Pneumonia
Tidak sesak
Ada napas cepat :
2 12 bl ( RR > 50 x/menit)
1 5 th ( RR > 40 x/menit)
Bukan pneumonia
Napas cepat (-)
Sesak (-)
Tidak perlu dirawat
Pneumonia anak umur < 2 bl

Mudah terjadi komplikasi


Klasifikasi
Pneumonia :
Napas cepat ( RR > 60 x/menit)
Sesak napas
Rawat inap
Bukan pneumonia
Napas cepat (-)
Sesak (-)
Rawat jalan dgn terapi simptomatis
Tatalaksana

Pneumonia berat rawat inap


Pengobatan kausal (antibiotik)
Pengobatan komplikasi
Pengobatan supportif
Atelectasis Vs Consolidation

Atelectasis Consoli-
dation
Lung volume loss Marked Not
significant

Compensatory ++ -
emphysema

Mediastinum shift Toward lesion -

Diaphragm position Unilateral Not


elevated significant
causes
ATELECTASIS

Airway Compression of Surfactant


obstruction parenchyma deficiency

Exogenous Extrinsic bronchial


Foreign body
Tumors HMD

Endogenous ARDS
Intra thoracic
Mucus plugs
Pneumothorax

Chest wall defect


SMA
management
ATELECTASIS

Life threatening???

YES NO

Bronchoscopy Acute Chronic

Immediate Elective

Antibiotics
Imaging
Bronchodilators
Bronchoscopy Medications
Physiotherapy
Bronchoscopy

Anda mungkin juga menyukai