Anda di halaman 1dari 24

DEMAM TIFOID

By: dr.Kristina Sabari

Demam Tifoid
Adalah suatu penyakit infeksi sistemik bersifat akut
yang disebabkan oleh Salmonella Typhi dengan gejala
demam lebih dari 7 hari,gangguan pada saluran
pencernaan dengan atau tanpa gangguan kesadaran.

EPIDEMIOLOGI
Demam tifoid masih merupakan masalah kesehatan yang
penting di berbagai negara yang sedang berkembang.
WHO tahun 2003 17 juta kasus demam tifoid dan 600.000
kasus kematian tiap tahun.
Di Indonesia tersebar secara merata di seluruh propinsi
dengan
insidensi
di
daerah
pedesaan
358/100.000
penduduk/tahun dan di daerah perkotaan 760/100.000
penduduk/ tahun atau sekitar 600.000 dan 1.5 juta kasus per
tahun.
Usia penderita di Indonesia antara 3-19 tahun pada 91% kasus.

ETIOLOGI
Salmonella Typhi

Bakteri Gram-Negatif.Mempunyai flagella,


tidak berkapsul, tidak membentuk spora.
Fakultatif anaerob
Antigen somatic (O) yang terdiri dari
Oligosakarida,flagellar antigen (H) yang terdiri
dari protein dan envelop antigen (K) yang terdiri
polisakarida.

PATOFISIOLOGI

MANIFESTASI KLINIK
Gejala pada anak < Dewasa
Masa Tunas: 10-20 Hari (4-30 Hari)
Gejala Prodromal (Selama masa tunas)
Tidak enak badan/lesu
Nyeri kepala/Pusing
Tidak bersemangat
Gejala Klinik:
Demam
Gangguan Saluran pencernaan
Gangguan kesadaran
Roseola

DEMAM

MINGGU
I
MINGGU
II
MINGGU
III

DEMAM NAIK PERLAHAN-LAHAN (STEP


LADDER)
TERUTAMA MENJELANG SORE/MALAM
DEMAM TINGGI SEPANJANG HARI
38-40 C
DEMAM BERANGSUR-ANGSUR TURUN
SUHU TUBUH MENJADI NORMAL

Gangguan Saluran Pencernaan


Bibir kering
Lidah: Kotor (Coated Tongue)
Meteorismus (kadang-kadang)
Hati&Limfa membesar, nyeri
BAB: Konstipasi-Normal-Diare

Gangguan Kesadaran
Apati-Somnolen
Jarang: Sopor,Coma,Gelisah
Roseola:
Pada punggung/ekstremitas
Bintik merah
Karena embolus kuman pada kapiler

PEMERIKSAAN PENUNJANG

1. PEMERIKSAAN DARAH TEPI


Anemia normokromi normositik terjadi akibat
perdarahan usus atau supresi pada sumsum tulang.
Leukopenia, namun jarang di bawah 3.000/ul. Apabila
terjadi abses piogenik makan jumlah leukosit dapat
meningkat mencapai 20.000-25.000/ul.

2.UJI SEROLOGI

WIDAL TEST
suatu reaksi aglutinasi
antara antigen dan
antibody (aglutinin).

TUBEX TEST
adalah
suatu
pemeriksaan
diagnostik in vitro semi kuantitatif
untuk mendeteksi demam tifoid
akut yang disebabkan oleh S.
typhi, melalui deteksi spesifik
adanya
serum
antibody
IgM
terhadap antigen S. typhi O9
lipopolisakarida

WIDAL TEST
Interpretasi hasil uji Widal adalah sebagai berikut :
Titer O yang tinggi ( > 160) menunjukkan adanya
infeksi akut
Titer H yang tinggi ( > 160) menunjukkan telah
mendapat imunisasi atau pernah menderita infeksi
Titer antibodi yang tinggi terhadap antigen Vi terjadi
pada carrier

TUBEX TEST
Tes TUBEX mendeteksi adanya antibodi terhadap
Salmonella O9 dari serum pasien dengan kemampuan
dari antibodi tersebut untuk menghambat ikatan antara
partikel indikator yang dilapisi monoklonal antibodi
dengan partikel magnetik yang dilapisi antigen
(Salmonella Typhi LPS) tersebut.

Dalam diagnosis serologis Demam


Tifoid, deteksi antibodi lgM adalah
lebih baik karena tidak hanya
meningkat lebih awal tetapi juga
lebih
cepat
menurun
sesuai
dengan
fase
akut
infeksi,
sedangkan antibodi lgG tetap
bertahan pada fase penyembuhan.
TUBEX TF mendeteksi antibodi lgM
dan bukan lgG. Hal ini membuat
sangat bernilai dalam menunjang
diagnosa akut.

3. PEMERIKSAAN BAKTERIOLOGIS
DENGAN ISOLASI BIAKAN KUMAN

Kultur aspirasi sumsum tulang merupakan gold standar


untuk diagnosis pasti demam tifoid.
Kultur darah positif pada 60-80% pasien Tyfoid.
Pengambilan specimen sebaiknya dilakkan pada
minggu pertama timbulnya penyakit, karena
kemungkinan untuk positif mencapai 80 90%,
khususnya pada pasien yang belum mendapat terapi
antibiotic.
Kultur feces dapat dilakukan untuk isolasi Salmonella
typhi dan bermanfaat untuk diagnosis carrier tifoid.

Diagnosa Banding
Dengue Fever
Malaria
Leptospirosis
Influenza

KOMPLIKASI
PADA USUS :
PERDARAHAN NYERI SYOK
PERFORASI, MINGGU 3 ATAU LEBIH
PERITONITIS :
NYERI TEKAN (+)
DEFENCE MUSCULAR (+)
DI LUAR USUS :
MENINGITIS
BRONCHOPNEUMONI
DEHIDRASI + ASIDOSIS

TREATMENT
SUPORTIF
ISOLASI DAN DESINFEKSI
PERAWATAN YANG BAIK UTK. CEGAH KOMPLIKASI
ISTIRAHAT : SAMPAI 2 MINGGU BEBAS PANAS
DIETETIK
CUKUP CAIRAN, KALORI, PROTEIN TINGGI
TIDAK BANYAK SERAT
TIDAK MERANGSANG
Diet untuk penderita tifoid biasanya diklasifikasikan atas :
diet cair, bubur lunak, tim dan nasi biasa

MEDIKAMENTOSA

RELAPS
PERKAMBUHAN KEMBALI DARI PENYAKIT
20% PADA PENGOBATAN KLORAMFENIKOL
10% PADA PENGOBATAN DGN OBAT LAIN
TERJADI 2 MINGGU SETELAH OBAT DIHENTIKAN

MEMBERANTAS CARRIER
MENINGKATKAN HYGIENE SANITASI
IMMUNISASI
1. DASAR : - 10 THN, 0,25ml. Subcutan
> 10 THN, 0,5ml, Subcutan
2 kali dgn interval 4 minggu
2. ULANGAN :
DAERAH ENDEMIS
TIAP 3 TAHUN
0,1ml intracutan

PROGNOSIS
UMUMNYA BAIK, ASAL CEPAT BEROBAT
PROGNOSA JELEK BILA :
HIPERPIREKSIA / FEBRIS CONTINUA
KESADARAN SANGAT
KOMPLIKASI BERAT
GIZI JELEK

THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai