Anda di halaman 1dari 15

Nama : diki nurhasan

devi sri nurtiana


n.pipit sugiarti
DEMAM TYPOID( WIDAL TES )
Demam tifoid merupakan infeksi yang disebabkan oleh
bakteri Salmonella typhi. Angka kesakitan dan kematian
penyakit ini masih cukup tinggi di seluruh dunia. Demam
tifoid dapat menyerang siapa saja tanpa melihat umur,
jenis kelamin, dan ras serta dapat menyerang kapan saja
sepanjang tahun.
Fakta Tentang Demam Tifoid
Rata-rata di Indonesia terdapat 900 ribu kasus per tahun
dengan lebih dari 20 ribu kematian.
Terutama terjadi pada daerah dengan sanitasi rendah.
Terutama menyerang dewasa muda pada usia produktif
Kehilangan daya kerja dan daya belajar yang disebabkan
demam tifoid mencapai puluhan milyar rupiah setahun;
belum termasuk biaya perawatan, pengobatan, dan
kehilangan produktivitas.
Kuman Salmonella yang resisten terhadap antibiotik terus
meningkat sehingga terapi demam tifoid semakin sulit dan
mahal
PROGNOSIS
Prognosis
Prognosis demam tifoid tergantung dari umur,
keadaan umum, derajat kekebalan tubuh, jumlah
dan virulensi Salmonela, serta cepat dan tepatnya
pengobatan. Angka kematian pada anak-anak
2,6%, dan pada orang dewasa 7,4%, rata-rata
5,7%.
Umumnya prognosis demam tifoid pada anak baik asal
penderita cepat mendapat pengobatan. Prognosa menjadi
buruk bila terdapat gejala klinis yang berat, seperti :

- Hiperpireksia atau febris kontinua.

- Kesadaran menurun.
- Malnutrisi.

- Terdapat kompliksi yang berat misalnya dehidrasi dan


asidosis, peritonitis, bronkopneumonie, dll.
DIAGNOSIS
.Biakan darah positif memastikan demam tifoid,
tetapi biakan darah negatif tidak menyingkirkan
demam tifoid. Biakan tinja positif menyokong
diagnosis klinis demam tifoid. Peningkatan titer uji
Widal empat kali lipat selama 2-3 minggu
memastikan diagnosis demam tifoid. Reaksi Widal
tunggal dengan titer antibodi O 1:320 atau titer
antibodi H 1:640 menyokong diagnosis demam
tifoid pada pasien dengin gambaran klinis yang
khas. Pada beberapa pasien, uji Widal tetap negatif
pada pemeriksaan ulang, walaupun biakan darah
positif


Diagnosis demam tifoid didasarkan dari
anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan
penunjang berupa pemeriksaan laboratorium
meliputi : hematologi, urinalis, kimia klinik,
imunoreologi, imunologi dan biologi
molekular.
Widal atau uji Widal adalah prosedur uji serologi untuk mendeteksi
bakteri Salmonella enterica yang mengakibatkan penyakit Thipoid.
Uji ini akan memperlihatkan reaksi antibodi Salmonella terhadap
antigen O-somatik dan H-flagellar di dalam darah.

Prinsip
Prinsip pemeriksaan adalah reaksi aglutinasi yang terjadi
bila serum penderita dicampur dengan suspense antigen
Salmonella typhosa

Pada pemeriksaan uji widal dikenal beberapa antigen yang


dipakai sebagai parameter penilaian hasil uji Widal.
Berikut ini penjelasan macam antigen tersebut :
Antigen O

Antigen O merupakan somatik yang terletak di lapisan luar tubuh kuman.


Struktur kimianya terdiri dari lipopolisakarida. Antigen ini tahan terhadap
pemanasan 100C selama 25 jam, alkohol dan asam yang encer.

Antigen H

Antigen H merupakan antigen yang terletak di flagela, fimbriae atau fili S.


typhi dan berstruktur kimia protein. S. typhi mempunyai antigen H phase-1
tunggal yang juga dimiliki beberapa Salmonella lain. Antigen ini tidak aktif
pada pemanasan di atas suhu 60C dan pada pemberian alkohol atau asam.

Antigen Vi

Antigen Vi terletak di lapisan terluar S. typhi (kapsul) yang melindungi


kuman dari fagositosis dengan struktur kimia glikolipid, akan rusak bila
dipanaskan selama 1 jam pada suhu 60C, dengan pemberian asam dan
fenol. Antigen ini digunakan untuk mengetahui adanya karier.
Outer Membrane Protein (OMP)
Antigen OMP S typhi merupakan bagian dinding sel yang
terletak di luar membran sitoplasma dan lapisan peptidoglikan
yang membatasi sel terhadap lingkungan sekitarnya. OMP ini
terdiri dari 2 bagian yaitu protein porin dan protein nonporin.
Porin merupakan komponen utama OMP, terdiri atas protein
OMP C, OMP D, OMP F dan merupakan saluran hidrofilik
yang berfungsi untuk difusi solut dengan BM < 6000. Sifatnya
resisten terhadap proteolisis dan denaturasi pada suhu 85
100C. Protein nonporin terdiri atas protein OMP A, protein a
dan lipoprotein, bersifat sensitif terhadap protease, tetapi
fungsinya masih belum diketahui dengan jelas. Beberapa
peneliti menemukan antigen OMP S typhi yang sangat spesifik
yaitu antigen protein 50 kDa/52 kDa.
Titer widal biasanya angka kelipatan : 1/32 , 1/64 ,
1/160 , 1/320 , 1/640.
Peningkatan titer uji Widal 4 x (selama 2-3 minggu) :
dinyatakan (+).
Titer 1/160 : masih dilihat dulu dalam 1 minggu
kedepan, apakah ada kenaikan titer. Jika ada, maka
dinyatakan (+).
Jika 1 x pemeriksaan langsung 1/320 atau 1/640,
langsung dinyatakan (+) pada pasiendengan gejala
klinis khas.
CARA PENULARAN
Sumber penularan paling utama adalah air dan makanan
yang terkontaminasi Bakteri Salmonella Typhi hanya hidup
dalam tubuh manusia. Bakteri tersebut ditemukan dalam
feses dan urine penderita. Penyebaran bakteri terjadi
akibat aktivitas cuci tangan yang kurang bersih dari
penderita setelah berkemih atau buang air besar.
Lalat juga bisa menyebarkan secara langsung dari feses ke
makanan. Orang yang terinfeksi demam tifoid membawa
bakteri tersebut dalam aliran darah mereka dan saluran
usus, dan selanjutnya berkembang biak di hati dan limpa.
Apabila tidak diobati dengan tepat, akan diikuti oleh
peradangan usus halus dan usus besar.Pada kasus berat,
yang bisa berakibat fatal karena terjadi terjadi perlubangan
(perforasi) dan perdarahan usus.
Siapa saja yang perlu mendapat vaksin demam
tifoid dan kapan?

Anak-anak usia dua tahun ke atas dan dewasa.


Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh 5 negara
Asia, termasuk Indonesia, mengungkapkan bahwa
angka kejadian demam tifoid tertinggi pada usia 2 4
tahun. Dan, selanjutnya usia 5-15 tahun. Bahkan, kasus
cukup fatal banyak terjadi pada anak usia di bawah 4
tahun.
Apakah vaksin demam tifoid aman dan efektif?

Salah satu jenis vaksin yang tersedia saat ini adalah


vaksin demam tifoid polisakarida inaktivasi. Beberapa
keunggulan vaksin jenis ini di antaranya adalah
efektivitas yang baik untuk mencegah penyakit ini.
Vaksinasi diulang setiap 3 tahun. Sedangkan tingkat
kenyamanan dan efek samping lokal tergolong relatif
sedikit dan bersifat sementara.

. Bagaimana mendapatkan vaksin demam tifoid?


Layanan vaksin tersebut dapat diperoleh pada layanan
dokter Anak dan dokter keluarga Anda.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai