TUGAS KELOMPOK 3
MATA KULIAH ILMU DASAR KEPERAWATAN
DOSEN PEMBIMBING
Ns. Melti Suriya, M.Kep
● Di Indonesia sendiri penyakit ini lebih akrab dengan sebutan Tifus atau Tipes
karena kemiripannya dengan demam Tifus tersebut. Demam tifoid merupakan
suatu infeksi Fecal-Oral yang pada nantinya akan menyerang saluran Cerna
khususnya usus halus (jejunum dan ileum) dilanjutkan dengan masuknya ke dalam
aliran darah (bakteremia) yang akan menyebabkan gejala atau tanda yang khas
tempat dimana kuman melewati organ selama bakteremia tersebut.
●
Etiologi ● Salmonella sp. adalah salah satu strain dari bakteri gram negative bentuk
bacil atau batang, tidak berspora, tidak berkapsul, bergerak dengan flagella
peritrik, memiliki ukuran 2-4 µm x 0,5 -0,8 µm. Kuman ini tumbuh dalam
suasana aerob dan fakultatif anaerob, mati dalam suhu 56 oC dan pada
keadaan kering. Di dalam air dapat bertahan selama 4 minggu dan hidup
subur dalam media yang mengandung garam empedu. Memiliki 3 macam
antigen yaitu antigen O (somatik berupa kompleks polisakarida), antigen H
(flagel) dan antigen Vi
Keluhan dan gejala Demam Tifoid umumnya tidak khas, dan bervariasi dari gejala yang
menyerupai flu ringan sampai sakit berat dan fatal yang mengenai banyak sistem organ.
Secara klinis gambaran penyakit demam tifoid berupa demam berkepanjangan, gangguan
gastrointestinal dan keluhan susunan saraf pusat.
Masa tunas demam tifoid berlangsung antara 10-14 hari. Demam lebih dari 7 hari, biasanya
mulai dengan subfebris yang makin hari makin meninggi, sehingga pada minggu ke 2 panas
tinggi terus menerus terutama pada malam hari. Demam yang terjadi biasanya khas tinggi
pada sore hingga malam hari dapat mencapai 39-40 oC dan cenderung turun menjelang pagi.
Dalam minggu kedua, penderita terus berada dalam keadaan demam. Pada minggu ketiga
suhu badan berangsur- angsur turun dan normal pada akhir minggu ketiga.
Diagnosis
Anamnesis
Diagnosis cukup ditegakkan dengan gejala klinis yaitu anamnesis dan pemeriksaan fisik. Karena
pemeriksaan kuman melalui metode kultur memerlukan waktu yang lebih lama untuk mendapatkan
hasil pasti Salmonella typhi.
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik penderita sangat tergantung pada keadaan pasien yang bervariasi menurut sudah
sampai dimana perjalanan penyakitnya. Keadaan Umum anak biasanya tampak lemah atau lebih rewel
dari biasanya. Pada keadaan yang sudah terjadi komplikasi sangat mungkin keadaan menjadi toksik,
salah satunya adalah penurunan kesadaran mulai dari delirium, stupor hingga koma.
Pemeriksaan Penunjang
● Darah Lengkap, Pada keadaan Demam Tifoid yang sudah terjadi komplikasi berupa perdarahan
usus sangat mungkin didapatkan anemia dengan tipe Hipokromik Mikrositik.
● Uji Widal, Maksud uji widal adalah untuk menentukan adanya agglutinin/antibodi dalam serum
penderita
Diagnosa Banding
Pada stadium dini demam tifoid, beberapa penyakit kadang- kadang secara klinis
dapat menjadi diagnosis banding dari demam tifoid diantaranya :
1. Influenza/common cold,
2. gastroenteritis akut,
3. bronchitis atau bronkopneumonia bila didapatkan tanda- tanda sesak,
4. batuk dan demam.
Pada demam tifoid yang berat sepsis, leukemia, limfoma dan penyakit Hodgkin
dapat sebagai diagnosis banding.
Penatalaksanaan
Demam tifoid pada anak disebabkan oleh bakteri gram negatif Salmonella
typhi yang ditularkan melalui jalur fecal-oral yang mana pada nantinya akan
masuk ke saluran cerna dan melakukan replikasi dapal ileum
terminal.Jumlah minimal kuman yang masuk saluran cerna minimal
berjumlah 105 dimana kuman ini akan masuk ke lamina propria usus
kemudian difagosit oleh makrofag jaringan yang mana kuman akan
melakukan replikasi di dalam makrofag itu sendiri dan dibawa ke Peyer
Patch lalu mengalami bakteremia primer dan sekunder melewati organ-organ
Retikulo Endotelial Sistem diantaranya Hepar dan Lien. Baketermia ini
sendiri akan memberikan gejala seperti hepatosplenomegali karena proses
inflamasi lokal organ. Lalu akan kembali lagi ke dalam usus tempat
masuknya kuman pertama kali.