Anda di halaman 1dari 26

DEMAM

TIFOID
TRI ARDIANTI KHASANAH, S.GZ.,M.GIZI
PENGERTIAN & GAMBARAN
UMUM

Demam tifoid dan demam paratifoid adalah penyakit infeksi akut usus halus. Demam paratifoid biasanya
lebih ringan dan menunjukkan manifestasi klinik yang sama atau menyebabkan enteritis akut.

Penyebab : kuman Salmonella Typhi

Demam tifoid dan demam paratifoid endemik di Indonesia. Penyakit ini termasuk penyakit menular yang
sejak tahun 1962 tercantum dalam Undang-undang No 6 tentang wabah.
Gambaran umum

• Sumber penularan biasanya tidak dapat ditemukan. Ada dua sumber


penularan Salmonella Typhi (S.Typhi): pasien dengan demam tifoid dan
yang lebih sering carrier. Orang tersebut mengeksresi 10⁹ kuman per gram
tinja. Didaerah endemik transmisi terjadi melalui air yang tercemar.
Makanan yg tercemar oleh carrier merupakan sumber penularan yg paling
sering di daerah non endemik
Gambaran umum

• Carrier adalah orang yang sembuh dari demam tifoid dan masih
terus mengekskresi S.Typhi dalam tinja dan air kemih selama lebih
dari satu tahun
• Disfungsi kandung empedu merupakan predisposisi untuk
terjadinya Kuman-kuman S.Typhi berada dalam kandung empedu
yang mengandung jaringan ikat, akibat radang menahun.
ETIOLO
GI

• Etiologi demam tifoid adalah : Salmonella


Typhi Salmonella paratyphi A Salmonella
paratyphi B Salmonella paratyphi C
PATOGENESIS DEMAM
TYPHOID
Patogenesis & Patofisiologi

•Kuman S.typhi masuk tubuh manusia melalui mulut dengan makanan dan air
yang tercemar. Sebagian kuman dimusnahkan oleh asam lambung, sebagian lagi
masuk usus halus dan dimusnahkan hingga jaringan limfoid usus halus
(terutama plaque peyeri)di ileum terminalis yang mengalami hipertrofi.
Kemungkinan dapat terjadi komplikasi perdarahan dan perforasi intestinal
Patogenesis & Patofisiologi

• Kuman S.typhi menembus ke lamina propia, masuk saluran limfe


& mencapai kelenjar limfe mesenterial, yang juga mengalami
hipertrofi.
• S.typhi masuk aliran darah melalui ductus thoracicus, kuman lain
masuk ke hati melalui sirkulasi portal dari usus
Patogenesis & Patofisiologi

• S.typhi bersarang di plaque Peyeri, limpa, hati dan bagian lain sistim
retikuloendotelial
• Endotoksin S.typhi berperan pada patogenesis demam tifoid, karena
membantu terjadinya proses inflamasi lokal pada jaringan tempat S.typhi
berkembang biak
Patogenesis &
patofisiologi
• Demam pada tifoid disebabkan
karena S.typhi dan
merangsang sintesis danendotosinnya
pelepasan
zat pirogen oleh leukosit pada
jaringan yang meradang
Manifestasi klinis
• Masa tunas/inkubasi : 10 – 14 hari
• Keluhan & gejala pada minggu pertama :
- demam - muntah
- nyeri kepala - obstipasi atau diare
- pusing - perasaan tdk enak diperut
- nyeri otot - epistaksis (perdrhn hidung)
- anoreksia
- mual
Manifestasi klinis

• Gejala pada minggu ke dua:


- demam
- bradikardia relatif
- Lidah yang khas (kotor di tengah, tepi dan ujung merah dan tremor)
- hepatomegali
- splenomegali
- materoismus
- Gangguan mental berupa : somnolen, stupor, koma, delirium atau
psikosis.
Pemeriksaan Laboratorium

• Leukosit : pada sediaan darah tepi berada dalam


batas normal  tidak bermanfaat untuk
diagnosis demam tifoid
• SGOT dan SGPT : sering meningkat (tapi tdk
perlu ada pembatasan pengobatan)
• Biakan darah
Uji Widal

• Uji Widal : adalah suatu reaksi aglutinasi antara antigen dan antibodi
(aglutinin)
• Aglutinin yg spesifik terhadap Salmonella
• terdapat dalam :
• serum pasien demam tifoid,
• orang yg pernah ketularan salmonella
• Orang yang pernah divaksinasi terhadap demam tifoid
Uji Widal

• Antigen yg digunakan untuk uji Widal adalah suspensi Salmonella yg sudah


dimatikan dan diolah di laboratorium
• Maksud uji Widal yaitu untuk menentukan adanya aglutinin dalam serum
pasien yg disangka menderita demam tifoid
Uji
Widal
•Akibat oleh S.typhi, pasien
membuat
infeksi antibodi (aglutinin ), yaitu :
a. Aglutinin O, yang dibuat karena
rangsangan antigen O (berasal dari
tubuh kuman)
b.Aglutinin H, karena
rangsangan antigen H ( berasal dari
flagela kuman)
c.Aglutinin Vi, karena
rangsangan antigen Vi (berasal dari
simpai kuman)
Penentuan titer untuk diagnosa :
Kuman Salmonella Typhi
Komplikasi

• Komplikasi Intestinal : perdarahan usus, perforasi usus, ileus


paralitik
• Komplikasi Ekstra intestinal a.Kardiovaskuler(miokarditis,
trombosis)
• b. Darah ( anemia hemolitik, trombositopenia)
• c. Paru (pneumonia, empiema, pleuritis)
Pengobatan

• Perawatan
• Diet
• Obat
• Perawatan : minimal 7 hari bebas demam, tirah baring untuk
isolasi, observasi dan pengobatan, atau kurang lebih 14 hari.
DIET

• Tujuan Diet :
1. Memberikan makanan yang tidak memberatkan saluran
intestinal
2. Menghindari komplikasi perdarahan usus atau perforasi
Syarat Diet

Bentuk makanan Rendah serat tidak


lunak atau biasa larut air ( rendah Makanan mudah
tergantung toleransi selulosa) à utamakan dicerna dan diserap
pasien serat larut air

Energi, protein, lemak


dan KH sesuai Bila masih ada demam
kebutuhan pasien asupan cairan ≥ 8-10
• Cukup vitamin dan mineral gelas/hari
Bahan Makanan Yang dianjurkan
Sumber KH : bubur, nasi tim, bihun, macaroni, tepung2an,
kentang

Sumber protein : telur, ayam, hati, daging tanpa lemak, ikan


laut, ikan air tawar, susu, tahu, tempe, kacang2an yang
tidak menimbulkan gas
Sayuran : bayam, wortel, buncis, kacang panjang , labu
siam, labukuning, taoge, jagung putren.

Buah : pisang, jeruk manis, semangka, melon, apel, pier,


anggur.
Obat

• Obat antimikroba
• Kloramfenikol, Tiamfenikol, Ko-trimokazol, Ampisilin dan Amoksilin,
Sefalosporin Generasi ketiga, Fluorokinolon
• Obat simtomatik: antipiretika tdk perlu diberikan secara rutin pd pasien
demam tifoid, karena tdk banyak berguna
• Kortikosteroid, diberikan bila ada indikasi efek
samping perdarahan intestinal dan relaps
• TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai