Anda di halaman 1dari 11

PENATALAKSANAAN DIET PADA

PASIEN BRONKHITIS
Definisi
• Suatu peradangan pada cabang tenggorok
(bronchus) (saluran udara ke paru-paru)
• Hipersekresi mukus dan batuk produktif kronis
berulang-ulang minimal selama 3 bulan
pertahun atau paling sedikit dalam 2 tahun
berturut-turut pada pasien yang diketahui tidak
terdapat penyebab lain
Etiologi
• Infeksi
• (staphylococcus, streptococcus,
pneumococcus, haemophilus influenzae )
• Alergi
• Rangsangan (asap pabrik, asap rokok,
asam kendaraan bermotor dll)
Tanda dan gejala
• Batuk dengan dahak atau batuk produktif dalam jumlah
yang banyak. Dahak makin banyak dan berwarna
kekuningan (purulen) pada serangan akut (eksaserbasi).
Kadang dapat dijumpai batuk darah.
• Sesak napas. Sesak bersifat progresif (makin berat) saat
beraktifitas.
• Pada pemeriksaan dengan stetoskop (auskultasi)
terdengar suara mengi terutama saat inspirasi (menarik
napas) yang menggambarkan adanya dahak di saluran
napas.
Klasifikasi
• Bronkitis kronis  kondisi kronis atau berulang
dari batuk produktif yg terjadi selama 3 bln dlm
setahun & berlangsung selama 2 tahun.
• Bronkitis akut  proses inflamasi selintas yg
mengenai trakea, bronkus utama dan menengah
yg bermanifestasi sbg batuk, serta biasanya
akan membaik tanpa terapi dlm 2 minggu
Anatomi fisiologi
• Broncus terdiri atas 2 bagian
yaitu broncus kanan dan kiri
• Bronkus kanan lebih pendek
dan lebih lebar, sedikit lebih
tinggi dari arteri pulmonalis
dan mengeluarkan cabang
• yg di sebut bronkus lobus
atas,bronkus lobus bawah dan
bronkus lobus tengah
• Bronkus kiri lebih panjang dan
lebih langsing, berjalan di
bawah arteri pulmonalis
Tatalaksana Diet
• Jenis Diet: TKTP

• Metabolisme karbohidrat sebagai


sumber energi, maka proses respirasi
juga didukung oleh asupan karbohidrat
supaya berjalan dengan baik
Tujuan Diet
• Memperbaiki malnutrisi. Karena sedikitnya oksigen yang dapat dipakai
untuk pembentukan ATP, pasien sedikit aktifitas dan sedikitnya aliran
darah ke saluran cerna dan otot.
• Memperbaiki anoreksia sebagai akibat dari lambatnya peristalik dan
pencernaan karena oksigen yang tidak adekuat dalam sel pencernaan.
• Mencegah asidosis respirasi dengan mengurangi kelebihan produksi
CO2
• Mencegah atau memperbaiki dehidrasi
• Menghindari konstipasi dan feces keras
• Menghindari kembung/sebah dari porsi besar atau makanan yang
mengandung gas
• Meringankan kesulitan mengunyah atau menelan sebagai akibat dari
nafas pendek
Syarat Diet
• Diet TETP Tinggi Karbohidrat jika diperlukan untuk memperbaiki
malnutrisi
• Untuk anabolisme BEE x 1,5 – 1,7 dan protein 1,2 – 1,5 g/kg BB
• 40-55% KH, 30-40% lemak, dan 15-20% protein
• Bentuk makanan lunak sebagai antireflux
• Tinggi kalsium krn penggunaan kortikosteroid
• Suplemen Zink
• Tingkatkan asam lemak omega 3, seperti tuna, mackerel, dan ikan
lainnya.
• Suplemen vitamin A dan C untuk penyembuhan dan pembentukan
jaringan. Vitamin B dan magnesium untuk metabolisme energi.
• Porsi kecil padat kalori dan sering
• Jika ada demam asupan cairan dinaikkan 1
ml/kcal
• Pasien dengan edema, batasi asupan natrium
dan naikkan asupan kalium.
• Serat dinaikkan secara bertahap

Anda mungkin juga menyukai