Anda di halaman 1dari 65

KONSEP NEONATUS, BAYI

DAN ANAK BALITA

ERLINAWATI, SST
TUJUAN PEMBELAJARAN

• Mahasiswa mampu menjelaskan definisi neonatus


• Mahasiswa mampu menjelaskan adaptasi Bayi
Baru Lahir terhadap kehidupan diluar uterus
• Mahasiswa mampu menjelaskan Kebutuhan dasar
bayi baru lahir :
• Pernapasan
• Suhu
• Nutrisi
• Pencegahan Infeksi
Referensi
 PUSDIKNAKES-WHO-JHPIEGO. 2003 Bayi Baru
Lahir. Jakarta
 Depkes RI.2005. Buku Panduan Manajemen
Masalah Bayi Baru Lahir untuk Dokter, Bidan,
dan Perawat di Rumah Sakit. Jakarta. IDAI
UKK Perinatologi MHN - JHPIEGO
 Cunningham,et,al.2012. Obstetri
William.22nd.Jakarta. EGC
1. Definisi Neonatus

• Neonatus adalah bayi baru lahir yang berusia sampai


dengan 28 hari
• Neonatus adalah bayi berumur 0 (baru lahir) sampai
dengan usia 1 bulan sesudah lahir.
• Neonatus terbagi dal;am :
- Neonatus dini adalah bayi berusia 0-7 hari.
- Neonatus lanjut adalah bayi berusia 7-28 hari
BBL NORMAL

• Menurut M. Sholeh Kosim, (2007) Bayi baru


lahir normal adalah :
 berat lahir antara 2500 – 4000 gram,
 cukup bulan,
 lahir langsung menangis,
 dan tidak ada kelainan congenital (cacat
bawaan) yang berat
CIRI – CIRI UMUM BBL NORMAL

• Bernafas & menangis spontan


• Frekuensi jantung berkisar 100-160x/menit
• Warna kulit kemerah – merahan & terdpt verniks
caseosa
• Lemak subkutan ckp tebal
• Rambut lanugo & rambut kepala tumbuh dgn baik
• Aktifitas atau gerakan aktif ekstremitas dlm
keadaan afleksi
• BB berkisar antara 2500 – 4000 gr
• PB antara 50 – 55 cm
• Lingkar kepala : 33-34 cm
2. Adaptasi BBL terhadap
Kehidupan Di Luar Uterus
Definisi
Mempelajari fungsi dan proses vital
neonatus yaitu suatu organisme yang
sedang tumbuh, yang baru mengalami
proses kelahiran dan harus
menyesuaikan diri dari kehidupan intra
uterin, ke kehidupan ekstrauterin.
PERUBAHAN-PERUBAHAN FISIOLOGIS
PADA BAYI BARU LAHIR
1. SISTEM PERNAPASAN
Selama dalam uterus, janin mendapat oksigen dari pertukaran
gas melalui plasenta. Setelah bayi lahir, pertukaran gas harus melalui
paru-paru bayi.

Rangsangan gerakan pernafasan pertama:


•Tekanan mekanik dari torak sewaktu melalui jalan lahir (stimulasi
mekanik)
•Penurunan Pa O2 dan kenaikan PaCO2 merangsang kemoreseptor yang
terletak di sinus karotikus (Stimilasi kimiawi)
•Rangsangan dingin di daerah muka dan perubahan suhu didalam
uterus (Stimulasi sensorik)

Upaya bernafas pertama seorang bayi berfungsi u/ :


1. Mengeluarkan cairan dlm paru – paru
2. Mengembangkan jar. Alveolus paru – paru u/ pertama kali
Perkembangan sistem pulmoner :

NO UMUR KEHAMILAN PERKEMBANGAN

1. 28 Hari Bakal paru-paru terbentuk

2. 26-28 hari Kedua bronchi membesar

3. 6 minggu Dibentuk segmen bronchus

4. 12 minggu Diferensial lobus

5. 24 minggu Diferensial alveolus

6. 28 minggu Dibentuk surfaktan

7. 34-36 minggu Sturktur matang


Proses Mekanis (penekanan dari Hentakan Rangsangan kimiawi,
thorak pada saat melalui vagina) balik dada + thermal, mekanikal, sensori

Kehilangan Tekanan negative Penggerakan pernafasan


cairan intra thorak pertama

Masuknya udara

Permulaan penurunan
tekanan permukaan Peningkatan PaO2 alveolus
alveolus

Peningkatan volume Pembukaan pembuluh


pembuluh darah paru-paru darah paru

Peningkatan aliran darah ke


Peningkatan sirkulasi limfe dalam paru

Peningkatan oksigenasi
yang adequat
Lanjutan
2. Perubahan pada Sistem Kardiovaskuler
Tjd perubahan besar, yaitu :
• Penutupan foramen ovale pd atrium jantung
• Penutupan duktus arteriosus antara arteri
paru2 & aorta
Denyut jantung BBL rata2 160 dtk/mnt
Volume drh pd BBL berkisar 80 – 110 ml/kgBB
Tali Pusat Diklem

Lepasnya dari plasenta (turunnya sirkulasi darah)

Tertutupnya Pertama kali Meningkatnya system resistensi


ductus venosus bernafas

Tekanan dari atrium Perubahan dr kanan


kanan berkurang ke kiri meninggalkan
Darah ke hati dan dibandingkan dg dr kiri ke kanan dr
system portal atrium kiri aliran darah

Paru-paru Paru-paru mengeluarkan Meningkatnya tingkat


berkembang cairan sirkulasi oksigen
dalam sirkulasi
pulmonary
Menurunnya resistensi vaskuler
pulmonary
Tertutupnya ductus
arteriosus
Meningkatnya tekanan di atrium kiri

Tertutupnya foramen ovale

Lingkungan yg dingin
3. PERUBAHAN PD SISTEM THERMOGENIK/SUHU

• Mekanisme pengaturan temperatur tubuh pd BBL blm


berfungsi sempurna, permukaan tubuh bayi relatif luas,
tubuh bayi terlalu kecil utk memproduksi & menghslkan
panas menyebabkan BBL mudah sekali terkena
Hipotermi.
• Disebut hipotermi bila suhu tubuh turun di bwh 36,5 °C
( N : 36,5 °C – 37,5 °C )
PERUBAHAN PD SISTEM THERMOGENIK/SUHU
Kehilangan panas pd BBL dpt tjd mll 4 cara a/l :
• Konveksi : Proses hilangnya pns tbh melalui
kontak dgn udara yg dingin di sktrnya
• Radiasi :Proses hilangnya pns tbh bl by
diletakkan dkt dgn benda2 yg lbh rendah
suhunya dr suhu BBL
• Evaporasi : Proses hilangnya pns tbh bl by
berada dlm keadaan bsh
• Konduksi : Proses hilangnya pns tbh melalui
kontak lgs dgn benda2 yg mempunyai suhu lbh
rendah
Lanjutan
4. PERUBAHAN PD SISTEM GASTROINTESTINAL
 Kapasitas lambung BBL sgt bervariasi & tgt pd
ukuran by, sktr 30 – 90 ml.
 Pengosongan dimulai dlm bbrp mnt pd saat pemberian
makanan & selesai antara 2 – 4 jam stlh pemberian
makanan & pengosongan ini dipengaruhi o/ bbrp
faktor a/l wkt & volume makanan, jns & suhu makanan
serta stres fisik.
Lanjutan
5. PERUBAHAN PD SISTEM HEPAR
Liver bayi mempunyai peranan yg ptg dlm hal :
• penyimpanan zat besi
• metabolisme KH
• konjugasi bilirubin
• koagulasi
 Liver BBL blm matur u/ membentuk glukosa shg
BBL mdh terkena hipoglikemi
 Neonatus telah memiliki kapasitas fungsional u/
mengubah bilirubin, namun sebagian bsr BBL
ada yg mengalami hiperbilirubinemia fisiologis
Lanjutan
7. PERUBAHAN PD SISTEM IMMUNITAS
 Sistem immunitas BBL blm matang, shg
menyebabkan BBL rentan thd berbagai infeksi & alergi
 Sedangkan sistem immunitas yg telah matang
akan memberikan kekebalan alami & kekebalan didpt
pd tbh
 Kekebalan alami t/d struktur pertahanan tbh yg
mencegah a/ meminimalkan infeksi
Lanjutan
8. PERUBAHAN PD SISTEM INTEGUMEN

 Pd BBL semua struktur kulit tlh ada ttp blm matur.


 Epidermis & dermis tdk terikat dgn erat & sgt tipis.
 Verniks caseosa bersatu dgn epidermis
 Kulit srg kelihatan berbintik & lurik2
 Tgn & kaki sdkt sianosis
Lanjutan
9. PERUBAHAN PD SISTEM REPRO
 Pd bayi perempuan labia mayora & minora
mengaburkan vestibulum & menutupi klitoris
 Pd bayi laki-laki preputium biasanya tdk sepenuhnya
tertarik msk
 Pd BBL baik perempuan / laki-laki srg ditemukan
pembengkakan payudara
Lanjutan
10. PERUBAHAN PD SISTEM SKELETAL

 Tubuh BBL kelihatan sdkt tdk proposional


 Tgn sdkt lbh panjang dr kaki
 Punggung BBL kelihatan lurus & dpt ditekuk dgn mdh
 BBL dpt mengangkat & memutar kepala ketika
menelungkup
11. PERUBAHAN PD SISTEM NEUROMUSCULAR
Pertumb. otak sgt cpt & membutuhkan glukosa &
O2 yg adekuat
Bbrp aktivitas refleks yg tdpt pd BBL a/l :
1. Refleks Moro
2. Rooting Reflex
3. Refleks menghisap & menelan
4. Refleks batuk & bersin
5. Refleks genggam
6. Refleks melangkah & berjalan
7. Refleks otot leher
8. Babinsky Reflex
3. KEBUTUHAN DASAR BBL

- PERNAPASAN
- SUHU
- NUTRISI
- PENCEGAHAN INFEKSI
1. PERNAPASAN

• Pernapasan normal pada BBL antara 40-60


x/menit
• Asfiksia adalah kegagalan bernapas pada BBL
• Penilaian penampilan BBL dengan Apgar
Skore
NILAI APGAR SKORE

 KU bayi dimulai 1 menit stlh lahir dgn


menggunakan nilai APGAR.
 Penilaian ini bertujuan u/ mengetahui apakah bayi
menderita asfiksia/tdk.
 Penilaian bayi dilakukan berdasakan :
1. Usaha bernafas (Respiratory)
2. Frekuensi denyut jantung (Pulse)
3. Warna kulit (Appereance)
4. Tonus otot (Activity)
5. Reaksi Penghisapan (Greemace)
Evaluasi Nilai APGAR
NO Nilai apgar 0 1 2 Total

1 Appereance Seluruh tubuh Badan memerah Seluruh tubuh


(warna kulit) biru atau putih ekstremitas biru kemerahan

2 Pulse (nadi) Tidak ada < 100/menit > 100/menit

3 Greemace Tidak ada Perubahan mimic Bersin/


(menyeringai) menangis

4 Activity Tidak ada Ekstremitas Gerakan aktif/


(tonus otot) sedikit fleksi ektremitas
fleksi
5 Respiratory Tidak ada Lemah/tidak Menangis
(pernapasan) teratur kuat /keras
• Dari hasil penilaian tsb dpt diketahui keadaan
bayi dgn kriteria sbb :
Nilai APGAR 7 – 10 : Bayi normal
Nilai APGAR 4 – 6 : Asfiksia ringan –
sedang
Nilai APGAR 0 – 3 : Asfiksia berat

• Bila nilai APGAR dlm 2 mnt tdk mencapai nilai


7, maka hrs dilakukan tindakan resusitasi
lebih lanjut..
2. SUHU
• Mekanisme pengaturan temperatur tubuh pd
BBL blm berfungsi sempurna, permukaan
tubuh bayi relatif luas, tubuh bayi terlalu kecil
utk memproduksi & menghslkan panas
sebabkan BBL mudah sekali terkena
Hipotermi.
• Disebut hipotermi bila suhu tubuh turun di
bwh 36,5 °C
( N : 36,5 °C – 37,5 °C )
 4 mekanisme kemungkinan hilangnya panas tubuh dari bayi
baru lahir ke lingkungannya.

1. Konduksi
Panas dihantarkan dari tubuh bayi ke benda sekitarnya yang
kontak langsung dengan tubuh bayi (Pemindahan panas dari
tubuh bayi ke objek lain melalui kontak langsung).
• Menimbang bayi tanpa alas timbangan
• Tangan penolong yang dingin memegang BBL
• Menggunkan stetoskop dingin untuk pemeriksaan BBL.
2.Konveksi
Panas hilang dari tubuh bayi ke udara sekitarnya yang
sedang bergerak (jumlah panas yang hilang tergantung
kepada kecepatan dan suhu udara).
• Membiarkan atau menempatkan BBL dekat jendela.
• Membiarkan BBL di ruang yang terpasang kipas angin
Lanjutan….

3.Radiasi
Panas dipancarkan dari BBL, keluar tubuhnya ke lingkungan yang
lebih dingin. Contoh :
• BBL dibiarkan dalam ruangan AC tanpa diberikan pemanas
(Radiant Warmer).
• BBl dibiarkan dalam keadaan telanjang
• BBL ditidurkan berdekatan dengan ruang yang dingin, misalnya
dekat tembok.

4. Evaporasi
Panas hilang melalui proses penguapan tergantung kepada
kecepatan dan kelembaban udara (Perpindahan panas dengan
cara merubah cairan menjadi uap).
Contohnya : setelah dimandikan bayi tidak langsung dikeringkan.
Perlindungan Termal
 Mencegah kehilangan panas tubuh
keringkan tubuh bayi dengan handuk bersih, keringkan
dan hangat, selimuti bayi, tutup bagian kepala bayi, minta
ibu untuk mendekap tubuh bayi dan segera menyusukan
bayinya.

 Rekomendasi untuk memandikan bayi


Tunggu (minimal) 6 jam sebelum memandikan bayi
(tunggu lebih lama untuk bayi asfiksia atau hipotermal) ;
lakukan setelah stabilnya temperatur tubuh bayi (36,5-
37,5 c).
PENILAIAN HIPOTERMI BBL

• Gejala Hipotermi BBL


1. Bayi tdk mau menyusu/minum
2. Bayi tampak lesu
3. Tubuh bayi teraba dingin
4. Dlm keadaan berat, denyut jantung bayi
menurun & kulit bayi mengeras
3. NUTRISI

 ASI merupakan nutrisi terbaik bagi bayi


 Diperlukan pemberian ASI secra dini >> IMD

Keuntungan Pemberian ASI secara dini :Merangsang


produksi ASI.
• Memperkuat Refleks menghisap bayi.
• Mempromosikan ketertarikan antara ibu dan bayinya.
• Memberikan kekebalan pasif.
• Merangsang kontraksi uterus.
KANDUNGAN ASI
• Protein  lactalbumin 60%,casein 40%,protein
lain : lysozym & lactoferrin sbg anti infeksi,ASI jg
punya kadar immunoglobulin tinggi yg beri
perlindungan thd infeksi coli & virus.

• Lemak  jml lemak ASI sekitar 3,5 % (berubah


sesuai dg diit ibu),kaya akan lipase, enzym
menyerap lemak utk dijadikan sbg Asam Amino.
• Karbohidrat  yg plg byk Lactose (6,5–7%)
membantu pertumbuhan lactobasillus & sbg
absorsi kalsium pd bayi.

• Air  Jml air yg dikandung sekitar


87-87,5% dg berat jenis 1.030 – 1.032

• Garam Mineral  Jmlnya hanya 0,2%


mengandung sodium,kalsium,besi yg jmlnya
lebih sedikit dr susu sapi.
• Vitamin  tergantung pd kadar vit yg dimakan
o/ ibu,ttp ASI ttp mengandung semua vitamin,
kadar vit A yg tinggi & vit D yg rendah.

• Bakteri  umumnya ASI bebas dr bakteri,


kecuali pd keadaan2x spt mastitis, tuberkolosis,
tifus & lain2x septikemia pd ibu.
FAKTOR KEKEBALAN YG
TERDAPAT PD ASI
• Faktor pertumbuhan Lactobasillus bifidus
 tumbuh cpt & berkembang biak pd sal mkn bayi
yg dpt ASI  mengubah laktosa mjd as. Asetat &
as. Laktat  suasana asam menghambat
pertumbuhan E.coli (sebabkan bayi diare)

• Faktor anti Staphylokok  semacam as.


Linoleat yg mrpk asam lemak tdk jenuh.
• Antibodi thd penyakit  batuk rejan,difteri,
radang paru,peny. Sal pencernaan,acam2x peny.
Virus (radang otak,gondongan, influensa & cacar).

• Komplemen  berguna u/ mrusak bakteri shg


kuman dpt mudah dimkn o/ sel darah putih, juga
sbg penawar alergi.

• Lisosim  berkhasiat memecah dinding sl


bakteri, jmlnya 300x lebih byk dr susu sapi, zat ini
jg tahan thd keasaman lambung.
• Laktoperoksidase  S/ enzim yg
bersama dg zat lain akan berdaya
pembunuh staeptokok.

• Laktoferin  S/ ikatan besi & protein yg


berdaya anti staphylokok & E.coli.
4. Pencegahan Infeksi

 Persalinan bersih dan aman merupakan


salah satu pilar Safe Motherhood
 Pencegahan infeksi merupakan bagian
terpenting dari setiap konmponen
perawatan bayi baru lahir yang sangat
rentan terhadap infeksi karena system
imunitasnya maasih kurang sempurna
Infeksi Janin dan Neonatus
 Digolongkan menjadi 2 :
1. Infeksi in utero (transplasenta), sewaktu
melalui jalan lahir (transmisi vertikal) ;

Disebabkan oleh ; sitomegalovirus, rubela,


varisela HIV, parivirus, protozoa (toksoplasma
gondii), dan bakteria (sifilis kongenital).
Lanjutan….

2. Masa neonatal (dalam 28 hari pertama


setelah lahir)

Disebabkan oleh ;
Sitomegalovirus, enterovirus, rinovirus,
protozoa (malaria), dan bakteria
( tuberkulosis dan tetanus)
Upaya Pencegahan Infeksi pada Janin dan BBL

 Pengobatan profilaksis perempuan hamil yang


beresiko terhadap penyakit grup B (streptokokus,
dan pengobatan dengan obat antiretroveral (ARV)
maternal dan intrapartum dan BBL untuk
mencegah HIV.
 Imunisasi maternal (tetanus, rubela, varisela,
hepatitis B), pengobatan antenatal terhadap sifilis
maternal, gonorea, klamidia.
Lanjutan..
Upaya Pencegahan Infeksi pada Janin dan BBL

 Pemberian vitamin K1 (feto-menadion), diberikam IM atau


oral dengan dosis ;
- intramuskular, 1 mg dosis tunggal
- Oral, 3 kali @ 2mg, diberikan pada waktu bayi baru lahir,
umur 3-7 hari, dan pada saat bayi berumur 1-2 bulan.

 Penggunaan profilaksis obat tetes mata pascalahir untuk


BBL, untuk mencegah konjungtivitis karena klamidia,
gonore dan jamur. Salep mata bisa berupa eritromisin dan
tetrasiklin
Perawatan Pascalahir Bayi

 Pakai sarung tangan dan apron plastik atau karet ketika


menangani bayi, sampai darah, mekonium atau cairan
amnion dibersihkan dari kulit bayi
 Bersihkan darah dan cairan tubuh lainnya secara hati-hati
dengan menggunakan kapas yang dicelup kedalam air
hangat kemudian keringkan kulit bayi
 Cuci tangan sebelum memegang atau merawat bayi, atau
dapat menggunakan produk antiseptik berbasis alkohol
 Tunda membersihkan BBL sampai suhunya stabil, yang
sangat penting adalah membersihkan area bokong dan
perineal
 Memandikan Bayi
Perawatan Tali Pusat,
secara umum perawatan TP adalah :

 Cuci tangan, atau pakai antiseptik pencuci tangan


sebelum dan sesudah perawatan tali pusat
 Tali pusat harus bersih dan kering
 Jangan tutupi tali pusat dengan gurita
 Popok dilipat dibawah puntung tali pusat
 Jika puntung talu pusat kotor, bersihkan dengan air
matang, lalu keringkan dengan kain bersih
 Jika puntung tali pusat merah atau bernanah, bawa
bayi ke klinik secepatnya.
 Cara Pencegahan Infeksi

– Beri petunjuk pada ibu dan anggota keluarga lainnya


untuk cuci tangan sebelum dan sesudah memegang
bayi
– Cuci tangan dengan sabun dan air atau gunakan cairan
pembersih tangan berbasis alcohol . sebelum dan
sesudah merawat bayi, sesudal melepas sarung tangan,
dan sesudah memegang instrumen atau barang yang
kotor.
– Basahi kedua tangan , cuci tangan selama 10-15 detik
dengan sabun dan air mengalir , dan biarkan tangan
kering di udara atau keringkan dengan kertas bersih
handuk pribadi
Rawat Gabung
Definisi

 Satu cara perawatan dimana ibu dan


bayi yang baru dilahirkan tidak
dipisahkan, melainkan disatukan dalam
satu ruangan, kamar atau tempat
bersama-sama selama 24 jam penuh
dalam seharinya
• Tujuan

– Agar ibu dapat menyusui bayinya sedini


mungkin, kapan saja dibutuhkan
– Agar ibu dapat melihat dan memahami cara
perawatan bayi yang benar seperti yang
dilakukan oleh petugas
– Agar ibu mempunyai pengalaman dan
keterampilan dalam merawat bayinya
– Suami dan keluarga dapat dilibatkan secara aktif
untuk mendukung dan membantu ibu dalam
menyusui dan merawat bayinya secara baik dan
benar
– Ibu dan bayi mendapatkan kehangantan
emosional
• Sasaran dan Syarat

1) Lahir spontan
2) Bila lahir dengan tindakan ; dilakukan setelah bayi
cukup sehat
3) Bayi yang lahir dengan SC dengan anastesi
umum ; dilakukan setelah ibu dan bayi sadar
penuh
4) Bayi tidak asfiksia setelah 5 menit pertama (nilai
APGAR minimal 7 )
5) Umur kehamilan 34 minggu atau lebih
6) Berat lahir >2.500 gram dan < 4000 gram
7) Tidak terdapat tanda-tanda infeksi intrapartum
8) Bayi dan ibu sehat
Lanjutan sasaran……..

Sedangkan yang tidak memenuhi syarat untuk dilakukan


rawat gabung :

 Bayi yang sangat premature


 Berat kurang dari 2.000 gram
 Bayi dengan sepsis
 Bayi dengan gangguan nafas
 Bayi dengan cacat bawaan berat
 Ibu dengan ; kelainan jantung, eklampsia atau PE berat,
penyakit akut yang berat, karsinoma payudara, dan ibu
dengan infeksi berat
Manfaat

 Fisik
 Fisisologis
 Psikologis
 Edukatif
 Ekonomi
 Medis
Faktor-faktor yang mempengaruhi
keberhasilan rawat gabung :

 Peranan sosial budaya


 Ekonomi
 Peranan tatalaksana RS/RB
 Dalam diri ibu sendiri
 Kebijakan pemerintah RI
Pelaksanaan Rawat Gabung

 Dalam rawat gabung bayi ditempatkan bersama


ibunya dalam suatu ruangan sedemikian rupa
sehingga ibu dapat melihat dan menjangkaunya
kapan saja bayi atau ibu membutuhkannya.

 Bayi dapat diletakkan ditempat tidur bersama


ibunya atau dalam boks disamping tempat tidur ibu
yang penting ibu harus melihat dan mengawasi
bayinya, apakah ia menagis karena lapar, kencing
atau digigit nyamuk. Tangis bayi merupakan
rangsangan sendiri bagi ibu untuk memproduksi
ASI
Gambar Rawat gabung
BONDING
Dimulainya interaksi : emosi, fisik, dan sensorik
antara orang tua dan bayi (segera setelah lahir)

ATTACHMENT
Ikatan perasaan yang terjadi antara individu
Meliputi pencurahan perhatian serta adanya
hubungan evaluasi dan fisik yang akrab
(Nelson & May, 1986)
PENINGKATAN TALI
KASIH DAN
KETERIKATAN
ORANG TUA DAN
BAYI
PRINSIP IKATAN KASIH SAYANG
( KLOUS & KENNEL)

Menit dan jam pertama kelahiran :


Periode sensitif & wkt yg optimal u/ kontak ortu
& bayi
Sentuhan ortu untuk pertama kali
 Timbul respon khusus dari bayi thd ortu :
dimulainya hub
Ikatan yg baik & sistimatis
Isyarat bayi : gerakan bola mata pada ibu
Individu yang terlibat dlm proses persalinan,
memiliki ikatan yg kuat dgn bayinya
Bbrp kejadian awal persalinan cemas yg berupa
 Mempengaruhi keterikatan ortu – bayi
ASPEK KASIH SAYANG DARI AYAH SAMA DGN IBU,
SEHINGGA AYAH DIHARAPKAN BERPARTISIPASI DI
DLM PROSES KELAHIRAN & PERAWATAN BAYI
(Reeder/Martin)

HASIL RISET (REEDER, 1983)

AYAH YG MELIHAT PROSES PERSALINAN DAN


MERAWAT BAYI MENUNJUKAN TINGKAH LAKU
“KETERIKATAN KASIH SAYANG” LEBIH BERAT
DARIPADA AYAH YG TDK MELIHAT PROSES
PERSALINAN & TDK MERAWAT BAYI
(Reeder/Martin)
DAMPAK POSITIF PADA BAYI
Menurut Klaus
 Bayi merasa : dicintai, diperhatikan,
mempercayai dan menumbuhkan sikap sosial
 Bayi merasa : aman, berani mengadakan
eksplorasi bertambahnya pengertian
 Merupakan awal menciptakan dasar
“kepribadian positif” yaitu perasaan besar hati
dan sikap positif terhadap orang lain.
(Reeder/Martin)
Orang tua, melalui suara
Orang lain
Belajar berinteraksi
Ada keterikatan dengan ibu

ADA KASIH SAYANG


HAMBATAN DALAM “BONDING
ATTACHMENT” ORTU – BAYI
Kurang support system
Ibu dengan resiko
Bayi dengan resiko
Kehadiran bayi tidak diharapkan

UPAYA MENINGKATAN KETERIKATAN KASIH


SAYANG IBU-BAYI-KELUARGA

Adaptasi
Kontak sedini mungkin
Fasilitas untuk kontak lebih lama
Penekanan pada hal-hal positif
Keterlibatan anggota keluarga lain
Informasi bertahap
PERAN BIDAN
 Bidan/perawat hrs dpt menciptakan s/ lingk yg
meningkatkan kontak positif ortu & anak. Misalnya:
meletakkan bayi yg baru lahir lahir diatas perut ibu &
kmdn menyuruh ibu u/ memeluk & meneteki bayinya.
 Bidan/perawat dpt mendorong kesadaran ortu ttg
kemampuan & respon anaknya u/
berkomunikasi,memberi dukungan & dorongan semangat
saat ortu berusaha u/ mjd kompeten & memainkan
perannya dgn penuh kasih & meningkatkan proses ikatan.
Hatur Nuhun…….

Anda mungkin juga menyukai