Anda di halaman 1dari 56

COR PULMONAL CHRONIC ec PENYAKIT PARU

OBSTRUKTIF KRONIK ec BRONKITIS KRONIK



Fionna Masitah (1008260019)
Parida Hanum Siregar (1008260006)

PEMBIMBING
dr. Armon Rahimi, Sp.PD-KPTI

ILMU PENYAKIT DALAM RUMAH SAKIT HAJI MEDAN
SUMATERA UTARA
2014

BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Kor pulmonal merupakan suatu keadaan timbulnya
hipertrofi dan dilatasi ventrikel kanan tanpa atau dengan gagal
jantung kanan, timbul akibat penyakit yang menyerang
struktur atau fungsi paru atau pembuluh darahnya.
Diperkirakan insidensi kor pulmonale adalah 6% sampai 7%
dari seluruh penyakit jantung. Penyakit paru obstruktif kronik
(PPOK) merupakan penyebab utama insufisiensi respirasi
kronik dan kor pulmonal, diperkirakan 80-90% kasus.
Penyakit Paru Obstruksi Kronik (PPOK) merupakan
penyakit paru yang paling sering ditemukan dan diperkirakan
menjangkiti sekitar 17 juta orang Amerika. Insidensi penyakit
ini semakin meningkat.
Pada bronkitis kronik, hipersekresi mukus serta batuk
produktif yang kronis berlangsung selama tiga bulan dalam
satu tahun dan terjadi sedikitnya selama dua tahun berturut-
turut.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Definisi
Pembesaran ventrikel kanan sekunder terhadap penyakit
paru, toraks, atau sirkulasi paru
Etiologi
Penyakit yang menyebabkan kor pulmonal dapat berupa
penyakit penyakit instrinsik seperti fibrosis paru difus dan
kelainan ekstrinsik seperti obesitas, kifoskoliosis atau
gangguan neuromuskular berat yang melibatkan otot-otot
pernafasan. Kelainan yang disebabkan oleh berbagai penyakit
di luar paru, seperti penyakit batang otak, dinding toraks dan
diafragma
KOR PULMONAL KRONIK
Klasifikasi
Kor pulmonal akut
Kor pulmonal kronik
Kor pulmonal kronik terbagi dua yaitu:
Kompensasi (tanpa DC)
Dekompensasi
Patofisiologi
Penyakit paru kronis akan mengakibatkan:
Berkurangnya vascular bed paru, dapat disebabkan oleh
semakin terdesaknya pembuluh darah oleh paru yang
mengembang atau kerusakan paru
Asidosis dan hiperkapnia
Hipoksia alveolar, yang akan merangsang vasokontriksi
pembuluh darah paru
Polisitemia dan hiperviskositas darah
Manifestasi Kinik
Dispnea
Oedema
Batuk paroksimal
Asites

Tanda-tanda fisik
Kuat angkat sistolik pada
area parasternal
Irama gallop
Distensi vena jugularis yang
menonjol
Hepatomegali
Oedema perifer
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan radiologi
ekokardiografi
Penatalaksanaan
a. Terapi oksigen
Indikasi jika PaO2 55 mmHg atau SaO2 88%, PaO2
55-59 mmHg disertai salah satu dari : edema disebabkan
gagal jantung kanan, P pulmonal pada EKG, ertrositosis
hematokrit > 56%.
b. Vasodilator
c. Digiitalis
d. Diuretika
e. Flebotomi
f. Antikoagulan
Definisi
PPOK merupakan suatu istilah yang sering digunakan
untuk sekelompok penyakit paru yang berlangsung lama dan
ditandai oleh peningkatan resistensi terhadap aliran udara
sebagai gambaran patofisiologi utamanya.
PPOK (PENYAKIT PARU OBSTRUKSI
KRONIK)
Etiologi
PPOK didefinisikan sebagai keadaan yang didalamnya
terdapat obstruksi kronik aliran udara pernapasan yang
disebabkan oleh bronkitis kronik dan emfisema. Merokok
merupakan faktor risiko terpenting penyebab PPOK di
samping faktor risiko lainnya seperti polusi udara, faktor
genetik dan lain-lainnya.

Patofisiologi
Manifestasi klinik
Penurunan kemampuan melakukan aktivitas fisik atau
pekerjaan yang cukup berat dan keadaan ini terjadi karena
penurunan cadangan paru.
Batuk produktif akibat stimulasi refleks batuk oleh mukus
Dispneu pada aktivitas fisik ringan
infeksi saluran nafas yang sering terjadi
Hipoksemia intermiten atau kontinu
Hasil tes faal paru yang menunjukkan kelainan yang nyata
Deformitas toraks .
Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan radiologi
Tes faal paru
Pemeriksaan EKG
Pemeriksaan bronkoskopi
Pemeriksaan darah rutin
Penatalaksanaan
Antibiotik
Pemberian kotrikosteroid
Pemberian ekspetoran

Definisi
Yang dimaksud dengan bronkitis kronis adalah batuk
berulang dan berdahak selama lebih dari 3 bulan setiap tahun
dalam periode paling sedikit 3 tahun, sebab utamanya adalah
merokok, berbagai penyakit akibat pekerjaan, polusi udara,
dan usia tua, terutama pada laki-laki. Hipersekresi dan tanda-
tanda adanya penyumbatan saluran nafas yang kronik
merupakan tanda dari penyakit ini.
BRONKITIS KRONIS
Etiologi
Etiologi utama adalah merokok dan polusi udara yang
lazim terjadi didaerah industri. Polusi udara yang terus
menerus juga merupakan presdiposisi infeksi rekuren karena
polusi memperlambat aktivitas silia dan fagositosis, sehingga
timbunan mukus meningkat sedangkan mekanisme
pertahanannya melemah
Manifestasi Klinis
- Sputum yang berwarna putih
- Batuk yang produktif
- Dispnea
- Sianosis
- penggunaan otot-otot
aksesorius pernafasan
- takipnea akibat hipoksia
- edema pedis akibat gagal
jantung

- distensi vena leher akibat
gagal jantung kanan
- penambahan berat badan
akibat edema
- mengi akibat aliran udara
melewati saluran pernafasan
yang sempit
Patofisiologi Bronkitis Kronis
Zat-zat iritan
Inflamasi percabangan
trakeobronkial
Hipersekresi mukus yang
berlebihan dan terjadi penyumbatan
jalan nafas
Hipertrofi dan
hiperplasia kelenjar
mukus
Metaplasia
skuamosa epitel
kolumnar
Infiltrasi leukositik
serta limfositik
pada dinding
bronkus
Pemeriksaan Penunjang
- Foto rontgen toraks
- Tes faal paru
- Analisa gas darah arteri
- Analisis sputum
- Elektrokardiografi

Penatalaksanaan
Tindakan menghindari polutan udara (paling efektif)
Tindakan menghentikan kebiasaan merokok dan menghindari
asap rokok
Pemberian antibiotik untuk mengatasi infeksi yang kambuhan
Pemberian obat-obat golongan bronkodilator untuk meredakan
bronkospasme dan memfasilitasi klirens mukosilier

Terapi hidrasi yang kuat untuk mengencerkan secret
Fisioterapi dada untuk mengencerkan secret
Penggunaan alat nebulizer ultrasonik atau mekanis untuk
mengencerkan dan memobilisasi secret
Pemberian kortikosteroid untuk mengatasi inflamasi
Pemberian obat-obat golongan diuretic untuk mengurangi
edema
Pemberian oksigen untuk mengatasi hipoksia.
Defenisi
Emfisema paru merupakan suatu perubahan anatomis
parenkim paru yang ditandai oleh pembesaran alveolus dan
duktus alveolaris yang tidak normal, serta destruksi dinding
alveolar
EMFISEMA
Patofisiologi
Sesuai dengan morfologinya, kerusakan alveoli
disebabkan oleh adanya proteolisis (degradasi)elastin oleh
enzim elastase yang disebut protease. Elastin adalah
komponen jaringan ikat yang meliputi kira-kira25% jaringan
ikat diparu. Dalam keadaan normal, terdapat keseimbangan
antara degradasi dan sintesis elastin atau keseimbngan antara
protease yang mendegradasi jaringan paru dan protease
inhibitor yang menghambat kerja protease
Pada perokok, jumlah protease meningkat karena julah
lekosit dan makrofag diparu meningkat. Makrofag dan lekosit
ini mengandung elastase dalam jumlah yang tinggi. Dengan
banyaknya elastase diparu,banyak jaringan paru yang
didegradasi .
Manifestasi Klinis
Trias emfisema adalah terdiri dari batuk, sputum yang
banyak, sesak nafas yang progresif dan umumnya tidak
terdapat wheezing ( mengi). Hipoinflasi dari paru yang
ditimbulkan oleh perangkapan udara pada saat aspirasi dan
puse lip breathing adalah sebagai usaha untuk mengelurkan
udara ini.

Toraks tampak berbentuk tong ( barrel chest), ekspansi
paru mengurang dan sedikt sekali udara yang dapat masuk
kedalam paru-paru. Ronki dapat didengarbila terjadi
bersamaan dengan bronchitis. Fase terakhir dari emfisema
adalah terjadinya kor pulmonale dan kegagalan pernafasan
atau keduanya

Pemeriksaan Penunjang
a. Radiologi
Gambaran yang khas adalah terlihat pembuluh darah yang
sedikit dan terdapatnya bulla, terutama pada lobus bawah.
5

b. Faal Paru
Tampak penurunan fungsi obstruktif dan penurunan kapasitas
vital
Penatalaksanaan
a. Exercise dan nutrisi
b. Obat bronkodilator
c. Kortikosteroid
d. Terapi hipoksia eritrositosis

STATUS ORANG SAKIT

Anamnesa pribadi

Nama : Suparmin
Umur : 58 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Status kawin : Menikah
Agama : Islam
Pekerjaan : Pegawai sri reli jaya
Alamat :jl. Sempurna, gg budi rahayu
Suku :Jawa

Anamnesa penyakit
Keluhan utama : Sesak nafas
Telaah : Os datang ke RS Haji Medan dengan
keluhan sesak nafas, sesak nafas dialami os sejak 3 tahun, os
merasakan sesak nafas memperberat 2 hari sebelum masuk
rumah sakit, sesak nafas semakin berat ketika os beraktivas.
Os juga mengeluhkan batuk-batuk dialami os sejak 3 tahun ,
os merasakan batuk terus menerus selama 2 hari sebelum
masuk rumah sakit. Batuk mengeluarkan dahak bewarna putih
berbusa.


Os juga mengeluhkan adanya demam hilang timbul tidak
terlalu tinggi bersamaan dengan keluhan batuk. Os memiliki
riwayat merokok sejak masi remaja, os mengonsumsi rokok 2
bungkus per hari
RPT : Bronkitis
RPO : -
RPK : -

Anamnesa Umum
Badan kurang enak : ya - Tidur : gelisah
Merasa capek/ lemas : ya -Berat badan : menurun
Meras kurang sehat : ya - Malas : tidak
Menggil : tidak - Demam :ya
Nafsu makan menurun : tidak - Pening : ya

Anamnesa organ
1. cor
- Dyspnoe deffort : ya - Cyanosis : tidak
- Dyspnoe drepos : tidak - Angina pectoris : tidak
- Oedema : tidak - Palpitasi cordis :tidak
- Nycturia : tidak - Asma cardial : tidak
2. Sirkulasi perifer
- Claudicatio intermitten : tidak - Gangguan tropis : tidak
- Sakit waktu istrahat : tidak - Kebas- kebas : tidak
- Rasa mati ujung jari : tidak
3. Tractus respiratorius
- Batuk : ya - Stridor : tidak
- Berdahak : ya - Sesak nafas ; ya
- Haemaptoe : tidak - Pernafasan cupinghidung :
tidak
Sakit dada waktu bernafas : tidak
- Suara parau ; tidak

4. Tractus digestivus
A. Lambung
- Sakit diepigastrium :tidak - sendawa : tidak
- sebelum/ sesudah makan : tidak - anoreksia : tidak
- rasa panas diepigastrium : tidak - mual-mual : tidak
- muntah ( freq, warna, isi,dll):tidak - Dysphagia : tidak
- hematemesis : tidak - foetor ex ore : tidak
- ructus : tidak - pyrosis :tidak
B.Usus
-Sakit di abdomen: tidak melena : tidak
-Borborygmi :tidak tenesmi :tidak
-Obstipasi :tidak flatulensi :ya
-Diare :tidak haemoroid :tidak
-Defekasi (freq,warna, konsistensi): ya 1x/hari
C.Hati dan Saluran Empedu
- Sakit perut kanan: tidak gatal-gatal di kulit:tidak
- Memancar ke : tidak asites : tidak
- Kolik : tidak oedema : tidak
- Icterus : tidak berak dempul : tidak

5.Ginjal dan Saluran Kencing
- Muka sembab :tidak sakit pinggang memencar: tidak
- Kolik :tidak oliguria :tidak
- Anuria :tidak
- Polyuria :tidak
-Polakisuria :tidak
- Miksi (freq,warna,sebelum/sesudah miksi, mengedan) : ya 3-4 kali/hari
6. Sendi
- Sakit : tidak sakit digerakkan :tidak
- Sendi kaku : tidak bengkak : tidak
- Merah : tidak stand abnormal :tidak
7. Tulang
- Sakit : tidak fraktur spontan :tidak
- Bengkak :tidak deformasi :tidak
8. Otot
- Sakit :tidak kejang-kejang :tidak
- Kebas-kebas :tidak atrofi :tidak

9. Darah
- Sakit dimulut dan lidah :tidak muka pucat :tidak
- Mata berkunang-kunang :tidak bengkak :tidak
- Pembengkakan kelenjar :tidak penyakit darah :tidak
- Merah di kulit :tidak perdarahan subkutan: tidak
10. Endokrin
a. pankreas
- Polidipsi : tidak pruritus :tidak
- Polifagia : tidak pyorrhea : tidak
- Poliuria : tidak
b. tiroid
- Nervositas : tidak struma :tidak
- Exoftalmus : tidak miksodem : tidak
c. hipofisis
- Akromegali : tidak distrofi adipos kongenital : tidak
11. Fungsi Genital
- Menarche : - ereksi: tidak ditanyakan
- Siklus haid : - libido seksual: tidak ditanyakan
- Menopause : - coitus: tidak ditanyakan
- G/P/Ab : -/-/-

12. Susunan Syaraf
- Hipoastesia : tidak sakit kepala : ya
- Parastesia : tidak gerakan tics : tidak
-Paralisis : tidak
13. Panca Indra
- Penglihatan : normal pengecapan: normal
- Pendengaran : normal perasaan : normal
- Penciuman : normal
14. Psikis
- Mudah tersinggung : tidak pelupa : tidak
- Takut : tidak lekas marah : tidak
- Gelisah : tidak
15. Keadaan Sosial
- Pekerjaan : pegawai
- Hygiene : cukup

Anamnesa Penyakit Terdahulu : bronkitis
Riwayat Pemakaian Obat : -
Anamnesa penyakit veneris
- Bengkak kelenjar regional : tidak ditanyakan
- Pyuria : tidak ditanyakan
- Luka-luka dikemaluan : tidak ditanyakan
- Bisul-bisul : tidak ditanyakan
Anamnesa intoksikasi : tidak ada
Anamnesa makanan
- Nasi : freg 3/hari sayur-sayuran :ya
- Ikan : ya daging : ya
Anamesa Family
- Penyakit-penyakit family: tidak diketahui
- Penyakit seperti orang sakit ; tidak ada
- Anak-anak 6, hidup 6, mati 0


Status Praesent
KEADAAN UMUM
Sensorium : Compos Mentis
Tekanan Nadi : 120/80 mmHg
Temperatur : 36,4
0
C
Pernafasan : 24 x/ menit, regular, tipe pernafasan abdominal thorakal
Nadi : 68 x/I, equal,teg/vol (sedang/sedang).
KEADAAN PENYAKIT
Anemia : tidak
Ikterus : tidak
Sianosis :tidak
Dyspnoe :tidak
Edema : tidak
Eritema : tidak
Turgor : normal
Gerakan aktif : ya
Sikap tidur paksa : tidak


KEADAAN GIZI
BB: 52 kg TB: 156 cm
RBW:

(normoweight)

1.Kepala
Pertumbuhan rambut : Normal
Sakit Kalau dipegang : tidak
Perubahan lokal : tidak
a.Muka
Sembab : tidak parase : tidak
Pucat : tidak gangguan lokal : tidak
Kuning : tidak
b. Mata
Stand mata : tidak ikterus : tidak
Gerakan : tidak anemia : tidak
Exoftalmus : tidak reaksi pupil : positif
Ptosis : tidak gangguan lokal : tidak
c. Telinga
Sekret : tidak bentuk :normal
Radang : tidak atrofi : tidak
d. Hidung
Sekret : tidak benjolan-benjolan : tidak
Bentuk : normal

e. Bibir
Sianosis : tidak kering : tidak
Pucat : tidak radang : tidak
f. Gigi
Karies : ya jumlah :20
Pertumbuhan : normal Pyorroe alveolaris :tidak
g. Lidah
Kering : tidak beslag : tidak
Pucat : tidak tremor : tidak
h. Tonsil
Merah : tidak membran : tidak
Bengkak : tidak angina lacunaris : tidak
Beslag : tidak
2. Leher
Inspeksi :
Struma :tidak torticolis : tidak
Kelenjar bengkak : tidak venektasi : tidak
Pulsasi vena : tidak
Palpasi
Posisi trachea : medial tek.vena jugularis :R+1cm
H
2
O
Sakit/nyeri tekan : tidak kosta servikalis : tidak

3. Thorax Depan
Inspeksi :
Bentuk : fusiformis venektasi :tidak
Simetris/asimetris : simetris pembengkakan : tidak
Bendungan vena : tidak pylsasi verbal : tidak
Ketinggalan bernafas : tidak mamae : tidak
Palpasi
Nyeri tekan :tidak
Fremitus suara : seluruh lapangan paru kanan dan kiri melemah
Fremissement : tidak
Iktus : tidak teraba
Lokalisasi : tidak
Kuat angkat : tidak
Melebar : tidak
Iktus negatif : tidak
Perkusi
Suara perkusi : sonor gerakan bebas : 2 cm
Batas paru hati :
a. relatif : VI
b. absolut :VII
batas jantung
a. Atas : ICR 3
b. kanan: linea parasternalis dextra
c. kiri :linea midclavicularis 1 cm medial

Auskultasi
Paru paru
Suara pernapasan : ekspirasi memanjang
Suara tambahan:
Ronki basah : -
Ronki kering : ya
Krepitasi : -
Gesek pleura : -
Cor :
Heart rate : 68 x/ menit, regular
Suara katup: M1 > M2 A2 > A1
P2 > P1 A2 > P2
Suara tambahan:
Desah jantung fungsionil/organis : -
Gesek pericardial/ pleurocardial : -
4. Thorak Belakang
Inspeksi
Bentuk : normal scapulae alta : tidak
Simetris/asimetris : simteris ketinggalan bernafas : tidak
Benjolan-benjolan : tidak venektasi : tidak
Palpasi
Nyeri tekan : tidak penonjolan-penonjolan : tidak
Fremitus suara : seluruh lapangan paru kanan dan kiri melemah

Perkusi
Suara perkusi : sonor gerakan bebas : 2 cm
Batas bawah paru
Kanan : proc.spin.vert.tyh : IX
Kiri : proc.spin.vert.thy : IX
Auskultasi
Suara pernafasan : ekspirasi memanjang kanan/kiri
Suara tambahan : ronki kering
5. Abdomen
Inspeksi :
Bengkak : tidak
Venektasi/pembentukan vena : tidak
Gembung : tidak
Sirkulasi collateral : tidak
Pulsasi : tidak



Palpasi :
Defens muscular : tidak
Nyeri tekan : tidak
Lien : tidak
Ren : tidak
Hepar teraba/tidak, pinggir konsistensi permukaan
Nyeri tekan
Perkusi
Pekak hati : ya
Pekak beralih : tidak
Auskultasi
Peristaltik : normal
6. Genetalia
Luka : tidak
Cicatriks : tidak
Nanah : tidak
Hernia : tidak
7. Ekstremitas
a. atas Kanan Kiri
Bengkak : tidak tidak Refleks :
Merah :tidak tidak biceps : DBN
Stand abnormal ; tidak tidak triceps :DBN
Gangguan fungsi : tidak tidak Radio periost:DBN
Tes rumpelit : tidak tidak


b. bawah Kanan Kiri
Bengkak : tidak tidak
Merah :tidak tidak
Stand abnormal; tidak tidak
Gangguan fungsi: tidak tidak
Varises : tidak tidak
Refleks:
KPR : DBN
APR : DBN
Struple: DBN


RESUME
Anamnesa
Keluhan utama : Sesak nafas
Telaah : Os datang ke RS Haji Medan dengan keluhan
sesak nafas, sesa nafas dialami os sejak 3 tahun, os merasakan
sesak nafas memperberat 2 hari sebelum masuk rumah sakit, sesak
nafas semakin berat ketika os beraktivas.
Os juga mengeluhkan batuk-batuk dialami os sejak 3 tahun , os
merasakan batuk terus menerus selama 2 hari sebelum masuk
rumah sakit. Batuk mengeluarkan dahak bewarna putih berbusa. Os
juga mengeluhkan adanya demam hilang timbul tidak terlalu tinggi
bersamaan dengan keluhan batuk.
Os memiliki riwayat merokok sejak masi remaja, os mengonsumsi
rokok 2 bungkus per hari
RPT : -
RPO:-
RPK: -


Pemeriksaan Fisik
Kepala : dalam batas normal
Leher : TVJ meningkat R+ 1 cm H
2
O
Thorax : suara nafas: ekspirasi memanjang dan auskultasi ronki kering
Abdomen : dalam batas normal
Ekstremitas : dalam batas normal
Pemeriksaan Laboratorium:
Urin:
Darah:
Tinja:
Dll
Foto toraks
Sinus costoprenicus normal. Diafragma normal
Jantung : Besar dan bentuk dalam batas normal
Paru : corakan broncho vascular normal. Tak tampak kelainan aktif
spesifik dan Patologis lainnya
Kesan : Cor/Pulmo dalam batas normal
Differential Diagnosa (Diagnosa Banding) : CPC et causa PPOK et causa Bronkitis
Kronik
Diagnosa Sementara : CPC et causa PPOK et causa Bronkitis Kronik

Terapi
Aktifitas : Bed Rest
Diet (Jumlah, Jenis Jadwal) : M-II
Medikamentosa :
RL 20 gtt/i
Cefotaxim 1gr/12 jam
Dexametason 1 amp/8 jam
Ranitidine 1 amp/12 jam
Ventolin 1tube/8 jam
PCT 3x1
OBH 3 x 1
Eritromisin 3 x 1
Pemeriksaan anjuran/usul:
foto toraks
spirometri
kultur sputum
analisa gas darah
EKG
Echocardiografi


Diskusi Kasus
Anamnesis Teori Gejala pasien
Batuk Ya Ya
Sesak nafas Ya Ya
Sputum Ya Ya
Anokresia Ya Ya
Mual Ya Ya
Riwayat merokok Ya Ya
Pemeriksaan fisik
Sianosis Ya Ya
Takipneu Ya Ya
TVJ meningkat Ya Ya
RVH Ya Tidak
Bunyi jantung melemah Ya Tidak
Asites Ya Tidak

Hepatomegali Ya Tidak
Oedem Ya Tidak
Clubbing finger Ya Tidak
Ekspirasi memanjang Ya Ya
Ronki kering Ya Ya
Penatalaksanaan
Antibiotik Ya Ya
Kortikosteroid Ya Ya
Bronkodilator Ya Ya
Terapi oksigen Ya Ya

Anda mungkin juga menyukai