Anda di halaman 1dari 17

LATIHAN KEPEMIMPINAN ISLAM

DASAR
LKID 2007
Semakin kita mengenal diri kita, kita akan memahami
dengan lebih baik mengapa kita merasakan
sesuatu (yang kita rasakan) dan mengapa kita
melakukan sesuatu (yang kita lakukan).
Mengenali diri adalah awal untuk mengembangkan
diri.
Barang siapa mengenal dirinya, dia akan mengenal
Tuhannya.

Knowing others is wisdom,


knowing yourself is Enlightment
Tao Tzu
Tanpa mengetahui siapa kita, kita akan sulit
menerima dan mengubah diri menjadi lebih
baik
Memiliki kejelasan tentang siapa kita, apa
yang kita inginkan dan mengapa kita
menginginkan hal tersebut, mendorong kita
untuk secara sadar dan aktif mewujudkan
keinginan-keinginan tersebut.
Ketika kita menginginkan informasi yang
akurat dan terpercaya, kita tentu akan
bertanya kepada ahlinya. Lalu, kepada siapa
kita akan bertanya untuk mendapatkan
informasi yang akurat tentang diri kita?
Siapakah ahlinya?
Kita sendiri!!!
Apakah teman kita, saudara kita, pasangan
kita, atau orangtua kita lebih tahu tentang
kita daripada kita sendiri? Tidak. You live in
your skin and mind 24 hours, 7 days a week,
52 weeks a year. Day in and day out. Tidak
ada seorangpun yang lebih dekat kepada
kita selain diri kita sendiri.
Namun, mengapa kita kadang merasa tidak
tahu siapa diri kita?
Saya tahu bahwa Saya tahu bahwa Saya tidak tahu Saya tidak tahu
saya tahu saya tidak tahu bahwa saya tahu bahwa saya tidak
tahu

Personal?
Social?
Spiritual?
Emotional?
Future Life?
Pertanyaan-pertanyaan mendalam kepada diri
sendiri dapat membantu kita untuk lebih mengenali
diri.
Untuk menggali sisi terdalam diri kita, pertanyaan-
pertanyaan yang diajukan harus lebih bermakna
Buatlah pertanyaan-pertanyaan tersebut secara
bertingkat. Setiap tingkatan pertanyaan membantu
kita semakin dekat dan semakin dekat pada the
core of our being

Let Us not look back in anger, nor forward in fear,


but around in awareness
Dengan tipe orang seperti apa Anda senang
menghabiskan waktu? Ok mereka harus berpikiran
terbuka. Saya benar-benar menikmati bersama mereka.
Mengapa Anda senang bersama orang-orang
berpikiran terbuka? Karena saya bisa mengeksplorasi
banyak ide-ide yang beragam. Saya menyukai pencarian
jawaban. Jika mereka berpikiran terbuka, eksplorasi bisa
dilakukan ke mana-mana
Apa yang Anda maksudkan eksplorasi dapat
dilakukan ke mana-mana? Maksud saya, saya dapat
menyelidiki semua pertanyaan-pertanyaan besar dalam
hidupseperti mengapa kita ada, atau dari mana emosi
berasal?
Bagaimana orang-orang berpikiran terbuka
membantu Anda melakukan eksplorasi atas
pertanyaan-pertanyaan tersebut? Jika
mereka berpikiran terbuka, mereka tidak akan
mentertawakan pemikiran saya.
Mengapa begitu penting bagi Anda bahwa
orang lain tidak mentertawakan pemikiran
Anda? Karena itu membuat saya merasa
pemikiran sayabaik. Saya tidak suka
ditertawakan.
Mengapa Anda tidak suka ditertawakan?
Karena saya merasa diri saya tolol.
Mengapa Anda merasa tolol ketika orang lain
tidak menerima siapa Anda? Karena itu berarti
bahwa saya tidak OK
Bagaimana bisa Anda memaknai orang lain tidak
menerima Anda berarti Anda tidak OK? Hmmm
Mengapa Anda merasa tolol ketika orang lain
mentertawakan diri Anda? Karena mereka tidak
menerima siapa saya
Social Self
Dengan orang seperti apa saya suka menghabiskan
waktu? (intelligent, open-minded, out-going, self-righteous, reflective,
quiet, funny, a bit sad, optimists, readers, pessimists, thinkers, sport-
minded, active, perceptive, debaters, joke-tellers, dll)
Mengapa saya menyukai orang-orang dengan
karakteristik seperti itu?
Apakah saya mencari orang-orang yang memiliki
kesamaan dengan saya atau orang-orang yang
berbeda? Mengapa?
Apakah saya memiliki banyak teman seperti yang saya
gambarkan? Mengapa atau mengapa tidak?
Berapa banyak teman dekat yang saya inginkan
sepanjang waktu yang saya miliki?
Social Self (2)
Akan seperti apakah hubungan dekat yang terjalin? Aspek
terpenting apakah yang perlu ada? (talking, shared activities,
working on project together, laughter, storytelling, playing games, dll)
Dua hal terfavorit apakah yang paling saya nikmati
melakukannya bersama orang lain?
Di mana saya paling sering bertemu dengan teman-teman
yang saya miliki sekarang? (Keluarga, Kerja, Komunitas, Anak-
anak, Online, dll)
Apa yang saya lakukan ketika teman-teman saya
mengatakan sesuatu tentang saya ?
Mengapa saya masih berteman dengan orang-orang
tersebut?
Satu perubahan sikap apa yang ingin saya ubah ketika
bersama orang-orang tersebut? (be more myself, be more out-
going, be more honest, initiate more conversation, be more
comfortable, be more open, be funnier, interrupt less, initiate more
activities)
Emotional
CATATLAH TIGA SITUASI DAN ATAU WAKTU KETIKA SAYA MERASA
PALING BAHAGIA DALAM HIDUP SAYA. CONTOH-CONTOH SPESIFIK.
APA YANG MUNCUL KETIKA SAYA MERASAKAN HAL TERSEBUT?
BAGAIMANA PERASAAN SAYA SAAT ITU?
APA YANG PALING SAYA TAKUTKAN DALAM HIDUP SAYA SAAT INI?
MENGAPA? BAGAIMANA KALAU HAL ITU TERJADI?
KAPAN SAYA MERASA PALING MARAH ATAU FRUSTASI? DALAM SITUASI
SEPERTI APA SAYA MERASA SEPERTI ITU?
APA ARTINYA CINTA BAGI SAYA?
APA YANG SAYA YAKINI TENTANG CINTA? (ITS EASY, SCARY, SHORT-
LIVED, FEELS GOOD, NOT POSSIBLE, DIFFICULT, DLL). DIMANA/KAPAN
SAYA MENDAPATKAN KEYAKINAN SEPERTI ITU? APAKAH SAYA MASIH
MEYAKININNYA? MENGAPA ATAU MENGAPA TIDAK?
APAKAH SAYA BISA MENGENDALIKAN EMOSI SAYA DENGAN BAIK?
MENGAPA ATAU MENGAPA TIDAK?
EMOSI-EMOSI APA YANG PALING INGIN SAYA RASAKAN SEPANJANG
WAKTU?
Spiritual
Apakah saya percaya Tuhan? Jika tidak, bagaimana
saya meyakini alam semesta ini beroperasi? Mengapa
saya meyakini hal tersebut?
Bagaimana masa kanak-kanak mempengaruhi
keyakinan yang saya miliki tentang Tuhan? Atau
ketiadaan keyakinan akan hal tersebut?
Karakteristik-karakteristik apa yang saya yakini dimiliki
oleh Tuhan? Mengapa saya meyakini hal tersebut?
Bagaimana hubungan saya dengan Tuhan? Apakah itu
hubungan yang saya kehendaki? Mengapa atau
mengapa tidak?
Dalam hal apa keyakinan spiritual saya mempengaruhi
hari demi hari yang saya jalani?
Apakah saya memiliki pedoman yang saya ikuti? Jika
ya, apa itu dan mengapa ? Jika tidak, adakah yang
lainnya? Mengapa atau mengapa tidak?
Personal
Keterampilan dan keahlian apa yang saya miliki dan
banggakan?
Mulai sejak anak-anak, 10 peristiwa apa yang paling
bermakna dalam kehidupan saya? Mengapa saya
menganggapnya bermaknan?
Periode hidup apa yang paling saya inginkan? Mengapa?
Periode hidup apa yang paling tidak saya sukai? Mengapa?
5 kekuatan/ kelebihan yang paling saya miliki?
Apa yang paling saya inginkan saat ini? Mengapa saya
sangat mendambakannya?
Jika saya menerima sebuah hadiah/ penghargaan, akan
saya gunakan untuk apa hadiah tersebut? Mengapa
demikian?
Jika saya diminta untuk menyebutkan tema yang sering
saya munculkan, tema apakah itu?
Career
Apa yang saya suka melakukannya ketika masih anak-anak?
(building things, drawing, sports, writing, solving puzzles, being with
animals, my chemistry set, organizing games, talking, anything
physical, playing house, cowboys and indians, dll). Apakah sekarang
saya melakukan hal yang memiliki ciri yang sama dengan
hal tersebut?
Bagaimana sekarang saya menjalani proses studi saya?
Bagaimana saya mendapatkan pekerjaan?
Apa yang saya sukai dari studi saya?Unsur-unsur apa yang
muncul saat tersebut ?
Apakah saya saat ini mempelajari bidang studi yang saya
sukai? Jika ya, apa yang harus dirubah dari saya agar bisa
lebih menikmatinya lagi? Perubahan sikap apa yang dapat
saya lakukan untuk bisa lebih menikmatinya lagi?
Jawablah sespesifik mungkin
Jawaban-jawaban umum hanya akan memberi kita
gambaran umum tentang siapa kita. Semakin spesifik
jawaban kita, semakin besar kemungkinannya
mempengaruhi kehidupan kita dan semakin jelas
gambaran diri kita.
Jujurlah sepenuhnya
Kejujuran mendorong ke arah pengenalan diri yang
sebenarnya. Kejujuran menuntut keberanian kita untuk
menghadapi apa-apa yang kita takutkan atau sulit bagi kita
untuk menerima diri kita sendiri. Ketika kita memiliki
keberanian untuk bertanggung jawab atas tindakan,
pikiran, dan perasaan kita sendiri, kita akan menemukan
kembali blueprint kehidupan kita. Kita akan mampu
menghadapi ketakutan-ketakutan kita dan menemukan
secara jelas keyakinan-keyakinan yang mendasari hal
tersebut. Jujur pada diri sendiri memberi kita kejelasan
siapa diri kita. Tanpa itu, kita tidak akan pernah tahu siapa
diri kita sebenarnya
We make our world significant
by the courage of our questions
and
the depth of our answer

Anda mungkin juga menyukai