Anda di halaman 1dari 48

OTITIS MEDIA

Pembimbing:

Prof. Mulyardjo, dr, Sp.THT

Oleh :
Maria Stefani Melisa
2015.04.2.0095
OTITIS MEDIA

Adalah peradangan sebagian atau seluruh


mukosa telinga tengah, tuba eustachius,
antrum mastoid dan sel-sel mastoid
KLASIFIKASI

Otitis
Otitis Media
Media

OM
OM OM
OM non
non OM
OM
OM
OM Spesifik
Spesifik
Supuratif
Supuratif Supuratif
Supuratif Adhesiva
Adhesiva

OM
OM Serosa
Serosa OM
OM Serosa
Serosa OM
OM
OMS
OMS Akut
Akut OMS
OMS Kronik
Kronik OM
OM Sifilitika
Sifilitika
Akut
Akut Kronik
Kronik Tuberkulosa
Tuberkulosa
Patogenesis otitis media
Otitis Media Akut
Batasan :
keradangan / infeksi yang mengenai
mukosa cavum tympani yg sifatnya akut
disertai dengan pembentukan sekret
mukopurulen(pus) di kavum timpani.
Faktor penyebab terjadinya OMA
Faktor Rinogen
Infeksi saluran nafas atas (dapat menjalar
melalui tuba eustachii ke cavum timpani (CT )
mis : rinitis, sinusitis, dll

Faktor Eksogen
Robekan Membrana Timpani (fr.basis cranii,
korek telinga terlalu dalam, dll) kebersihan
telinga luar jelek kuman masuk melalui
lubang perforasi

Hematogen ( Morbili, Tb, dll)


Otitismedia pada anak-anak sering
disertai infeksi pada saluran pernapasan
atas makin sering terkena ISPA, makin
besar kemungkinan dpt OMA
Pd bayi: OMA dipermudah oleh tuba yg
pendek, lebih lebar dan horizontal
Kuman penyebab infeksi
Tersering: bakteri piogenik
Streptococcus haemoliticus
Staphilococcus aureus
Pneumococcus
Haemophilus influenza ( anak < 5 th)

Jarang :
Streptococcus pyogenes
Moraxella catarrhalis ( bayi)
Stadium OMA
1. Stadium kataralis
2. Stadium supurasi (bombans)
3. Stadium perforata
4. Stadium resolusi
Stadium kataralis
infeksi sal. nafas atas

edema mukosa tuba

lumen tuba menyempit

fungsi ventilasi-drainase terganggu

vakum telinga tengah

perubahan mukosa cavum timpani MT retraksi

Transudasi (hydrops ex vacuo)
Klinis
Gejala URI ( batuk, pilek, panas badan, dll)
Otalgi ringan
Telinga terasa penuh
Sprt kmskan air, drsakan
Adanya tinitus, grebek2
Pendengaran menurun
OTOSKOPI
MT retraksi (tertarik ke medial)
Mulai hiperemia
Kadang-kadang air fluid level dan air
bubles
TeraPI
Prinsip : pengembalian fungsi tuba yang
terganggu
Tetes hidung:
HCL efedrin 0,5%(anak <12 thn)
HCL efedrin 1%(anak >12 thn)
antibiotika: minimal 7 hari
- amoxicilin
- ampicillin
- eritromisin
Simptomatis: panas antipiretik
Stadium supurasi
Vakum transudasi

penetrasi kuman

eksudasi

bombans
Iskemia

Tromboplebitis pada vena2x


kecil
nekrosis mukosa dan sub
mukosa
Klinis:
URI
Otalgia hebat
Febris tinggi, nadi meningkat
Bayi : rewel & gelisah
Otoskopi:
Bombans
Sangat hiperemis
Kdg tmpk adanya pulsasi
Otorhoe (-)
Terapi:
Penurunan tekanan
Drainage mukopusmyringotomi
Vasokonstriktor tetes hidung
Antibiotika
simptomatis
MIRINGOTOMI

Definisi
Lokasi insisi
Alat-alat
Cara
Komplikasi
Stadium perforasi
Apabila tidak dilakukan miringotomi

Tekanan cavum tympani semakin meningkat

kemungkinan besar menyebabkan


terjadinya perforasi spontan pada bagian MT
yang
sudah mengalami nekrosis

Perforasi spontan
Nanah keluar mengalir dari telinga tengah ke liang telinga luar
Tekanan dalam cavum tympani menurun
Klinis:
Keadaan menjadi lebih tenang yang tadinya
gelisah
Otore(+) pd liang telinga
Otalgi menurun
Panas turun
Gangguan pendengaran
Kadang2 gejala URI
Masih ada
Otoskopi
Membran timpani :perforasi
hiperemia
MAE : sekret mukopurulen
kadang tampak pulsasi (berdenyut)
Terapi
Antibiotika
Dekongestan
Pulsasi Cuci Telinga H2O2 3 % 3-5 Hari
Stadium resolusi
Stadium penyembuhan:
Klinis:
Keluhan menurun

Otoskopi
Posisi membran kembali Normal
Hiperemia (-)
Perforasi MT (+)

Terapi
Tidak perlu
Edukasi hindari URI
OMSK
Otitis Media Supuratif
Kronik (OMSK)
Batasan :
INFEKSI kronis (>2 bln) yang mengenai
mukosa dan struktur tulang di dalam
cavum tympani dgn perforasi+sekret yang
keluar dari telinga terus-menerus/hilang
timbul,

Sekret :encer,kental,bening,nanah
Patogenesis
OMA OMSubA OMSK sekret tidak cepat kering
atau selalu
kambuh lagi
< 3 minggu 3 minggu 2 bulan > 2 bulan

Pengobatan terlambat diberikan - adanya perforasi MT yg


permanen
Terapi tidak adekuat - tdpt smber infeksi di hidung
Virulensi kuman tinggi faring, nasofarings, sinus
Daya tahan tubuh rendah / gizi kurang paranasal
Hygiene buruk - sudah terbentuk jaringan
patologik yang irreversibel dlm
rongga mastoid
- gizi dan higiene yg kurang
ETIOLOGI

Kuman-kuman penyebab :
Pseudomonas
Stafilokokus
Proteus
E.coli
Gambaran patologi
Perubahan pada Membran Timpani
Perubahan pada mukosa
Perubahan pada tulang
Perubahan pada membran timpani
Perforasi sentral
Letak perforasi pd pars tensa membrana
timpani (MT). Seluruh tepi perforasi masih
mengandung sisa MT.
Perubahan pada membran timpani
Perforasi Marginal
Perforasi yang terjadi pada pinggir margo
timpani , dimana sebagian tepi perforasi
langsung berhubungan dgn anulus atau
sulkus timpanikum
Hal ini menandakan bahwa tulang pada
margo timpani telah mengalami destruksi.
Perubahan pada membran timpani
Perforasi atik
Perforasi yang terjadi pada pars flaksida.
Hal ini menandakan bahwa sudah ada
kholesteatoma pada epitimpanum.
PERFORASI

PARS TENSA PARS FLACCIDA

CENTRAL MARGINAL ATIK


- Bulat TOTAL
Ginjal
Subtotal

BENIGNA MALIGNA
Perubahan pada mukosa
Hipertrofi: mukosa mengalami
pembesaran sel
Degenerasi: mukosa mengalami degenerasi
Dan berubah menjadi jaringan granulasi
atau polip

Metaplasi: mukosa mengalami perubahan


dari sel kuboid menjadi sel epitel dapat
terbentuk kolesteatoma
Perubahan pada tulang
Struktur tulang dalam cavum tympani dan
sekitarnya mengalami :
Osteitis
Destruksi
Nekrosis

Perubahan pada tulang menunjukkan


OMSK tipe bony/maligna
Pembagian klinik OMSK
Tipe Benigna = tipe aman = tipe mukosa
(Tubo-timpanal, Hipertropik)
1. Keradangan hny sbtas mukosa sj, tdk
mengnai tulang
2. Mukosa hipertrofi
3. Perforasi sentral (subtotal) pd pars
tensa
4. Granulasi (-)
5. Kolesteatoma (-)
6. Gangguan pendengaran ringan/sedang
7. Jarang menimbulkan komplikasi yang
berbahaya
Pembagian klinik OMPK
Tipe Maligna = tipe bahaya = tipe bony
(Atiko antral)
Degeneratif :

1. Perforasi besar
2. Granulasi / polip (+)

Metaplastik :

3. Perforasi atik/marginal
4. Kolesteatoma (+)
5. destruksi tulang pd margo timpani

Sering timbul komplikasi berbahaya


kolesteatoma
Definisi
suatu kista epiterial yang berisi deskuamasi
epitel (keratin). Deskuamasi terbentuk terus lalu
menumpuk sehingga kolesteatoma bertambah
besar

Teori Terjadinya
1. Teori Invaginasi
2. Teori Migrasi
3. Teori Metaplasi
4. Teori implantasi
KLASIFIKASI
1. Kolesteatom kongenital
2. Kolesteatum akuisital

a) Kolesteatum aquisital primer


b) Kolesteatum aquisital sekunder
PATOGENESIS

Kolesteatoma media baik tumbuhnya kuman memicu respon imun lokal

mediator inflamasi dan sitokin meningkat


antara lain IL 1, IL 6, TNF , TGF

Menstimulasi sel2 matriks produksi keratin (deposisi keratin), berangiogenesis,


hiperproliferatif dan destruktif

Teori lama (mulai ditinggalkan) teori baru

Kolesteatoma bertumbuh, ostoclast dan mononuklear inflamatory


massa meningkat cell ( karena ada infeksi bakteri)

Mendesak organ sekitar produksi enzym collagenase, asam


Dan menyebabkan nekrosis tlg fosfat, enzym proteolitik

Nekrosis tulang terjadi karena menimbulakan nekrosis pd tlg dsbut


Penekanan masa kolesteatoma enzymatic bone

destructiondestruksi ossicle, bone labyrinth, kanal dari N VII, tegmen tympani, dasar
cavum timpani
komplikasi : labirintis, meningitis, abses otak
Diagnosa

Keluhan & Gejala


Otore terus menerus > 2 bulan
Kental / busuk Kolest/destruksi tulang
Encer Mukosa hipertrofi
Pendengaran menurun
Diagnosa
Pemeriksaan Telinga (Otoskopi)
Sekret pada MAE
Perforasi membran timpani
central benigna
marginal/atik maligna
Mukosa :
Menebal benigna
Granulasi / polip} maligna
kolesteatoma
Diagnosa
Pemeriksaan Pendengaran
Suara bisik
Tes garpu tala tuli konduksi/campuran

Audiogram

X-Foto mastoid (Posisi Schuller)


Mastoid : Sklerotik
Rongga kolesteatoma

Kultur dari sekret telinga dan uji sensitivitas


antibiotik
Terapi
Tipe Benigna
Stadium Aktif
Ear toilet : cotton bud kering steril
obat pencuci telinga H2O2 3% 3-5 hr harus dikeringkan
setelah irigasi
Antibiotik :
Tetes Telinga yg mengandung antibiotik & KS
Sistemik : Clindamycin 3x 150-300 mg po selama 5-7 hari
Sambil menunggu kultur
Pengobatan sumber infeksi yang menyebabkan sekret ttp ada k/p
dilakukan pembedahan mis adenoidektomi dan tonsilektomi

Stadium Tenang setelah sekret kering


Pembedahan : bila ditemukan polip/ jar granulasi
operasi miringoplasti / timpanoplasti
Terapi
Tipe Maligna
PRINSIP : pembedahan, yaitu mastoidektomi
Terapi konservatif terapi sementara sebelum
operasi
Mastoidektomi radikal dan radikal dg modifikasi
Tujuan Operasi Mastoidektomi
Menghilangkan sumber infeksi
Mencegah terjadinya komplikasi
Mempertahankan fungsi pendengaran
EDUKASI
komplikasi OMSK

ekstrakranial intrakranial
Mastoiditis - abses ekstradural
Petrositis - trombosis sinus lateralis
Paresis fasialis - abses subdural
Labirinitis - meningitis
Abses subperiosteal / abses
retroaurikular - abses otak
Abses bezold - hydrosefalus otitis
Terima
kasih .
..
Poin perbandingan Otitis Media
Perbandingan OMA OMS

Nyeri telinga (+) (-)


Inflamasi akut/ demam (+) (-)
Efusi telinga tengah (+) (+)
Membran timpani bombans (+) (-)
Gerakan membran timpani (+) (+)
berkurang
Gangguan pendengaran (+) (+)
Otore purulen akut (+) (-)
Membran timpani hiperemi (+) (-)

Anda mungkin juga menyukai