Anda di halaman 1dari 31

SJH 3063E

KAEDAH PENGAJARAN SEJARAH

TAJUK: KONSTRUKTIVISME

DISEDIAKAN OLEH:
IVY LEE
850531-08-5770
PPG KOHORT 3 AMBILAN OKTOBER 2013
BC 2
PENSYARAH PEMBIMBING: ENCIK SHANMUGA A/L VELLU
DEFINISI KONSTRUKTIVISME

Pengetahuanmerupakan konstruksi (bentukan) dari orang


yang mengenal sesuatu (skemata).
Setiap orang mempunyai skema sendiri tentang apa yang
diketahuinya.
Pembentukan pengetahuan merupakan proses kognitif di
mana terjadi proses asimilasi dan akomodasi untuk
mencapai suatu keseimbangan sehingga terbentuk suatu
skema (jamak: skemata) yang baru.
Seseorangyang belajar membentuk pengertian atau
pengetahuan secara aktif dan terus-menerus.
DEFINISI KONSTRUKTIVISME
Kontruksi bererti bersifat membangun.
Konstruktivisme adalah suatu upaya membangun tata
susunan hidup yang berbudaya moden.
Konstruktivisme merupakan landasan berfikir (filosofi)
pembelajaran konstektual iaitu bahawa pengetahuan
dibangun oleh manusia sedikit demi sedikit, yang
hasilnya diperluas melalui konteks yang terbatas dan
tidak sekonyong-konyong.
Manusia
harus mengkontruksi pengetahuan itu dan
memberi makna melalui pengalaman nyata.
DEFINISI KONSTRUKTIVISME

Teori Konstruktivisme adalah sebuah teori yang


memberikan kebebasan terhadap manusia yang ingin
belajar atau mencari kebutuhannya dengan
kemampuan untuk menemukan keinginan atau
kebutuhannya tersebut dengan bantuan fasilitasi orang
lain.
Teori ini memberikan keaktifan terhadap manusia untuk
belajar menemukan sendiri kompetensi, pengetahuan
atau teknologi, dan hal lain yang diperlukan guna
mengembangkan dirinya sendiri.
TUJUAN KONSTRUKTIVISME

Adanyamotivasi untuk murid bahawa belajar adalah


tanggungjawab murid itu sendiri.
Mengembangkan kemampuan murid untuk mengejukan
pertanyaan dan mencari sendiri pertanyaannya.
Membantu
murid untuk mengembangkan pengertian dan
pemahaman konsep secara lengkap.
Mengembangkan kemampuan murid untuk menjadi
pemikir yang mandiri.
Lebihmenekankan pada proses belajar bagaimana
belajar itu.
Teori Perkembangan Mental Piaget
Disebut
teori perkembangan intelektual atau teori
perkembangan kognitif.
Teori belajar ini berkenaan dengan kesiapan anak untuk
belajar, yang dikemas dalam tahap perkembangan
intelektual dari lahir hingga dewasa.
Setiap tahap perkembangan intelektual yang dimaksud
dilengkapi dengan ciri-ciri tertentu dalam
mengkonstruksi ilmu pengetahuan.
Piaget yang dikenal sebagai konstruktivis pertama
menegaskan bahawa pengetahuan dibangun dalam
fikiran anak melalui asimilasi dan akomodasi.
Teori Perkembangan Mental Piaget

Asimilasi adalah penyerapan informasi baru dalam


fikiran.
Akomodasi adalah menyusun kembali struktur fikiran
kerana adanya informasi baru, sehingga informasi
tersebut mempunyai tempat.
Pengertian tentang akomodasi yang lain adalah
proses mental yang meliputi pembentukan skema
baru yang cocok dengan rangsangan baru atau
memodifikasi skema yang sudah ada sehingga cocok
dengan rangsangan itu.
Teori Konstruktivisme Vygotsky

Vygotsky
yang menyatakan bahawa murid dalam
mengkonstruksi suatu konsep perlu
memperhatikan lingkungan sosial.
Konstruktivisme ini oleh Vygotsky disebut
konstruktivisme sosial.
Langkah-Langkah
Pembelajaran Konstruktivisme
Identifikasi
tujuan. Tujuan dalam pembelajaran akan memberi
arah dalam merancang program, implementasi program dan
evaluasi.

Menetapkan Isi Produk Belajar. Pada tahap ini, ditetapkan


konsep-konsep dan prinsip-prinsip fisika yang mana yang harus
dikuasai oleh murid.

Identifikasidan Klarifikasi Pengetahuan Awal Murid. Identifikasi


pengetahuan awal murid dilakukan melalui tes awal, interview
klinis dan peta konsep.
Langkah-Langkah
Pembelajaran Konstruktivisme
Identifikasi dan Klarifikasi Miskonsepsi Murid. Pengetahuan awal murid yang telah
diidentifikasi dan diklarifikasi perlu dianalisa lebih lanjut untuk menetapkan mana
diantaranya yang telah sesuai dengan konsepsi ilmiah, mana yang salah dan mana
yang miskonsepsi.

Perencanaan Program Pembelajaran dan Strategi Pengubahan Konsep. Program


pembelajaran dijabarkan dalam bentuk satuan pelajaran. Sedangkan strategi
pengubahan konsepsi murid diwujudkan dalam bentuk modul.

Implementasi Program Pembelajaran dan Strategi Pengubahan Konsepsi. Tahapan ini


merupakan kegiatan aktual dalam ruang kelas. Tahapan ini terdiri dari tiga langkah
iaitu: (a) orientasi dan penyajian pengalaman belajar (b)menggali idea-idea murid
(c) restrukturisasi idea-idea.
Langkah-Langkah
Pembelajaran Konstruktivisme
Evaluasi. Setelah berakhirnya kegiatan implementasi program
pembelajaran, maka dilakukan evaluasi terhadap efektivitas model
belajar yang telah diterapkan.

Klarifikasi dan analisis miskonsepsi murid yang resisten. Berdasarkan


hasil evaluasi perubahan miskonsepsi maka dilakukan klarifikasi dan
analisis terhadap miskonsepsi murid, baik yang dapat diubah secara
tuntas maupun yang resisten.

Revisi strategi pengubahan miskonsepsi. Hasil analisis miskonsepsi yang


resisten digunakan sebagai pertimbangan dalam merevisi strategi
pengubahan konsepsi murid dalam bentuk modul.
Ciri-Ciri Pembelajaran Secara
Konstruktivisme
Memberi peluang kepada murid membina pengetahuan baru melalui
penglibatan dalam dunia sebenar.

Menggalakkan soalan/idea yang dimulakan oleh murid dan


menggunakannya sebagai panduan merancang pengajaran.

Menyokong pembelajaran secara koperatif Mengambilkira sikap dan


pembawaan murid.

Mengambilkira dapatan kajian bagaimana murid belajar sesuatu idea.


Ciri-Ciri Pembelajaran Secara
Konstruktivisme
Menggalakkan dan menerima daya usaha dan autonomi murid.

Menggalakkan murid bertanya dan berdialog dengan murid dan


guru.

Menganggap pembelajaran sebagai suatu proses yang sama


penting dengan hasil pembelajaran.

Menggalakkan proses inkuiri murid melalui kajian dan


eksperimen.
Prinsip-Prinsip Konstruktivisme
Pengetahuan dibangun oleh murid sendiri.

Pengetahuan tidak dapat dipindahkan dari guru ke murid,


kecuali hanya dengan keaktifan murid sendiri untuk menalar.

Muridaktif megkontruksi secara terus menerus, sehingga selalu


terjadi perubahan konsep ilmiah.

Gurusekadar membantu menyediakan saran dan situasi agar


proses kontruksi berjalan lancar.
Prinsip-Prinsip Konstruktivisme

Menghadapi masalah yang relevan dengan murid.

Strukturpembelajaran seputar konsep utama pentingnya


sebuah pertanyaan.

Mencari dan menilai pendapat murid.

Menyesuaikan kurikulum untuk menanggapi anggapan murid.


Peranan Guru Dalam Pembelajaran
Konstruktivisme
Menyediakanpengalaman belajar yang memungkinkan murid
bertanggungjawab dalam membuat rancangan, proses dan penelitian.
Menyediakan atau memberi kegiatan-kegiatan yang merangsang
keingintahuan dan membantu mereka untuk mengekspresikan gagasan-
gagasannya dan mengkomunikasikan idea-idea ilmiah mereka.
Menyediakan sarana yang merangsang murid untuk berfikir secara
produktif.
Menyediakan kesempatan dan pengalaman yang paling mendukung
proses belajar murid.
Pengaplikasian Teori Konstruktivisme
Pengetahuan tidak biasa diberikan begitu saja kepada murid dan
diharapkan murid juga harus aktif secara mental membangun
struktur pengetahuannya berdasarkan kematangan kognitif yang
dimilikinya.
Teori ini memusatkan pada kesuksesan murid dalam
mengorganisasikan pengalaman mereka.
Pengajar berperanan sebagai fasilitator atau instruktur yang
membantu murid mengkonstruksi konseptualisasi dan solusi dari
masalah yang dihadapi.
Murid adalah subjek utama dalam kegiatan penemuan pengetahuan.
Pengajar harus dapat memahami dan menghargai pemikiran murid
yang seringkali murid menampilkan pendapat yang berbeza bahkan
bertentangan dengan pemikiran pengajar.
Kelebihan Konstruktivisme
Memberikan kesempatan kepada murid untuk mengungkapkan gagasan secara
eksplisit dengan menggunakan bahasa sendiri, berbagi gagasan dengan temannya, dan
mendorong murid memberikan penjelasan tentang gagasannya.

Pembelajaran berdasarkan konstruktivisme memberi pengalaman yang berhubungan


dengan gagasan yang telah dimiliki murid atau rancangan kegiatan disesuaikan
dengan gagasan awal murid agar murid memperluas pengetahuan mereka tentang
fenomena dan memiliki kesempatan untuk merangkai fenomena, sehingga murid
terdorong untuk membezakan dan memadukan gagasan tentang fenomena yang
menantang murid.

Pembelajaran konstruktivisme memberi murid kesempatan untuk berfikir tentang


pengalamannya. Ini dapat mendorong murid berfikir kreatif, imaginatif, mendorong
refleksi tentang model dan teori, mengenalkan gagasan-gagasan pada saat yang
tepat.
Kelebihan Konstruktivisme
Pembelajaran berdasarkan konstruktivisme memberi kesempatan kepada
murid untuk mencuba gagasan baru agar murid terdorong untuk
memperoleh kepercayaan diri dengan menggunakan berbagai konteks, baik
yang telah dikenal maupun yang baru dan akhirnya memotivasi murid untuk
menggunakan berbagai strategi belajar.

Pembelajaran Konstruktivisme mendorong murid untuk memikirkan


perubahan gagasan merka setelah menyedari kemajuan mereka serta
memberi kesempatan murid untuk mengidentifikasi perubahan gagasan
mereka.

Pembelajaran Konstruktivisme memberikan lingkungan belajar yang


kondusif yang mendukung murid mengungkapkan gagasan, saling menyemak
dan menghindari kesan selalu ada satu jawapan yang benar.
Kelebihan Konstruktivisme

Berfikir: Dalam proses membina pengetahuan


baru, murid berfikir untuk menyelesaikan masalah
dan membuat keputusan.

Faham : Kerana murid terlibat secara langsung


dalam membina pengetahuan baru, mereka akan
lebih faham dan boleh mengaplikasikannya dalam
semua situasi.
Kelebihan Konstruktivisme
Ingat: Kerana murid terlibat secara langsung dengan aktif,
mereka akan lebih mengingat semua konsep. Melalui
pendekatan ini murid membina sendiri kefahaman mereka.
Mereka akan lebih yakin menghadapi dan menyelesaikan
masalah dalam situasi baru.

Kemahiran sosial : Kemahiran sosial diperolehi apabila


berinteraksi dengan teman dan guru dalam membina
pengetahuan baru.
Kelebihan Konstruktivisme

Menyenangkan

Kerana mereka terlibat secara langsung, mereka faham, ingat,

yakin dan berinteraksi dengan baik, maka mereka akan merasa


senang saat belajar dalam membina pengetahuan baru.
Kelemahan Konstruktivisme

Perananguru sebagai pendidik kurang


menggunakan Teori Konstruktivisme dalam proses
pengajaran dan pembelajaran.
Pengajaran Dan
Pembelajaran
Konstruktivisme Dalam
Sejarah

Sejarah Tahun 4
Tajuk: Diri Dan Keluarga
Sub Tajuk: Salasiah Keluarga

Tajuk

1 Mari Belajar Sejarah


Standard Kandungan

1.2 Pengertian diri dan keluarga.


Standard Pembelajaran

1.2.2 Mengenal pasti salasiah keluarga.


Set Induksi
Guru mempamerkan salasiah keluarga.
Murid meneliti salasiah keluarga yang ditunjukkan oleh
guru.
Guru membimbing murid menyatakan ahli keluarga yang
terdapat dalam salasiah keluarga.
Langkah 1
Gurubertanya kepada murid ahli keluarga yang
terdapat dalam sebuah keluarga yang bahagia.
Gurumeminta murid menyatakan hubungan di
antara ahli keluarga dalam sebuah keluarga bahagia.
Gurumeminta murid bercerita mengenai hubungan
antara ahli keluarga mereka kepada murid-murid
yang lain.
Gurumemberitahu murid kita harus berkomunikasi
dengan ahli keluarga kita supaya dapat mengeratkan
hubungan antara ahli keluarga.
Langkah 2

Guru membahagikan murid kepada 6 kumpulan


kecil.
Gurumeminta murid menghasilkan satu salasiah
keluarga yang sempurna berdasarkan salasiah
keluarga yang ditunjukkan oleh guru.
Gurumeminta murid menerangkan salasiah
keluarga yang telah dihasilkan.
Langkah 3

Guru
memberi kertas kosong kepada murid untuk
menghasilkan salasiah keluarga diri mereka.
Gurumenggalakkan murid membina salasiah
keluarga sendiri berdasarkan kepada salasiah
keluarga yang ditunjukkan tadi.
Murid menghasilkan salasiah keluarga sendiri.
Guru memainkan peranan sebagai pemudahcara.
Penutup

Gurumenunjukkan kepada para murid salasiah


keluarga yang dihasilkan oleh segelintir murid.
Guru
dan murid memberi pendapat masing-masing
mengenai hasil kerja yang dilakukan oleh murid.
Guru menggalakkan murid untuk berkomunikasi dua
hala.
Gurumengucapkan tahniah kepada para murid kerana
masing-masing berjaya menghasilkan salasiah keluarga
melalui pembelajaran konstruktivisme.
Sekian,
terima kasih

Anda mungkin juga menyukai