Anda di halaman 1dari 15

PRESENTASI HASIL PERAWATAN

PERAWATAN TOTAL CARE PADA ANAK USIA 8 TAHUN

Pembimbing :
drg. Naviatullaily

MAIKA RATRI
J530155021
PRESENTASI HASIL PERAWATAN
PERAWATAN TOTAL CARE PADA ANAK USIA 8 TAHUN

Permasalahan gigi yang sering muncul dan terjadi pada anak-anak


merupakan gigi berlubang, atau yang disebut karies
Karies
Fasial Neuro Kelenjar Kelenjar Tulang TMJ
muskul Ludah Limfe Rahang
ar

Defor TAK TAK TAK TAK TAK TAK


mitas
Nyeri TAK TAK TAK TAK TAK TAK

Tumo TAK TAK TAK TAK TAK TAK


r
Gang TAK TAK TAK TAK TAK TAK
guan
Fungs
i
Sebelum perawatan
DHE
SETELAH PERAWATAN
PEMBAHASAN
Seluruh tindakan pencegahan baik pencegahan primer, sekunder ataupun tersier harus berdasarkan pada
pemeriksaan klinik dan radiografi, penilaian risiko karies, hasil perawatan terdahulu, kemajuan dari riwayat
karies terdahulu, pilihan dan harapan orang tua dan dokter gigi akan perawatan serta penilaian kembali pada
saat kunjungan berkala.
Penilaian tingkat risiko karies anak secara individu harus diketahui oleh dokter gigi karena semua anak pada
umumnya mempunyai risiko terkena karies dan perawatannya juga berbeda pada setiap tingkatan. Tingkat
risiko karies anak terbagi atas tiga kategori yaitu risiko karies tinggi, sedang dan rendah. Pembagian risiko
karies ini berdasarkan pengalaman karies terdahulu, penemuan di klinik, kebiasaan diet, riwayat sosial,
penggunaan fluor, kontrol plak, saliva dan riwayat kesehatan umum anak.

Berdasarkan hasil pemeriksaan yang telah dilakukan, pasien anak tersebut memiliki beberapa kondisi gigi
yang perlu dilakukan perawatan. Perawatan tersebut meliputi Dental health education, fissure sealant,
restorasi resin komposit kavitas klas I dan klas II GV Black, pulpotomi, dan Ekstraksi dengan anastesi
infiltrasi. Perawatan dilakukan dimulai tanggal 23 November 2016 sampai tanggal 3 Februari 2017.
perawatan yang dilakukan bisa dikatakan berhasil karena seluruh gigi yang mempunyai masalah sudah
selesai dilakukan. Pada perjalanannya perawatan terdapat beberapa kendala ringan antara lain ketakukan
anak pada jarum suntik sehingga perawatan gigi yang semula pulpotomi gagal dilakukan dan dalam
perjalanannya akar gigi sudah mengalami resorbsi sehingga dilakukan pencabutan infiltrasi. Pada saat
dilakukan pencabutan infiltrasi anak tersebut sudah memberanikan diri untuk dilakukan anastesi
menggunakan jarum suntik. Pendekatan personal dan komunikasi yang baik antara anak dengan operatoe
secara perlahan-lahan akan semakin menumbuhkan kepercayaan anak terhadap operator sehingga dalam
perjalanannya yang semula anak tidak berani menggunakan jarum suntik, akhirnya dia berani

Anda mungkin juga menyukai