koneksi antara dua exchange (sentral) dalam jaringan. Topologi jaringan 1. Elemen jaringan Sebuah jaringan terdiri dari sejumlah node (switching centres) yang dihubungkan oleh kelompok sirkuit (engineering routes). Mungkin ada beberapa kelompok direct circuit diantara sepasangan node dan ini mungkin unidirectional atau bothway. 2. Arsitektur jaringan Dalam jaringan Nasional seringkali mengadopsi hirarki unit switching (misalnya local, area, trunk regional, trunk international) dengan setiap tingkat hirarki memiliki fungsi yang berbeda. Logika dari routing (Logic of routing) 1. Struktur routing Sebuah struktur routing akan hirarkis jika, semua streams, semua call offered untuk rute yang diberikan pada node tertentu, meluap (overflow) ke set yang sama 2. Skema routing a) Skema fixed routing b) Skema routing dinamis Prosedur pengaturan panggilan 1. Pengontrolan panggilan progresif Pengontrolan panggilan progresif menggunakan link-by-link sinyal untuk melawati kontrol pengawasan secara berurutan dari satu sentral ke sentral berikutnya. 2. Pengontrolan panggilan originating Sentral asal dapat menjaga pengontrolan sejak panggilan dibangun hingga koneksi antar 3 sentral asal dan sentral terminasi komplit. Aplikasi 1. Alternatif routing otomatis Tersedia dua tipe utama, yakni: - bilamana yang dipilih adalah grup- grup sirkitantara dua sentral. - bilamana yang dipilih adalah rute langsung dan tidak langsung antara dua sentral. 2. Otomatis rerouting (crankback) merupakan fasilitas ruting yang memungkinkan terbentuknya koneksi dari percobaan-percobaan panggilan yang menemui kongestik selama fase pertama pembentukan panggilan. 3. Load sharing Semua skema routing yang mengakibatkan pembagian beban (Load Sharing) traffic antara elemen jaringan. 4. Routing Dinamis
a) Contoh routing yang bergantung
pada keadaan/status jaringan b) Contoh routing yang bergantung pada waktu c) Contoh routing yang bergantung pada situasi Manfaat Manfaat dari standarisasi ITU-T pada traffic routing, yaitu: Dapat mengkoneksikan dua exchange atau lebih dalam suatu jaringan. Dapat memilih jenis skema routing yang cocok dalam jaringan Dapat menetapkan seluruh perangkat sinyal interaktif yang penting dalam membangun, menjaga, memutuskan suatu koneksi antar sentral. Dapat memutuskan rute pilihan yang terbaik dengan melihat keadaan pada grup sirkuit KESIMPULAN Standarisasi ITU-T rec-E.170 mengatur tentang topologi jaringan, prosedur pengontrolan panggilan dan aplikasi traffic routing. Trafik routing digunakan untuk membangun suatu koneksi antara dua atau lebih sentral dalam jaringan. Rute dalam jaringan terdiri dari rute langsung dan rute tidak langsung, dimana memiliki perbedaan pada koneksi node-nodenya. Switching dikatakan hirarkis, jika mengalami overlow pada sekumpulan rute-rute yang sama. Skema rouring terdiri dari skema routing tetap dan skema routing dinamis. Pemilihan rute terdiri dari pemilihan yang dilakukan secara teratur/berurutan dan pemilihan secara tidak teratur. Pengontrolan panggilan terdiri dari pengontrolan panggilan progresif dan pengontrolan panggilan originating.