Anda di halaman 1dari 20

MANAJEME RISIKO PROYEK

PENDAHULUAN
Sejak pertengahan 1980, perusahaan mulai menyadari perlunya kebutuhan mengintegrasikan risiko tekhnis ke
dalam risiko jadwal dan biaya.

Manajemen risiko sangat penting pada kondisi di mana ada taruhan yang besar dan ketidak pastian tinggi.

Manajemen risiko pada proyek meliputi langkah memahami & mengidentifikasi masalah potensial yang
mungkin terjadi, mengevaluasi bagaimana risiko ini mempengaruhi keberhasilan proyek, monitoring dan
penanganan risiko.

Manajemen risiko yang proaktif akan mengurangi jumlah masalah, memperbaiki keberhasilan pelaksanaan
proyek.
RISIKO
Risiko merupakan kombinasi dari probalitas suatu kejadian dan konsekuensi dari kejadian tersebut, dengan tidak menutup kemungkinan
bahwa ada lebih dari satu konsekuensi untuk satu kejadian, dan konsekuensi bisa merupakan hal yang positif maupun negatif. (shorteed,et.al
2003).

Risiko pada umumnya dipandang sebagai sesuatu yang negatif, seperti kehilangan, bahaya, dan konsekuensi lainnya. Kerugian tersebut
sebenarnya merupakan bentuk ketidakpastian yang seharusnya dipahami dan dikelola secara efektif.

Risiko dapat dikatakan sebagai suatu kesempatan, dalam terminologi kuantitatif, dari suatu kejadian bahaya yang didefinisikan.
Terminologi kuantitatif yang dimaksud di dapat dari pengukuran probabilitas terjadinya suatu kejadian dan dikombinasikan dengan
pengukuran konsekuensi dari kejadian tersebut, atau secara matematis dapat dituliskan sebagai berikut ;

Risk exposure = risk likelihood x risk impact


Probabilitas terjadinya risiko sering disebut dengan risk likelihood; sedangkan dampak yang akan terjadi jika risiko tersebut terjadi dikenal
dengan risk impact dan tingkat kepentingan risiko disebut dengan risk value atau risk exposure. Idealnya risk impact diestimasi dalam batas
moneter dan likelihood dievaluasi sebagai sebuah probabilitas. Dalam hal ini risk exposure akan menyatakan besarnya biaya yang
diperlukan berdasarkan perhitungan analisis biaya manfaat. Risk exposure untuk berbagi risiko dapat dibandingkan antara satu dengan
lainnya untuk mengetahui tingkat kepentingan masing masing risiko.

Menurut (IRM,2002) Jenis jenis risiko antara lain :


1. Risiko Operasional
MANAJEMEN RISIKO
Manajemen Risiko pada dasarnya adalah proses menyeluruh yang dilengkapi dengan alat tekhnik, dan sains yang

diperlukan untuk mengenali, mengukur, dan mengelola risiko secara lebih transparan.

Tujuan manajemen risiko adalah mencegah atau meminimisasi pengaruh yang tidak baik akibat kejadian yang tidak

terduga melalui menghindari risiko atau mempersiapkan rencana kontingensi yang berkaitan dengan risiko tersebut.
DEFINISI MANAJEMEN RISIKO

Risiko proyek (project risk) adalah suatu peristiwa (event) atau kondisi yang tidak pasti (uncertaint), jika terjadi mempunyai pengaruh
positif maupun negatif pada tujuan proyek. Suatu risiko mempunyai penyebab, dan jika terjadi membawa konsekuensi atau impak.
Untuk suatu kejadian, dapat dilihat dari sisi probabilitas (likelihood) dan impak dari kejadian tersebut. Suatu peristiwa (event) bisa
mempunyai probabilitas kecil dengan impak besar, atau probabilitas besar dengan impak kecil. Dari sini kita bisa menghitung kejadian
mana yang lebih berbahaya atau yang lebih berisiko. Sehingga risiko bisa dinyatakan sebagai Risiko = f (kemungkinan,impak).

Probabilitas

tinggi

risiko tinggi

Probabilitas
kerugian risiko menengah
risiko kecil

Ukuran impak Impak Besar

(Klasifikasi Risiko berdasarkan kemungkinan dampak impaknya)


Manajemen risiko didefinisikan sebagai proses, mengidentifikasi, mengukur dan memastikan risiko dan

mengembangkan strategi untuk mengelola risiko tersebut. Dalam hal ini manajemen risiko akan melibatkan

proses proses, metode dan teknik yang membantu manajer proyek maksimumkan probabilitas dan

konsekuensi dari event positif dan minimasi probabilitas dan konsekuensi event yang berlawanan.

Manajemen proyek, yang dimaksud dengan manajemen risiko proyek adalah seni dn ilmu untuk

mengidentifikasi, menganalisis, dan merespon risiko selama umur proyek dan tetap menjamin tercapainya

tujuan proyek.

Ada 3 kunci yang perlu diperhatikan dalam manajemen risiko agar bisa efektif :
1. Identifikasi, analisis dan penilaian risiko pada awal proyek secara sistematis dan mengembangkan rencana
untuk menanganinya;
2. mengalokasikan tanggung jawab kepad pihak yang paling sesuai utnuk mengola risiko.
3. Memastikan bahwa biaya penanganan risiko cukup kecil dibanding dengan nilai proyeknya.
TOLERANSI TERHADAP RISIKO
Ada 3 tipe bagaimana individu atau kelompok dalam menghadapi risiko, yaitu penghindar risiko (risk avoider), netral dan
pencari risiko (risk seeker).
Berikut sebagai fungsi toleransi terhadap risiko. Fungsi ini menyatakan bagaimana toleransi atau kepuasan (sumbu y)
berubah jikan taruhannya atau payoff (sumbu x) berubah.

penghindaran risiko
Kepuasan/
toleransi

(a) Rp
Kepuasan/
kepuasan/ Toleransi pencari risiko
Toleransi Netral

Rp
Rp (c)
(b)

FUNGSI TOLERANSI RISIKO (A) PENGHINDAR, (B) NETRAL, (C) PENCARI


KEPASTIAN, RISIKO DAN KETIDAKPASTIAN
Pengambilan keputusan secara umum bisa masuk ke dalam tiga kategori. Keadaan pasti (certain), di bawah risiko (under risk) dan dalam
keadaan tidak pasti (uncertain).
Berikut menggambarkan kemungkinan profit yang akan didapat untuk masing masing kondisi pasar.
Kepastian

Risiko
KETIDAKPASTIAN

Proses Manajemen Risiko


Proses yang dilalui dalam manajemen risiko adalah ;
1. Perencanaan manajemen risiko
2. Identifikasi risiko
3. Analaisis risiko Kualitatif
4. Analaisis risiko Kuantitatif
5. Perencanaan respon risiko
6. Pengendalian dan monitoring risiko.
PERENCANAAN MANAJEMEN RISIKO
(RISK MANAGEMENT PLANNING)

Perencanaan meliputi lamgkah memutuskan bagaimana mendekati dan merencanakan aktifitas manajemen risiko untuk
proyek, dengan melihat hasil dari proses ini

mengurangi mengurangi

tindakan
menyebabkan mempunyai mempengaruhi
Sumber risiko Problem impak
tujuan
Sumber risiko
Problem impak
Sumber risiko Risk
event Problem impak
Sumber risiko tujuan
Problem impak
Proses Manajemen Risiko
Yang diperlukan untuk membuat perencanaan ini :
- Project charter - Toleransi stakeholder terhadap risiko
Kebijakan manajemen risiko organisasi - Template untuk rencana manajemen risiko organisasi
Susunan peran dan tanggungjawab - Work Breakdown Structure

Output dari rencana manajemen risiko adalah Risk management plan yang berisi bagaimana identifikasi risiko, analisis kualitatif dan
kuantitatif, rencana respon, monitoring dan pengendalian akan disusun dan dikerjakan selama siklus hidup proyek.
Hal hal yang tercakup dalam Risk management plan adalah :

1. Peran dan Tanggung Jawab

2. Budget

3. Waktu

4. Scoring dan interprestasi


IDENTIFIKASI RISIKO
Risiko adalah event yang jika dipicu akan menyebabkan masalah. Karena itu, identifikasi risiko bisa
dimulai dari identifikasi sumber masalahnya, atau masalahnya sendiri.
Identifikasi resiko adalah rangkaian proses pengenalan yang seksama atas risiko dan komponen
risiko yang melekat pada suatu aktifitas atau transaksi yang diarahkan kepada proses pengukuran
serta pengelolaam risiko yang tepat.
Identifikasi risiko adalah pondasi dimana tahapan lainnya dalam proses Risk Managemt, dibangun.
Prosesi identifikasi risiko adalah mengenali jenis jenis risiko yang mungkin (dan umumnya)
dihadapi oleh setiap pelaku bisnis.
Hasil utama dari proses ini adalah risk register.
1. Analisis Sumber :
Internal Risk (dibawah Kontrol manajer proyek)
Risiko Internal (diluar kontrol manajer proyek)
2. Analisis Problem ;
3. Identifikasi Risiko berdasarkan tujuan
4. Identifikasi Risiko berdasarkan skenario
5. Identifikasi risiko berdasarkan Taksonomi
6.Common Risk checking
TEKHNIK MENGIDENTIFIKASI RISIKO
Tekhnik Pengumpulan Informasi

1. Brainstorming

2. Interviewing

3. Delphie Technique

4. Checklist
ANALISIS RISIKO / KUALITATIF
Analisis Risiko adalah rangkaian proses yang dilakukan dengan tujuan untuk memaham signifikansi dari akibat yang akan ditimbulkan suatu
risiko, baik secara individual maupun portofolio, terhadap tingkat kesehatan dan kelangsungan proyek

Secara umum terdapat dua metodologi analisa risiko, yaitu :

1. Kuantitatif

2. Kualitatif

Analisis Kualitatif dalam manajemen risiko adalah proses menilai (assesment) impak dan kemingkinan dari risiko yang sudah diidentifikasi.
Hal hal yang perlu dijadikan masukan dalam analisis ini antara lain :
Risk management plan
Risiko yang sudah diidentifikasi
Status proyek
Tipe proyek
Data
Skala Probabilitas dan impak
NILAI IMPAK DARI RIS IKO

Impak suatu risiko pada tujuan proyek


Tujuan Sangat Rendah Rendah Menengah Tinggi Sangat Tinggi
Proyek 0.05 0.1 0.2 0.4 0.8

Peningkatan biaya tidak


Biaya Peningkatan biaya <5% Peningkatan biaya 5-10% Peningkatan biaya 10-20% Peningkatan biaya >20%
signifikan

Perubahan jadwal yang


Jadwal Perubahan jadwal <5% Perubahan jadwal 5-10% Perubahan jadwl 10-205% Perubahan jadwal >20%
tidak signifikan

Perubahan lingkup yang Sedikit area yang Banyak area yang Pengurangan lingkup tidak
Lingkup Hasil proyek tidak berguna
tidak terlalu kelihatan terpengaruhi terpengaruh bisa diterima oleh klien

Pengangguran kualitas
Penurunan kualitas yang Hanya sedikit aplikasi yang pengurangan kualitas Hasil proyek tidak bisa
Kualitas memerlukan persetujuan
tidak terlalu kelihatan sulit yang terpengaruhi tidakbisa diterima klien digunakan
klien
ANALISIS RISIKO / KUANTITATIF
Analisa risiko secara kuantitatif adalah salah satu metode untuk mengidentifikasi
risiko kemungkinan kerusakan atau kegagalan sistem dan memprediksi besarnya
kerugian.
Analisis kuantitatif adalah proses menganalisis secara numerik probabilitas dari setiap
risiko dan konsekuensinya terhadap tujuan proyek. Analisis ini biasanya mengikuti
analisis kualitatif.
Tahap tahap Analisa Risiko Kuntitatif :
Menentukan nilai informasi dan asset baik secara tangible & intangible.

Menentukan estimasi kerugian utuk setiap risiko yang teridentifikasi

Melakukan analisa risiko

Memperoleh risiko yang berpotensi terjadi

Memilih langkah langkah atau strategi penanganan (safeguards) untuk setiap risiko.

Menentukan aksi untuk merespon risiko yang ada (e.g. mitigasi., menghindari,

menerima).
Metode atau too yang sering digunakan dalam analisis kuantitatif
antara lain :
1. Interview
2. Analisis decision tree
3. Simulasi

Terdapat tiga kelas klasifikasi risiko :


1. Tinggi
2. Sedang
3. Rendah
Penanganan Risiko (Risk Response Planning)

Risk response planning adalah proses yang dilakukan untuk meminimalisasi tingkat risiko yang

dihadapi sampai pada batas yang dapat diterima.

Secara umum tekhnik yang diterapkan untuk menangani risiko dikelompokkan dalam beberapa

kategori, yaitu :

a. Menghindari Risiko

b. Reduksi Risiko

c. Menerima Risiko

d. Transfer risiko
Memonitor dan Mengendalikan Risiko
Langkah ini adalah proses mengawasi risiko yang sudah diidentifikasi, memonitor risiko yang tersisa,

dan mengidentifikasikan risiko baru, memastikan pelaksanaan risk management plan dan mengevaluasi ke

efektifannya dalam mengurangi risiko.

Tujuan dari monitoring risiko adalah, memastikan apakah :

1. Respon terhadap risiko dijalankan sesuai rencana

2. Tindakan untuk respon terhadap risiko se efektif yang diharapkan atau respon baru perlu

dikembangkan

3. Asumsi proyek masih valid

4. Risk exposure sudah berubah

5. Prosedur dan kebikajsanaan yang tepat sudah diikuti.

6. Risiko risiko terjadi tanpa teridentifikasi sebelumnya.

Anda mungkin juga menyukai