Anda di halaman 1dari 24

MANAJEMEN PROYEK

BAB 1 2

IBU YULI
BAB I
KONSEP DAN PENGERTIAN

1.1 PENDAHULUAN

Manajemen proyek kini merupakan keharusan, bukan lagi


sekedar pilihan. Ini berarti pekerjaan-pekerjaan tertentu
akan lebih efesien dan efektif jika di kelola dalam
kerangka proyek dan bukan di perlakukan sebagai
pekerjaana biasa. Dengan demikian di perlukan
penerapan manajemen proyek secara benar. Maka
memahami manajemen proyek secara benar sangatlah
dalam rangka bisa melaksanakannya.
Pembuatan Jalan Tol Cipularang yang menghubungkan
Jakarta-Bandung yang mempersingkat waktu tempuh kedua
kota itu di lakukan dengan mengggunakan cara pengelolaan
pekerjaan dengan pengelolaan pekerjaan-pekerjaan reguler.
Batasan waktu yang tersedia dan biyaya yang di anggarkan
serta kualitas jalan merupakan hal-hal yang harus di penuhi
dalam menyelesaikan pekerjaan tersebut.

Contoh pekerjaan proyek yang lain adalah pembuatan suatu


corporate plan. Suatu perusahaan perlu membuat rencana
strategis untuk jangka lima tahun ke depan. Rencana ini
sering di sebut dengan corporate plan.
1.2 DEFINISI PROYEK

Proyek didefinisikan sebagai sebuah rangkaian aktifitas unik


yang saling terkait untuk mencapai suatu hasil tertentu dan
dilakukan dengan periode tertentu pula (Chase et al., 1998).
Menurut PMBOK Guide (2004) sebuah proyek memiliki
beberapa karakteristik penting yang terkandung di dalamnya
yaitu:

Sementara (temporary) berarti setiap proyek memiliki jadwal


yang jelas kapan di mulai dan kepan di selesaikan. Sebuah
proyek berakhir jika tujuannya telah tercapai atau kebutuhan
terhadap proyek itu tidak ada lagi sehingga proyek itu
dihentikan.
Unik artinya setiap proyek menghasilkan suatu produk,
solusi, service atau outpot tertentu yang berbeda-beda suatu
dan lainnya.

Progresiveelaboration adalah karakteristik proyek yang


berhubungan dengan dua konsep sebelumnya yaitu
sementar dan unik. Setiap proyek terdiri dari langkah-
langkah yang terus berkembang dan berlanjut sampai
proyek berakhir. Setiap langkah memperjelas tujuan proyek.

Karakteristik tesebut di atas membedakan aktifitas suatu


proyek terhadap aktifitas rutin operasional.
1.3 DEFINISI MANAJEMEN
PROYEK
Manajemen proyek adalah aplikasi pengetahuan
(knowledges) Ketrampilan (skills), alat (tools) dan
teknik (tecniques) dalam aktifitas-aktifitas proyek
untuk memnuhi kebutuhan-kebutuhan proyek
(PMBOK, 2004). Mamajemen proyek di mulai dari
aplikasi dan integrasi tahapan proses manajemen
proyek yaitu initiating, planning, executing,
monitorong dan controlling serta akhirnya closing
keseluruhan proses proyek tersebut.
Hubungan baik
dengan customer

Lingkup Waktu

Resources

Biaya

GAMBAR PEMBATAS-PEMBATAS DALAM PELAKSANAAN PROYEK (Kerzner,2003)


1.4 MENGAPA MANAJEMEN PROYEK?
Penerapan manajemen proyek secara benar akan
mendatangkan keuntungan dari segi waktu biaya
dibandingkan jika pengelolaan di lakuikan seperti
pengelolaan pekerjaan reguler.

1.5 MACAM-MACAM PROYEK


1. Proyek Konstruksi
2. Proyek Penelitian dan Pengembangan
3. Proyek yang berhubungan dengan manajemen jasa
1.6 TIMBULNYA IDE PROYEK

1. Dari Klien langsung ke Konsultan/kontarktor


2. Karena ada tawaran dana
3. Lewat proses lelang
4. Dari dalam perusahaan sendiri
5. Melalui penawaran
1.7 KEBERHASILAN MANAJEMEN PROYEK

Manajemen proyek di anggap sukses jika bisa mencapai


tujuan yang diinginkan dengan memnuhi syarat berikut
- Dalam waktu yang di lokasikan
- Dalam biaya yang di anggarkan
- Pada performasi atau spesifikasiyang di tentukan
- Diterima kostumer
- Dengan perubahan linglup pekerjaan minimum yang
di setujui
- Tanpa mengganggu aliran pekerjaan utama organisasi
- Tanpa merubah budaya (positif) perusahaan
1.8 DRIVING FORCE TIMBULNYA MANAJEMEN
PROYEK

Driving force dalam hal ini adalah hal-hal yang memicu


atau mendorong sehingga manajemen proyek muncul
dan di p-erlukan. Yang masuk dalam driving force ini
antar lain:
- Proyek kapital
- Harapan kostumer
- Kompetitif
- Pemahaman Eksekutif
- Pengembangan produk baru
Efisiensi dan keefektifan Proyek kapital

Pengembangan
Harapan
Produk baru Survival pelanggan

Pemahaman Eksekutif Kompetitfness

Gambar1.3 Driving Force Manajemen Proyek


1.9 UKURAN PROYEK
PROYEK DAPAT DI LIHAT DARI BEBERAPA SUMBER YANG
DIBUTUHKAN
- Jumlah Kegiatan
- Besarnya biaya
- Jumlah tenaga kerja
- Waktu yang di perlukan

SEDANGKAN TINGKAT KOMPLEKSNYA SUATU


PROYEK DITANDAI DENGAN
- Jumlah kegiatan dan hubungan antar kegiatan
- Jenis dan hubungan natar kelompok/organisasi dalam
proyek
- Jenis dan jumlah hubungan antar kelompok di dalam
organisasi dan pihak luar
- Tingkat kesulitan
1.10 PANDANGAN TERHADAP MANAJEMEN
PROYEK
TABEL PANDANGAN MODERN DAN TRADISIONAL
TERHADAP MANAJEMEN PROYEK

PANDANGAN LAMA PANDANGAN BARU


Manajemen proyek perlu lebih Manajemen proyek proyek memungkinkan untuk
banyak orang dan ongkos menyelesaikan lebih banyak pekerjaan dengan
tambahan ongkos lebih murah, dengan lebih sedikit orang
Keuntungan menurun Keuntungan akan meningkat
Manajemen proyek Manajemen proyek akan meberikan kontrol yang lebih
meningkatkan jumlah perubahan baik terhadap perubahan cakupan pekerjaan
cakupan pekerjaan
Manajemen proyek menciptakan Manajemen proyek organisasi makin efesien dan
ketidak stabilan dan konflik efektif melalui prinsip perilaku organisasi yang lebih
baik
Manajemen proyek Manajemen proyek memberikan solusi
menyerahkan produk kepada
pelanggan
Ongkos Manajemen proyek Manajemen proyek meningkatkan bisnis kita
membuat tidak kompetitif
Manajemen proyek menambah Manajemen proyek meningkatkan kualitas
masalah kualitas
1.11 STAKEHOLDER PROYEK
1. Manajer proyek, individu yang bertanggung jawab atas
manajemen suatu proyek

2. Pelaksanaan proyek, organisasi yang pegawainya


paling terlibat secara langsung dalam pengerjaan
proyek

3. Kostumer atau user, pihak individu maupun organisasi


yang akan menggunakan hasil dari proyek

4. Anggota tim proyek, tim yang melaksanakan pekerjaan


proyek

5. Sponsor, individu atau kelompok dalam atau eksternal


organisasi yang memberikian dukungan dana tunai
atau sejenisnya untuk proyek
BAB 2
SIKLUS HIDUP PROYEK

2.1 PENDAHULUAN

Proyek, sudah kita bahas dalam sebelumnya dari


segi karakteristik, ide munculnya, jenis proyek dan
mengapa manajemen proyek diperlukan. Proyek,
seperti halnya produk, akan mengikuti tahap-tahap
tertentu dalam perkembangannya. dalam setiap
tahap
SECARA RINGKAS SIKLUS HIDUP PRODUK
SEBAGAI BERIKUT :
1. Riset dan pengembangan (R&D)
Tahap penelitian pasar akan produk yang diinginkan pasar,
pembuatan model dan desain, pembuatan produk

2. Pengenalan ke Pasar
Mulai dilempar ke pasar, melihat bagaimana tanggapan
pasar terhadap produk baru yang dimunculkan.

3. Tumbuh
Tahap di mana produk mulai mendapatkan pembelian
secara meningkat dari konsumen.
SECARA GARIS BESAR TAHAP-TAHAP
PROYEK DIBAGI MENJADI:

1. Tahap Konsepsi
2. Tahap Perencanaan
3. Tahap Eksekusi
4. Tahap Operasi
Konsepsi Perencanaan Eksekusi Operasi

1. Inisiasi 1. Jadwal 1. Laporan Status 1. Training kustomer


2. Analisis 2. Anggaran 2. Perubahan 2. Transfer dokumen
Kelayakan 3. Sumber daya 3. Kualitas 3. Penugasan kembali Staff
4. Risiko 4. Forecasts 4. Lesson learned
5. Staffing

GAMBAR SIKLUS HIDUP PROYEK


2.2 KONSEPSI
Secara umum tahap konsepsi ini bisa dibagi menjadi dua bagian
yaitu: Inisiasi Proyek dan Kelayakan. Berikut adalah penjelasan
masing-masing sub tahap.
1. Inisiasi Proyek
2. Kelayakan Proyek

PERMINTAAN PROPOSAL

PROPOSAL PROYEK

1. Surat Pengantar
2. Ringkasan Eksekutif ( Executife Summary)
3. Bagian Teknis
4. Manfaat/Keuntungan yang Akan Diperoleh
TABEL
CONTOH FORM PENILAIAN PROPOSAL
Kriteria Bobot Nilai Bobot x Nilai
(1) (2) (3) (4)
Personel
Teknis
Harga
Performance / Kualitas
Total
Kriteria Bobot Nilai Bobot x Nilai
(1) (2) (3) (4)
Personel 0.2 8 1.6
Teknis 0.3 9 2.7
Harga 0.2 6 1.2
Performance / Kualitas 0.3 9 2.7
Total 8.2
NEGOSIASI KONTRAK

Negoisasi atau tawar-menawar merupakan suatu usaha yang


dilaksanakan beberapa pihak yang akan melakukan suatu
transaksi yang kompleks, sangat berharga dan memakan waktu.

Bagi user negoisasi mempunyai sasaran untuk memperoleh


persyaratan yang paling menguntungkan, penekanan harga dan
mencegah adanya persyaratan yang membatasi ruang geraknya.

Pelaku negoisasi mestinya mengetahui informasi tentang calon


kontraktor.

Hasil negoisasi yang telah disepakati akan dituangkan dalam


bentuk kontrak yang akan mengikat kedua belah pihak dalam
pelaksanaan proyek.
2.3 TAHAP PERENCANAAN

Tahap perencanaan dalam siklus hidup proyek akan meliputi


kegiatan: Penyiaran rencana proyek secara detail dan penentuan
spesifikasi proyek secara rinci. Isi rencana proyek biasanya terdiri
dari :

1. Jadwal pekerjaan
2. Anggaran dan sistem pengendalian biaya
3. Work Breakdown Structure secara rinci
4. Bagian-bagian yang beresiko tinggi dan cukup sulit dan
rencana tentang pengatasan kemungkinan-kemungkinan
yang akan muncul.
5. Rencana sumberdaya manusia dan pemakaian sumberdaya lain.
6. Rencana pengujian hasil proyek
7. Rencana dokumentasi
8. Rencana peninjauan pekerjaan
9. Rencana pelaksanaan hasil proyek
2.4 TAHAP EKSEKUSI
Tahap tahap dalam eksekusi ini adalah :
1. Desain
2. Pengadaan
3. Produksi
4. Implementasi

2.5 TAHAP OPERASI

Anda mungkin juga menyukai