Anda di halaman 1dari 65

Presentasi Kasus Geriatri

Pembimbing : dr. Noer Saelan T., Sp. KJ


Disusun oleh : Dinda Valupi (406138079)

Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara


Sasana Tresna Werdha Karya Bhakti
Identitas Pasien
Nama lengkap : Opa Erman Donti Erman
Jenis kelamin : Laki-Laki
Tempat/tanggal lahir : Teluk bungur, 10 November
1940
Usia: 75 tahun
Alamat : Jl. Kirai no.14 RT 03 RW 03,
Cipete Jakarta selatan
Agama : Islam
Pendidikan terakhir : SMA
Pekerjaan terakhir : Konsultan swasta (PT.DECERCO)
Status perkawinan : Menikah (pisah rumah)
Suku bangsa : Padang
Masuk STW: Oktober 2014
Alasan masuk STW : keinginan sendiri
Anamnesa
(Autoanamnesa)
Diperoleh dari : Autoanamnesa (8 Agustus
2015 )
Keluhan Utama
BAK sering dan sedikit- sedikit
Keluhan tambahan
Penglihatan buram seperti berkabut
Telinga seperti terasa penuh dan
berdengung bila kemasukan air
Gatal-gatal pada kedua tungkai bawah
Riwayat Penyakit
Sekarang
Opa mengeluh sering ke bangun pada malam hari karena terasa ingin
buang air kecil. Opa bisa kebangun 5-7 kali karena ingin buang air kecil.
Sejak 1 tahun ini opa mengeluh BAK sedikit-sedikit dan terputus-putus.
Opa sering harus mengejan terlebih dahulu sebelum mulai BAK. Opa juga
merasa seperti kurang lampias setiap habis BAK. Pada siang hari opa juga
sering bolak-balik kamar mandi 7 kali untuk BAK. Opa juga merasa
kesulitan menahan kencing. Opa pernah 1 kali saat sedang beribadah tiba-
tiba merasa ingin BAK dan tidak bisa menahannya, sehingga celananya
basah. Keluhan nyeri saat berkemih, BAK berdarah, kencing menjadi
lancar saat berpindah posisi tidak ada. Riwayat trauma disekitar alat
kelamin dan paha, Riwayat kencing bernanah tidak ada. Opa memiliki
riwayat pernah memakai selang kencing karena tidak dapat BAK 1 tahun
yang lalu. Opa belum pernah minum obat untuk keluhannya ini.
Riwayat Penyakit
Sekarang
Opa juga mengeluh penglihatannya yang menjadi buram 2-3 tahun
terakhir. Penglihatan opa seperti berkabut/seperti melihat asap. Opa juga
merasa silau bila melihat cahaya/ lampu terutama pada malam hari.
Sebelumnya opa hanya memakai kacamata saat membaca saja. Keluhan
mata merah, mata sakit, mata gatal, mata berair dan kotoran pada mata
tidak ada. Keluhan seperti melihat pelangi pada penglihatan tidak ada.
Opa juga mengeluh terkadang kedua telinga terasa berdengung terutama
apabila kemasukan air setelah mandi atau berwudhu. Nyeri pada telinga
dan riwayat keluar cairan dari telinga tidak ada. Keluhan biasa akan hilang
dengan sendirinya setelah opa mengorek-ngorek telinganya.
Riwayat Penyakit
Sekarang
Opa juga mengeluh mengalami gatal-gatal pada kedua tungkai bawah. Gatal-gatal
dirasakan sudah sejak lama. Biasanya apabila sudah digaruk sekali gatalnya akan
semakin hebat. Karena keasikan mengaruk tak jarang kaki menjadi lecet dan
berdarah. Nyeri pada lesi dirasakan apabila setelah menggaruk dan timbul dilecet
disekitarnya. Keluhan lesi bernanah dan keluhan kaki bengkak tidak ada. Riwayat
atopi pada opa dan keluarga tidak ada.
Opa juga mengaku tekanan darahnya pernah tinggi mencapai 170 / 100 mmHg
sehingga diberikan obat penurun tekanan darah oleh dokter. Obat yang diberikan
yaitu Amlodipin tab 5 mg 1x1 malam hari. Saat ini, tekanan darah pasien sudah
terkontrol. Opa rutin minum obat ini dalam 1 tahun terakhir.
Riwayat Penyakit Dahulu
1- 2 tahun yang lalu, opa sempat punya keluhan batuk-batuk
lama sampai batuk berdarah. Opa melakukan pemeriksaan
dahak dan pemeriksaan foto thorax. Dari hasil pemeriksaan
dahak, kuman BTA hasilnya (-). Sedangkan dari pemeriksaan
foto thorax kesan TB aktif disertai efusi pleura. Opa sudah
melakukan pengobatan 2x 6 bulan tak putus. Dan opa juga
telah melakukan foto thorax post terapi dan hasilnya
dinyatakan sembuh.
Selama di STW opa pernah sekali mengalami jatuh di kamar
mandi karena lantai licin. Opa jatuh dengan posisi miring ke
kiri dan dada kiri terbentur lantai
Riwayat Makan dan
Minum
Nafsu makan baik, 3x sehari, porsi cukup dan teratur. Untuk sarapan
pagi, opa makan makanan yang telah disediakan di STW. Untuk makan
siang opa mengkonsumsi makanan dari STW seperti nasi, ikan
goreng/ayam goreng/telur, tumis bayam/tumis kangkung/ buncis dan
bakwan. Karena makanan yang disediakan STW jarang banyak sayuran,
opa sering beli sayuran sendiri seperti pecel di luar. Opa juga sering makan
snack selingan diantara waktu makan bila masih terasa lapar. Opa makan
pagi, siang dan malam teratur dan waktu disesuaikan dengan waktu
pemberian makanan di STW. Untuk minum, pasien hanya minum jika
makan, lebih kurang 6x gelas 300ml perhari.
Riwayat Kebiasaan
Opa bangun pagi hari pukul 03.00 am untuk melakukan sholat
tahajud. Setelah itu opa menunggu waktu sholat subuh.
Setelah itu opa hanya tidur-tiduran dikamar sambil
mendengarkan radio. Setelah itu biasanya opa akan keluar
untuk berolahraga atau sekedar jalan-jalan pagi. Opa merasa
senang menjalani kehidupannya di STW. Riwayat merokok
tidak ada.
Riwayat BAK
Opa dapat BAK sendiri dikamar mandi. Beberapa tahun terakhir opa
merasa BAK nya terputus-putus dan terasa tidak lampias setelah
BAK. Opa juga sering bolak-balik ke WC karena rasa ingin
berkemih. Pancaran kencing juga di rasakan melemah dan opa
sering harus mengejan saat ingin berkemih. Nyeri saat berkemih
disangkal, namun opa merasa nyeri jika harus menahan kencing.
Sekali opa merasa tidak dapat menahan BAK saat melakukan ibadah
dan akhirnya opa BAK di celana.
Riwayat BAB
Lancar, biasanya 1 kali sehari di pagi hari. Opa selalu meluangkan
waktu di pagi hari untuk BAB. Jika opa merasakan BAB agak susah,
maka opa akan makan sayur, buah atau minum air putih lebih
banyak. Feses berwarna kuning coklat, konsistensi sedang (tidak
keras dan tidak encer), bentuk normal, lendir (-), darah (-)
Riwayat Kehidupan
Pribadi
Riwayat prenatal, perinatal, masa kanak-kanak dan remaja

Opa adalah anak tunggal, lahir di Teluk Bayur pada tanggal 10 November
1940 . Opa mengaku tidak ada masalah selama masa kecil hingga dewasa.
Pasien mengaku sebagai anak yang mudah bergaul dengan teman dan
senang bermain bersama saudara. Pada tahun 1940-1945 opa tinggal di
bukit tinggi, Padang. Pada usia 5 tahun opa pindah ke Jakarta.
Riwayat Kehidupan
Pribadi
Riwayat Pendidikan

Pendidikan pasien di jakarta dimulai dari SD dan berlanjut ke SMP (Budi Utomo).
Setelah itu opa melanjutkan sekolah STM namun hanya sekitar 1-2 tahun, opa
pindah ke sekolah SMA karena opa merasa tidak suka belajar di STM. Setelah lulus
opa melanjutkan sekolah D3 di ITB jurusan arsitektur namun hanya sampai 3 tahun
tidak dilanjutkan karena kendala biaya. Setelah itu opa sempat mengambil D3 di
parahyangan jurusan teknik sipil namun tidak mengambil ijazah karena tidak ada
biaya. Walaupun begitu sekarang opa tidak merasa kecewa dan menyesalinya. Opa
berusaha untuk menerimanya dengan ikhlas. Karena memang waktu itu saat opa
kuliah, opa sudah berkeluarga jadi banyak hal yang harus dibiayai
Riwayat Kehidupan
Pribadi
Riwayat Pekerjaan
Opa hanya bekerja di satu tempat selama ini, yaitu di PT.
DECERCO sebagai konsultan swasta. Opa pensiun tahun 2013. Saat
bekerja opa senang dengan lingkungan kerja dan juga rekan
kerjanya. Selama opa bekerja diperusahaan tersebut terjadi 4 kali
pergantian pimpinan. Opa merasa paling senang pada pimpinan
pertama dan kedua. Karena pada pimpinan yang ketiga dan keempat,
gaji karyawan ditekan atau diturunkan.
Riwayat Kehidupan
Pribadi
Riwayat Perkawinan
Opa lupa kapan beliau menikah. Opa menikah di Bandung dan
dikaruniai 5 orang anak. Anak pertama, kedua, keempat dan kelima
laki-laki dan anak ketiga perempuan. Anak pertama, ketiga, keempat
dan kelima sekarang tinggal di bandung. Anak kedua tinggal
dibogor. Anak kedua lah yang sering mengunjungi opa. Biasanya
sebulan sekali. Opa dan istrinya pisah rumah setahun setelah opa
pensiun. Istrinya sekarang tinggal bersama anaknya di bandung. Opa
dan istrinya berpisah dikarenakan masalah finansial. Opa tinggal di
STW karena tidak ingin merepotkan anak-anaknya. Biaya bulanan
untuk membiayai tinggal di STW dilakukan anak yang kedua, karena
hanya dialah yang mampu. Dua orang anak opa yang tinggal
dibandung bekerja dengan gaji kecil dan dua lainnya tidak bekerja.
Genogram
Riwayat Kehidupan Sosial-
Ekonomi
Ibu opa meninggal saat opa masih kecil. Ayah opa pergi dan
menikah dengan wanita lain. Selama kecilnya opa tinggal
bersama bibinya. Pada tahun 1940-1945 opa tinggal di bukit
tinggi, Padang. Pada usia 5 tahun opa pindah ke Jakarta.
Setelah menempuh jalur pendidikan, opa bekerja di
PT.DECERCO dengan gaji yang pas-pasan untuk membiayai
kelima anaknya.
Riwayat Agama
Opa beragama islam dan sangat taat melaksanakan ibadahnya. Opa
mengaku ingin memperdalam dan memperbanyak ibadah selama di
STW. Opa melakukan sholat sehari-hari di musholla STW. Opa juga
ingin belajar membaca Al-Quran karena selama ini opa belum bisa
membaca Al-Quran. Agama yang saat ini dianut oleh beliau sudah
sesuai dengan hati nuraninya. Walaupun waktu beliau muda, beliau
agak lalai menjalankan perintah Allah SWT.
Situasi Kehidupan Sekarang
Opa masuk STW atas kemauan sendiri karena setelah pensiun beliau tidak
ingin merepotkan anak-anaknya. Opa sangat nyaman berada di STW dan
ingin menghabiskan masa tuanya di STW. Opa juga ingin memperdalam
pengetahuan agamanya di STW dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Opa juga merasa dengan tinggal di STW, beliau masih bisa melakukan
kegiatan-kegiatan yang ada di STW.

Persepsi Tentang Diri dan Kehidupannya


Opa merasa senang dan bahagia dengan kehidupannya baik sebelum dan
sesudah masuk STW. Tidak ada yang membuat stress atau cemas dalam
kehidupannya sekarang. Hanya saja opa merasa kasihan pada anak
keduanya yang sekarang membiayainya tinggal di STW. Karena anaknya
tersebut juga mempunyai banyak anak yang harus dibiayai yaitu 5 orang
anak. Jika memang opa harus meninggal dunia beliau ingin meninggal
dunia di STW dan dengan diri yang sudah dekat dengan Illahi.
Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum
Keadaan umum baik, kesadaran compos mentis.
Tanda Vital
Tekanan darah : 140/70 mmHg
Nadi : 80 x/menit, reguler, kuat angkat, isi cukup.
Pernapasan : 18 x/menit, abdominal-thoracal
GCS` : 15
Berat badan : 58 kg
Tinggi badan : 162 cm
Status Gizi : IMT = BB ( kg ) = 58 = 22,01

TB2(m) (1,62)2
normoweight
BMI berdasarkan kriteria WHO Asia Pasifik :
Underweight : < 18,5
Normoweight : 18,5 22,9
BB lebih : > 23
Dengan resiko : 23,00 - 24,9
Obesitas grade I : 25 29,9
Obesitas grade II : > 30
Status Internis
KEPALA : bentuk dan ukuran
normal, tidak teraba benjolan,
rambut warna hitam-keputihan
terdistribusi merata, tidak mudah
dicabut, tidak tampak kelainan kulit
kepala
Status Internis
Status Internis
Status Internis
HIDUNG : bentuk normal, septum nasi di tengah, tidak ada
deviasi, mukosa tidak hiperemis, sekret -/-

MULUT :bentuk simetris, perioral sianosis -, bibir merah


muda, kering (-), lidah kotor -, letak uvula di tengah, faring tidak
hiperemis, tonsil T1-T1, tidak hiperaemis, detritus

LEHER : trakea di tengah, struma -, bekas luka op

KGB :retroaurikuler, submandibula, cervical,


supraclavicula, inguinal tidak teraba membesar.
Status Internis
Pulmo
Inspeksi : simetris dalam keadaan statis dan dinamis
Palpasi : stem fremitus kanan dan kiri sama kuat.
Perkusi : sonor pada kedua lapang paru.
Auskultasi : vesikuler, ronkhi -/-, wheezing -/-.
Kesan : Tidak ada kelainan
Jantung
lnspeksi : pulsasi ictus cordis tidak tampak.
Palpasi : pulsasi ictus cordis tidak teraba.
Perkusi : Pinggang jantung di ICS III parasternal sinistra
Batas kanan di ICS IV linea sternal dextra
Batas kiri di ICS VI linea midclaviculasinistra
Auskultasi : bunyi jantung I-II reguler, murmur (-),
gallop (-).
Kesan : tidak ada kelainan
Status Internis
ABDOMEN
Inspeksi : datar, caput medusa (-),
spider nevi (-),
Palpasi : nyeri tekan (-), nyeri lepas (-),
hepar dan lien tidak teraba membesar.
Perkusi : timpani, nyeri ketok ginjal (-)
Auskultasi : bising usus (+) normal
Kesan : tidak ada kelainan
Status Internis
Status Internis
KULIT :Kulit keriput, warna kulit kuning langsat, ikterus (-), sianosis (-),
kering (-), kulit pucat (-)
Inspeksi
Tampak penebalan kulit pada 1/3 distal kedua tungkai bawah.
Disertai kulit kering, pecah-pecah dan eritema di sekitar lesi.
Tampak adanya bekas garukan pada lesi.
Status dermatologis :
lokasi : 1/3 distal cruris bagian anterior
UUK : likenifikasi berukuran plakat disertai eritema disekitar lesi. Ekskoriasi
(+)
penyebaran : bilateral
Status Internis
Kesan Status Internis
Tekanan darah : 140/70 mmHg
IMT: 22,01
Mata : arkus senilis ODS +, VOD/VOS
6/60, shadow test (+/+)
Kulit : tampak lesi pada 1/3 distal
kedua tungkai bawah
Telinga : tampak serumen pada kedua
liang telinga

Pemeriksaan kepala, leher, hidung, mulut, KGB, thorax,


abdomen, ekstremitas, dan kuku, semua dalam batas
normal, tidak ada kelainan.
Status Neurologis
Kesadaran : compos mentis
Rangsangan meningeal : ( - )
Peningkatan TIK :(-)
Nn. Cranialis : dalam batas normal
Motorik
Kekuatan :

Tonus: normotonus
Trofi : eutrofi

Sensorik
Ekseroseptif : baik
raba halus : baik
raba tajam : baik
Propioseptif
getar : baik
posisi : baik
Sistem otonom : baik
Fungsi cerebellum&koordinasi : baik
a. telunjuk-hidung : baik
b. tumit-lutut : baik
Fungsi luhur : baik
Reflek fisiologis

Reflek patologis :(-)


Tanda regresi & dementia :(-)
Kesan status neurologis : Dalam batas normal
Status Mental
Deskripsi Umum
Penampilan
Seorang laki-laki berusia 75 tahun, berperawakan tubuh
proporsional, tinggi badan sedang, tampak agak bungkuk, dan cara
berpakaian rapi dan bersih.
Pembicaraan
Pasien berbicara dengan suara yang cukup jelas dan pelontaran
kata serta kalimat yang jelas dan lantang serta menggunakan
bahasa Indonesia. Pembicaraan pasien tertata rapi dengan tata
bahasa baik dan pilihan kata yang bagus. Pertanyaan pemeriksa
dapat dijawab dengan jawaban yang memiliki asosiasi baik dan
tidak membingungkan.
Status Mental
Sikap terhadap pemeriksa
Pasien kooperatif terhadap pemeriksa, ramah dan murah
senyum, bicara sesuatu hal yang dapat dipercaya, tidak ragu-
ragu, ekspresif, dan bersahabat.
Perilaku dan aktifitas psikomotor
Pasien saat ini merasa nyaman dan senang tinggal di STW.
Pasien masih mengikuti kegiatan yang diadakan di STW
seperti senam, pengajian, dan melakukan ibadah. Pasien masih
akrab dan terbuka untuk bersosialisasi, sering mengobrol
dengan penghuni yang lain. Pasien mampu melakukan segala
aktivitas sehari-hari secara mandiri tanpa bantuan orang lain.
Status Mental
Keadaan Mood, Afektif Dan Keserasian
Mood : eutimik
Afek : luas
Keserasian : serasi

Gangguan Persepsi Dan Kognitif


Halusinasi auditorik : tidak ada
Halusinasi visual : tidak ada
Ilusi : tidak ada
Depersonalisasi : tidak ada
Apraksia : tidak ada
Agnosia : tidak ada

Pikiran
Arus Pikir
Produktivitas : baik
Kontinuitas Pikiran : baik
Hendaya Bahasa : tidak ada
Status Mental
Bentuk Pikir
Asosiasi Longgar : tidak ada
Ambivalensi : tidak ada
Flights of Ideas : tidak ada
Inkoherensi : tidak ada
Verbigrasi : tidak ada
Persevarasi : tidak ada
Isi Pikir
Fobia : tidak ada
Obsesi : tidak ada
Kompulsi : tidak ada
Ideas of referance : tidak ada
Waham : tidak ada

Pengendalian Impuls
Pasien duduk tenang, berperilaku sopan, dan tidak agresif saat wawancara.
Status Mental
Fungsi Intelektual
Taraf Pendidikan : sesuai dengan latar belakang pendidikan.
Orientasi
Waktu : baik, opa mengetahui waktu dengan baik (tanggal, bulan, tahun) saat wawancara.
Tempat : baik, opa mengetahui tempat dimana dirinya sekarang.
Orang : baik, opa mengetahui dan mengenal dokter yang memeriksanya, perawat dan nama nama
teman opa di STW.
Atensi : pemusatan dan mempertahankan perhatian baik.
Memori
Jangka Panjang : baik, opa ingat masa kecilnya.
Jangka Sedang : baik, opa ingat kapan masuk ke STW
Jangka Pendek : baik, opa ingat menu makan siangnya.
Jangka Segera : baik, opa dapat mengulang dengan benar 3 macam benda yang disebutkan oleh
pemeriksa.
Daya Konsentrasi & Kalkulasi : baik, pasien dapat menghitung angka 50-7 sebanyak 5 kali.
Kemampuan Baca Dan Tulis : baik, opa dapat menuliskan namanya sendiri, dan membaca tulisan
tersebut.
Kemampuan Visospasial : baik, opa dapat menggambarkan jam bulat, lengkap dengan semua angka,
serta menempatkan jarumnya sesuai.
Pikiran Abstrak : baik, opa dapat mengartikan peribahasa sekali mendayung 2-3 pulau terlampau.
Intelegensi & Kemampuan Informasi: baik, opa dapat menyebutkan nama presiden Indonesia saat ini.
Bahasa : baik
Agnosia: tidak ditemukan
Status Mental
1. Uji Daya Nilai
a) Daya Nilai Sosial : baik
b) Discriminative Insight : baik (pasien sadar dirinya
sakit )
c) Discriminative Judgement : baik (jika ada kebakaran di
gedung tempat pasien berada, pasien akan menyelamatkan diri lari
keluar dari gedung )

Kesan : status mental baik


STATUS FUNGSIONAL
ACTIVITIES OF DAILY LIVING (INDEKS ADL
BARTHEL) RSCM
Short Portable Mental Status
Questioner (SPMSQ): 0 (Fungsi
intelektual utuh)
Pemeriksaan Mini Mental State
Examination (MMSE): Skor 28 ( tidak
ada gangguan kognitif )
Geriatric Depression Scale (GDS):
Skor 0 ( tidak depresi )
Activities of Daily Living (Indeks ADL
Barthel) : Skor 20 ( mandiri)
Pemeriksaan Penunjang
A. Rontgen Top Lordotik (07/08/2014)
Hasil: tampak infiltrat lapangan atas sampai tengah paru kanan dan minimal infiltrat
lapangan atas paru kiri
Kesan: Proses spesifik bilateral

B. Rontgen thorax (26/08/2014)


Hasil : Cor CTR < 50%
Aorta kalsifikasi arcus aorta
Pulmo:kedua hilus baik
Curiga infiltrat di suprahiler bilateral dan peribronkhial infiltrat
di paracardial bilateral
Fissura minor dextra tervisualisasi
Kedua sinus dan diafragma baik
Tulang-tulang : fraktur lama costae 7, 8 lateral sinistra
Kesan : Cor dalam batas normal, kalsifikasi arcus aorta
Pulmo: peribronkhial infiltrat diparacardial bilateral dan curiga
peribronkhial infiltrat di suprahiler bilateral
Pemeriksaan Penunjang
C. Rontgen polos abdomen (10/09/2014)
Indikasi : kristaluria
Kesan :tidak tampak batu radioopak
disepanjang proyeksi traktus urinaria

D. Pemeriksaan dahak (27/08/2014)


Hasil : spesimen dahak sewaktu (27/08/2014)
(-),
pagi (28/08/2014) (-), sewaktu (28/08/2014) (-)
IPSS SCORE
IPSS SCORE
RESUME
RESUME
Telah diperiksa seorang laki-laki berusia 75 tahun dengan keluhan sering ke
bangun pada malam hari karena terasa ingin buang air kecil. Opa bisa
kebangun 5-7 kali karena ingin buang air kecil. Sejak 1 tahun ini opa
mengeluh BAK sedikit-sedikit dan terputus-putus. Opa sering harus mengejan
terlebih dahulu sebelum mulai BAK. Opa juga merasa seperti kurang lampias
setiap habis BAK. Pada siang hari opa juga sering bolak-balik kamar mandi
7 kali unutuk BAK. Opa juga merasa kesulitan menahan kencing. Opa pernah
1 kali saat sedang beribadah tiba-tiba merasa ingin BAK dan tidak bisa
menahannya, sehingga celananya basah. Keluhan demam disangkal. Opa
memilki riwayat pernah memakai selang kencing karena tidak dapat BAK 1
tahun yang lalu.
Opa juga mengeluh penglihatannya yang menjadi buram 2-3 tahun terakhir.
Penglihatan opa seperti berkabut/seperti melihat asap. Opa juga merasa silau
bila melihat cahaya/ lampu terutama pada malam hari. Sebelumnya opa hanya
memakai kacamata saat membaca saja.
Opa juga mengeluh terkadang kedua telinga terasa
berdengung terutama apabila kemasukan air setelah mandi
atau berwudhu. Keluhan biasa akan hilang dengan
sendirinya setelah opa mengorek-ngorek telinganya.
Opa juga mengeluh mengalami gatal-gatal pada kedua
tungkai bawah. Gatal-gatal dirasakan sudah sejak lama.
Biasanya apabila sudah digaruk sekali gatalnya akan
semakin hebat. Karena keasikan mengaruk tak jarang kaki
menjadi lecet dan berdarah. Nyeri pada lesi dirasakan
apabila setelah menggaruk dan timbul dilecet disekitarnya.
Opa juga mengaku tekanan darahnya pernah tinggi mencapai
170 / 100 mmHg sehingga diberikan obat penurun tekanan
darah oleh dokter. Obat yang diberikan yaitu Amlodipin tab 5
mg 1x1 malam hari. Saat ini, tekanan darah pasien sudah
terkontrol. Opa rutin minum obat ini dalam 1 tahun terakhir.
Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum
Keadaan umum baik, kesadaran compos mentis.
Tanda Vital
Tekanan darah : 140/70 mmHg
Nadi : 80 x/menit, reguler, kuat angkat, isi cukup.
Pernapasan : 18 x/menit, abdominal-thoracal
GCS` : 15
Berat badan : 58 kg
Tinggi badan : 162 cm
Status Gizi : IMT = BB ( kg ) = 58 = 22,01

TB2(m) (1,62)2
normoweight
Kesan Status Internis
Tekanan darah : 140/70 mmHg
IMT: 22,01
Mata : arkus senilis ODS +, VOD/VOS
6/60, shadow test (+/+)
Kulit : tampak lesi pada 1/3 distal
kedua tungkai bawah
Telinga : tampak serumen pada kedua
liang telinga

Pemeriksaan kepala, leher, hidung, mulut, KGB, thorax,


abdomen, ekstremitas, dan kuku, semua dalam batas
normal, tidak ada kelainan.
Pemeriksaan neurologis : tidak ada
kelainan

Status mentalis : Baik


Short Portable Mental Status Questioner
(SPMSQ): 0 (Fungsi intelektual utuh)
Pemeriksaan Mini Mental State
Examination (MMSE): Skor 28 ( tidak ada
gangguan kognitif )
Geriatric Depression Scale (GDS): Skor 0
( tidak depresi )
Activities of Daily Living (Indeks ADL
Barthel) : Skor 20 ( mandiri)
Permasalahan
Biologi
BAK sedikit-sedikit dan terputus-putus
Penglihatan kedua mata buram seperti
berkabut
Pendengaran sering berdengung
Gatal-gatal pada kedua tungkai bawah
Psikososial
Tidak ada masalah
Lingkungan
Tidak ada masalah
Diagnosis
Diagnosis Utama
- BAK sedikit-sedikit dan terputus-putus suspek
BPH
- DD : Neurogenik bladder
karsinoma prostat
Sistitis

Diagnosis tambahan
- Hipertensi grade II terkontrol obat
- katarak senilis immatur ODS
- serumen ADS
- Liken simpleks kronis 1/3 distal cruris bilateral
Pemeriksaan yang dianjurkan

Pemeriksaan laboratorium
Hematologi rutin : Hemoglobin, Eritrosit, Hematokrit,
Trombosit, Leukosit, LED, Hitung Jenis
Kimia darah : Asam Urat, SGOT, SGPT, GGT,
GD3PP, GDP, Ureum, Kreatinin.
Profil lipid : Kolesterol total, LDL, HDL, Trigliserida.
Urinalisis
Rectal toucher
USG abdomen
Pemeriksaan PSA
Konsul ke dokter spesialis urologi
Konsul ke dokter spesialis mata
Konsul ke dokter spesialis kulit
Rencana pengelolaan
Prognosis

Anda mungkin juga menyukai