Anda di halaman 1dari 22

MASSA SKROTUM

Yogha R. Isjoni (03011199)


Rose Tio Bunga (03012241)

Pembimbing :
dr. Rajasa H, Sp. U

KEPANITRAAN KLINIK ILMU BEDAH


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KARAWANG
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TRISAKTI
DEFINISI

Kelainan pada isi skrotum dengan manifestasi pembengkakan


pada skrotum
Kelainan isi skrotum tersebut dapat berupa suatu infeksi,
massa, ataupun cairan
ANATOMI
JENIS JENIS MASSA SKROTUM

ORKITIS
TORSIO TESTIS
EPIDIDIMITIS
HIDROKEL
HERNIA INGUINALIS
VARIKOKEL
SPERMATOKEL
HEMATOKEL
CA TESTIS
ORKITIS

DEFINISI : peradangan akut pada testis akibat infeksi


ETIOLOGI : infeksi bakteri (N. gonorrhoeae, E. coli),
virus (mumps)
GEJALA KLINIS : nyeri, pembengkakan testis, demam, mual,
muntah, malaise
DIAGNOSIS :
ANAMNESIS : riw. Penyakit gondongan /mumps dalam
4-7 hari sebelumnya, riw. Hubungan seksual
P. FISIK : pem. testis (pembesaran, indurasi+peradangan,
kulit skrotum merah, edematosa), Prehns sign
P. PENUNJANG : Laboratorium, biakan &mikrobiologi
TATALAKSANA :
TATALAKSANA AWAL: kompres panas/dingin, pengangkatan testis
MEDIKAMENTOSA : orkitis viral (analgesik, antipiretik),
orkitis bakterial
(antibiotik selama 7-14 hari)
TORSIO TESTIS

DEFINISI : torsi (puntiran) funikulus spermatikus yang


berakibat terjadinya gangguan aliran darah pada testis
EPIDEMIOLOGI : laki laki muda berusia <25 tahun, pubertas >>
ETIOLOGI : trauma, peningkatan volume testis, tumor testis,
riwayat kriptokidisme
DIAGNOSIS :
ANAMNESIS : nyeri hebat skrotum, mendadak, testis bengkak
P. FISIK : testis yang mengalami torsio tampak lebih tinggi dan lebih
horisontal, testis bengkak, refleks kremaster berkurang, Prehns sign
P. PENUNJANG : USG Doppler, ekplorasi bedah
DIAGNOSIS BANDING : tumor testis, epididimitis, hernia
inkarserata, varikokel, hidrokel, oedem skrotum
TATALAKSANA : Detorsi manual, orkidopeksi, eksplorasi bedah
KOMPLIKASI : hilangnya fungsi testis, infertilitas
EPIDIDIMITIS

DEFINISI : reaksi inflamasi pada epididimis secara


akut maupun kronis
ETIOLOGI : infeksi bakteri (N. gonorrhoeae, E. coli)
DIAGNOSIS :
ANAMNESIS : nyeri skrotum (+), skrotum bengkak
P. FISIK : kulit skrotum hangat&eritematous, palpasi:
sulit untuk memisahkan epididimis dengan
testis, Prehns sign (+)
P. PENUNJANG : laboratorium, urinalisa, USG doppler
TATALAKSANA : antibiotik, aktivitas<< , kompres es
HIDROKEL

DEFINISI : kumpulan cairan serosa disekitar testis yang


berada di dalam tunika vaginalis
EPIDEMIOLOGI : bayi laki laki baru lahir >>
ETIOLOGI :
BAYI BARU LAHIR : penutupan prosesus vaginalis yang belum
sempurna, reabsorbsi dari sistem limfatik yang belum sempurna
ORANG DEWASA : primer (idiopatik), sekunder (tumor, infeksi,
trauma)
KLASIFIKASI : hidrokel testis, hidrokel funikulus, hidrokel
komunikan
DIAGNOSIS :
ANAMNESIS : benjolan di kantong skrotum, nyeri (-)
P. FISIK : benjolan di kantong skrotum, konsistensi kistus,
transiluminasi (+)
P. PENUNJANG : USG
TATALAKSANA : hilang secara spontan, operasi
KOMPLIKASI : trauma, atrofi testis
HIDROKEL TESTIS HIDROKEL HIDROKEL
FUNIKULUS KOMUNIKAN
-Kantong hidrokel -Kantong hidrokel -prosesus vaginalis terisi
seolah-olah mengelilingi berada di kranial testis cairan peritoneum
testis -Palpasi: -Palpasi:
-Palpasi: testis dapat kantong hidrokel
testis tidak dapat diraba diraba&berada diluar terpisah dari testis
-Anamnesis: kantong hidrokel &bisa dimasukkan ke
kantong hidrokel -Anamnesis: dalam rongga abdomen
besarnya tetap kantong hidrokel -Anamnesis:
sepanjang hari besarnya tetap besarnya berubah-ubah
sepanjang hari (membesar saat anak
HERNIA INGUINALIS

Hernia inguinalis dapat terjadi karena anomali kongenital


atau didapat. Hernia dapat dijumpai pada segala usia dan
lebih banyak pada laki-laki daripada perempuan. Pada orang
sehat, ada tiga mekanisme yang dapat mencegah terjadinya
hernia, yaitu ;
kanalis inguinalis berjalan miring
struktur otot obliqus internus abdominis yang menutup
annulus inguinalis internus ketika berkontraksi
fasia transvera kuat yang menutupi trigonum hesselbach
yang umumnya hamper tidak memiliki otot.
Gangguan pada ketiga mekanisme ini menyebabkan
terjadinya hernia. Faktor yang berperan antara lain,processus
vaginalis yang terbuka,peninggian tekanan di dalam rongga
perut dan kelemahan otot dinding perut karena usia.
Apabila kantong hernia mencapai skrotum,disebut hernia
scrotalis. Diagnosis ditegakkan atas dasar benjolan
yangdapat direposisi kembali atau tidak,dan adanya
hubungan ke kranial melalui annulus externus.

Anamnesis :
Nyeri
Adakah riwayat benjolan yang keluar masuk pada lipat paha
sebelumnya
Suka mengangkat berat
Suka mengedan
Adakah riwayat batuk kronis
Pemeriksaan fisik :
Konsistensi, mobile, lunak
Nyeri pada palpasi
Trnasluminasi negatif
Tatalaksana :
Hernioraphy dan herniotomy
VARIKOKEL

DEFINISI : dilatasi abnormal dari vena pada pleksus


pampiniformis akibat gangguan aliran darah balik vena
spermatika interna
EPIDEMIOLOGI : 15% pria, salah satu penyebab infertilitas,
varikokel kiri >>
ETIOLOGI : belum diketahui secara pasti
DIAGNOSIS :
ANAMNESIS : belum punya anak setelah beberapa tahun
menikah, benjolan di atas testis, nyeri (+)
P. FISIK : tampak bentukan seperti kumpulan cacing didalam
kantong di sebalah kranial testis
P. PENUNJANG : stetoskop Doppler, orkidometer, analisis semen
TATALAKSANA : ligasi vena spermatika interna,
varikokelektomi
SPERMATOKEL

Juga dikenal sebagai kista spermatika atau epididimis kista,


spermatocele biasanya tanpa rasa sakit, non-kanker (jinak),
kantung berisi cairan dalam skrotum, biasanya di atas testis.
Pasien biasanya merasa berat di testis Pemeriksan fisik
menunjukkan adanya massa di dalam skrotum yang:
Unilateral (hanya ditemukan pada salah satu testis)
Lunak
Licin, berkelok-kelok atau bentuknya tidak beraturan
Berfluktuasi, berbatas tegas atau padat
Pemeriksaan penunjang :
Transluminasi
USG skrotum
Tatalaksana :
Analgesik oral
Jika penyebab yang mendasari adalah epididimitis, maka bisa
diberikan antibiotik.
Spermatoselektomi transskrotal
HEMATOKEL

Hematocele terjadi di mana ada darah di antara lapisan


kantung yang mengelilingi setiap testis. luka trauma, seperti
pukulan langsung ke testis, adalah penyebab yang paling
mungkin. Jika hanya sedikit, biasanya darah akan kembali
diserap; tetapi jika banyak, perlu dilakukan pembedahan
untuk membuangnya Anamnesis :
Ada trauma atau tidak (jatuh, tertendang, terpukul)
Ada riwayat operasi daerah scrotum
Ada diabetes ?
Pemeriksaan fisik :
Pembesaran skrotum
Konsistensi keras saat di palpasi
Nyeri tidak ada (nyeri tekan negatif)
Testis tidak terasa dalam perabaan
Pemeriksaan penunjang :
Transluminasi negatif
USG doppler scrotum Tatalaksana :
Bila darah sedikit, akan diserap secara spontan
Skrotum diistirahatkan, tidak banyak bergerak
Pembedahan bila perlu
Komplikasi :
Kompresi testis
Abses
Nekrosis
CA TESTIS

EPIDEMIOLOGI : laki laki usia 20-30 tahun, penyebaran


melalui pembuluh limfe dan hematogen
ETIOLOGI : belum diketahui secara pasti
KLASIFIKASI : Seminoma, Non-Seminoma,
Koriokarsinoma
Klasifikasi TNM :
T (Tumor Primer) N (Kelenjar Limf) M (Metastasis
Jauh)
Tis : prainvasif N0 : tidak ditemukan M0 : tidak dapat
(intratubular) keganasan ditemukan
T1 : testis&retetestis N1 : tunggal <2cm M1 : terdapat
T2: diluar tunika albuginea N2 : tunggal 2-5cm, metastasis jauh
atau epididimis multipel <5cm
T3 : funikulus spermatikus N3 : tunggal atau multipel
T4 : skrotum >5cm
GEJALA KLINIS : benjolan dalam skrotum, nyeri (-), gejala
lain (nyeri pinggang, dispnea,
ginekomastia, penurunan berat badan)
DIAGNOSIS :
P. PENUNJANG : transiluminasi, USG, tumor marker (Beta-
HCG, AFP), biopsi
TATALAKSANA : orkidektomi, penyinaran, kemoterapi
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai