Anda di halaman 1dari 25

HUKUM

INTERNASIONAL
KURNIA SLAMET SENTOSA
(4301.14.159)
RHEA ARTHA HUSEIN
(4301.14.179)
MINARNI SNORITA KARO
(4301.14.185)
PENGERTIAN HUKUM
INTERNASIONAL

Hukum internasional adalah keseluruhan

kaidah-kaidah dan asas-asas hukum yang

mengatur hubungan atau persoalan yang

melintasi batas-batas negara yang bukan

bersifat perdata.
HUKUM INTERNASIONAL = HUKUM INTERNASIONAL PUBLIK
HUKUM PERDATA INTERNASIONAL

Hukum Internasional Publik ialah keseluruhan kaidah & asas


hukum yang mengatur hubungan atau persoalan yang melintasi
batas negara (hubungan internasional) yang bukan bersifat
perdata, antara :

1. negara dengan negara;

2. negara dengan subjek hukum lain bukan negara; atau

3. subjek hukum bukan negara satu sama lain.

Hukum Perdata Internasional ialah keseluruhan kaidah &


asas hukum yg mengatur hubungan perdata yg melintasi batas
negara.
ABAD
ZAMAN
PERTENG
KUNO AHAN

SEJARAH DAN
PERKEMBANGAN
HUKUM
INTERNASIONAL

ABAD 16-
20
SUMBER-SUMBER HUKUM
INTERNASIONAL

1. Perjanjian Internasional

2. Kebiasaan Internasional

3. Prinsip-prinsip Hukum Umum

4. Keputusan Pengadilan

5. Pendapat para Sarjana Terkemuka dari bangsa-bangsa

di dunia
PERJANJIAN
INTERNASIONAL

Perjanjian Internasional adalah perjanjian yang diadakan antara subjek

hukum Internasional yang menjadi anggota masyarakat Internasional,

yang bertujuan untuk mengakibatkan akibat hukum tertentu.

Misalnya :

- Perjanjian antara negara-negara

- Perjanjian antara negara dengan organisasi internasional

- Perjanjian antara organisasi internasional dengan organisasi

internasional

- Perjanjian antara Tahta Suci dengn negara-negara


PERJANJIAN BERAKHIR
KARENA :

1. TERCAPAI TUJUAN

2. DALUARSA

3. PUNAHNYA PIHAK / OBYEK

4. PERSETUJUAN MENGAKHIRI

5. PERJANJIAN BARU YG MENIADAKAN

6. TERPENUHI SYARAT PENGAKHIRAN

7. SEPIHAK & DISETUJUI YG LAINNYA


KEBIASAAN INTERNASIONAL

Untuk dapat dikatakan bahwa kebiasaan internasional itu

merupakan sumber hukum, harus terdapat unsur-unsur

sebagai berikut :

Harus terdapat suatu kebiasaan yang bersifat umum, dan

diterapkan berulang dari masa ke masa. (unsur materiil)

Kebiasaan itu harus diterima sebagai hukum. (unsur

psikologis)
PRINSIP HUKUM UMUM

Sumber hukum ini digunakan ketika perjanjian

internasional dan kebiasaan yang ditemukan tidak

kuat dipakai sebagai dasar untuk memutuskan

suatu perkara. Hal ini penting dilakukan agar

pengadilan tidak berhenti begitu saja karena tidak

ada aturan yang mengatur (non liquet). Asas-asas

hukum ini mendasari sistem hukum modern.


KEPUTUSAN PENGADILAN DAN
PENDAPAT SARJANA

Merupakan sumber hukum tambahan

Dapat dikemukakan untuk membuktikan adanya kaidah

Hukum Internasional mengenai suatu persoalan yang

didasarkan pada sumber hukum utama yakni perjanjian

internasional, kebiasaan internasional dan asas-asas

Hukum Internasional.

Tidak mengikat, artinya tidak dapat menimbulkan kaidah

hukum.
SUBJEK-SUBJEK
HUKUM
INTERNASIONAL

1. Negara

2. Tahta Suci ( Vatikan)

3. Palang Merah Internasional

4. Organisasi Internasional

5. Individu

6. Pemberontak dan Pihak dalam Sengketa


NEGARA

Subyek HI yang paling utama, sebab negara dapat


mengadakan hubungan-hubungan HI dalam segala bidang
kehidupan masyarakat internasional, baik dengan sesama
negara maupun dengan subyek HI lainnya. Suatu negara
sebagai pribadi dalam HI harus memiliki kualifikasi sebagai
berikut :

Penduduk yang tetap

Wilayah yang pasti

Pemerintah

Kemampuan untuk mengadakan hubungan dengan


TAHTA SUCI (VATIKAN)

Yang dimaksud dengan Tahta Suci (Vatican)


adalah gereja Katolik Roma yang diwakili oleh
Paus di Vatikan. Walaupun bukan suatu negara,
Tahta Suci mempunyai kedudukan sama dengan
negara sebagai subjek hukum internasional. Tahta
Suci memiliki perwakilan-perwakilan diplomatik
di berbagai negara di dunia yang kedudukannya
sejajar sengan wakil-wakil diplomat negara-
negara lain.
PALANG MERAH INTERNASIONAL

Organisasi Palang Merah Internasional lahir

sebagai subjek hukum internasional karena

sejarah. Kamudian, kedudukannya diperkuat

dalam perjanjian-perjanjian dan konvensi-konvensi

palang merah tentang perlindungan korban

perang.
ORGANISASI INTERNASIONAL

Kedudukan organisasi internasional sebagai subjek

hukum internasional tidak diragukan lagi.

Organisasi internasional seperti PBB dan

Organisasi Buruh Internasional (ILO) mempunyai

hak-hak dan kewajiban-kewajiban yang ditetapkan

dalam konvensi-konvensi internasional.


PBB ( Perserikatan Bangsa- ICAO ( International Civil
Bangsa/ United Nations) Aviation Organization)
ILO (International Labour UNESCO (United Nations
Organization) Educational, Scientific and
Cultural Organization)
UPU ( Universal Postal
Union) WHO ( World Health
World Bank/ IBRD Organization)
(International Bank for WMO ( World
Reconstruction and Meteorological
Development). Organization)
IMF ( International IMCO ( International
Monetary Fund) Maritime Consultative
FAO ( Food and Agriculture Organization)
Organization) IAFA ( International Atomic
Energy Authority)
INDIVIDU

Setiap individu menjadi subjek hukum

internasional jika dalam tindakan yang

dilakukannya memperoleh penilaian positif

atau negatif sesuai kehidupan masyarakat

dunia.
PEMBERONTAK DAN PIHAK DALAM
SENGKETA

Menurut hukum perang, pemberontak dapat memperoleh

kedudukan dan hak sebagai pihak yang bersengketa dalam

keadaan tertentu.

Menentukan nasibnya sendiri

Memilih sendiri sistem ekonomi, politik, dan sosial,

Menguasai sumber kekayaan alam di wilayah yang

didudukinya.
HUBUNGAN ANTARA HUKUM
INTERNASIONAL DAN HUKUM NASIONAL

1. Pandangan Voluntaris

2. Pandangan Objektivis

3. Pandangan Dualisme

4. Pandangan Monisme
PANDANGAN VOLUNTARIS

Ada atau tidaknya hukum internasional dan

berlaku atau tidaknya hukum tersebut tergantung

pada bagaimana kehendak negara yang

bersangkutan.
PANDANGAN OBJEKTIVIS

Ada atau tidak adanya hukum internasional dan

berlaku atau tidak berlakunya hukum internasional

terlepas dari kemauan negara. Jadi, tidak tergantung

pada kemauan negara yang bersangkutan.


PANDANGAN DUALISME

HI dan hukum nasional adalah merupakan dua bidang hukum


yang berbeda dan berdiri sendiri satu dengan yang lainnya.
Perbedaan antara HI dengan hukum nasional adalah :

Subyek hukum nasional berbeda dengan HI. HI subyeknya


negara kalau hukum nasional subyeknya indvidu.

Ruang lingkup hukum nasional berlaku dalam batas-batas


wilayah negara, sedangkan HI berlaku antar negara.

Sumber hukum nasional adalah kehendak negara


sedangkan HI bersumber pada kesepakatan antar negara
PANDANGAN MONISME

Menurut pandangan monisme, semua hukum

merupakan satu sistem kesatuan hukum yang

mengikat apakah terhadap individu-individu

dalam suatu negara ataupun terhadap negara-

negara dalam masyarakat internasional.


Hubungan antara hukum nasional dengan hukum

internasional ialah bahwa apabila kita

menghendaki adanya masyarakat internasional

yang aman dan sejahtera, mau tidak mau kita

harus mengakui adanya hukum internasional yang

mengatur masyarakat internasional.


TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai