Anda di halaman 1dari 18

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

Identitas Kepala Keluarga


a. Nama : Tn. T
b. Umur : 38 tahun
c. Jenis kelamin : Laki-laki
d. Suku/bangsa : Makassar/Indonesia
e. Pendidikan : SMP
f. Agama : Islam
g. Pekerjaan : Tukang becak
h. Alamat : Jl. Perintis Kemerdekaan VI
No. 15 d Makassar
Tipe keluarga
Tipe keluarga Tn. T. adalah keluarga inti (Nuclear Family)
Status sosial ekonomi keluarga
Tn. T. berpenghasilan tidak menentu. Penghasilan
tambahan diperoleh dari istri dengan berdagang kue.
Hal ini dilakukan karena Tn. T. sudah tidak segiat dulu
lagi dalam menarik becak akibat pengaruh penyakit
yang dideritanya.
Aktifitas rekreasi keluarga
Keluarga tidak memiliki waktu untuk rekreasi keluar kota,
namun hampir setiap hari nonton TV pada tetangga
dan kadang-kadang mendengarkan radio/tape.
Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga
Keluarga Tn. T. mempunyai 3 orang anak, anak pertama
berumur 13 tahun dan anak kedua berumur 5 tahun dan
anak ketiga berumur 10 bulan, sehingga keluarga Tn T.
berada pada tahap perkembangan keluarga dengan usia
sekolah, balita dan bayi.

Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi.


Keluarga Tn. T. tidak mengalami hambatan dalam memenuhi
tugas perkembangan keluarga.
Riwayat keluarga inti
Tn. T. sedang menderita penyakit tuberculosis dan mengalami
drop out dari pengobatan dengan system DOTS. Setelah 2
bulan pengobatan gejala yang dirasakan seperti batuk sudah
berkurang, tetapi Rasa lemah cepat lelah, aktivitas berat
timbul. sesak (nafas pendek), sulit tidur, masih kadang-
kadng muncul sehingga Tn. T. merasa tidak perlu lagi untuk
melanjutkan pengobatan dan juga merasa bosan dengan
Lanjut Riwayat keluarga inti
Menurut Tn. T. keluarganya tidak mempunyai masalah
kesehatan. Ny.T. dan anak-anaknya tidak pernah
mengalami gangguan kesehatan yang berarti selain
influenza biasa. Apabila ada anggota keluarga yang
mengalami gangguan kesehatan, sarana kesehatan
yang digunakan adalah puskesmas.

Riwayat keluarga sebelumnya


Riwayat keluarga dari Tn. T. tidak ada yang menderita
penyakit keturunan, sedangkan pada keluarga Ny.
T. terdapat riwayat penyakit hipertensi yang diderita
oleh ayahnya. Ayahnya meninggal karena stroke.
Riwayat kesehatan

Tn.T mengatakan ia sudah sembuh karena sudah lama


berobat meskipun sudah mendapat penjelas- an dari
petugas tentang lama pemberian OAT (6 bulan)
Tn.T mengatakan rasa lemah cepat lelah, aktivitas berat
timbul. sesak (nafas pendek), sulit tidur, masih kadang-
kadng muncul.
Tn.T mengatakan sudah capek minum obat karena terlalu
banyak.
Ny.T mengatakan suami-nya sudah sembuh karena tidak
batuk darah lagi.
Tn.T senang menggen-dong anaknya yang bayi dan
menciumnya.
TN.T mengatakan keluarganya yang ditunjuk sebagai PMO,
tidak ada, pulang kampung.
Tn. T mengatakan , meski agak cepat lelah, tapi sekarang
sudah tidak batuk lagi. Tn. T Kadang buang dahak di
sembarang tempat
Pengkajian Lingkungan

Karakteristik rumah
Rumah keluarga Tn. T. merupakan rumah dinding papan lantai
tanah dengan luas 5 x 6 M2 terdapat 1 kamar tidur, ruang
tamu sekaligus ruang keluarga, dapur sekaligus ruang
makan, ventilasi kurang, jendela jarang dibuka, lingkungan
kotor dan banyak sampah berserakan, pencahayaan kurang,
rumah terasa lembab dan gelap, peletakan perabotan sudah
tertata rapi, septic tank dan sumur numpang pada tetangga,
sumber air minum yang digunakan adalah air sumur. Kondisi
rumah kurang sehat dimana ventilasi kurang memenuhi
syarat kesehatan sehingga pencahayaan kurang. Ny.T
mengatakan jendela jarang dibuka karena banyak debu dan
nyamuk. Lingkungan rumah nampak kotor,banyak sampah
berserakan
Pencahayan rumah kurang sehat,rumah terasa lembab dan
gelap
Karakteristik tetangga
Karakteristik dan komunitas setempat padat, terlihat kumuh,
interaksi dengan tetangga terbina dengan baik.
Mobilitas geografis keluarga
Mobilitas geografis keluarga hidup menetap.
Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Tidak ada perkumpulan khusus dalam masyarakat namun
hubungan dengan masyarakat cukup akrab. Jarang
mengikuti kegiatan di masyarakat karena kesibukan
pekerjaan sehari-hari.
System pendukung keluarga
Selain Tn. T. yang lagi sakit, kondisi kesehatan keluarga yang
lain dalam keadaan baik, tidak ada fasilitas khusus yang
dapat mendukung apabila mengalami masalah kesehatan.
Ny. T, mengaku kadang lupa mengingatkan suaminya
minum obat, karena sibuk bekerja menjual kue
Struktur Keluarga

Pola komunikasi keluarga


Bahasa sehari-hari yang digunakan sehari-hari di
rumah maupun di masyarakat adalah bahasa
Indonesia, namun kadang-kadang bahasa
makassar.

Struktur kekuatan keluarga


Tn. R. merupakan pemegang keputusan dalam
keluarga dapat mempengaruhi orang lain untuk
merubah perilaku, namun saat ini justru Tn. T. yang
sedang mengalami sakit.
Struktur peran
Tn. T. selain sebagai kepala keluarga juga sebagai pencari
nafkah bagi keluarga, namun saat ini kadang digantikan
anaknya karena kondisi tubuhnya yang dirasa belum kuat.
Ny. T. sebagai ibu rumah tangga yang saat ini harus
membantu Tn. T. untuk mencari nafkah dengan berjualan
kue, sehingga kadang meninggalkan bayi dijaga oleh anak
keduanya.. Anak pertama putus sekolah kelas 3 SD
berperan membantu bapaknya menarik becak. Anak kedua
berperan membantu ibunya menjaga adiknya.

Nilai atau norma keluarga


Keluarga terkadang masih menganut/menggunakan nilai dan
norma suku makassar, termasuk dalam mengatasi masalah
yang berhubungan dengan kesehatan.
Fungsi Keluarga
Fungsi afektif
Dalam keluarga Tn. T.. antara ayah, ibu dan anak-anak saling
menghargai, mendukung dan berinteraksi dengan harmonis.
Fungsi sosialisasi
Keluarga Tn. T. membina hubungan sosial yang baik dengan
anggota keluarga dan masyarakat sekitar tempat tinggalnya.
Tn. T. selalu mengajarkan cara mencari uang pada anaknya.

Fungsi perawatan kesehatan


Keluarga Tn. T sudah mampu mengenal sebagian masalah yang
dapat menimbulkan gangguan kesehatan tetapi belum mampu
merawat anggota keluarga yang sakit.
Fungsi reproduksi
Keluarga Tn. T. mempunyai 3 orang anak dan sudah mengikuti
program Keluarga Berencana.
Fungsi ekonomi
Keluarga Tn. T. tergolong keluarga pra sejahtera.
Stres dan Koping Keluarga

Stres jangka pendek dan jangka panjang


Saat ini keluarga Tn. T. tidak mengalami stressor jangka pendek
tetapi untuk jangka panjang Tn. T. mengkhawatirkan tentang
sekolah anaknya.

Kemampuan keluarga berespon terhadap


situasi/stressor
Dalam mengatasi masalah, keluarga Tn. T. berusaha
menghadapi dengan tenang dan mengutamakan komunikasi
yang dalam keluarga.

Strategi koping yang digunakan


Keluarga menggunakan strategi koping berupa pendekatan
spiritual dan kadang berkonsultasi dengan orang lain.
DIAGNOSA KEPERAWATAN :

Resiko tinggi infeksi sekunder dan penularan TBC pada anggota keluarga
Tn.T b/d : Ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang
sakit, cara pence-gahan & penularan.
Ditandai dengan :
Data subjektif :
Tn.T mengatakan ia sudah sembuh karena sudah lama berobat
meskipun sudah mendapat penjelas- an dari petugas tentang
lama pemberian OAT (6 bulan)
Ny.T mengatakan suami-nya sudah sembuh karena tidak batuk
darah lagi
Tn.T mengatakan rasa lemah cepat lelah, aktivitas berat timbul.
sesak (nafas pendek), sulit tidur, masih kadang-kadng muncul
Tn.T mengatakan sudah capek minum obat karena terlalu
banyak
Data objektif
Kondisi rumah kurang sehat dimana ventilasi kurang memenuhi
syarat kesehatan sehingga pencahayaan kurang
Tn.T senang menggen-dong anaknya yang bayi dan menciumnya
Kurang pengetahuan tentang kondisi, pengobatan, pencegahan
Behubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenal masalah
kesehatan
Data Subyektif :
Tn.T mengatakan sudah capek minum obat karena terlalu banyak.
Tn.T mengatakan ia sudah sembuh karena sudah lama berobat
meskipun sudah mendapat penjelas- an dari petugas tentang lama
pemberian OAT (6 bulan).
TN.T mengatakan keluarganya yang ditunjuk sebagai PMO, tidak ada,
pulang kampung.
Tn. T mengatakan , meski agak cepat lelah, tapi sekarang sudah tidak
batuk lagi.
Ny. T, mengaku kadang lupa mengingatkan suaminya minum obat,
karena sibuk bekerja menjual kue
Data obyektif :
Tn.T senang menggen-dong anaknya yang bayi dan menciumnya.
Tn. T Kadang buang dahak di sembarang tempat
Tn. T kadang yang jaga anaknya yang masih bayi kalau istrinya pergi
menjual kue.
Keadaan rumah dan sanitasi lingkungan kurang sehat
berhubungsan dengan :ketidaksanggupan keluarga
memelihara lingkungan rumah yang dapat memnuhi
syarat kesehatan
Data Subyektif :
Ny.T mengatakan jendela jarang dibuka karena banyak debu
dan nyamuk
Data Obyektif :
Lingkungan rumah nampak kotor,banyak sampah berserakan
Pencahayan rumah kurang sehat,rumah terasa lembab dan
gelap
ruang tamu sekaligus ruang keluarga
dapur sekaligus ruang makan
ventilasi kurang, jendela jarang dibuka
lingkungan kotor dan banyak sampah berserakan
septic tank dan sumur numpang pada tetangga
Prioritas masalah : Dx : Resiko tinggi infeksi sekunder dan penularan TBC

Kriteria Perhitungan SKOR PEMBENARAN


Sifat Ancaman Kesehatan (semakin beresiko karena ada
masalah anggota keluarga yang masih bayi dan sistem imun
Ancaman 2 /3 x 1 2/3 masih belum sempurna)
Kesehatan
(2)
Kemungkin Masalah mudah diubah karena pengobatan tidak
an masalah membutuhkan biaya (gratis) sehingga mudah
dapat diubah 2/2 x 2 2 bagi Tn.T berobat kembali
(2)
Potensi Penularan terhadap anggota keluarga yang lain
masalah dapat dicegah bila TBC dapat dilakukan tindakan
untuk 2/3 x 1 2/3 pengobatan dan perawatyan yang adekuat namun
dicegah butuh monitoring yang ketat dan kesadaran yang
(2) tinggi bagi Tn.T
Penonjolan Keluarga tidak menyadari bahwa TBC yang diderita
Masalah 0/2 x 1 0 Tn.T masih dapat ditularkan karena kumannya belum
(0) mati total
Total skor 3 1/3
Prioritas masalah : Dx : Kurang pengetahuan tentang kondisi, pengobatan, pencegahan

Kriteria Perhitungan SKOR PEMBENARAN


Sifat Masalah 2/3 x 1 2/3 Anggota keluarga akan tertular kuman
Ancaman tuberkulosis paru, dengan kondisi TN. T,
Kesehatan (1) selalu mengendong anaknya yang masih
Kecil
Kemungkinan 1/2 x 2 1 Sebagian, mengingat status kesehatan Tn. T
masalah dapat terganggu sehingga butuh orang yang dapat
diubah (1) membantunya dalam program
pengobatannya.
Potensi 2/3 x 1 2/3 Dengan memberi penjelasan secara singkat
Masalah untuk dan jelas, keluarga Tn.T dapat mengerti dan
dicegah memahami
(2) Cukup
Penonjolan 0/2 x 1 0 Masalah tidak dirasakan keluarga, dimana
Masalah semua anggota keluarga merasa bahwa Tn.
(0) T sudah sembuh
Total skor 2 3/4
Prioritas masalah : Dx : Lingkungan Rumah dan Sanitasi Lingkungan
kurang sehat

Kriteria Perhitungan SKOR PEMBENARAN


1.Sifat Masalah 2/3 x 1 2/3 Ancaman kesehatan
Ancaman Kesehatan
(2)
Kemungkinan 1/2 x 2 1 Ada kemauan dari keluarga untuk
masalah dapat diubah menciptakan lingkungan rumah yang sehat
(1)
Potensi Masalah 3/3 x 1 1 Kondisi rumah yang sehat dapat mencegah
untuk dicegah timbulnya penyakit
(1)
Penonjolan Masalah 0/2 x 1 0 Lingkungan rumah yang sekarang diangap
(0) tidak bermasalah
Total skor 2 2/3
Berdasarkan hasil pembobotan masalah
diatas, maka urutan prioritas masalah
kesehatan dan keperawatan Tn.T sebagai
berikut :
1. Resiko terjadi penularan penyakit TBC
2. Kurang pengetahuan tentang kondisi,
pengobatan, pencegahan dalam
keluarga Tn.T
3. Lingkungan rumah dan sanitasi
lingkungan kurang sehat

Anda mungkin juga menyukai