(OMSK)
Disusun oleh :
TRIAS PUTRA PAMUNGKAS
1102011286
Laporan Kasus
IDENTITAS
Nama : Tn. W
Umur : 57 Tahun
JenisKelamin : Laki - laki
Agama : Islam
SukuBangsa : Jawa
Pekerjaan : Buruh
PendidikanTerakhir : SMA
Alamat : Bantar Gebang
ANAMNESIS
Keluhan Utama
Keluar cairan dari telinga kiri sejak 2 minggu
yang lalu
Keluhan Tambahan
Telinga kiri terasa nyeri, gatal, pendengaran
pada telinga kiri menurun, dan rasa
berdenging pada telinga kiri sejak
keluarnya cairan dari telinga kiri
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang dengan keluhan keluar cairan dari
telinga kiri sejak 2 minggu yang lalu. Cairan
yang keluar berwarna bening kekuningan,
kental, berbau, hilang-timbul, dan telinga kiri
nyeri. Namun bau dan nyeri pada telinga kiri
menghilang setelah diberi obat tetes telinga
(Otopain). Sebelumnya pasien mengaku telah
mengorek-orek telinganya dengan cotton bud.
Pasien juga mengeluh telinga kirinya terasa
gatal, pendengaran pada telinga kiri menurun,
dan adanya rasa berdenging pada telinga kiri.
Riwayat keluar darah dari teling, pusing
berputar tidak ada. Riwayat nyeri, bengkak,
atau keluar nanah di belakang telinga juga
tidak ada. Demam dan batuk pilek tidak
dirasakan. Riwayat penurunan kesadaran,
kejang-kejang, trauma di kepala atau sekitar
telinga, dan muntah menyemprot disangkal.
Pasien juga menyangkal adanya sakit kepala
hebat, wajah mencong, penglihatan ganda,
gangguan pengecapan, riwayat hidung
tersumbat, riwayat sukar ataupun nyeri
menelan.
Riwayat Penyakit Dahulu
Sebelumnya lebih-kurang satu bulan yang lalu pasien
pernah dating ke poli THT dengan keluhan berdenging
pada telinga kiri dan suara bising di telinga kiri. Menurut
pengakuan pasien saat itu telinganya dibersihkan dan
diberi obat tetes (Otopain). Setelah 2 minggu pemakaian
obat tetes, pasien merasa suara bising pada telinga
kirinya tidak hilang. Lalu mulai keluar cairan dari telinga
kirinya. Sebelumnya pasien mengaku sudah pernah
keluar cairan dari telinga kirinya namun hilang timbul.
Riwayat alergi, batuk, dan pilek sebelumnya disangkal.
Pasien mengaku keluhan telinga kiri berdenging dan keluar
cairan dari telinga kirinya sudah ada sejak usia 15 tahun
Riwayat Penyakit Keluarga
Keluarga pasien tidak memiliki keluhan yang
serupa.
Riwayat darah tinggi dan kencing manis
disangkal pasien
Riwayat Kebiasaan
Menurut pengakuan pasien telinganya sering
dibersihkan dan dikorek korek.
Pasien menyangkal menyukai aktifitas olah
raga air
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum : Tampak sakit ringan
Kesadaran : Compos mentis
TANDA VITAL
TekananDarah : 130/80 mmHg
Nadi : 68x/menit
Pernapasan : 20x/menit
Suhu : 36,2C
STATUS GENERALIS
Kepala : Normosefali
Mata : Konjungtiva Anemis (-/-), Sklera
Ikterik(-/-), Refleks Cahaya Langsung (+/+),
Refleks Cahaya Tidak Langsung (+/+)
Leher : KGB dan tiroid tidak teraba
membesar
Thorax : Jantung dan Paru dalam batas
normal
Abdomen : Dalam batas normal
Ekstremitas : Akral teraba hangat, edema
(-)
STATUS THT
Kanan Kiri
Bentuk Telinga Normal Normal
Luar
Daun Telinga Normotia Normotia
Nyeri Tarik - -
Retroaurikuler Normal Normal
Lapang/ sempit Lapang Sempit
Warna Tidak hiperemis Tidak hiperemis
epidermis
Sekret (-) (+)
Mukoid, bening kekuningan,
tidak berbau
Serumen (+) (+)
Kelainan lain (-) Jaringan granulasi di liang
telinga
Membran Intak Perforasi (+)
Timpani Refleks cahaya Letak perforasi di pars flaksida
pada pukul 5 Refleks cahaya(-)
Tes Garpu Tala (512 Kanan Kiri
Hz)
Rinne + -
Inkus
Stapes
Membran timpani mempunyai
tiga lapisan yaitu :
1.Stratum kutaneum (lapisan
epitel) berasal dari liang telinga.
2.Stratum mukosum (lapisan
mukosa) berasal dari kavum
timpani.
3.Stratum fibrosum (lamina
propria) yang letaknya antara
stratum kutaneum dan mukosum.
Membran
timpani
Tuba Eustachius
Telinga Dalam
Fisiologi Pendengaran
membran Getaran ini
Getaran suara
timpani diteruskan ke
ditangkap oleh
timpani tulang-tulang
daun telinga
bergetar pendengaran
Membran reisner
Skala stapes
mendorong
Vestibuli : menggerakkan
endoplimf dan
Getaran tingkap lonjong
membran basal
perilimf (foramen ovale)
ke bawah
Gangguan
Ottorhea
Pendengaran
Otalgia
Tanda-tanda klinis OMSK tipe
maligna
Adanya Abses atau fistel retroaurikular
Jaringan granulasi atau polip diliang telinga
yang berasal dari kavum timpani
Pus yang selalu aktif atau berbau busuk
( aroma kolesteatom)
Foto rontgen mastoid adanya gambaran
kolesteatom
Otoskopi
Pemeriksaan
Klinis
Pemeriksaan Keseimbangan
Penala
Audiometri
Derajat ketulian dan nilai ambang pendengaran
menurut ISO 1964 dan ANSI 1969.
Normal : -10 dB sampai 26 Db
Tuli ringan : 27 dB sampai 40 dB
Tuli sedang : 41 dB sampai 55 dB
Tuli sedang berat : 56 dB sampai 70 dB
Tuli berat : 71 dB sampai 90 dB
Tuli total : lebih dari 90 dB.
Radiologi
Penatalaksanaan
Prinsip pengobatan tergantung dari jenis penyakit
dan luasnya infeksi, dimana pengobatan dapat
dibagi atas:
Konservatif
Operasi