Anda di halaman 1dari 67

LAPORAN KASUS

Keratitis

Oleh:
Putri Sukma Dewi

Pembimbing
dr. Rahmi Adriman, Sp.M
Pendahuluan
Pendahuluan
Glaukoma berasal dari bahasa Yunani glaukos yang berarti hijau
kebiruan, yang memberikan kesan warna tersebut pada pupil
penderita glaukoma. Kelainan mata glaukoma ditandai dengan
meningkatnya tekanan bola mata, atrofi papil saraf optik, dan
berkurangnya lapangan pandang

Hampir 60 juta orang terkena glaukoma.

Diperkirakan 3 juta penduduk Amerika Serikat terkena glaukoma,


dan di antara kasus-kasus tersebut, sekitar 50% tidak
terdiagnosis. Sekitar 6 juta orang mengalami kebutaan akibat
glaukoma, termasuk 100.000 penduduk Amerika,
Tinjauan Pustaka
GLAUKOMA
DEFINISI
Suatu neuropati optik kronik didapat
yang ditandai oleh pencekungan
(cupping) diskus optikus dan
pengecilan lapang pandang, biasanya
disertai peningkatan tekanan
intraokular
3 Faktor yang
Mempengaruhi TIO
Tingkat produksi aqueous humor
oleh korpus siliaris

Resistensi aliran aqueous humor

Tingkat tekanan vena episkleral


FISIOLOGI AQUEOUS
HUMOR
Aqueous humor adalah cairan jernih
yang dihasilkan oleh korpus siliaris
yang mengisi camera oculi posterio
(COP) dan camera oculi anterior (COA).
Komposisinya serupa dengan plasma
Aliran aqueous humor melibatkan :
Anyaman trabekular
Kanalis schlemm
Saluran kolektor
Bagian-bagian dari Trabekular Meshwork
ALIRAN AQUEOUS
HUMOR
Aqueous humor mengalir dari COP ke
COA melalui pupil, keluar ke aliran
sistemik melalui 2 rute berbeda :
Trabecular
outflow

Uveoscleral
outflow
Aliran Aqueous
Humor
TRABEKULAR
OUTFLOW
COA anyaman
trabekular kanalis
schlemm vena
episklera vena
siliaris anterior
vena ophtalmica
superior sinus
kavernosus

UVEOSCLERAL
OUTFLOW
COA otot siliar
rongga suprasiliar
dan suprakoroidal
PATOFISIOLOGI
GLAUKOMA
Aliran humor
Produksi Pengeluaran di sudut aquos
Berlebihan bilik mata terganggu terhambat pada
celah pupil

Menekan syaraf optik beserta seluruh serabut syaraf dan sel


penglihatan

Kematian sel Hilangnya penglihatan yang permanen.


DIAGNOSIS

Pemeriks
Pemeriks
aan TIO
Anamnesi Oftalmos aan
dengan Perimetri
s kopi Goniosko
Tonometr
pi
i
TONOMETRI

Pengukuran tekanan intraokular


TIO normal : 10-21 mmHg
Ketebalan kornea berpengaruh
Kornea tebal : TIO ditaksir terlalu
tinggi
Kornea tipis : TIO ditaksir terlalu rendah
Tonometri Aplanasi
Goldmann
Tonometri aplanasi goldmann dipasang pada
slitlamp
Lebih teliti daripada tonometri Schiotz
Setelah anestesi topikal dan pemberian fluoresensi,
pasien duduk di depan slitlamp dan tonometer
disiapkan. Digunakan filter biru coklat dengan
penyinaran paling terang. Pemeriksa melihat
melalui slitlamp okular.
Tonometri aplanasi yang lain :
Tonometri parkins
Tonopentometer
Pneumotonometer
Tonometri Aplanasi Goldmann
Tonopentometer Pneumotonometer
Tonometri Schiotz
Kelebihan :
Sederhana
Relatif tidak mahal

Cara :
Pasien tidur terlentang
Diberi anestesi topikal pada kedua mata
Pasien menatap lurus ke depan
Kelopak mata ditahan pada tepian tulang orbita
Tonometer diturunkan sampai ujung cekung laras
menyentuh kornea
Gunakan kartu konversi untuk mengetahui nilai pada
skala ke dalam mmHg
Tonometri Schiotz
OFTALMOSKOPI
Cup Disk Ratio

NORMAL GLAUKOMA
Pencekungan (cupping) n. Optikus yang asimetris.
Terlihat ada pelebaran general dari cup dimata kanan
(A) dibandingkan mata kiri (B) CDR asimetris > 0,2
Vertical elongatio

Splinter
hemorrhage
PEMERIKSAAN LAPANG

PANDANG
Kelainan Lapang Pandang Pada Glaukoma
GONIOSKOPI
Untuk memeriksa sudut bilik mata depan
KLASIFIKASI GLAUKOMA
BERDASARKAN
ETIOLOGI
B. Glaukoma
A. Glaukoma primer Kongenital
1. Glaukoma sudut terbuka 1. Glaukoma kongenital
a. Glaukoma sudut primer
terbuka primer 2. Glaukoma yang
b. Glaukoma tekanan berkaitan dengan
normal kelainan perkembangan
2. Glaukoma sudut tertutup mata lain
a. Akut 3. Glaukoma yang
b. Subakut berkaitan dengan
c. Kronik kelainan perkembangan
ekstraokular
d. Iris plateau
C. Glaukoma
sekunder D. Glukoma absolut

1. Glaukoma pigmentasi Hasil akhir semua glaukoma


2. Sindrom eksfoliasi yang tidak terkontrol adalah
3. Akibat kelainan lensa mata yang keras, tidak dapat
4. Akibat kelainan traktus melihat, dan sering nyeri.
uvea
5. Sindrom
iridokorneoendotelial (ICE)
6. Trauma
7. Pascaoperasi
8. Glaukoma neovaskular
9. Peningkatan tekanan vena
episklera
10. Akibat steroid
Klasifikasi Berdasarkan Mekanisme
Peningkatan Tekanan Intraokular
A. Glaukoma sudut B. Galukoma sudut
terbuka tertutup
1. Membran 1.Sumbatan pupil (iris
pratrabekular bombe)
2. Kelainan trabekular 2.Pergeseran lensa ke
3.Kelainan pasca anterior
trabekular 3.Pendesakan sudut
4.Sinekia anterior
perifer
GLAUKOMA PRIMER
Glaukoma Sudut Terbuka Primer
Proses degeneratif,
anyaman trabekular,
termasuk pengendapan
materi ekstrasel di dalam
PATOL anyaman dan di bawah
lapisan endotel kanal
OGI schlemm
Penurunan drainase
aqueous humor yang
menyebabkan
peningkatan TIO
GEJALA KLINIS
Biasanya tidak memberi tanda-
tanda dari luar
Perjalanan penyakit perlahan-lahan
dan progresif dengan merusak
papil saraf optik
Biasanya penderita baru sadar bila
keadaan lebih lanjut
Sifatnya bilateral
Kebanyakan pada usia 40 tahun
Glaukoma Tekanan Normal

PATOGENESISINYA

Kepekaan yang abnormal


terhadap TIO karena kelainan
vaskular atau mekanis di cput
nervus opticus.
Untuk diagnosis sebelumnya harus
menyingkirkan hal-hal sebagai
berikut :
1. Episode peningkatan TIO sebelumnya, seperti yang disebabkan
oleh uveitis anterior, trauma, atau terapi steroid topikal.
2. Variasi diurnal yang besar pada TIO dengan peningkatan
mencolok, biasanya pada pagi hari.
3. TIO yang berubah sesuai postur, dengan peningkatan
mencolok saat pasien berbaring rata.
4. Peningkatan TIO intermiten, seperti pada penutupan sudut
subakut.
5. Penaksiran TIO yang terlalu rendah akibat berkurangnya
ketebalan kornea.
6. Penyebab kelainan diskus optikus dan lapangan pandang yang
lain termasuk kelainan diskus kongenital, neuropati optik
herediter, dan atrofi optik didapat akibat tumor atau penyakit
vaskular.
Hipertensi Okular
Peningkatan TIO tanpa kelainan diskus
optikus atau lapangan pandang.
Resiko meningkat seiring dengan
peningkatan TIO, bertambahnya usia,
riwayat glaukoma pada keluarga, dan
mungkin riwayat miopia, DM, serta
penyakit kardiovaskular dalam keluarga.
Glaukoma Sudut
Tertutup Akut Primer

Terjadi bila terbentuk iris bombe yang


menyebabkan oklusi COA oleh iris
perifer menghambat aliran
keluar aqueous dan TIO meningkat
dengan cepat, menimbulkan :
nyeri hebat
kemerahan
dan penglihatan kabur
TEMUAN KLINIS
Pasien tampak sakit berat
Sakit kepala
Muntah-muntah
Penglihatan sangat kabur
Kelopak mata bengkak
Konjungtiva bulbi sangat hiperemis (Injeksi
siliar)
Kornea berkabut
COA dangkal
Pupil dilatasi
Tajam penglihatan menurun sampai hitung jari
GLAUKOMA KONGENITAL
Dibagi menjadi :

Glaukoma Kelainan perkembangan yang


Kongenital Primer terbatas pada sudut COA

Sindrom Axenfeld-Reiger
Anomali
Anomali Peters
Perkembangan
Keduanya disertai kelainan
Segmen Anterior
perkembangan iris dan
kornea
Aniridia
Berbagai Kelainan
Sindrom Sturege-Weber
Lain
neurofibromatosis
Fotofo Epifora
bia

Blefarospa
sme

TRIAS KLASIK
GALUKOMA
KONGENITAL
Glaukoma Kongenital
GLAUKOMA SEKUNDER
Glaukoma
Pigmentasi
Disebabkan oleh
degenerasi epitel
pigmen iris dan korpus
siliaris.
Pigmen mengendap di
permukaan kornea
posterior (Krukenberg
Spindle) dan
tersangkut di jaringan
trabekular,
mengganggu aliran
keluar aqueous
Sindrom
Eksfoliasi
(Glaukoma
Pseudoeksfoliasi)

Dijumpai endapan
bahan berserat
mirip serpihan di
permukaan lensa
anterior, prosesus
siliaris, zonula,
permukaan
posterior iris, dan
jaringan trabekula
Glaukoma Akibat Tekanan Lensa

Disloka Terjadi akibat trauma atau spontan (sindrom


Marfan)
si Dislokasi anterior sumbatan pada bukaan
Lensa pupil iris bombe dan penutupan sudut

Lensa yang menyerap cukup banyak air


Intumese sewaktu mengalami perubahan katarak,
nsi Lensa sehingga ukuran membesar

Glauko Katarak stadium lanjut mengalami


ma kebocoran kapsul lensa anterior protein
lensa mencair masuk COA jalinan
Fakoliti trabekula edema dan tersumbat
k peningkatan TIO mendadak
Glaukoma Akibat Kelainan
Traktus Uvealis
Jalinan trabekular dapat tersumbat
Uveitis oleh sel-sel radang dari COA disertai
edema sekunder

Melanoma traktus uvealis dapat


menimbulkan glaukoma akibat
Tumor pergeseran korpus siliaris ke
anterior penutupan sudut
sekunder
Beberapa kelainan yang ditandai
Sindrom dengan endotelium kornea yang
abnormal yang menyebabkan
Iridokorneoen derajat variabel atrofi iris, galukoma
dotel sudut tertutup sekunder, dan edema
kornea.
Glaukoma
Glaukoma Neovaskularisa
Akibat Trauma
Cedera kontusio bola si
Paling sering
mata dapat disertai disebabkan oleh
peningkatan TIO iskemi retina yang
akibat perdarahan ke luas, seperti yang
COA (hifema) darah terjadi pada retinopati
bebas menyumbat diabetik stadium
jalinan trabekular lanjut dan oklusi vena
yang mengalami sentralis retina
edema akibat cedera. iskemik.
OBAT-OBAT GLAUKOMA
Supresi Pembentukan Aqueous Humor
Penyekat adrenergik-beta :
Timolol maleat, betaxolol, levobunolol,
metipranolol, carteolol
Apraclonidine
Brimonidine
Dorzolamide hydrochloride
Penghambat anhidrase karbonat :
Asetazolamide, dichlorphnenamide,
methazolamide
Fasilitasi Aliran Keluar Aqueous Humor
Analog prostaglandin
Obat parasimpatomimetik
Epinephrine

Penurunan Volume Vitreus


Obat-obat hiperosmotik
Glycerin (glycerol)

Miotik, Midriatik, dan Siklopegik


Cyclopentolate
atropine
TERAPI BEDAH dan
LASER
1.Trabekulektomi
Membuat lubang yang menghubungkan bilik
depan mata & subkonjungtiva

2. Trabekuloplasti laser
Membuat sikatriks/jaringan parut di trabekulum
sehingga celah melebar

3. Gonioplasti / iridoplasti
Membuat sikatriks di iris perifer sehingga sudut
menjadi terbuka
4. Non penetrating surgery
viscocanalostomy deep sclerectomy
menghubungkan bilik depan mata tidak
langsung

5. Tube shunt
Implant Baerveldt, Ahmed, Molteno
menghubungkan bilik depan mata dengan
subkonjungtiva

6. Siklodestruksi
Dengan krio atau laser merusak badan
silier produksi HA turun
Laporan Kasus
Identitas Pasien
Nama : Sf
No RM : 0-89-92-92
Umur : 58 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Alamat : Blang Bintang
Bangsa : Indonesia
Tanggal Pemeriksaan : 03 Maret 2017
Anamnesis
Keluhan Utama :

Mata sebelah kiri tidak bisa


melihat lagi
.
keluhan tambahan :

Nyeri mata pada kiri hingga


menjalar kekepala dan berarir
Riwayat penyakit sekarang
Pasien datang ke Poliklinik Mata RSUDZA dengan keluhan
nyeri dan pasien tidak dapat melihat pada mata kiri.
Keluhan nyeri pada mata kiri sudah dirasakan sejak kurang
lebih 2 bulan yang lalu, nyeri dirasakan terus-menerus
seperti ada duri didalam mata dan menjalar kekepala
pasien. Pasien merasakan mata kiri terasa ada pasir
didalam mata disertai mata kiri seringnya berair. Mata kiri
pasien merasa membaik saat menggunakan obat tetes
mata. Mata kiri pasien yang tidak bisa melihat lagi sejak 3
tahun pasca kecelakaan yang dialami oleh pasien, awalnya
padangan mata sebelah kiri mulai kabur dan semakin
lama-semakin tidak bisa melihat. Pasien juga mengeluhkan
mata sebelah kanan nya kabur seperti berasap dan silau
bila melihat cahaya.
Riwayat penyakit keluarga
Tidak ada keluarga pasien yang pernah mengalami hal yang sama
sebelumnya.

Riwayat pengobatan

Pasien pernah berobat untuk keluhan nyeri dan tidak dapat melihat pada mata
kiri yang dideritanya sekarang. Obat yang digunakan timolol dan eyefresh.

Riwayat kebiasaan SosialPasien sehari-hari menggunakan sebagai


pensiunan.
OD OS
Visus 5/50 0
Kedudukan bola mata simetris
Gerakan bola mata







N/palpasi N/palpasi
Tekanan intraokular
Palpebra superior Hiperemis (-) ; edema Hiperemis (-) ; edema
(-) ; nyeri tekan (-) (-) ; nyeri
;benjolan (-) tekan(-);benjolan (-)
Palpebra inferior Hiperemis (-) ; edema Hiperemis (-) ; edema
(-) ; nyeri tekan (-) (-) ; nyeri
;benjolan (-) tekan(-);benjolan (-)
Konjungtiva tarsalis Hiperemis (-) ; papil (-) ; Hiperemis (-) ; papil
superior folikel (-) ; sikatriks (-) ; (-) ; folikel (-) ; sikatriks
sekret (-) (-) ; sekret (-)
Konjungtiva tarsalis Hiperemis (-) ; papil (-) ; Hiperemis (-) ; papil (-) ;
inferior folikel (-) ; sikatriks (-) ; folikel (-) ; sikatriks (-) ;
sekret (-) sekret (-)
Konjungtiva bulbi Injeksi konjungtiva (-) ; Injeksi konjungtiva (+) ;
injeksi siliar (-) ; perdarahan injeksi siliar (+) ;
(-) perdarahan (-) ;
Kornea Infiltrat (-) ; ulkus (+) ; Infiltrat (-) ; ulkus (+) ;
sikatriks (-) sikatriks (-)

Bilik mata depan Dalam, keruh Dalam,keruh
Iris Berwarna coklat, kripte (+), Berwarna coklat, kripte
sinekia anterior (-), sinekia (+), sinekia anterior (-),
posterior (-) sinekia posterior (-)
Pupil Bulat, isokor, berada di Bulat, isokor, berada di
sentral, refleks cahaya (+), sentral, refleks cahaya (+),
diameter 3mm diameter 3mm
Lensa Jernih, shadow test (+) Jernih, shadow test (+)
Vitreus Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Fundus Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Foto pasien
Foto pasien
Diagnosis

Glaukoma OS + katarak ODS


Penatalaksanaan
Terapi
Medikamentosa
glaucon 2 x 1 tab
KSR 2 x 1 tab
Citicolin 1x1 tab
C-vitrolenta ed 4 x gtt 1 ODS
Isotic adretor ed 4 x gtt 1 OS
Prognosis
Quo Ad vitam : dubia ad bonam
Quo Ad functionam : dubia ad bonam
Quo Ad sanactionam : dubia ad bonam
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai