Kelompok 2
1. PENGERTIAN
a. Overtopping breakwater
adalah pemecah gelombang yang direncanakan dengan mengijinkan air
melimpas diatasnya. Tipe ini biasanya direncakan untuk daerah yang dilindungi
tidak begitu sensitif terhadap gelombang yang terjadi akibat adanya
overtopping.
a. Berat batu
b. Ukuran pemecah gelombang
c. Perlindungan kaki pemecah gelombang
BERAT BATU
Dua buah rumus yang cukup populer untuk menentukan berat batu adalah :
A. Iribarren ( 1938 )
Rumus ini kurang populer karena kuramg didukung oleh penelitian yang cukup banyak. Sangat kurangnya
informasi mengenai penentua nilai Kd dan f menyebabkan perencanaan tidak memiliki ini.
B. Hudson ( 1953 )
Pada tahun 1953 Hudson mengembangkan suatu rumus untuk menentukan berat batu yang lebih
sederhana, sehingga perencanaan dapat mempergunakan rumus tersebut tanpa mendapat kesulitan yang
berarti. Rumus itu lalu disebut rumus Hudson, yang bentuknya sebagai berikut :
Namun demikian rumus Hudson ini mempunyi batasan pemakaianny, batasan tersebut adalah :
1. Hanya berlaku pada lereng bangunan dengan nikai Cot > 1.5
2. Rumus ini dikembangkan berdasarkan gelombang tidak pecak ( Non-breaking Wave ) dan untuk
bagian depan dari pemecah gelombang,
3. Run-Up tidak melebihi puncak pemecah gelombang
4. Tidak memperhitungkan pengaruh periode gelombang
5. Model test dilakukan dengan gelombang regular
UKURAN PEMECAH GELOMBANG
Banyak pemecah gelombang dapat dilihat pada gambar 5.6 ( untuk non-breaking wave condition ) dan
gambar 5.7 ( untuk breaking wave condition )
Tebal lapis batu pelindung ( layer ) dapat ditentukan dengan rumus :
PERLINDUNGAN KAKI PEMECAH GELOMBANG ( TOE PROTECTION )
Agar supaya konstruksi pemecah gelombang cukup stabil terhadap bahaya erosi, maka erosi di ujung kaki
pemecah gelombang harus diatasi dengan konstruksi khusus. Pemakaian Geotectile dalam konstruksi ini
sangat dianjurkan, karena flter granuler sangat sukar dijamin kualitas pelaksanaannya.. Contoh
perlindungan kaki pemecah gelombang dapat dilihat pada gambar 5.8. dan ukuran batu yang dipergunakan
untuk pelindungan kaki kostruksi dapat di tentukan dengan menggunakan grafik pada gambar 5.9
9. PENGARUH PERIODE GELOMBANG
TERHADAP STABILITAS PEMECAH GELOMBANG
Keadaan ini terjadi pada saat adanya ga kejut ( impac forces ) akibat
adanya gelombang pecah di lereng pemecah gelombang ( plunging ).
Keadaan ini terjadi pada saat angka Iribarren berkisar antara 1.5 2.0 .
Lokasi kerusakan lapis lindung akibat gaya kejut ini biasanya berada di sekitar
SWL.
TARIKAN GAYA GELOMBANG PADA BATU PELINDUNG
Keadaan ini terjadi pada saat run-down bertemu dengan gelombang pecah
berikutnya. Hal ini terjadi pada saat angka Iribarren berkisaran antara 2 3
( peralihan antara Pluging dan Surging )
Apabila stabillitas batu lapis lindung ditunjukan dengan angka stabilitas
pada saat tanpa kerusakan Nzd
10. BANGUNAN PEMECAH GELOMBANG
Cara pembangunan:
a. Menggunakan alat terapung
b. Mempergunakan bangunan tetap
c. Mempergunakan helikopter
MEMPERGUNAKAN ALAT TERAPUNG
MULAI
INPUT
DATA ANGIN
DATA GELOMBANG
DATA PASANG SURUT
DATA TANAH LENGKAPI
PETA TOPOGRAFI DATA
BATHIMETRI
KARAKTERISTIK DAN
DIMENSI KAPAL
LAY OUT BREAKWATER
DATA T
LENGKAP
Y
A
A
ANALISA DATA:
ANGIN, GELOMBANG, PASANG SURUT, BATHIMETRI DAN GEOTEKNIK
DESAIN BREAKWATER
SELESAI