Anda di halaman 1dari 27

Prurigo Nodularis: An Update on

Etiopathogenesis and Therapy

NOOR ENDAH LESTARI


REZA ANGGITA SALZABELLA
RIZQON YASIR KUSWONDO
FAKULTAS KEDOKTERAN UNISSULA SEMARANG
IDENTITAS JURNAL

JUDUL JURNAL
Update Etiopatogenesis dan Terapi Prurigo
Nodularis
PENULIS
Anna Chiara Fostini, Giampiero & Gianpaolo
PENERBIT
The Journal of Dermatology Treatment
TAHUN TERBIT
2013
LATAR BELAKANG

Prurigo Nodularis (PN) merupakan sebuah


penyakit kronik, sangat gatal yang ditandai
dengan adanya hiperkeratosis, ekskoriasi,
papul dan nodul, dengan tendensi distribusi
yang simetris.
Belum ada bukti kuat mengenai insidensi,
prevalensi, etiopatogenesis dan juga terapi
dari PN.
METODE

Peneliti mencari artikel-artikel PubMed dengan


menggunakan kata kunci prurigo nodularis
dan nodular prurigo.
Peneliti memilih dan mengulas artikel yang
memberikan informasi relefan mengenai
etiopatogenesis dan terapi PN
Memilih studi yang menggunakan Randomized
Controlled Trial (RCT), namun jika tidak
tersedia, peneliti memilih kasus lain yang lebih
besar.
ETIOPATOGENESIS

PN mungkin ditimbulkan dari gangguan gatal


kronik akibat neuropati
Bharati et al. telah membuktikan neuropati
sibklinik pada kelompok kecil pasien PN
dengan melakukan studi konduksi saraf
Peningkatan jumlah produk protein gen 9,5
(PGP 9,5), faktor pertumbuhan saraf p75 (NGF)
dan calcitonin gene related peptide (CGRP),
serabut saraf pada pars papilare dermis
Peningkatan densitas yang signifikan dari
substansi P serabut saraf di kulit yang terkena
lesi
menurut penelitian lain:
penurunan jumlah PGP 9,5 pada saraf epidermal di
kulit dengan lesi PN, dan hiperproliferasi saraf
kutaneus, serta pertambahan NGF dan penurunan
samaphorin 3A
Hipotesis mengenai asal mula neuropati PN juga
didukung oleh hasil observasi penggunaan terapi
sistemik dan topikal
proses dermatosis yang melibatkan sitokin Th2,
didukung oleh adanya hiperplasia serabut saraf
dermal, dan adanya hubungan erat antara PN
dengan dermatitis atopi.
TERAPI

TOPIKAL
SISTEMIK
PHYSICAL THERAPY
topikal

beta-methasone valerate 0,1% menunjukkan


respon yang lebih tinggi daripada krim
moisturizer
salep calcipotriol 50 g/g lebih efektif dan
mampu menghilangkan nodul yang berulang
pada PN dibanding salep beta-methasone
valerate 0,1%
Pada penelitian seri lain, dari 11 pasien PN
yang diberi calcineurin topikal, tacrolimus, dan
pimecrolimus, ada 3 dari 11 pasien
menunjukkan respon maksimal, 4 dari 11
berespon sebagian, sisanya tidak
menunjukkan efek apapun dari pemberian
obat tersebut.
sistemik
Gabapentin dan pregbalin
sebanyak 23 (76%) dari 30 pasien memiliki
respon yang baik, dan hanya 1 kasus yang
gagal menggunakan terapi tersebut.

Thalidomide
Thalidomide berperan sebagai obat
imunomodulator, tumor necrosis factor-
inhibitor, serta sebagai depresan saraf perifer
dan pusat
Efektifitas thalidomide

dosis efek
100mg/hr, 105 Dari 42 pasien:
minggu 32 mengalami perkembangan
1 pasien sembuh
Sisanya tidak mengalami
perbaikan

50-100 mg/hr 84% dari 13 pasien menunjukkan


respon sedang-baik
Aprepitant
Studi Stander et al. : dosis 80 mg sehari sekali
selama 1 minggu dapat mengurangi pruritus 13
pasien PN, menurunkan rata-rata skor VAS (Visual
Analog Scale) sebanyak 50% dan mengurangi
lesi.

Naltrexone
Sebuah kasus yang melibatkan 133 pasien
dengan pruritus akibat inflamasi menunjukkan
bahwa naltrexone 50-150 mg per hari merupakan
terapi yang paling efektif untuk PN.
mampu memberi efek anti pruritus sebesar
67,7% pasien
Physical : fototerapi

hasil dari 1 kali monoterapi PUVA


membutuhkan 30% lebih banyak terapi PUVA
dengan radiasi untuk mencapai manfaat yang
sama.
19 pasien PN dengan resistensi steroid diterapi
dengan sinar lampu UV, menggunakan UVA
dengan spektrum 390 nm dan dosis 6,70 J/cm 2.
Sekitar 80% mengalami perbaikan
2 pasien sembuh total,
8 menunjukkan perbaikan jelas
5 mengalami hanya sedikit perubahan
4 (21.1%) tidak mendapat respon dari
pengobatan.
KESIMPULAN
Beberapa setudi mengungkapkan penyebab
terjadinya neuropati pada PN mungkin karena
ada neuripati sub tipe serabut saraf kecil
PN berhubungan dengan komorbid
dermoatologi maupun nondermatologi
Tidak ada regimen yang lebih baik dibanding
regimen lainnya untuk terapi PN
Fototerapi dianjurkan untuk pasien PN, namun
bisa juga tidak efektif untuk diberi ke beberapa
pasien PN.
Gabapentin dan pregabalin dapat digunakan
sebagai alternatif terapi, namun buktinya juga
belum kuat
pasien PN membutuhkan pendekatan terapi
kombinasi, termasuk supresi multiple mediator
(sitokin dan neuromediator)
CRITICAL APPRAISAL
No Kriteria Ya (+), Tidak (-)

1 Jumlah kata dalam judul, +


< 12 kata
2 Deskripsi Judul Menggambarkan isi utama
penelitian dan tanpa
singkatan

3 Daftar penulis sesuai +


aturan jurnal
4 Korespondensi penulis +

5 Tempat & waktu Tempat (+), Waktu (+)


penelitian dalam judul
Abstract

N Kriteria Ya (+), Tidak (-)


o
1 Abstrak 1 paragraf +
2 Mencakup IMRC +
3 Secara keseluruhan informatif +
4 Tanpa singkatan selain yang +
baku
5 Kurang dari 250 kata +
Pendahuluan

No Kriteria Ya (+), Tidak (-)


1 Terdiri dari 2 bagian atau 2 paragraf +

2 Paragraf pertama mengemukakan +


alasan dilakukan penelitian
3 Paragraf ke 2 menyatakan hipotesis +
atau tujuan penelitian
4 Didukung oleh pustaka yang +
relevan
5 Kurang dari 1 halaman +
Bahan dan Metode
N Kriteria Ya(+), Tidak (-)
o
1 Jenis dan rancangan penelitian Sistematik
Review
2 Waktu dan tempat penelitian Waktu +/tempat
+
3 Populasi Sumber +
4 Teknik sampling +
5 Kriteria inklusi +
6 Kriteria eksklusi -
7 Perkiraan dan perhitungan besar -
sempel
8 Perincian cara penelitian +
9 Blind -
1 Uji Statistik -
0
1 Program komputer -
1
Hasil Penelitian

No. Kriteria Ya (+) Tidak (+)

1 Jumlah Subjek +
2 Tabel Karakteristik +
3 Tabel Hasil Penelitian +
4 Komentar dan Pendapat +
Penulis ttg hasil
5 Tabel Analisis data dengan -
Uji
Kesimpulan dan Daftar Pustaka
No. Kriteria Ya (+) Tidak (+)

1 Pembahasan dan kesimpulan +


terpisah
2 Pembahasan dan kesimpulan +
di paparkan dengan jelas
3 Pembahasan mengacu dari +
penelitian sebelumnya
4 Pembahasan sesuai dengan +
landasan teori
5 Keterbatasan Penelitian -
6 Simpulan berdasarkan +
penelitian
7 Saran Penelitian +
8 Penulisan Daftar Pustaka +
sesuai aturan
Bukti valid
Pertanyaan Jawaban
Apakah alokasi pasien pada penelitian Tidak
ini dilakukan secara acak?

Apakah pengamatan pasien dilakukan Tidak


secara cukup panjang dan lengkap?

Apakah semua pasien dalam kelompok Tidak


yang diacak, dianalisis?
Apakah pasien dan dokter tetap blind Tidak
dalam melakukan penelitian?

Apakah ada kelompok kontrol ? Tidak


Aplikasi
Pertanyaan Jawaban
Apakah pada pasien kita terdapat Tidak
perbedaan bila dibandingkan
dengan yang terdapat pada
penelitian sblmnya sehingga hasil
tersebut tidak dapat diterapkan
pada pasien kita?
Apakah penelitian tersebut Ya
mungkin dapat diterapkan pada
pasien kita?
Apakah pasien memiliki potensi Ya
yang menguntungkan apabila
penelitian diterapkan?
Kesimpulan

Hasil penelitian valid

Hasil penelitian penting

Hasil penelitian dapat diterapkan


TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai