Asmoro - SemNas UGM - 2016 - DOA-03
Asmoro - SemNas UGM - 2016 - DOA-03
Kulonprogo
Kulonprogo
merupakan batas barat dari dataran
rendah Yogyakarta,
sebuah daerah pegunungan dan
perbukitan yang tersusun atas batuan
volkanik dan batuan sedimen yang
memiliki rekaman struktur geologi
yang panjang.
Kehadiran batuan sediman tua
berumur Eosen, batuan volkanik
berumur Oligosen-Miosen, batuan
sedimen karbonat berumur Miosen di
Kulonprogo kemungkinan di kontrol
oleh struktur-struktur geologi tertentu.
Van Bemmelen, 1949,
menyebut seluruh batuan
vulkanik di Kulonprogo ini
sebagai Formasi Andesit
Tua (OAF/Old Andesite
Formation).
Penyebutan ini
digunakannya untuk
menyebut seluruh batuan
gunung api yang berumur
Oligo-Miosen,
menggunakan istilah
Formasi Andesit Tua untuk
menyebut batuan
vulkanik di Kulonprogo,
dan juga batuan berumur
Oligosen-Miosen di Pulau
Jawa dan Sumatra.
Van Bemmelen, 1949
Kulon Progo is a mountainous area bordered by high
n low of Kebumen at the west part and low area of
Yogyakarta at the eastern side.
Budiadi, 2009,
Bagian paling timur
dari Peg. Serayu
Selatan
Menyimpang dari
pola umum
penyebaran peg.
Serayu selatan
yang barat-timur
Tektonik Gambar Peta Geologi
Regional daerah
berpengaruh dalam Pegunungan Kulonprogo
mengontrol (Rahardjo, dkk., 1995).
Barianto, et al., 2009
Hasil kegiatan vulkanisme
yang pertama muncul di
Kulonprogo membentuk
Formasi Gajah yang
berumur Oligosen.
Batuan gunung api ini
kemudian diintrusi oleh
Formasi Ijo pada Miosen
Tengah.
Selanjutnya pada Miosen
Akhir lahir vulkanisme
Gunung Api Menoreh di
bagian utara Pegunungan
Kulonprogo. .
Barianto, et al.,
2009
Sudradjat, dkk., 2010,
Morfologi Pegunungan
Kulonprogo disebabkan oleh
kecenderungan pola umum dari
tektonik yang telah terjadi di
Pulau Jawa sejak Kala Eosen.
Bentuk morfologi elips sangat
mungkin dikendalikan oleh
kecenderungan umum dari
struktur basement Pulau Jawa
sebagai hasil dari pola
geotektonik yang ada.
Pola-pola ini berasosiasi dengan
tektonik regional, pola Meratus
berusia Eosen, pola Sunda atau
pola Sumatera berumur Miosen
Atas dan terakhir pola Jawa
dengan umur Pliosen. Arah dari
pola-pola tersebut masing-
masing adalah SW-NE, NNW-SSE
Harjanto, 2011,
penelitian mengenai
vulkanostratigrafi di G.A. Sigabug
daerah Kulonprogo
pembagian batuan
atau endapan
gunungapi yang
berdasarkan sumber,
deskripsi dan genesa.
G.A. Jongrangan
Urutan gunung api dari
yang tertua, adalah
G.A. Ijo, G.A. Ijo
G.A. Jongrangan
(Gunung Gajah) dan
termuda
G.A. Sigabug (G.A.
Menoreh).
STRATIGRAFI REGIONAL
Batuan Pra-Tersier (?)
Formasi Nanggulan
Formasi Kebobutak/Andesit Tua
Formasi Jonggrangan
Formasi Sentolo
Kolom stratigrafi dari Beberapa Peneliti
SAMPEL DAN METODE
PENELITIAN
Interpretasi citra SRTM
Interpretasi tubuh gunung api dari citra SRTM
Interpretasi Struktur geologi dari citra SRTM
Interpretasi kelurusan batuan dari citra SRTM
Pengamatan lapangan.
Sesar utara timurlaut
Sesar baratlaut
Sesar timurlaut
Interpretasi interpretasi citra
sebaran tubuh SRTM
gunung api
(Gunung Api)
Oligo-Miosen
penyusun
Pegunungan
Kulonprogo.
Mengontrol
sebaran endapan
gunungapi
berdasarkan
sumber,
deskripsi dan
genesa
interpretasi citra
SRTM
(Struktur Geologi)
Diagram mawar
kelurusan
struktur geologi
di Pegunungan
Kulonprogo
Pola-pola
kelurusan batuan interpretasi citra
di Pegunugan SRTM
Kulonprogo. (Kelurusan Batuan)
Sebaran F. Nanggulan di timur
berarah NE atau N45oE.
Sebaran Intrusi Dasit (da) di barat
berarah N-NE atau N25oE.
Sebaran Intrusi Andesit di bagian
tengah, kelurusan N-S.
Sebaran F. Kebobutak di bagian
sisi barat berarah N-NE (N20oE).
Sebaran F. Jonggrangan (Tmj) di
tengah N-NE (N25oE).
F.Jonggrangan, OAF dan F. Sentolo
di daerah Sermo terpotong-
potong oleh sesar-sesar normal
berarah baratlaut-tenggara.
F. Sentolo di sisi timur
menunjukkan pola sebaran
berarah NE atau dengan trend
sekitar N45oE.
Sesar Naik Kalibawang
Reverse fault in
Kulonprogo
mountain area. All
layers at the left side
are move up relative
to the right side.
N50E/62SE;
060/N150E; Rake
80S
Sesar Naik Nanggulan
Sesar Naik Nanggulan
N 45 E/35
Sesar Naik Nanggulan
Sesar Naik
Nanggulan
Sesar Sinistral Gunung Kelir
Sebaran batuan dasit
dalam batuan Intrusi
Andesit di daerah
Bagelen-Kaligesing
dan Salaman
Purworejo-Magelang
Sesar mendatar kiri
Sesar sinistral memotong batuan
Menoreh gunung api Menoreh
di utara Pegungan
Borobudur Kulonprogo sebelah
selatan Candi
Borobudur-Magelang
+
+ +
+
Sesar sinistral Menghasilkan
1. Intrusi batuan beku di
Menoreh menoreh utara
2. Alterasi dan mineralisasi
di daerah Kalisat
Borobudur baratdaya Borobudur
3. Metamorfisme
batugamping Jonggrangan
di baratdaya Borobudur
+
+ +
+ batuan beku
Sesar sinistral Menghasilkan
1. Intrusi batuan beku di
Menoreh menoreh utara
2. Alterasi dan mineralisasi
di daerah Kalisat
Borobudur baratdaya Borobudur
3. Metamorfisme
batugamping Jonggrangan
di baratdaya Borobudur
+
+ +
+ Alterasi dan
mineralisasi
Sesar sinistral Menghasilkan
1. Intrusi batuan beku di
Menoreh menoreh utara
2. Alterasi dan mineralisasi
di daerah Kalisat
Borobudur baratdaya Borobudur
3. Metamorfisme
batugamping Jonggrangan
di baratdaya Borobudur
+
+ +
+
Sesar sinistral Menghasilkan
1. Intrusi batuan beku di
Menoreh menoreh utara
2. Alterasi dan mineralisasi
di daerah Kalisat
Borobudur baratdaya Borobudur
3. Metamorfisme
batugamping Jonggrangan
di baratdaya Borobudur
+
+ +
+
Sesar normal
Sermo
Sesar normal
N 140E/70sw;
pich 80 nw
Sesar normal Formasi
Nanggulan
Formasi
l OAF
norma
r ;
Sesa E/70sw
0
N 14
Formasi Nanggulan
Sesar normal
Sermo
l
norma
r ;
Sesa E/70sw
0
N 14
Formasi Posisi kelurusan interpretasi
Nanggulan timur N 45 E Sesar naik NE
Dasit (da) barat N 25 E Intrusi/Sesar