berwarna merah?
Kelompok 12
27 Februari 2017
Kelompok 12
Tutor : dr. Dewi & dr. Sari
Ketua : Jonathan Lutfi Daniko
Penulis : Bianca Christabel Sudarma
Sekertaris : Ayu Suci Pratiwi
Anggota :
1. Audrelia Maretha Putri
2. Hans Frewin
3. Fenny Irawan
4. Delmy Sanjaya
5. Nathania Jessica Angkir
6. Dhiya Lathifa Rasyid
7. Angela Felicia Sunjaya
8. Yulianto Haryono
Mengapa air seniku berwarna merah?
Seorang laki-laki berusia 55 tahun dibawa oleh keluarganya berobat ke
IGD RS dengan keluhan muka dan kakinya bengkak disertai sesak yang
memberat sejak 3 hari lalu. Ia juga mengeluh buang air kecilnya sedikit,
berwarna merah-kecoklatan dan keruh. Ia memiliki riwayat hipertensi sejak
lama dan tidak terkontrol. Ia juga sering meminum obat dan jamu untuk
mengatasi pegal linu. Dari anamnesis diketahui, pasien pernah dirawat pada
saat berusia 12 tahun karena muka bengkak disertai kencing berwarna merah.
Keluhan ini timbul setelah ia mengalami radang tenggorokan.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 180/100mmHg,
frekuensi nadi 120x/menit, frekuensi napas 28kali/menit. Didapatkan
konjuctiva pucat, edema palpebra dan kedua tungkai serta ronkhi basah halus
dikedua lapang paru serta JVP meningkat. Hasil laboratorium didapatkan Hb
10mg/dl, lekosit 14.000/mm3, ureum 200mg/dl dan creatinin 7mg/dl, asidosis
metabolik dan kalium 6mg/dl. Pada pemeriksaan urin lengkap didapatkan
protein +3, eritrosit 8-10/lpb , silinder granular halus +. Pada foto polos dada
didapatkan infiltrat di kedua parakardial dan gambaran edema paru.
Apa yang dapat anda pelajari dari kasus diatas?
Tuliskan resep lengkap berisikan 3 obat yang dapat diberikan untuk pasien ini.
Langkah 1:
-
Langkah 2:
1. Apakah yang menyebabkan muka dan kaki bengkak?
2. Kenapa BAK sedikit, berwarna kecoklatan dan keruh?
3. Apakah riwayat hipertensi yang lama dan tidak terkontrol berpengaruh
terhadap keluhan?
4. Apakah ada hubungan antara muka bengkak, kencing berwarna sakit
tenggorokan dan keluhan saat usia 12 tahun dengan keluhan sekarang?
5. Apakah hubungan konsumsi jamu dengan keluhan?
6. Jelaskan interpretasi PP dan PF? Mengapa terjadi edema paru?
7. Apakah ada hubungan antara pegal linu dengan keluhan?
8. Apa DD dari kasus diatas?
Langkah 3:
1. Edema gangguan ginjal pada proses ekskresi urin
Hipoalbumin tekanan onkotik menurun resistensi cairan diplasma gangguan filtrasi
glomerolus.
2. -Hemolisis SDM yang masuk membran basal glomerolus
-Saluran kemih atas kencing coklat (ok pemekatan darah di tubulus, protein >100ml
keruh
-Kencing merah eritrosit lolos pada filtrasi di glomerolus
3. Hipertensi tidak terkontrol krisis hipertensi gangguan ginjal RAAS
4. Anak 12 tahun Streptococcus -hemoliticus grup A Glomerulonefritis Hematuria,
edema, hipertensi
5. Jamu Hipertensi aliran darah ke ginjal menurun
nefrosklerosis gagal ginjal
Toksik dihati hipoalbumin pengikatan cairan menurun edema
6. TD :hipertensi Ureum dan kreatinin :
N :takikardi Asidosis metabolik
RR :takipneu Kalium
Ronkhi basah halus (gangguan atrium kanan) Protein +3
JVP : Eritrosit
HB : (anemia) Silinder granular +
Leukosit : Infiltrat parakardial infeksi
7. Pegal linu jamu keluhan
8. Glomerulonefritis hematuria proteinuria, silinder granuler, edema
Gangguan ginjal akut dan kronik gagal ginjal
Sindrom nefrotik
MIND MAPPING
Muka & kaki
Riwayat
bengkak
Umur 12tahun
BAK sedikit
-muka bengkak
Hematuria
-hematuria
Urin keruh Glomerulonefri
-radang tenggorokan
Hipertensi tis
Acute kidney
injury
PF Necrosis
-hipertensi tubular acute
-takipneu AKUT Pielonefritis
-takikardi tanpa
-Ronkhi basah halus komplikasi
-JVP meningkat Ganggua glomeruloner
n ginjal
itis kronis
PP penyakit
-Anemia -hiperkalemia KRONI ginjal kronis
-lekositosis -proteinuria S sindrom
-asidosis met -silinder nefrotik
Learning issue
1. MM. Gangguan ginjal akut
(glomerulonefritis, acute kidney
injury, necrosis tubular acute,
pielonefritis tanpa komplikasi)
2. MM. Gangguan ginjal kronis
(glomeruloneritis kronis, penyakit
ginjal kronis, sindrom nefrotik)
Glomerulonefritis (GN)
Definisi : penyakit inflamasi atau non-inflamasi pada
glomerolus yang menyebabkan perubahan
permeabilitas, perubahan struktur, dan fungsi
glomerolus
Epidemiologi : menurut pernefri GN sebagai
penyebab PGTA yang mengalami hemodialisa
mencapai 39% pada tahun 2000
Klasifikasi :
Primer Penyakit dasarnya berasal dari ginjal
sendiri
Sekunder kelainan ginjal yang terjadi akibat
penyakit sistemik (SLE, DM, Mieloma multiple, dan
amiloidosis)
Sumber: Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi ke-6, Jilid 2.
Klasifikasi GN
Glomerulonefritis Non-Proliferatif Glomerulonefritif Proliferatif
Lesi minimal (GNLM) Membrano-proliferatif (GNMP)
Sering disebut sebagai nefrosis Primer : idiopatik
lupoid Sekunder : infeksi kronik,
MC : glomerulus Normal krioglobilinemia, penyakit autoimun
MI : tidak ditemukan Ig / Serologi : hipokomplemen
komplemen MC : penebalan dinding kapiler &
ME : ada fusi / hilangnya foot penebalan matriks mesangeal
processes sel epitel visceral MIF : endapan C3, properdin, C1q, C4,
glomerolus C2. IgM dan IgG dapat ditemukan dan
IgA sewaktu2
Glomerulosklerosis fokal & segmental GN Progresif Cepat (GNPC)
(GSFS) Tergantung penyebab : GNAPS, lupus
Gejala : proteinuria masif, HT, nefritis, vaskulitis, krioglobulinemia
hematuria, gangguan fungsi ginjal Gambaran histopatologi khas : kresen
MC : sklerosis glomerolus seluler pada glomerolus
Glomerulonefritis membranosa Nefropati IgA : sering ditemukan pada
(GNMN) GN mesangioproliferatif & juga
Sering penyebab hematuria asimptomatik
Idiopatik
Dikaitkan dengan SLE, hepatitis
B/C, tumor,
Sumber: Buku obat (preparat
Ajar Ilmu emas,
Penyakit Dalam. Edisi ke-6, Jilid 2.
Terdapat 2 mekanisme terbentuk GN :
1. Circulating immune complex PATOFISIOLOG
2. Terbentuknya immune complex insitu Ag berasal dr komponen membran
basal glomerulus (MBG)/Fixed Antigen atau Substansi dr luar yg terjebak
diglomerulus(Planted
Mekanisme pertamaAntigen)
Kompleks imun
mengalir dlm sirkulasi
dan terjebak didalam
Ag dari luar memicu Kompleks Ag-Ab Kompleks imun Kompleks imun
glomerulus dan
trbntk nya Ab spesifik terbentuk dlm sirkulasi mengaktifkan komplemen mengaktifkan Ag- Ab
mengendap didalam
sub-endotel dan
mesangium
Ab berikatan lgsung dgn Ag glomerulus
Ag non glomerulus yg bersifat kation terjebak pada bgian anionik glomerulus, diikuti pengendapan Ab
dan aktivasi komplemen secara lokal
GN dgn mediasi imunitas seluler Melibatkan :
Sel
inflamasi
Kerusakan Glomerulus Molekul
adhesi
pada GN Kemokin
sitokin
kemotaktik
Pemeriksaan fisik Tatalaksana
Tanda-tanda kelebihan 1. Kontrol tekanan darah dan proteinuria :
cairan: edema ACE-i, AIIRA sbg pengobatan konservatif
periorbital/kaki, 2. Protein 0,8 g/kg/hari sesuai BB dtambah
hipertensi, ronki basah kehilangan protein dalam urin 24 jam
halus (jika edema paru), 3. GNLM : prednison 1 mg/kg BB/hari 60-80
peningkatan JVP, efusi mg selama 6-8 minggu
pleura 4. GSFS : kortikosteroid slm 4-6 bulan
Ruam kulit, pucat, nyeri 5. Siklofosfamid, klorambusil, dan
ketok, pembengkakkan azatioprin diketahui mempunyai efek
Pemeriksaan Penunjang
sendi antiproliferasi dan dapat menekan inflamasi
Darah lengkap
Gg kesadaran glomerulus
Level komplemen C3 Komplikasi
dan C4 1. Hypertensive retinopathy
Urinalisis: proteinuria, 2. Hypertensive encephalopathy
hematuria, sedimen 3. Rapidly progressive GN
eritrosit, leukosituria 4. Chronic renal failure
Urin 24 jam: protein urin 5. Nephrotic syndrome
kuantitatif meningkat
ASTO Prognosis
Pemeriksaan lab lainnya: Mortalitas GN akut pada kelompok pasien
anti ds DNA, serologi anak, telah dilaporkan pada 0-7%.
hepatitis B dan C prognosis yang lebih buruk pada pasien
USG dengan proteinuria berat, hipertensi berat,
Biopsi ginjal dan peningkatan yang signifikan dari
Acute Kidney Injury
Penurunan mendadak faal ginjal dalam 48 jam yaitu berupa:
kenaikan kadar kreatinin serum 0,3 mg/dl
presentasi kenaikan kreatinin serum 50% (1,5 x kenaikan dari nilai dasar)
pengurangan produksi urin (oliguria yang tercatat 0,5 ml/kg/jam dalam
waktu lebih dari 6 jam)
ETIOLOG
I
Klasifikasi Gangguan Ginjal Akut
s://openi.nlm.nih.gov/detailedresult.php?img=PMC2717405_cc7759-1&req=4
Comprehensive Clinical Nephrology, Chapter 69
Manifestasi Klinis GGA
Pre Renal Renal Post - Renal
Rasa haus, seperti ingin Nekrosis tubular akut : Nyeri suprapubik
jatuh riwayat hipovolemia, Nyeri pada perut
Hipotensi ortostatik, syok sepsis, dan operasi Kolik menandakan
takikardi, penurunan besar obstruksi pada ureter
JVP, penurunan turgor SLE (demam, arthralgia, Nokturia, frekuensi,
kulit, mukosa kering rash eritematosa) pembesaran prostat
Stigmata sirosis hati dan Nyeri pinggang menandakan adanya
hipertensi portal menandakan oklusi patologi pada prostat
Tanda tanda gagal arteri/vena ginjal
jantung pada pasien Oligouria, edema,
gagal jantung kongestif hipertensi, hematuria
Sepsis menandakan
glomerulonefritis
Pemeriksaan Hipertensi maligna
Penunjang GGA
Membedakan :
Anamnesis riwayat etiologi
Data kreatinin serum sebelumnya. Keadaan akut PGK tjd peningkatan nilai kreatinin mendadak
Anemia, hiperfosfatemia, hipokalsemia, hiperparatiroidisme, neuropati mengarahkan diagnosis PGK
Radiologi : osteodistrofi ginjal atau ginjal berukuran kecil menunjukkan kemungkinan PGK.
Pengecualian pada bbrp kasus PGK : nefropati diabetik, amiloidosis, dan penyakit ginjal polikistik
Tatalaksa
na
Spesifik
Etiologi
Urinary obstruction, either congenital or acquired
Instrumentation of the urinary tract, most commonly
catheterization
Vesicoureteral reflux
Pregnancy4% to 6% of pregnant women
Female
Preexisting renal lesions, causing intrarenal scarring and obstruction
Diabetes mellitus, in which common predisposing factors are
infection and bladder dysfunction
Penyulit
Shock akibat sepsis, emboli atau hipovolemia
Thrombosis akibat hiperkoagulabilitas
Infeksi
Hambatan pertumbuhan
Gagal ginjal akut atau kronik
Efek samping steroid, misalnya sindrom Cushing,
hipertensi, osteoporosis, gangguan emosi dan perilaku.
Chronic Kidney Disease
Chronic Kidney Disease is defined as:
Kidney damage for 3 months, as defined by structural or
functional abnormalities of the kidney, with or without
decreased GFR, that can lead to decreased GFR, manifest by
either:
Pathologic abnormalities
Markers of kidney damage, including abnormalities in the
composition of blood or urine, or abnormalities in imaging tests
GFR <60 ml/min/1.73 m 2 for 3 months, with or without
kidney damage
Clinical Presentation includes ecchymosis, sleep disorder,
hypertension, edema, leg cramps, restless legs, peripheral
neuropathy. Emotional lability, depression, decreased cognitive
function was also noticed.
Symptoms varies with the degree of kidney disease and its
underlying etiology. Common symptoms are generalized
fatigue, nausea, anorexia, pruritus, sleep disturbances, smell
and taste disturbances, hiccups, and seizures