Anda di halaman 1dari 59

Kista Ovarium

Alif Faisal Bin Zabidi


11 2015 449
IDENTITAS PASIEN

Nama lengkap : Ny. T Jenis kelamin : Perempuan

Umur : 33 tahun Suku bangsa : Jawa

Status perkawinan : Kawin Agama : Islam


(P2A0)
Pekerjaan : Pedagang Pendidikan : SD

Alamat : Jalan Kembang Masuk Rumah Sakit : 15


No.233 Rt 03, Rw05 Jetak November 2016, pukul 09.00
Kembang, Kota, Kudus. WIB.
ANAMNESIS :

Pasien masuk rumah sakit pada 15 November 2016 pukul 10.00


WIB
Diambil dari : Autoanamnesis Tanggal : 15 November 2016
pukul 15.45 WIB
Keluhan utama :
Nyeri saat menstruasi sejak 2 bulan yang lalu.

.
Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien datang dengan keluhan nyeri saat menstruasi sejak 2
bulan yang lalu. Pasien mengatakan nyerinya terus menerus
saat menstuasi berlangsung sehingga mengganggu
aktivitasnya dan berkurang setelah menstuasi mau selesai.
Badan pasien terasa lemas. Pasien juga merasakan bagian
perut bawah membesar sejak 2 bulan yang lalu. Dirasakan
nyeri saat ditekan disangkal. Selama menstruasi pendarahan
yang dirasakan tidak banyak dan mengganti 2-3 pembalut.
Pasien mengatakan jarak antara 1 siklus haid
ke haid berikutnya teratur. Setiap siklus haid
pasien merasakan nyeri perut yang dirasa
ringan dan tidak mengganggu aktivitas
pasien. Darah haid berwarna merah
kehitaman dan encer.

Penurunan berat badan yang cepat disangkal.


Demam juga disangkal. Nafsu makan dan
minum pasien baik. Tidak ada gangguan pada
BAK ataupun BAB. Pasien sebelumnya ada
riwayat hipertensi dalam kehamilan dua kali.
Riwayat Menstruasi
Menarche : 11 tahun Menopause : ( -)
Dismenorrhea : (+) Siklus haid : 28 hari
Leukorrhea : ( - ) Lama haid : 7 hari

Riwayat Perkawinan
Menikah 1 kali dengan lama menikah 10 tahun.

Riwayat kehamilan ini:


HPHT :-
Riwayat Kontrasepsi (Keluarga Berencana)
( +) Pil KB ( - ) IUD
( - ) Suntikan 3 bulan ( - ) Lain-lain
( - ) Susuk KB
Riwayat Kehamilan dan Kelahiran

An Jenis Umur Umur Penyuli Jeni Peno Hidup/ Riw Bera


ak Kelami Keha t s long mati ayat t
ke n milan Pers nifa lahir
alin s (gra
an m)
1 Peremp 10 Aterm PEB VE Dokte Hidup Baik 2900
uan tahun r
SpOG

2 Perenp 25 Aterm PEB VE Dokte Hidup Baik 3200


uan tahun r
SpOG
Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat Penyakit Dahulu
() Alergi () Diabetes (-) Hepatitis
() Asma () Gastritis (+) Hipertensi
() Tuberkulosis () HIV () Penyakit
Jantung

Riwayat Operasi
Tidak ada
Riwayat penyakit keluarga
Penyakit Ya Tidak Hubungan
Alergi -
Asma -
Tuberkulosis -
Diabetes -
Gastritis -
HIV -
Hepatitis -
Hipertensi -
Penyakit -
jantung
Pemeriksaan Umum
Keadaan Umum : Tampak Sakit sedang
Kesadaran : Compos mentis
Tekanan Darah : 160/100 mmHg
Nadi : 68x/ menit
Suhu : 36,5 o C
Pernafasaan : 22x/ menit
Tinggi Badan : 153 cm
Berat Badan : 65 kg
Kepala : Normocephal, rambut hitam, distribusi merata
Mata : Pupil isokor 3mm, refleks cahaya (+/+), konjungtiva pucat
(-/- ,sklera ikterik (-/-), edema palpebra (-/-)
Kulit : Warna Sawo matang, turgor kulit baik, ikterus (-)
Telinga: Selaput pendengaran utuh, serumen (-), perdarahan (-)
Hidung: Sekret (-), deviasi septum (-), pernapasan cuping hidung (-),
epistaksis (-)
Jantung : BJ I-II regular murni, gallop (-), murmur (-)
Pulmo : SN vesikuler (+/+), ronkhi (-/-), wheezing (-/-)
Abdomen : tampak membuncit, Linea nigra-, striae gravidarum -.
Perkusi: redup di seluruh lapang perut, Bising usus (+), nyeri tekan
(-)
Ekstremitas : Tangan Edema -/-, kaki edema -/-, reflex fisiologis (+/+),
reflex patologis (-/-), Akral hangat tangan dan kaki (+/+), clubbing
finger (-/-), sianosis (-/-)
Kelenjar Getah Bening
Submandibula : tidak ditemukan
pembesaran
Supraklavikula : tidak ditemukan
pembesaran
Lipat paha : tidak ditemukan pembesaran
Leher : tidak ditemukan pembesaran
Ketiak : tidak ditemukan pembesaran

Aspek kejiwaan
Tingkah laku : tenang
Alam perasaan : biasa
Proses pikir : wajar

PEMERIKSAAN OBSTETRIKUS

Pemeriksaan dalam:
Fluxus (-), fluor (-)
V/U/V : tidak ada kelainan
Portio : sebesar jempol tangan dan lembut
OUE : tertutup
CUT : seperti telur bebek
Adneksa : massa (+) nyeri tekan(-)
CD : tidak ada kelainan
Portio tidak ikut goyang dan tidak nyeri
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Laboratorium 17 November 2016
Darah lengkap
Hemoglobin 13,3 g/dL (N: 11,7 15,5)
Leukosit 11,8x 10^3/uL (N: 3.600 11.000)
Hematokrit 39,10 % (N: 36-46)
Trombosit 403.000 (N: 150.000-440.000)
Golongan darah/Rh O/-
Waktu perdarahan/BT 1.00 menit (N: 1-3)
Waktu pembekuan/CT 5.30 (N: 3-6)
Gula Darah Sewaktu 94 mg/dL (N:75-110)
Ureum 17.0 mg/dL (N:21-43)
Creatinin 0.70 mg/dL (N:0.6-1.1)
HbsAg stik negatif negatif
HIV stik negatif negatif
USG:
Adneksa : tampak kista bersepta 1 ukuran
7,33 x 6, 58 x 7,18 cm kanan.
Kemungkinan benigna ovarii cyst tak dapat
disingkirkan (endometrium cyst) DD// Cyst
adeno, ca ovarii.
Resume

ANAMNESIS
Wanita 33 tahun,PIIA0, keluhan nyeri saat
menstruasi sejak 2 bulan yang lalu. Pasien
mengatakan nyerinya terus menerus saat
menstuasi berlangsung sehingga mengganggu
aktivitasnya dan berkurang setelah menstuasi
mau selesai. Badan pasien terasa lemas. Pasien
juga merasakan bagian perut bawah membesar
sejak 2 bulan yang lalu. Dirasakan nyeri saat
ditekan disangkal. Selama menstruasi
pendarahan yang dirasakan tidak banyak dan
mengganti 2-3 pembalut. Pasien sebelumnya
Pada pemeriksaan fisik didapatkan:
Keadaan Umum : Tampak Sakit sedang
Kesadaran : Compos mentis
Tekanan Darah : 160/100 mmHg
Nadi : 68x/ menit
Suhu : 36,5 o C
Pernafasaan : 22x/ menit. Abdomino-torakal
Tinggi Badan : 153 cm
Berat Badan : 65 kg
Pada pemeriksaan Obstetrikus, dilakukan VT
Gynaekologi ditemukan, adneksa ada massa sebesar
telut ayam (+), nyeri tekan (-)
RENCANA
Hasil laboratorium terdapat PENGELOLAAN
leukositosis (11,8 ribu) . Dari Monitor tanda-tanda vital
pemeriksaan USG didapatkan kesan Motivasi agar lebih rileks
Adneksa : tampak kista bersepta 1 Ajarkan relaksasi nafas
ukuran 7,33 x 6, 58 x 7,18 cm
dalam
kanan.
Persiapan operasi
Kemungkinan benigna ovarii cyst Memasang infus RL 20
tak dapat disingkirkan (endometrium
tpm
cyst) DD// Cyst adenoca ovarii. Foto

thorax dalam batas normal.
PROGNOSIS :
Diagnosis kerja
Ad Vitam : bonam
PIIA1, 33 tahun dengan kista ovarium Ad functionam: dubia ad
kanan bonam
Diagnosis Banding: Ad sanationam: dubia ad
Mioma uteri degenerasi kistik bonam
Endometriosis
PENATALAKSANAAN
LAPORAN OPERASI
Tanggal 20 Juni 2016 pukul 13.55 WIB
Insisi dinding abdomen pada linea mediana +/- 10 cm.
Insisi diperdalam sampai peritoneum terbuka.
Eksplorasi:
Tampak massa tumor sebesar telur ayam dengan permukaan
licin tidak berbenjol. Terdapat perlekatan minimal dibagian
bawah tumor dengan uterus dan usus berisi cairan serous
kecoklatan +/- 2 Liter.
Uterus : besar dan bentuk dalam batas normal.
Adneksa kanan : besar dan bentuk dalam batas normal.
Dilakukan tindakan kistektomi dengan kauterisasi
Cuci kavum abdomen dengan NaCl 0,9%
Rawat perdarahan
Jahit abdomen lapis demi lapis
Instruksi Tindakan Post Operasi
Infus RL 20 tpm
Ceftriaxon 1g x 2 IV
Alinamin 1 amp x 2 IV
Tramadol 1 amp x1 IV
Vit C 1g x 1 IV
Follow up
Tanggal 18 November 2016, pukul 09.30
S : Terasa nyeri ditempat jahitan, belum bisa buang angin,BAB
(-)
O: KU = baik
Kesadaran = compos mentis
TD : 130/80 mmHg RR : 20 x/menit Hb: 10,4
g/dL
HR : 84 x/menit T : 36,5C
Mata : CA-/- SI -/-
THT : dbn
Mulut : dbn
Pulmo : Simetris, SN vesikuler, ronkhi -, wheezing
Cor : Bunyi jantung I-II murni reguler, mur-mur -, gallop -.
Abdomen : supel, nyeri tekan(+), BU (-)
Extremitas : Akral hangat, edema -/-
Tanggal 19 November 2016, Pukul 1100 WIB
S : terasa nyeri ditempat jahitan, buang angin (+),
O: KU = baik
Kes = CM
TD : 130/80 mmHg RR: 22 x/menit
HR: 90 x/menit T: 36,5C
Mata : CA-/- SI -/-
THT : dbn
Mulut : dbn
Pulmo : Simetris, SN vesikuler, ronkhi -, wheezing
Cor : Bunyi jantung I-II murni reguler, mur-, gallop -.
Abdomen :supel, nyeri tekan (+), BU (+)
Extremitas : Akral hangat, edema -/-
A : Post kistektomi adneksa kanan hari II, a/i kista ovarium
dextra
Tanggal 20 November 2016, Pukul 08.00
S : Nyeri daerah operasi sudah minimal, buang angin (+)
O: KU = baik
Kes = CM
TD : 130/70 mmHg RR : 22 x/menit
HR : 90 x/menit T : 36,5C
Mata : CA-/- SI -/-
THT : dbn
Mulut : dbn
Pulmo : Simetris, SN vesikuler, ronkhi -, wheezing
Cor : Bunyi jantung I-II murni reguler, mur-mur -, gallop -.
Abdomen : supel, nyeritekan (+), BU (+)
Extremitas : Akral hangat, edema -/-
A : Post kistektomi adneksa dextra hari III, a/i kista ovarium dextra
P : diperbolehkan pulang
Kista Ovarium
Ovarium - reproduksi dan menstruasi.
kista ovarium = kantung yang berisi cairan /
materi semisolid, tumbuh dalam indung telur
(ovarium).
Anatomi
Wanita - dua indung telur kanan dan kiri,
menggantung di bagian belakang ligamentum
latum, kiri dan kanan.
Ovarium = sebesar ibu jari tangan, panjang
kira-kira 4 cm, lebar dan tebal kira-kira 1,5
cm.
Pinggir atasnya/ hilusnya = mesovarium-
pembuluh darah & serabut saraf untuk
ovarium.
Ujung ovarium yang lebih rendah - uterus +
ligamentum ovarii proprium (jaringan otot) +
ligamentum rotundum.
Embriologik kedua ligamentum berasal dari
gubernakulum.
Struktur ovarium: Pada wanita -
- Korteks
- Medula 100.000 folikel primer
> folikel de graft
Folikel de Graf yang matang terdiri atas :
Ovum = diameter 0,1 mm - nukleus &
nukleolus
Stratum granulosum = sel-sel granulosa-
rongga terisi likuor follikuli;
Teka interna = lapisan yang melingkari
stratum granulosum
Teka eksterna = terbentuk oleh stroma
ovarium yang terdesak.
Etiologi
Ggg pembentukan hormon pada hipotalamus,
hipofisis, atau indung telur itu sendiri
folikel yang tidak berfungsi selama siklus
menstruasi
kista folikuler: pertumbuhan folikel ovarium
tidak terkontrol
folikel tidak terbuka > bendungan cairan >
kista.
penimbunan darah >> saat fase pendarahan
dari siklus menstruasi (kista granulosa lutein)
Faktor Resiko
Riwayat kista ovarium sebelumnya
Siklus menstruasi yang tidak teratur
Meningkatnya distribusi lemak tubuh bagian
atas
Menstruasi dini (usia 11 tahun atau lebih
muda)
Tingkat kesuburan
Hipotiroid atau hormon yang tidak seimbang
Terapi tamosifen pada kanker mamma
Insiden
Kista dermoid : 80 % usia antara 20-30 tahun.
Pada wanita usia muda (<40 tahun) resiko
ganas berkurang- kontrol USG pelvic.
risiko karsinoma - wanita yang mulai
menopause.
usia rata-rata 30 tahun: tumor rata-rata
berukuran 6 cm dan teratoma bilateral kira-
kira 10 %.
Patofisiologi
Fungsi ovarium abnormal - penimbunan
folikel tidak sempurna dlm ovarium.
Folikel gagal mengalami pematangan &
gagal melepaskan sel telur kista ovarium
Ovarium folikel de graft oosit mature
dilepas / rupture > korpus luteum
fibrosis.
kista folikular dan luteal (kista theca-
lutein): stimulasi gonadotropin (FSH dan
HCG)- folikel graaf tidak pecah / menutup
kembali.
Kista berukuran besar/berjumlah banyak:
rasa sakit pada panggul,
sakit pinggang,
sakit saat berhubungan seksual,
pendarahan rahim yang abnormal
Klasifikasi kista
Kista Ovarium Non-Neoplastik
Tumor Akibat Radang
Kista Folikel
folikel ovarium yg gagal involusi/ gagal resorpsi
cairan
Kista Korpus Lutein
korpus luteum - mempertahankan diri (korpus
luteum persisten)- perdarahan - kista (cairan
coklat merah tua)
Kista Teka Lutein
hormone koriogonadrotropin yang berlebihan
Kista Inklusi Germinal Polycystic Ovarian Syndrome
invaginasi &isolasi bagian (PCOS)
terkecil epitel germinativum hipersekresi dari hormone
permukaan ovarium lutinizing dan androgen.
Sindrom Stein-Leventhal
dijelaskan sebagai akhir
yang paling berat dari
keadaan klini
Kistik:
Kistoma Ovari Simpleks
bertangkai, bilateral. cairan jernih, serous, kuning
Kistadenoma Ovarii Serosum
Isi kista kuning / coklat (darah)
Kistadenoma Ovarii Musinosum

Kista Dermoid
Kista Endometroid
Solid
Fibroma ovarii
Tumor Brenner
Maskulinovoblastoma (adrenal cell rest
tumor)
Manifesasi Klinis
Perasaan sebah
Rasa nyeri pada perut bagian bawah dan panggul
Makan sedikit terasa cepat kenyang
Sering kembung
Nyeri senggama
Nafsu makan menurun
Rasa penuh pada perut bagian bawah
Gangguan miksi - tekanan kandung kemih
Gangguan menstruasi.
Akibat Pertumbuhan
rasa berat pada perut, gangguan miksi, obstipasi dan
oedema tungkai
Diagnosis
Teraba massa yang kistik, mobile, permukaan
massa umumnya rata.
Serviks dan uterus dapat terdorong pada satu
sisi.
fibroid dan nodul pada ligamentum
uterosakral keganasan/endometriosis.
Pada perkusi mungkin didapatkan ascites
yang pasif.
Pemeriksaan Beta-HCG hamil atau tidak.
Pemeriksaan Darah Lengkap
Urinalisis
Pemeriksaan Tumor Marker Tumor marker
spesifik pada keganasan ovarium adalah
CA125.
Laparoskopi
Ultrasonografi
USG
USG endovaginal : struktur pelvis.
USG transabdominal : evaluasi massa yang besar dan
organ intrabdomen lain, seperti ginjal, hati dan
ascites. memerlukan kandung kemih yang penuh.

Ditemukan tumor di rongga perut bagian depan


dengan ukuran >5cm
Pada pemeriksaan dalam, letak tumor di parametrium
kiri atau kanan atau mengisi kavum douglasi.
Konsistensi kistik, mobile, permukaan tumor
umumnya rata
Kista endometriosis
suatu tumor dengan permukaan licin
suatu lapisan sel-sel endometrium berisi
cairan coklat yang terdiri dari sel-sel
endometriosis, eritrosit, hemosiderin, serta
sel-sel makrofag yang berisi hemosiderin
sehingga sering juga disebut kista coklat.
Klasifikasi endometriosis
Peritoneal endometriosis
Ovarian Endometrial Cysts (Endometrioma)
Deep Nodular Endometriosis
Faktor resiko:
perempuan dgn haid banyak & lama
menarke pada usia dini,
kelainan saluran Mulleri
ras Asia
Manifestasi klinis:
Dismenorea
Nyeri pelvic
Dispareunia
Diskezia
Subfertilitas
tatalaksana
Pengobatan simtomatik
Kontrasepsi oral
Diberikan pil kontrasepsi dosis rendah
Kombinasi monofasik (sekali sehari selama 6-12
bulan)
dosis rendah yang mengandung 30-35ug
etinilestradiol
Tujuan : induksi amenorea, dengan pemberian
berlanjut selama 6-12 bulan
Progestin
efektif mengurangi rasa sakit
Medroxyprogesterone acetate (MPA) :

dosis 30mg /hari dan kemudian ditingkatkan sesuai


respons klinis dan pola perdarahan.
MPA 150mg IM, setiap 3 bulan
suntikan progesterone (KB)mengurangi nyeri &
perdarahan
alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR)
didrogestron (20-30 mg perhari
lysnetrenol 10mg per hari

E.S: nausea, bertambahnya berat badan, depresi,


nyeri payudara dan perdarahan lecut
Gestrinon
19 nortesteron termasuk androgenic,
antiprogestagenik, antigonadotropik
sentral & perifer: meningkatkan kadar
testosterone & mengurangi kadar sex hormone
binding globuline (SHBG) menurunkan nilai serum
estradiol ke tingkat folikular awal (antiestrogenik),
mengurangi kadar Luteinizing Hormone (LH) dan
menghalangi lonjakan LH.
dosis 2.5-10mg dua sampai tiga kali seminggu,
selama 6 bulan.
Gonadotropin Releasing Hormone Agonist
(GnRHa)
Sekresi terus-menerus FSH dan LH sehingga
hipofisa mengalami disentisasi
ovarium tidak aktif sehingga tidak terjadi siklus
haid.
GnRHa dapat diberikan intramuscular, subkutan,
intranasal.
depot satu bulan atau depot tiga bulan.
Efek samping: rasa semburan panas, vagina
kering, kelelahan, sakit kepala, pengurangan
libido, depresi atau penurunan densitas tulang
Aromatase inhibitor
menghambat perubahan C19 androgen menjadi
C18 estrogen
tatalaksana
Sikap wait and see - kista fungsional
menyusut dalam 2 3 bulan
Terapi bedah
Indikasi:
kista tidak menghilang dalam beberapa kali siklus
menstruasi
kista yang memiliki ukuran demikian besar > 5cm
kista pada wanita menopause
kista menimbulkan rasa nyeri luar biasa sampai
perdarahan
tumor besar / komplikasi = pengangkatan
ovarium + tuba (salphyngo-ooforektomi).
Mengarah ke ganas rujuk dan operasi =
histerektomi dan salphyngo-ooforektomi
bilateral.
pencegahan
Pemakaian kontrasepsi oral mencegah
pertumbuhan kista ovarium fungsional.
melakukan pemeriksaan ginekologis tahunan.
Riwayat keluarga : USG dan CA 125 tahunan.
Pada wanita dengan resiko tinggi
-kistadenokarsinoma ovarium, dapat
dilakukan ooforektomi profilaktik untuk
mencegah pertumbuhan karsinoma ovarium.
komplikasi
Perdarahan
Torsio
Infeksi
Keganasan
Sindrom meigs =
prognosis
Prognosis dari kista jinak sangat baik
karsinoma sel skuamosa yang berasal dari
kista dermoid - prognosis buruk.

Anda mungkin juga menyukai