Anda di halaman 1dari 25

SINDROM PIRIFORMIS

Disusun oleh : Adrianus Kevin / 11-2016-098


Pembimbing : dr. Hadi Kurniawan, Sp. KFR
Definisi
Piriformis pirum = buah pir dan forma = bentuk
Sindrom piriformis suatu kondisi yang disebabkan oleh kondisi
abnormal otot piriformis berupa nyeri atau hipostesia di area pantat
dan paha bagian posterior, dengan sesekali menjalar sampai ke tungkai
bawah jika mengenai pada nervus sciatic
Anatomi

Gambar Proyeksi kerangka tubuh dan N. Ischiadiscus di atas permukaan daerah bokong regio gluteus
tampak belakang
Anatomi

Gambar persarafan nervus ischiadiscus dan otot piriformis


Anatomi - Myologi
M. Piriformis, Origo : Os sacrum Fasia pelvis, Insertion : Bertendon
pada ujung trokhanter major, Persarafan : N. Ischiadikus, Fungsi :
Abduksi hip, dan eksorotasi.
Otot piriformis berasal pada permukaan anterior sakrum, biasanya di
tingkat vertebra S2 melalui S4, di atau dekat sacroiliac pada kapsul
sendi. Otot menempel pada aspek medial superior dari trokanter
major besar melalui tendon bulat pada banyak orang, otot ini
bergabung dengan tendon obturator internus dan otot Gemelli.
Anatomi - Neurologi
Serabut saraf yang keluar dari vertebralumbal 4 5 dan sakral 13
N. Ischiadicus meninggalkan pelvis melalui foramen ischiadikus major
turun diantara trochantor mayor os femur dan tuberositas ischiadikus
di sepanjang permukaan posterior paha ke ruang poplitea dimana
serabut saraf ini berakhir dan bercabang menjadi n. Tibialis dan n.
peroneus commuis
Anatomi - Neurologi

Keterangan: (A) saraf sciatica keluar foramen sciatica yang lebih besar pada permukaan inferior otot
piriformis; pemisahan saraf sciatik saat melewati otot piriformis dengan cabang lewat tibialis (B)
inferior atau (C) superior; (D) seluruh saraf sciatic melewati otot perut; (E) saraf sciatic keluar
foramen sciatic lebih besar sepanjang permukaan superior dari otot piriformis
Epidemiologi
70% - 80% populasi di dunia mengalami nyeri pinggang pada suatu
waktu selama masa kehidupannya, diantaranya terdapat
subkelompok pasien yang mengalami nyeri pinggang sekaligus nyeri
sciatic.
Sekitar 15% dari populasi kasus sciatic (ischialgia) adalah sindrom
piriformis.
Sedikitnya sekitar 6% - 8% dari 750 penderita nyeri pinggang bawah
akibat sindrom piriformis.
Etiologi
Penyebab sindrom piriformis dapat dibagi atas penyebab primer dan
sekunder
Penyebab primer kompresi saraf langsung akibat trauma atau
faktor intrinsik musculus piriformis, termasuk variasi anomali anatomi
otot, hipertrofi otot, inflamasi kronik otot dan perubahan sekunder
akibat trauma semacam perlengketan
Penyebab sekunder adanya faktor yang menginisiasi munculnya
gejala klinis dari proses penyakit seperti, macrotrauma, microtrauma,
efek massa yang iskemik, dan adanya iskemik lokal
Patogenesis
Sindrom piriformis primer kelainan dalam pada otot piriformis,
seperti nyeri myofasial, pyomyositis dan ossificans myositis sekunder
yang menimbulkan hal seperti trauma langsung pada sciatic notch
dan bagian gluteal. Nyeri terjadi karena inflamasi dan edema pada
otot dan fascia sekitar.
Patogenesis
Sindrom piriformis sekunder gejala nyeri bokong dan linu panggul
tergantung pada lokasi patologi yang berkaitan dengan struktur saraf
sciatic dan otot piriformis sebagai penyebab kompresi saraf sciatic.
Diagnosis
Tidak ada tanda atau gejala patologi, ataupun tes laboratorium dan tes
imaging yang dapat dengan tegas mendiagnosa sindrom piriformis.
Robinson menandai 6 gejala dan tanda yang digunakan sampai sekarang:
Riwayat trauma pada gluteus dan sacroiliaca
Nyeri tekan pada regio sacroiliaca joint, foramen ischiadiscus major
(greater sciatic notch) dan otot piriformis yang sering menjalar ke pinggul
Eksaserbasi akut nyeri pada saat membungkuk atau mengangkat dan
mereda selama ekstremitas yang terkena ditarik
Teraba sausage-shaped mass pada otot piriformis selama eksaserbasi akut
Tanda Lasgue positif
Berdasarkan durasi gejala, atropi gluteal.
Anamnesis - Gejala
Nyeri meningkat dengan duduk, berdiri, atau berbaring lebih lama dari 15 sampai 20 menit.
Nyeri dan/atau paresthesia menyebar dari sakrum melalui daerah gluteal dan turun ke aspek posterior paha, biasanya berhenti di
atas lutut.
Nyeri membaik dengan ambulasi dan memburuk apabila tanpa gerakan
Nyeri ketika bangkit dari posisi duduk atau jongkok
Perubahan posisi tidak menghilangkan rasa sakit sepenuhnya
Nyari sacroiliaca kontralateral
Kesulitan berjalan (misalnya, gaya berjalan antalgic, kaki turun)
Mati rasa pada kaki
Kelemahan ekstremitas bawah ipsilateral
Sakit kepala
Nyeri leher
Nyeri abdomen, pelvis, dan inguinal
Dispareunia pada wanita
Nyeri saat buang air besar
Anamnesis Tanda-tanda Klinis
Nyeri tekan atau tidak nyaman di daerah sendi sacroiliaca, greater sciatic notch dan otot piriformis
Nyeri tekan atau tidak nyaman di atas piriformis otot
Teraba massa di bokong ipsilateral
Tarikan pada anggota badan yang terkena sehingga memodulasi nyeri
Kelemahan asimetris pada anggota badan yang terkena
Tanda piriformis positif
Tanda Lasgue positif
Tanda Freiberg positif
Tanda Pace (fleksi, adduksi, dan hasil tes rotasi internal) positif
Hasil uji Beatty positif
Rotasi media terbatas pada ekstremitas bawah ipsilateral
Kaki ipsilateral menjadi pendek
Atrofi gluteal (pada kasus kronis)
Rotasi sacral persistent ke sisi kontralateral dengan rotasi lumbal.
Pemeriksaan Fisik
Beberapa uji klinis dapat digunakan untuk membantu dalam diagnosis
sindrom piriformis. Tes ini berguna untuk memperjelas klinis, meskipun
tidak ada tes tunggal khusus untuk sindrom piriformis
Tanda Lasgue
Tanda Lasgue terlokalisasi sakit ketika tekanan pada otot piriformis
dan tendon, terutama ketika pinggul yang tertekuk pada sudut 90
derajat dan lutut diluruskan 180.
Pemeriksaan Fisik
Tes FAIR
Melakukan fleksi, abduksi dan internal rotasi pada pinggul, hasil
positif jika dirasakan nyeri.
Pemeriksaan Fisik
Tanda Freiberg
Melakukan rotasi pasif ke dalam oleh pinggul dan dirasakan nyeri
pada bokong
Pemeriksaan Fisik
Manuver Pace
Nyeri bokong dengan adanya tahanan abduksi dari kaki yang dimanuver ketika posisi duduk.
Manuver Beatty
Pasien diposisikan lateral dekubitus pada sisi yang tidak saki, nyeri pada bokong dirasakan pada
ekstrimitas yang sakit ketika pasien melakukan abduksi secara aktif pada pinggul yang mengalami
nyeri dan menahan lutut beberapa inci dari meja pemeriksaan.
Pemeriksaan Penunjang
CT scan
MRI
Elektromyografi (EMG)
Diagnosis Banding
Riwayat neurologis yang lengkap
Pemeriksaan struktural dengan fokus pada daerah lumbal, pelvis dan
sacrum serta kaki.
Tes diagnostik sebelumnya
Penilaian kekuatan refleks dan sensorik deep-tendon.
Tatalaksana - Farmakologi
NSAID dan acetaminofen
Muscle relaxan
Analgesik narkotik
Injeksi local steroid (antiinflamasi)
Tatalaksana Terapi Fisik
Terapi fisik yang melibatkan berbagai latihan gerak dan teknik
stretching dapat dilakukan setiap hari dengan waktu hanya beberapa
menit saja.
Cold therapy
Heat therapy
Tatalaksana Bedah
Tujuan operasi adalah mengurangi ketegangan dan memastikan tidak
ada serat otot yang mengkompresi saraf sciatic.
Pencegahan trauma berulang terbukti efektif dalam mengurangi
resiko terjadinya kekambuhan sindrom piriformis.
Prognosis
Sebagian besar pasien dengan sindrom piriformis memiliki progress
baik setelah dilakukan injeksi lokal trigger-point.
Kekambuhan jarang terjadi setelah 6 minggu terapi.
Setelah bedah, pasien dengan piriformis sindrom dapat kembali lagi
beraktivitas rata-rata dalam 2-3 bulan
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai