Anda di halaman 1dari 14

Persentasi kasus

Army Yudhia Fatmasari


J130205020
STASE MUSCULO
KLINIK PRAMIKA PONOROGO
PROFESI FISIOTERAPI UMS
Definisi
Piriformis syndrome adalah gangguan neuromuskular yang terjadi karena saraf
sciatica (nervus ischiadicus) terkompresi atau teriritasi oleh otot piriformis sehingga
menimbulkan nyeri, kesemutan, pada area bokong sampai perjalanan saraf
sciatica.
D
D
Patofisiologi
pada saat otot piriformis memendek atau spasme akibat trauma,
maka otot piriformis dapat menekan atau menjepit saraf sciatic
yang berada di antara otot tersebut.
D
D
status klinis
Ny.D berusia 50th, bekerja sebagai guru beliau datang ke fisioterapi dengan
keluhan nyeri kesemutan kedua paha belakang, kadang disertai bunyi pinggang
saat gerak tertentu,
D
D

nyeri di daerah pantat kadang menjalar pantat belakang,


provokasi oleh tekanan duduk pada tempat keras.
terdapat hasil palpasi dan contract relax stretch, Tes spesifik : Slump test positif
dan Piriformis test positif
PEMERIKSAAN DASAR
TES SPESIFIK

untuk mendiagnosa piriformis


syndrome harus mendapatkan
hasil potif dari beberapa tes
tersebut. terdapat hasil status
klinis pasien tes piriformis dan
slump tes (+)
PEMERIKSAAN DASAR
Nyeri : VDS kekuatan otot : MMT sensoris: kasar, halus,
tajam, tumpul,
PEMERIKSAAN DASAR
ROM : Goneometer Fungsional : Idex Oswestry
underlying proses
piriformis syndrome

Anatomi impairment Distability fungsional

saraf otot vaskuler participation 1.pasien


mengalami
kesulitan jongkoke
penekanan spasme berdiri
penyempitan 1. pasien mengalami
2. pasien tidak
penurunan bekerja
mampu berdiri
2. pasien mengalami
nyeri regang lama
anoksia inflamasi kesulitan berolahraga
peredaran darah
tdk lancar

penurunan sensoris
parastesia
penurunan timbul Nyeri
sensori
g
n in e) overuse yang bersifat terjadi proses peradangan spasme pada otot piriformis
o kronis syndrome
eas drom
a l R syn
ic s
l in ormi piriformis syndrome penekanan pada saraf sciatic
C r if
i
(p
US nyeri menjalar dan kesemutan

mobilisasi saraf
gait analysis cara berjalan
salah pasien takut bergerak
koreksi postur
postur tubuh yang salah

menurunan kekuatan otot Penurunan LGS


myofacial release
edukasi

penurunan kemampuan fungsional

penurunan nyeri
peningkatan LGS kemampuan fungsional meningkat
peningkatan kekuatan otot
Treatment
01
pemberian US
Ultrasound dengan frekuensi
800kHz selama 8-12 menit
dalam 4mngg, efektif dalam
menurunkan nyeri
(Gondal Muhammad dkk., 2015)
Treatment

stretching
02 menurut Kanwal dkk., 2018, latihan peregangan
dapat meningkatkan
elastisitas dan fleksibilitas sehinga mengurangi
tekanan pada saraf sciatic.
03
myofacial release

pemberian myofacial release dengan


tehnik cross friction massage, membantu
mengurangi peradangan, melepaskan
jaringan parut (releasing scar tissue),
mengurangi spasme otot dan
meningkatkan aliran darah
(Kanwal, R dkk., 2018)
Treatment
2. Nerve Glide Technique
04 1. mobilisasi saraf 05
LOWER LIMB TENSION TEST
1. SLR
2. Slump test
3. Prone Knee Bend Test
Treatment
04
Edukasi
1. menghindari mengangkat benda berat,
2. menghindari memakai sepatu hak
tinggi,
3. menghindari toilet jongkok
4. edukasi berupa pola atau aktivitas fisik
yang benar
5. melaksanakan latihan yang telah di
berikan fisioterapi di rumah,
(Saced dkk., 2017)
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai