Anda di halaman 1dari 10

KEPENDUDUKAN

oleh:
Syianto Tri Putra Alam Mulyoto (H41116020)
Firqah Inzdar (H41116018)
Hasmira (H4111621)
Penduduk

Penduduk adalah semua orang yang


berdomisili di wilayah geografis
Indonesia selama enam bulan atau lebih
dan atau mereka yang berdomisili kurang
dari enam bulan tetapi bertujuan
menetap.
Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap
pertumbuhan penduduk

Fertilitas (Kelahiran)
Fertilitas sebagai istilah demografi diartikan sebagai hasil

reproduksi yang nyata dari seorang wanita atau


sekelompok wanita. Dengan kata lain fertilitas ini
menyangkut banyaknya bayi yang lahir hidup.
Mortalitas (Kematian)
Mati adalah keadaan menghilangnya semua tanda -

tanda kehidupan secara permanen, yang bisa terjadi setiap


saat setelah kelahiran hidup.
Migrasi
Migrasi adalah perpindahan penduduk dengan tujuan

menetap dari suatu tempat ke tempat yang lain


melampaui batas negara. Migrasi dapat dipengaruhi oleh
faktor-faktor tertentu.
Teori Teori
Kependudukan
Aliran Malthusian oleh Thomas Robert Maltus yang
menyatakan bahwa penduduk apabila tidak ada faktor
pembatas maka mereka akan berkembang biak dengan
cepat dan memenuhi dengan cepat beberapa bagian
dari permukaan bumi. Disamping itu, manusia
membutuhkan makanan yang bersifat terbatas
sedangkan laju pertumbuhan lebih besar dibandingkan
laju makanan maka dari itu penting dengan adanya
faktor pembatas.
Aliran Neo-Malthusians Garrett Hardin dan Paul Ehrlich
yang membuat pernyataan bahwa Pertama, dunia ini
sudah terlalu banyak manusia; kedua, keadaan bahan
makanan sangat terbatas; ketiga, karena terlalu
banyak manusia di dunia ini sehingga lingkungan
banyak yang tercemar dan rusak.
Teori Teori
Kependudukan
Aliran Marxist oleh Karl Marx dan Friedrich Engels
yang tidak sependapat dengan aliran Malthus yang
menyatakan dibutuhkan faktor pembatas untuk
pertumbuhan penduduk karena akan kekurangan
bahan makanan. Menurut Marx tekanan penduduk
yang terdapat di suatu
negara bukanlah tekanan penduduk terhadap
bahan makanan, tetapi tekanan penduduk terhadap
kesempatan kerja.
Teori John Stuart Mill yang setuju akan pendapat
Malthus dan ia berpendapat bahwa produktifitas
seseorang yang tinggi maka ia cenderung ingin
mempunyai keluarga yang kecil.
Lingkungan Hidup
Lingkungan hidup berasal dari kata lingkungan
dan hidup. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
terbitan Balai Pustaka (1984), lingkungan diartikan
sebagai daerah (kawasan dan sebagainya), sedang
lingkungan alam diartikan sebagai keadaan (kondisi,
kekuatan) sekitar, yang mempengaruhi
perkembangan dan tingkah laku organisme.
Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan
segala makhluk hidup, makhluk tak hidup, dan daya
dukung serta manusia dengan segala perilakunya,
yang saling berhubungan secara timbal balik, jika
ada perubahan salah satu komponen akan
mempengaruhi komponen lainnya.
Lingkungan Hidup

Materi ialah segala sesuatu yang ada


pada suatu tempat tertentu dan waktu
tertentu pula.
Energi atau daya ialah sesuatu yang
memberikan kemampuan untuk
menjalankan sesuatu (aktivitas).
Ruang adalah tempat atau wadah
komponen-komponen lingkungan hidup.
Oleh karena itu, dimana terdapat
komponen lingkungan hidup, berarti
disitu terdapat ruang atau wadah.

Pembagian lingkungan
hidup
Lingkungan fisik atau organik, yaitu lingkungan yang
terdiri dari gaya kosmik dan fisiografis seperti tanah,
udara, laut, radiasi, gaya tarik, ombak.
Lingkungan biologi atau organik yaitu segala sesuatu
yang bersifat biotis berupa mikro organisme, parasit,
hewan, tumbuh-tumbuhan, termasuk juga lingkungan
pranata dan proses-proses biologi seperti reproduksi,
pertumbuhan.
Lingkungan sosial, yang terdiri dari fisio-sosial yang
meliputi: kebudayaan materiil, seperti peralatan, senjata
mesin, gedung-gedung dan lain-lain.
Lingkungan komposit yaitu lingkungan yang diatur
secara instansional, berupa lembaga-lembaga masyarakat
baik yang terdapat didaerah perkotaan, maupun di daerah
pedesaan.
Hubungan Penduduk dengan Kemiskinan

Pertambahan penduduk di dunia tidak hanya berasal


dari kelahiran atau pertumbuhan penduduk alami,
namun juga akibat pertumbuhan urbanisasi yang
menyebabkan munculnya daerah pemukiman miskin
dan padat. Setiap pusat pemukiman padat penduduk
memiliki masalah degradasi fungsi lingkungan dengan
skala yang berbeda
Tingginya populasi penduduk mengubah pola konsumsi
lahan, perkembangan industri yang tidak seimbang,
ketidaksesuaian kepadatan transportasi,kurangnya
pemenuhan kebutuhan pokok, penurunan sumber
daya air serta flora dan fauna, dan infrastruktur
lingkungan yang buruk selanjutnya menjadikanfaktor
utama penurunan kualitas lingkungan perkotaan.
Penanggulangan kemiskinan secara sinergis dan
sistematis harus dilakukan agar seluruh warganegara
mampu menikmati kehidupan yang bermartabat.
Program penanggulangan kemiskinan yang

dicanangkan oleh Kabinet Indonesia Bersatu II meliputi


tiga program, yaitu :
Program penanggulangan kemiskinan Kluster I
yaitu :
a. Program Keluarga Harapan (PKH)

b. Bantuan Operasional Sekolah (BOS)

c. Bantuan Siswa Miskin (BSM)

d. Program Jaminan Kesehatan Masyarakat (JAMKESMAS)

e. Program Beras untu Keluarga Miskin (RASKIN)

Anda mungkin juga menyukai