Anda di halaman 1dari 17

Pengampu :

Anti Mayastuti, SH, MH.


Philosofische gronsdlag adalah pundamen,
filsafat, pikiran yang sedalam dalamnya,
jiwa, hasrat yang sedalam-dalamnya, untuk
di atasnya didirikan gedung Indonesia
merdeka yang kekal dan abadi. (Pidato Ir.
Soekarno dalam sidang BPUPK I).
Rumusan Pancasila dalam Pembukaan UUD NRI
1945
.maka disusunlah kemerdekaan
kebangsaan Indonesia itu dalam suatu
susunan Negara Republik Indonesia yang
berkedaulatan rakyat dengan berdasarkan
kepada Ketuhanan yang Maha Esa,
Kemanusiaan yang Adil adil dan beradab,
Persatuan Indonesia, dan Kerakyatan yang
dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaran/perwakilan, serta dengan
mewujudkan suatu keadilan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia
Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945
Pembukaan
Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab
itu, maka penjajahan diatas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai
dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.
Dan perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada
saat yang berbahagia dengan selamat sentosa mengantarkan rakyat
Indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaan negara Indonesia, yang
merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.
Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorongkan oleh
keinginan luhur, supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat
Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaannya.
Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu pemerintah negara Indonesia
yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah
Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan
kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang
berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka
disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-
Undang Dasar negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan
negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar
kepada : Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab,
persatuan Indonesia, dan kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, serta dengan
mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Kedudukan Pancasila sebagai dasar negara
dikuatkan dengan Ketetapan MPR RI No.
XVII/MPR/1998, yang mencabut Tap MPR No.
II/MPR/1978 tentang P4 (EkaPrasetia
Pancakarsa, dalam Pasal 1
Pancasila sebagaimana dimaksud dalam
Pembukaan UUD 1945 adalah dasar negara dari
Negara kesatuan Republik Indonesia harus
dilaksanakan secara konsisten dalam kehidupan
bernegara
MAKNA PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA

Kedudukan dan fungsi pokok Pancasila


sebagai dasar negara adalah pengertian
yang bersifat yuridis ketatanegaraan,
yaitu Pancasila sebagai dasar untuk
mengatur penyelenggaraan/pemerintahan
negara yang lebih lanjut dituangkan
dalam norma hukum berpuncak pada UUD
NRI 1945
Pancasila sebagai dasar negara mencakup :
a. Dasar falsafah/filsafat negara
(philoshofische grondslag)
b. Ideologi negara (staatsidee)
PENGERTIAN PANCASILA DASAR NEGARA

1. Sebagai dasar negara yang bersifat abstrak universal


dan tidak berubah seperti tercantum dalam
Pembukaan UUD 1945.
Pancasila yang termuat dalam Pembukaan UUD 1945
sebagai pokok kaidah negara yang fundamental.
Sila-sila Pancasila kata kuncinya adalah Ketuhanan,
Kemanusiaan, Persatuan, Kerakyatan, dan Keadilan.
Menurut bentuknya masing-masing terdiri dari kata
Tuhan (ke-an), Manusia (ke-an), Satu (per-an),
Rakyat (ke-an) dan Adil (ke-an), sehingga bermakna
abstrak yang hanya ada dalam pikiran.
Inilah sesuai dengan kedudukan Pancasila sebagai
dasar falsafah hidup, asas kerohanian negara dan
ideologi bangsa.
2. Sebagai pedoman penyelenggaraan negara
yang bersifat umum kolektif seperti
tercantum pada Batang Tubuh UUD 1945
Nilai-nilai Pancasila dijabarkan dalam
Pasal-Pasal UUD 1945, sebab terdapat
hubungan kausal organis antara Pancasila
dalam Pembukaan dengan Batang Tubuh
UUD 1945. Yaitu Pancasila menjiwai Batang
Tubuh UUD 1945.
Disebut organis karena menunjukkan suatu
kesatuan yang bulat atau tidak terpisahkan
antara keduanya.
Pasal-Pasal UUD 1945 merupakan
penjabaran dari pokok-pokok pikiran yang
terdapat dalam Pancasila dan Pembukaan.
Misal :
a. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa dijabarkan dalam
Pasal 29 UUD 1945
b. Sila Kemanusiaan yang adil dan beradab
dijabarkan dalam Pasal 28 A-J UUD 1945

3. Sebagai petunjuk kebijakan penyelenggaraan


negara yang bersifat khusus, konkret dan
operasional seperti terdapat pada UU, PP,
Peraturan Presiden dan sebagainya.
Dalam hal ini konsistensi nilai-nilainya diukur
melalui UUD 1945 sebagai hukum tertinggi
negara.
Apakah peraturan perundangan itu isinya
bertentangan dengan UUD 1945 dapat dimintakan
uji material kepada Mahkamah Konstitusi sebagai
lembaga negara yang berwenang menguji
peraturan perundangan di bawah UUD 1945.
Sumber berarti tempat keluar, asal.
Sumber hukum berarti tempat asal pengambilan
hukum.
Sumber Hukum dibedakan (Jazim Hamidi, 2006)
1. Sumber Hukum Formal adalah sumber
hukum ditinjau dari bentuk dan tata cara
penyusunan hukum yang mengikat terhadap
komunitasnya.
2. Sumber Hukum Material adalah sumber
hukum yang menentukan materi atau isi
suatu norma hukum.
Sumber material dapat berupa nilai-nilai,
misal nilai ketuhanan, nilai kemanusiaan,
nilai keadilan, dapat berupa fakta, misal
perkembangan ilmu engetahuan dan
teknologi, budaya, realitas perkembangan
masyarakat, dinamika aspirasi masyarakat.
Pancasila yang di dalamnya terkandung nilai-
nilai merupakan sumber hukum material
bagi hukum positif Indonesia. Sehingga
Pancasila menentukan isi dan bentuk
peraturan perundang-undangan di Indonesia
yang tersusun secara hierarkhis.
Segala peraturan perundang-undangan
merupakan penjabaran atau derivasi dari
prinsip yang terkandung dalam Pancasila.
Peraturan perundang-undangan yang tidak sesuai
dengan Pancasila maka BATAL DEMI HUKUM.
Dalam Pembentukan hukum nasional harus
mendasarkan pada 3 unsur (Pasal 1 ayat (3)
UUD 1945 bahwa Negara Indonesia adalah
Negara Hukum) :
a. Pancasila
b. Hukum Nasional
c. Tujuan Negara
Pembentukan Hukum Nasional mencakup tahap
(Pasal 1 UU RI No. 12 Tahun 2011 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan) :
1.Perencanaan

2.Penyusunan

3.Pembahasan

4.Pengesahan/Penetapan

5.Pengundangan

Hukum nasional disusun sebagai sarana untuk


mencapai tujuan negara. Tujuan Negara
tercantum dalam Pembukaan UUD 1945, yaitu :
1.Melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah
darah Indonesia
2.Memajukan Kesejahteraan umum

3.Mencerdaskan Kehidupan Bangsa

4.Ikut serta melaksanakan ketertiban dunia yang


berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi
dan keadilan sosial
Hierarkhi Peraturan Perundang-undangan negara Indonesia
menurut Ketetapan MPR
1.UUD 1945
2.Ketetapan MPR
3.UU

4.Perpu

5.PP

6.Keppres

7.Perda

Hierarkhi Peraturan Perundang-undangan menurut Pasal 7 UU


No. 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan
Perundang-undangan
1.UUD 1945

2.Ketetapan MPR
3.UU/Perpu

4.PP

5.Perpres

6.Perda Propinsi
7.Perda Kabupaten/Kota
Pancasila sebagai sumber hukum adalah
Pancasila sebagai sumber bagi penyusunan
norma hukum di Indonesia, yaitu sebagai
grundnorm (norma dasar) atau
staatfundamentalnorm (norma fundamental
negara) dalam jenjang norma hukum di
Indonesia.
Pancasila dalam Pembukaan UUD 1945 sebagai
dasar negara mempunyai kedudukan sebagai :
1.Norma tertinggi

2.Staatfundamentalnorm

3.Norma pertama

4.Cita hukum (rechtsidee)

5.Pokok kaidah negara yang fundamental


UU dianggap bertentangan dengan UUD 1945 ??
Judicial Review yang meliputi pengujian terhadap
suatu norma hukum yang terdiri dari :
a. Hak uji materiil yaitu hak untuk mengajukan
uji materiil terhadap norma hukum yang
berlaku yang dianggap melanggar hak-hak
konstitusional warga negara (oleh Mahkamah
Konstitusi yaitu pengujian UU terhadap UUD
1945)
b. Hak uji formil
Pengujian peraturan perundang-undangan di
bawah UU terhadap UU dilakukan oleh
Mahkamah Agung (MA)
Mahfud MD
Bagi MK, Pancasila merupakan salah satu batu
uji atas setiap UU yang dimintakan pengujian.
MK selalu mencari runutannya, Pancasila bicara
apa tentang ini dan kemana arahnya. Kalau
tidak sesuai ya kita batalkan UU tersebut.
Meskipun dikatakan di dalam UU MK bahwa
tolok ukur pengujian adalah UUD, tetapi dalam
UUD ditegaskan juga bahwa sejauh menyangkut
substansi materi, paket konstitusi itu
mencakup pembukaan dan semua pasalnya,
sehingga di dalam praktik pengujian UU
terhadap UUD, MK menjadikan sekaligus
Pancasila sebagai batu ujinya.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai