Anda di halaman 1dari 17

Rabies

Nama Anggota:
Fairuz Amalia 2014710072
Nia Mailan Astin 2014710010
Rizka Amirah 2014710011
Siti Sarah 2014710062
INVESTIGASI WABAH

ALLPPT.com _ Free PowerPoint Templates, Diagrams and Charts


Sejarah Rabies

Tahun 1885, seorang anak


Rabies ditemukan 2000 yang terinfeksi rabies
tahun SM oleh Aristoteles diberikan vaksin medulla
spinalis anjing tersebut

Di Indonesia, ditemukan Pada manusia oleh E.V. de Haan tahun


1894 di Bekasi, Jawa Barat. di
pertama kali tahun 1884 Sumatera Barat, Jawa Tengah, dan
pada kerbau pada anjing Jawa Timur (1953), Sumatera Utara
(1956), Sumatera Selatan dan
tahun 1890 Sulawesi Utara (1958)
Kriteria KLB Rabies
INVESTIGASI KLB RABIES DI PUSKESMAS
TANGKURA KAB.POSO FEBRUARI2011

1. Peningkatan jumlah kasus gigitan hewan tersangka


rabies menurut periode waktu (mingguan/harian)
disuatu kecamatan,desa/kelurahan dibandingkan
dengan periode sebelumnya.
2. Terdapat satu kasus klinis Rabies pada Manusia
Epidemiologi rabies
Satu-satu nya kasus melalui
Infeksi dari manusia transplantasi kornea yang
ke manusia berasal dari donor. Resipien
meninggal 50-80 hari kemudian

Di dunia, Di Amerika
Penyebab 50.000 kasus Serikat,
kematian ke- rabies setiap kanada, eropa
Rabies
10 akibat tahun. 5-15 barat, kasus
infeksi tahun sangat rabies telah
beresiko terkendali.
TERAPI DAN PENGENDALIAN

Tidak ada terapi yang berhasil mengendalikan (Interferon,


ribavirin dan obat lain tidak menunjukan manfaat)

Terapi simptomatik dapat memperpanjang hidup, tetapi


akhirnya selalu mematikan

Vaksin prapajanan diberikan kepada semua orang yang


beresiko tinggi kontak dengan hewan rabies, orang yang
akan berpergian dianjurkan menerima profilaksis
prapajanan jika hendak tinggal lebih dari 30 hari.
SIFAT VIRUS

1. Struktur : partikel berbentuk batang 75x180 nm, di kelilingi selubung m


embrane seperti duri 10 nm, terdapat RNA untai tunggal 12kb; berat m
olecular 4,6x106
2. Klasifikasi : family Rhabdoviridae, genus Lyssavirus,
3. Kerentanan hewan : Kerentanan bervariasi diantara spesies mamalia,
berkisaran dari yang sangat tinggi (rubah, anjing hutan, serigala) hingg
a rendah (opossum); hewan dengan kerentanan sedang termasuk sigu
ng, rakun, dan kelalawar
IMUNITAS DAN PENCEGAHAN
Patofisiologi pencegahan rabies dan vaksin :

Tipe vaksin :
Diduga, virus bertambah banyak diotot de Vaksin sel diploid manusia
kat dengan lokasi inokulasi sehingga kons
entrasi virus cukup untuk menimbulkan in
Vaksin rabies yang di adsorbsi
feksi disistem saraf pusat. Jika vaksin dap Vaksin sel embrio anak ayam yang
at segera diberikan maka replikasi virus d di murnikan
apat di tekan mencegah menginvasi syste Vaksin jaringan saraf
m saraf pusat. Pemberian antibody pasif u
ntuk mencegah masuknya virus ke system Vaksin embrio bebek
saraf pusat. Virus yang di lemahkan
CARA PENULARAN
Rabies adalah penyakit zoonosis d
imana manusia terinfeksi melalui j
ilatan atau gigitan hewan yang te
rjangkit rabies seperti anjing, ker
a, musang, serigala, raccon, kelel
awar.
Virus masuk melalui kulit yang terl
uka atau melalui inhalasi virus san
gat jarang ditemukan timbulnya p
enyakit rabies tergantung pada p
arahnya nya gigitan dan lokasi gig
itan. Virus akan merambat dari te
mpat gigitan lewat syaraf ke tulan
g belakang, kemudian ke otak.kar
ena jangka virus mencapai otak re
latif panjang, maka masih ada kes
empatan bagi pasien yang digigit
oleh anjing penderita rabies untu
k dierikan serum anti rabies (SAR)
dan vaksinasi rabies
EPIDEMIOLOGI ORANG, TEMPAT, WAKTU

1. ORANG
Dalam lima tahun terakhir (2000-2004), jumlah orang meninggal dunia karena rabies :
Sumatera Barat 51 orang
Sulawesi Utara 37 orang 2. Tempat
Sulawesi Selatan 59 orang
WHO menyatakan bahwa sekitar
Sulawesi Tenggara 64 orang
Flores 91 orang
55.000 orang per tahun meninggal
Di tinjau dari segi umur orang yang digigit : dunia karena rabies, 95% dari
Sumatera Barat paling banyak berumur 17-55 tahun (27,78%),jumlah
umur 6-12itu berasal
tahun (17,30%)dari Asia dan
Afrika.
Provinsi Riau paling banyak berumur 17-55 tahun (20,62%), umur Sebagian
6-12 tahun (14,20%) besar dari koban
Provinsi Jambi paling banyak umur 17-55 tahun (26,01%), umur blita sebanyak (19.22%)
sekitar 30-60% adalah anak-anak
Ditijau dari segi jenis kelamin :
usia kecil
Provinsi Jambi, Provinsi Sumatera Barat dan Provinsi Riau kebanyakan orangdiyang
bawah
digigit15
adaltahun.
ah jenis kelamin laki-laki
3. Waktu
Rabies di Indonesia di temukan pada tahun :
1884 di Jawa Barat
1953 di Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Barat
1956 di Sumatera Utara
1958 di Sulawesi Selatan dan Sulawesi Utara
1971 di Yogyakarta

1978 di DKI Jakarta, Bengkulu dan Sulawesi Tengah


1981 di Kalimantan Selatan
1997 di Flores
PATOGENESIS DAN PATOLOGI

Virus rabies bermultiplikasi di dalam otot atau jaringan ik


at di tempat inokulasi dan kemudian memasuki syaraf perif
er pada taut neuromuscular dan menyebar di dalam syaraf
menuju system saraf pusat dan terjadi ensefalitis progresif.
Virus kemudian menyebar melalui saraf perifer kekelenjar l
udah dan jaringan lain. Virus rabies menghasilkan inklusi s
itoplasma eosinofilikspesifik, badan negri, di dalam sel sar
af yang terinfeksi.
Organ dengan titer virus
tertinggi adalah : kelenjar liur
submaksila.
Organ lain tempat
ditemukannya virus rabies
berupa :
Pancreas
ginjal
jantung
retina dan kornea.
Pemulihan dan keselamatan hampir tidak
mungkin terjadi, rabies harus dipertimban
gkan pada setiap kasus ensefalitis atau
mielitis dengan pe-nyebab yang tidak
diketahui bahkan tanpa adanya riwayat
pajanan, kebanyakan kasus rabies di ameri
ka serikat adalah individu tanpa pajanan
yang tidak diketahui. Karena masa inkuba
si yang lama, individu mungkin lupa kemu
ngkinan kejadian pajanan. Orang yang
kontak dengan kelalawar rabies sering tid
ak menyadari telah tergigit oleh seekor kel
alawar.
- Sebagian besar pasien akan menunjukan
hidrophobia (takut terhadap air). Aktifitas
menelan mencetuskan spasme yang nyeri
pada otot tenggorok. Fase ini diikuti oleh k
ejang konvulsif atau, dan kematian. Penye
bab utama kematian adalah paralisis perna
pasan. Rabies paralitik terjadi sekitar 20%
pasien, paling sering orang yang terinfeksi
oleh virus rabies kelalawar. Perjalanan pen
yakit ini melambat, beberapa pasien berta
han selama 30 hari. Masa inkubasi umum
pada anjing berkisar dari 3 hingga 8 mingg
u, tetapi dapat sesingkat 10 hari. Secara kli
nis, penyakit pada anjing terbagi menjadi 3
fase yang sama dengan rabies manusia.
Gejala penderita Rabies

1. Demam
2. Mual
3. Rasa nyeri di Tenggorokan
4. Gelisah
5. Liur yang berlebihan
(Hipersalivasi)
6. Takut air (hidrofobia)
7. Takut cahaya (Fotofobia)
Sumber Penularan Masa Inkubasi

90% dari
Anjing Virus Rabies sekitar 20 -90 hari,
namun beberapa literatur lain
menyebutkan 30 60 hari.

6% dari
Kucing

4% dari Dari masuknya bibit penyakit sampai


Monyet & timbulnya gejala bervariasi antara
Hewan 15-50 hari.
Lain
Pertolongan pertama pada gigitan/jilatan hewan penular Rabies

Cuci luka gigitan memakan sabun/ detergen dengan air


mengalir selama 10-15 menit

Beri anti septik pada luka gigitan


(povidoneiodiene, alkohol 70%, dll)

Segera ke puskesmas/rumah sakit/pusat pelayanan Rabies


(Rabies Center) untuk mendapatkan pertolongan selanjutnya

Anda mungkin juga menyukai