ASFIKSIA PADA
BAYI BARU LAHIR
PENDAHULUAN
11
PERSIAPAN RESUSITASI
Persiapan keluarga
Persiapan tempat resusitasi
Persiapan alat resusitasi
Persiapan diri
12
Persiapan keluarga
Sebelum menolong persalinan,
bicarakan dengan keluarga mengenai
kemungkinan-kemungkinan yang terjadi
pada ibu dan bayi dan persiapan
persalinan.
13
Persiapan tempat
resusitasi
Persiapan yang diperlukan meliputi ruang bersalin dan tempat
resusitasi :
Gunakan ruangan yang hangat dan terang.
Tempat resusitasi hendaknya rata, keras, bersih dan kering,
misalnya meja, dipan atau di atas lantai beralas tikar.
Sebaiknya dekat pemancar panas dan tidak berangin (jendela
atau pintu yang terbuka).
Keterangan:
Ruangan yang hangat akan mencegah bayi hipotermi.
Tempat resusitasi yang rata diperlukan untuk kemudahan
pengaturan posisi kepala bayi.
Untuk sumber pemancar panas gunakan lampu 60-100 watt
atau lampu petromak. Nyalakan lampu menjelang persalinan.
14
Persiapan alat
resusitasi
Sebelum menolong persalinan, selain menyiapkan alat-alat
persalinan juga harus disiapkan alat-alat resusitasi dalam
keadaan siap pakai, yaitu:
15
ALAT RESUSITASI
16
Bola karet dan penghisap lendir DeLee
Persiapan diri
Lindungi dari kemungkinan infeksi dengan cara:
memakai alat pelindung diri pada persalinan
(celemek plastik, sepatu tertutup)
lepaskan perhiasan, cincin, jam tangan sebelum
cuci tangan.
cuci tangan dengan air mengalir dan sabun atau
dengan campuran alkohol dan gliserin.
Keringkan dengan lap bersih.
Selanjutnya gunakan sarung tangan sebelum
menolong persalinan.
18
PENILAIAN &
KEPUTUSAN
Sebelum bayi lahir, sesudah ketuban pecah:
Apakah air ketuban bercampur mekonium (warna kehijauan)
PENILAIAN pada letak kepala.
PENILAIAN:
1. Apakah air ketuban bersih tidak bercampur
mekonium ?
2. Apakah bayi menangis atau bernapas spontan dan
teratur?
A B C
Manajemen Manajemen Manajemen
Bayi Baru Asfiksia Bayi Air Ketuban
Lahir Baru Lahir Bercampur
20
Normal Mekonium
DASAR ASUHAN BBL:
Sangat penting bagi semua bayi baru lahir untuk dijaga agar tetap kering, bersih
dan hangat untuk mencegah bayi kedinginan (hipotermi) yang membahayakan.
Prinsip ini tetap dianut dalam penatalaksanaan resusitasi Bayi Baru Lahir dan
terlebih lagi bayi Asfiksia sangat rentan terhadap hipotermi.
Bersihkan jalan napas bayi dengan cara mengusap mukanya dengan kain atau
kasa yang bersih dari darah dan lendir segera setelah kepala bayi lahir (masih
diperineum ibu).
Apabila bayi baru lahir segera dapat bernapas secara spontan atau segera
menangis, jangan lakukan pengisapan secara rutin pada jalan napasnya.
Apabila bayi baru lahir tidak bernapas atau bernapas megap-megap, maka
penghisapan lendir amat penting sebagai bagian mutlak dari langkah awal
resusitasi.
Apabila terdapat air ketuban bercampur mekonium, maka penghisapan
lendir sangat penting dilakukan segera begitu kepala lahir sebelum bahu
keluar.
21
Rangsangan Taktil:
ASI:
Adalah penting sekali bahwa bayi baru lahir segera diberi ASI DINI
dalam 30 menit sesudah lahir dan hanya diberikan ASI SAJA tidak
diberikan lainnya. Karenanya bila bayi sudah bernapas normal
selalu diletakkan kedada ibu (kulit ke kulit) lalu keduanya diselimuti
untuk kehangatan, ibu dianjurkan menyusui bayinya dan
membelainya.
22
TINDAKAN RESUSITASI
BAYI BARU LAHIR
Tahap I: Langkah awal
23
TINDAKAN RESUSITASI BAYI BARU
LAHIR
Tahap I: Langkah awal (6 langkah), meliputi:
24
TINDAKAN RESUSITASI BAYI BARU
LAHIR
Tahap II: Ventilasi
25
TINDAKAN RESUSITASI BAYI BARU
LAHIR
Tahap II: Ventilasi, meliputi:
1) Pasang sungkup
2) Ventilasi 2 kali
3) Ventilasi 20 kali dalam 30 detik
4) Ventilasi, setiap 30 detik hentikan & lakukan
penilaian
5) Siapkan rujukan bila bayi belum bernapas normal
sesudah 2 menit ventilasi
6) Lanjutkan ventilasi, setelah 20 menit, hentikan.
26
TINDAKAN RESUSITASI BAYI BARU
LAHIR
Tahap III: Asuhan Pasca Resusitasi
29
TINDAKAN RESUSITASI BAYI BARU
LAHIR
Tahap II: Ventilasi, meliputi:
1) Pasang sungkup
2) Ventilasi 2 kali
3) Ventilasi 20 kali dalam 30 detik
4) Ventilasi, setiap 30 detik hentikan & lakukan
penilaian
5) Siapkan rujukan bila bayi belum bernapas normal
sesudah 2 menit ventilasi
6) Lanjutkan ventilasi, setelah 20 menit, hentikan.
30
PENILAIAN:
Bayi tidak menangis, tidak bernapas atau megap-megap
VENTILASI
1. Pasang sungkup, perhatikan lekatan.
2. Ventilasi 2 kali dengan tekanan 30 cm air, amati gerakan dada bayi.
3. Bila dada bayi mengembang, lakukan ventilasi 20 kali dengan tekanan 20 cm air
dalam 30 detik.
4. Penilaian apakah bayi menangis atau bernapas spontan dan teratur?
YA TIDAK
YA TIDA
Setelah ventilasi selama
K 2 menit tidak
berhasil, siapkan rujukan.
Jaga bayi agar tetap hangat Bila bayi tidak bisa dirujuk dan tidak bisa
Lakukan pemantauan bernapas hentikan ventilasi setelah 20 menit.
Konseling
Pencatatan.
Konseling & dukungan emosional 31
Pencatatan bayi meninggal
Tindakan Resusitasi BBL Jika Air
Ketuban Bercampur Mekonium
Apakah mekonium itu?
Mekonium adalah feses pertama dari BBL. Mekonium kental pekat dan berwarna
hijau kehitaman.
33
Apa yang dapat dilakukan untuk membantu seorang bayi bila
terdapat air ketuban bercampur mekonium (warna kehijauan) ?
YA TIDAK
PENILAIAN:
Apakah bayi menangis atau
bernapas spontan dan teratur?
ASUHAN PASCA
ASUHAN PASCA 35
RESUSITASI VENTILASI
RESUSITASI
ASUHAN PASCA RESUSITASI
36
ASUHAN TINDAK LANJUT
PASCA RESUSITASI
ASUHAN TINDAK LANJUT
Sesudah resusitasi, bayi masih perlu asuhan tindak lanjut yang dilakukan
dengan cara kunjungan rumah. Tujuan dari asuhan perawatan tindak lanjut
adalah untuk mengetahui kondisi kesehatan bayi setelah mengalami
tindakan resusitasi.
Kunjungan rumah (kunjungan neonatus 0 7 hari) dilakukan satu hari
setelah lahir.. Gunakanlah algoritma Manajemen Terpadu Bayi Muda
(MTBM) untuk melakukan penilaian, membuat klasifikasi, menentukan
tindakan dan pengobatan serta tindak lanjut. Catat seluruh langkah ke
dalam formulir tata laksana bayi muda 1 hari 2 bulan.
Bila pada kunjungan rumah (hari ke 1) menunjukkan klasifikasi merah, bayi
harus segera dirujuk.
Bila klasifikasi kuning, bayi harus dikunjungi kembali pada hari ke 2.
Bila klasifikasi hijau, berikan nasihat untuk perawatan bayi baru lahir di
rumah.
Kunjungan rumah berikutnya (kunjungan neonatus 8 28 hari) juga
menggunakan algoritma MTBM
37
Bayi Aman bila IBU nya:
38
Dukungan dan Konseling Perawatan Bayi:
dimengerti mereka.
- Waktu menjelaskan lakukan demonstrasi
sebanyak-banyaknya.
- Mintalah ibu dan keluarganya menceritakan
40
Pemantauan Tumbuh Kembang
Terhadap Bayi Pasca Resusitasi: