Anda di halaman 1dari 44

MEDIA JARINGAN KOMPUTER

NIZAR AGUS .D, S.Kom.


Konsep Dasar Pengkabelan LAN

Jaringan Komputer ? Jaringan Kabel


Topologi Jar dan Jenis Kabel Jar
Topologi Jaringan Jenis Kabel
Topologi Bus Coaxial Cable
Twisted Pair Cable
Fiber Optic Cable
Topologi Ring Twisted Pair Cable
Fiber Optic Cable
Topologi Star Twisted Pair Cable
Fiber Optic Cable
Coaxial Cable
A. Outer Plastic Shealth (Plastic Jacket)
B. Copper Screen
C. Inner Dielectric Insulator
D. Copper Core

Kabel Koaksial adalah sebuah kabel elektrik yang terdiri atas biji
tembaga pada bagian tengahnya yang terbungkus isolator bagian
dalam, kemudian dililit oleh layar/jaring tembaga, dan pada bagian
luarnya terdapat jaket plastik sebagai isolator terakhir.

Kabel Koaksial terbagi menjadi:


1.Thick Coaxial Cable
2.Thin Coaxial Cable
Thick Coaxial Cable
Standard Ethernet
Thick Ethernet / ThickNet
10BASE5 Cable
Yellow Cable
RG-6 Cable

Aturan penggunaan dalam jaringan:


1.Setiap ujung harus diterminasi dengan terminator 50
2.Setiap NIC mempunyai pemancar tambahan (external transciever)
3.Maks. 3 segment atached devices
4.Panjang maks tiap segment 500 m, maks 100 perangkat jaringan
5.Jarak antara tap/node dari backbone ke device maks 5 m dan min 2,5
m
Thin Coaxial Cable
Thin Ethernet / ThinNet
10BASE2 Cable
Dark Cable
RG-58 A/U atau C/U Cable

Aturan penggunaan dalam jaringan:


1.Setiap ujung harus diterminasi dengan terminator 50
2.Setiap NIC cukup menggunakan onborad transciever
3.Maks. 3 segment atached devices
4.Panjang maks tiap segment 185 m, maks 30 perangkat jaringan
5.Jarak antara tap/node dari backbone ke device min 0,5 m
BNC Connector

Versi 50 dan 70
Jenis:
1.Male/Female Connector
2.T-Connentor
3.Terminator
Twisted Pair Cable
Adalah sebuah kabel yg menggunakan dua konduktor
yang saling berlilitan, dengan tujuan untuk:
1.Mengurangi efek Electromagnetic Interference (EMI)
2.Mengurangi efek Electromagnetic Radiation
3.Crosstalk

Jenis kabel twisted pair:


A.Shielded Twisted Pair (STP)
B.Unshielded Twisted Pair (UTP)
Twisted Pair Cable
Kategori kabel Twisted Pair
Kategori Type Kabel Kegunaan
CAT 1 UTP Analog (biasanya digunakan di perangkat telephone pada
umumnya dan jalur ISDN (Integrated Service Digital
Networks. Juga untuk menghubungkan modem dengan
line telephone.

CAT 2 UTP Transmisi suara digital hingga megabit per detik (sering
digunakan pada topologi token ring).
CAT 3 UTP, STP Transmisi data digital hingga 10 megabit per detik (sering
digunakan pada topologi ring atau 10BASE-T).

CAT 4 UTP, STP Transmisi data digital hingga 16 megabit per detik
(biasanya digunakan pada topologi ring).
CAT 5 UTP, STP Transmisi data digital hingga 100 megabit per detik
CAT 5e UTP,STP Transmisi data digital hingga100 megabit per detik yang
(enhanced) masing-masing terdapat 4 pasangan belitan (kedua jenis
ini sering digunakan untuk topologi ring 16Mbps, Ethernet
10Mbps atau pada Fast Ethernet 100 Mbps.
Twisted Pair Cable
Alasan pemberian kategori pada kabel Twisted Pair:
adalah kategori spesifikasi untuk
1.Masing-masing kabel tembaga dan juuga untuk jack
2.Masing-masing merupakan seri revisi atas:
- kualitas kabel
- kualitas pembungkus kabel (isolator)
belitan twist masing-masing pasang kabel
1.Menentukan besaran frekuensi yang dapat lewat pada sarana kabel
tersebut
2.Menentukan kualitas isolator sehingga bisa mengurangi efek induksi
antar kabel
UTP (Unshielded Twisted Pair)
Adalah sebuah jenis kabel jaringan yang menggunakan
bahan dasar tembaga, dan tidak dilengkapi
dengan shielded internal.
UTP (Unshielded Twisted Pair)
Straight Cable (Kabel Lurus)
Fungsi menghubungkan ujung satu dengan ujung yang
lain pada media koneksi/perangkat yang berbeda.
Metode pemasangan:
Pin1 : white orange
Pin2 : orange
Pin3 : white green
Pin4 : blue
Pin5 : white blue
Pin6 : green
Pin7 : white brown
Pin8 : brown
UTP (Unshielded Twisted Pair)
Straight Cable (Kabel Lurus)
UTP (Unshielded Twisted Pair)
Crossover Cable (Kabel Silang)
Fungsi menghubungkan ujung satu dengan ujung
yang lain pada media koneksi/perangkat yang sama.
UTP (Unshielded Twisted Pair)
Crossover Cable (Kabel Silang)
STP (Shielded Twisted Pair)
Sudah memasukkan pelindung metal atas masing-masing
kawat tembaga.

Fungsi melindungi kabel dari Electromagnetic


Interferences
Twisted Pair Cable
Konektor RJ (Registered Jack)
Adalah interface fisik yang distandarisasi untuk menghubungkan
peralatan-peralatan telekomunikasi atau peraltan jaringan komputer
Jenis-jenis RJ yang umum digunakan:
1.RJ11C/RJ11W
Untuk satu telepon line (6P4C)
2.RJ14C/RJ14W
Untuk dua telepon line (6P6C)
3.RJ25C/RJ25W
Untuk tiga telepon line

Jenis lain yang umum digunakan ......


Twisted Pair Cable
Konektor RJ (Registered Jack)
Jenis-jenis RJ yang umum digunakan:
4.RJ2MB
Untuk 2-12 telephon line yang sibuk (50P)
5.RJ12C/RJ12W
Untuk satu telephon line di depan kunci sistem (6P6C)
6.RJ13C/RJ13W
Untuk satu telephon line di belakang kuunci sistem (6P4C)
7. RJ15C
Untuk satu telephone line. 3 pin tahan cuaca
8. RJ18C/RJ18W
Untuk satu telephone line dengan dibuat pengaturan sibuk (6P6C)

Jenis lain yang umum digunakan ......


Twisted Pair Cable
Konektor RJ (Registered Jack)
Jenis-jenis RJ yang umum digunakan:
9. RJ21X
Untuk 25 telephon line (50P)
10. RJ26X
Untuk multiple data line, umum (50P)
11. RJ27X
Untuk multiple data line, pemrograman (50P)
12. RJ31X
Untuk pemutus peralatan dari phone line (8P8C)
13. RJ38X
Untuk pemutus peralatan dari phone line berlesinambungan (8P8C)

Jenis lain yang umum digunakan ......


Twisted Pair Cable
Konektor RJ (Registered Jack)
Jenis-jenis RJ yang umum digunakan:
14. RJ41S
Untuk satu data line, universal (8P8C)
15. RJ45S
Untuk satu data line dengan resistor terprogram (8P2C)
16. RJ48S
Untuk 4 kabel data line, DDS (8P8C)
17. RJ48C
Untuk 4 kabel data line, DSX-1 (8P8C)
18. RJ48X
4 kabel data line dengan shorting bar, DS1 (8P8C)

Jenis lain yang umum digunakan ......


Twisted Pair Cable
Konektor RJ (Registered Jack)
Jenis-jenis RJ yang umum digunakan:
19. RJ49C
Untuk ISDN BRI (8P8C)
20. RJ61X
Untuk empat telephone line
21. RJ71C
Untuk 12 line terhubung seri,
call squencer (50P)
Fiber Optic Cable
Adalah adalah saluran transmisi yang terbuat dari kaca atau plastic
yang digunakan untuk mentransmisikan sinyal cahaya dari suatu
tempat ke tempat lain.

Sumber cahaya yang digunakan adalah laser.

Kabel serat optic atau sering juga disebut dengan


FDDI (Fiber Data Distributed Interface) umumnya
digunakan dalam system telekomunikasi serta
dalam pencahayaan, sensor, dan optic pencitraan.
Fiber Optic Cable
Serat optic menggunakan 2 buah ring:
1.Primary Ring yang digunakan untuk komunikasi data
2.Secondary Ring yang digunakan sebagai media komunikasi cadangan

Versi FDDI, ada yang menggunakan inti Copper dan disebut sebagai CDDI
(Copper Distributed Data Interface). Serat optik sendiri terdiri dari 2 bagian,
yaitu Cladding adalah selubung dari core, dan Core adalah inti tembaga.
Cladding mempunyai indeks bias lebih rendah dari pada core, yang akan
memantulkan kembali cahaya yang mengarah keluar dari core kembali ke
dalam core lagi.

Efisiensi dari serat optik ditetukan oleh kemurnian dari bahan penyusun
gelas. Semakin murni bahan gelas, semakin sedikit cahaya yang diserap
oleh serat optic
Fiber Optic Cable
Pembagian serat optic dapat dilihat dari 2 macam perbedaan:
1.Berdasarkan Mode yang dirambatkan
2.Berdasarkan Indeks Bias Core

Berdasar Mode yang Dirambatkan:


A.Single Mode
Serat optic dengan core yang sangat kecil, diameter mendekati
panjang gelombang, sehingga cahaya yang masuk ke dalamnya tidak
terpantul-pantul ke dinding cladding. Single mode menggunakan sinar
laser sebagai media
transmisi data, sehingga mempunyai jangkauan
yang lebih jauh
Fiber Optic Cable
Berdasar Mode yang Dirambatkan:
B.MultiMode
Serta optic dengan diameter core yang agak besar yang membuat
cahaya didalamnya akan terpantul-pantul di dinding cladding yang
dapat menyebabkan berkurangnya bandwidth dari serat optok jenis ini.
Multi mode menggunakan LED sebagai media transmisi

Berdasar Indeks Bias Core:


A.Step Indeks
Pada serat optic step indeks, core memiliki indeks bias yang homogen
Fiber Optic Cable
Berdasar Indeks Bias Core:
B.Graded Indeks
Pada serat optic jenis ini, indeks bias core semakin mendekat kearah
cladding semakin kecil. Jadi, pada graded indeks, pusat core memiliki
nilai indeks bias yang paling besar. Serat graded indeks
memungkinkan untuk membawa bandwidth yang lebih besar, karena
pelebaran pulsa yang terjadi dapat diminimalkan

Reliabilitas dari serat optic dapat ditentukan dengan satuan BER (Bit
Error Rate). Salah satu ujung serat optic diberi masukan data tertentu
dan ujung yang lain mengolah data itu.
Wireless
Protocol IEEE 802.11

Standar Komunikasi :
1.Broadband : teknologi wireless yang memiliki kecepatan transfer data
yang besar, mempu menjangkau jarak hingga beberapa kilometer
2.Wi-Fi : teknologi wireless yang umum digunakan untuk WLAN
3.Bluetooth : teknologi wireless yang umum digunakan pada
handphone

Teknologi Kecepatan Jarak Harga


(Mbps)
Broadband >10 >1km Relatif Mahal
Wi-Fi 11 54 30m 8km Murah Menengah
Bluetooth 1.5 1 5m Menengah
Wireless
Keuntungan :
1.Pemakai tidak dibatasi ruang gerak
2.Terbatas jarak jangkauan dari pemancar

IEEE 802.11
Adalah serangkaian spesifik kendali akses
medium dan lapisan fisik untuk meng
implementasikan komunikasi komputer
WLAN di frekuensi 2.4, 3.6, 5 dan 60 GHz.
Wireless
Pada IEEE terdapat kode tertentu untuk standarisasi dalam teknologi
komunikasi:
1.802.1: LAN/MAN Management and Media Access Control Bridges
2.802.2: Logical Link Control (LLC)
3.802.3: CSMA/CD (Standar untuk Ehernet Coaxial atau UTP)
4.802.4: Token Bus
5.802.5: Token Ring (bisa menggunakan kabel STP)
6.802.6: Distributed Queue Dual Bus (DQDB) MAN
7.802.7: Broadband LAN
8.802.8: Fiber Optic LAN & MAN (Standar FDDI)
9.802.9: Integrated Services LAN Interface (standar ISDN)
10.802.10: LAN/MAN Security (untuk VPN)
11.802.11: Wireless LAN (Wi-Fi)

standarisasi dalam teknologi komunikasi ...


Wireless
12. 802.12: Demand Priority Access Method
13. 802.15: Wireless PAN (Personal Area Network) > IrDA dan
Bluetooth
14. 802.16: Broadband Wireless Access (standar untuk WiMAX)
Wireless
Standarisasi 802.11
Spesifikasi WLAN pertama, dibuat tahun 1997. Kecepatan data
maksimal sebesar 2 Mbps.

Macam-macam:
1.802.11a : dibuat tahun 1999. Menggunakan frekuensi 5 GHz dan
kecepatan transfer data maksimal 54 Mbps
2.802.11b : dibuat tahun 1999. Menggunakan frekuensi 2.4 GHz dan
kecepatan transfer data maksimal 11 Mbps
3.802.11c : Merupakan spesifikasi yang dipakai untuk keperluan
koneksi bridge. Sekarang 802.11c diubah menjadi 802.1
4.802.11d : dibuat tahun 2001. Spesifikasi ini dipakai untuk pengaturan
spektrum sinyal

Macam-macam...
Wireless
5. 802.11e : Dukungan QoS (Quality of Service) pada protokol WLAN
6. 802.11f : Dibuat tahun 2003. Merupakan standar bagi protokol
komunikasi antar access point
7. 802.11g : Dibuat tahun 2003. Menggunakan frekuensi 2.4 GHz dan
kecepatan transfer data maksimal 54 Mbps
8. 802.11h : Dibuat tahun 2003. Merupakan pengembangan 802.11a dan
dibuat untuk mengantisipasi persoalan regulasi yang diterapkan
negara negara di benua Eropa dan Asia Pasifik
9. 802.11i : Dibuat tahun 2004. Pengembangan 802.11 dengan dukungan
security
10. 802.11j : Dibuat tahun 2004. Pengembangan sinyal 5 GHz dan
mendukung regulasi yang diterapkan oleh negara Jepang
11. 802.11k : Masih dalam tahap pengembangan. Merupakan spesifikasi
yang digunakan untuk sistem manajemen WLAN

Macam-macam...
Wireless
12. 802.11l : Dukungan kemampuan security pada WLAN. Spesifikasi
ini akhirnya dibatalkan oleh IEEE, karena dapat menimbulkan
kebingungan (sudah didefinisikan pada 802.11i)
13. 802.11m : untuk keperluan pemeliharaan dokumentasi seluruh
keluarga 802.11
14. 802.11n : Ditujukan untuk WLAN dengan kecepatan transfer data
108 Mbps. Sudah menggunakan teknik MIMO (Multiple Input
Multiple Output)
Spesifikasi Wi-Fi yang Umum Digunakan
Frekuensi Cocok
Spesifikasi Kecepatan
Band dengan
802.11a 54 Mbps 5 GHz a
802.11b 11 Mbps 2.4 GHz b
802.11g 54 Mbps 2.4 GHz b, g
802.11n 100 Mbps 2.4 GHz b, g, n
Wireless
Versi yang paling luas saat ini (berdasar IEEE 802.11 b/g) beroperasi
pada 2.4 GHz (2400 2483,50 MHz). Dengan begitu, frekuensi operasi
meliputi 11 channel, berpusat pd frekuensi berikut:
Channel 1 = 2412 MHz
Channel 2 = 2417 MHz
Channel 3 = 2422 MHz
Channel 4 = 2427 MHz
Channel 5 = 2432 MHz
Channel 6 = 2437 MHz
Channel 7 = 2442 MHz
Channel 8 = 2447 MHz
Channel 9 = 2452 MHz
Channel 10 = 2457 MHz
Channel 11 = 2462 MHz
Wireless
Wi-Fi atau Wireless LAN

Wireless Fidelity (Wi-Fi) Wireless LAN (WLAN)

Ditujukan untuk mengganti jaringan kabel data yang biasanya


menghubungkan terminal LAN.

WLAN adalah jaringan lokal (dalam


suatu gedung, ruang, kantor,dsb
yang bukan antar kota) yang tidak
menggunakan kabel.
Wireless
FITUR KEMANAN Wi-Fi

1.WEP (Wired Equivalent Privacy)


WEP bekerja dengan menggunakan shared key (merupakan kode
untuk membuka enkripsi data data) pada klien dan AP (access point,
merupakan perangkat yang menghubungkan klien-klien pada suatu
jaringan wireless), dan menggunakan shared key tersebut untuk
encrypt dan decrypt data yang di transmisikan. Sayangnya sekarang
WEP sudah dinilai tidak cukup kuat untuk mengamankan jaringan
wireless
Wireless
FITUR KEMANAN Wi-Fi

2.WPA (Wireless Protected Access)


sekarang telah digunakan untuk mengamankan jaringan wireless. WPA
menggunakan enkripsi (AES - Advanced Encryption Standard) yang lebih
kuat dibandingkan WEP, dengan catatan hal ini bergantung dari password
(kode shared key) yang digunakan. Untuk penggunaan jaringan wireless di
rumah, dapat menggunakan WPA atau WPA2. Sedangkan penggunaan
perkantoran yang membutuhkan keamanan lebih dapat menggunakan WPA2
dengan tambahan radius server.
Untuk mengamankan jaringan lebih lanjut, dapat digunakan perangkat AP
yang sudah terintegrasi dengan wireless router. Perangkat ini selain dapat
berfungsi sebagai AP juga dapat melakukan fungsi-fungsi keamanan yang
terdapat pada perangkat router pada umumnya, seperti DHCP, NAT, VPN dan
sebagainya.
Wireless
Arsitektur Wi-Fi
Terdapat 2 konfigurasi mode Wi-Fi yang dapat digunakan, Ad-Hoc dan Infrastruktur.
Yang membedakan keduanya adalah penggunaan AP atau perangkat dalam mode AP
dalam jaringan.
Ad-Hoc
hanya melakukan hubungan antara 2 komputer (peer-to-peer) tanpa menggunakan
perangkat dalam mode AP, gambaran untuk konfigurasi ini mirip seperti direct
connection antara 2 komputer hanya dengan kabel UTP dengan konfigurasi cross.
Konfigurasi ini hanya membutuhkan 1 komputer yang
memiliki SSID (Service Set IDentifier identitas sebuah jaringan wireless pada
perangkat wireless atau computer) dan perangkat atau computer lain yang ingin
terhubung dapat menggunakan SSID
ini sebagai tujuan. Sesungguhnya konfigurasi
ini adalah dasar dari konfigurasi wireless yang
ada, karena menghubungkan 2 perangkat atau
komputer dalam sebuah jaringan
Wireless
Infrastruktur
Konfigurasi ini menggunakan perangkat dalam mode AP untuk menghubungkan klien
yang terdapat dalam jaringannya. Perangkat dalam mode AP berfungsi sebagai Hub
seperti pada jaringan wired, namun bedanya perangkat dalam mode AP memancarkan
SSID agar komputer atau perangkat lain dalam jaringan dapat menghubungkan diri.

Keuntungan pada konfigurasi mode Infrastruktur antara lain adalah:


1. Untuk sistem AP dengan melayani
banyak PC tentu lebih mudah
melakukan manajemen jaringannya
dan komputer klien dapat mengetahui
bahwa disuatu tempat ada sebuah
perangkat atau komputer yang
memancarkan sinyal AP dari sebuah
jaringan.
Wireless
2. Bila mengunakan perangkat khusus, maka tidak diperlukan sebuah PC
berjalan setiap waktu untuk melayani klien pada jaringan. Umumnya
perangkat AP dapat dihubungkan langsung ke sebuah switch atau sebuah
jaringan LAN. Sehingga dapat memnghubungkan komputer yang
menggunakan Wi-Fi untuk dapat masuk ke dalam sebuah jaringan.

3. Sistem keamanan pada AP lebih terjamin. Untuk fitur pengaman sebuah


perangkat AP memiliki beberapa fitur seperti melakukan pemblokiran IP
atau MAC address, membatasi pemakai pada port dan lainnya, seperti
layaknya sebuah router.
Wireless
Terdapat 2 model arsitektur WLAN infrastruktur:

1.Basic Service Set (BSS)


Satu set station yang berkomunikasi pada kanal yang sama dan area yang
sama. BSS terdiri dari hanya 1 AP dan 1 atau lebih wireless client.
BSS merupakan suatu konfigurasi WLAN dimana terdapat sebuah AP
terhubung pada jaringan wired atau station wireless.
Wireless
Terdapat 2 model arsitektur WLAN infrastruktur:

2.Extended Service Set (ESS)


Beberapa BSS membentuk ESS melalui jaringan kabel, atau bisa juga dengan
antena directional.
Didefinisikan sebagai sebuah konfigurasi WLAN yang terdiri dari dua atau lebih
BSS yang terhubung
menjadi satu dalam suatu
Distribution System (DS).
ESS memiliki 2 AP
Wireless
Komponen WLAN

1.Access Point (AP)


Pada WLAN device transciever disebut sebagai AP, dan terhubung dengan
wired pada suatu lokasi yang tetap.
Tugas AP adalah mengirim dan menerima data serta berfungsi sebagai buffer
data antara WLAN dan Wired LAN.
2.Extension Point
Digunakan untuk menambah cakupan
jaringan.
berfungsi layaknya repeater untuk client
Ditempat yang lebih jauh.
Wireless
Komponen WLAN

3.Antena
Merupakan alat untuk mentransformasikan sinyal radio yang merambat pada sebuah
konduktor menjadi gelombang elektromagnetik yang merambat diudara.
Tipe Antena :
A.Antena Omnidirectional
Yaitu jenis antena yang memakai pola
pancaran sinyal kesegala arah dengan daya
yang sama.
Keuntungannya dapat melayani jumlah
pengguna yang lebih banyak.
Kesulitannya adalah pola pengalokasian
frekuensi pada setiap sel agar tidak terjadi
interferensi.
Wireless
3. Antena
Tipe Antena :
B. Antena Directional
Yaitu antena yang memiliki pola pemancaran sinyal
dengan satu arah tertentu.
Idealnya digunakan sebagai penghubung antar
gedung untuk daerah yang mempunyai konfigurasi
cakupan area yang kecil seperti pada lorong yang panjang.
4. Wireless LAN Adapter
User mengakses WLAN melewati WLAN Adapter, yang diimplementasikan
sebagai card PC pada notebook/PC (PCMCIA Card).
Berfungsi sebagai interface antara SO client dengan format interface undara
yang digunakan.

Anda mungkin juga menyukai