Anda di halaman 1dari 27

WAWANCARA PSIKIATRI

1
Wawancara psikiatri berbeda dengan
wawancara medik biasa

Insight
Reality testing ability
Stigma

2
DERAJAT INSIGHT:
1. Sama sekali menyangkal terhadap keadaan sakitnya.
2. Sedikit menyadari keadaan sakitnya, tetapi pada saat yang
bersamaan menyangkal.
3. Menyadari keadaan sakitnya, tetapi menyalahkan orang lain
atau adanya faktor luar lainnya/faktor fisik sebagai penyebabnya.
4. Menyadari keadaan sakitnya disebabkan karena sesuatu yang
tidak diketahui dalam diri pasien.
5. Menyadari sakitnya; bahwa gejala dan kegagalan dalam
penyesuaian sosial karena perasaan irrasional tertentu/adanya
gangguan dalam diri pasien, tetapi tidak menerapkan kesadaran
ini pada pemahaman di kemudian hari (intellectual insight).
6. Kesadaran emosional dari perasaan dalam diri pasien dan
orang-orang penting dalam diri pasien, dimana pemahaman
tersebut sampai merubah perilaku pasien (true emotional insight).
3
WAWANCARA PSIKIATRIK
Tujuan
1. Mengenal faktor-faktor : genetik-fisik medik -
psikologik perkembangan pendidikan sosial
budaya yang mempengaruhi pasien dan
penyakitnya
2. Menentukan evaluasi ( multiaksial ) yang tepat

Agar bersama dengan pasien, dapat melakukan


terapi ( obat, manipulasi lingkungan atau
psikoterapi ) yang komprehensif dan efektif
4
SEBELUM WAWANCARA
PSIKIATRI
Lokasi nyaman, privasi
Keamanan pewawancara
Setting : IGD, poli, bangsal, Home visit
Pendekatan terhadap pasien
Perkenalkan diri, cek identitas pasien, deskripsikan tujuan
wawancara.
Kerahasiaan, pencatatan.
Harapan pasien terhadap wawancara.

5
SYARAT PENTING UNTUK
WAWANCARA

Menjadi pendengar aktif sewaktu mencari data-


data tentang pasien. Pertimbangkan hasil
alloanambesa
Mampu berempati dengan kondisi dan
perasaan pasien
Tidak didorong oleh suatu keharusan untuk
mendapat riwayat penyakit atau status mental
secara berurutan
Dapat mendeteksi tema yang tidak disadari oleh
pasien atau mendeteksi hal yang tersirat dari 6
MENDENGAR AKTIF
Tunjukkan anda mendengarkan. Menatap mata, mendekat.
Konsentrasikan atau fokuskan perhatian Anda pada pasien.
Menghindarkan Gangguan. Tempatkan diri Anda secara tepat dengan
pasien.
Kesampingkan prasangka Anda, pendapat Anda.
Dengar, lihat, rasakan kenali sign
Sesekali ulangi bagian tertentu dari perkataan pasien untuk menunjukkan
Anda tertarik. Lakukan dengan tulus.
Katakan dengan bahasa Anda.
Hati-hati: menjawab secara lisan bagian-bagian di dalam pembicaraan.
Melibatkan: Secara aktif menanggapi, mengarahkan, pertanyaan, parafrase

7
KOMPONEN
Rapport : interaksi antara pasien dengan pewawancara
Tehnik :
Status mental
Membuat diagnosis

8
STRATEGI BINA RAPPORT
1. Membuat pasien dan pewawancara merasa nyaman
2. Temukan hal yang membuat pasien tak nyaman,
perlihatkan kepedulian
3. Menilai tilikan dan menjadi pendamping bagi pasien
4. Menetapkan tujuan terapi
5. Tunjukkan keahlian
6. Bangun sikap kepemimpinan

9
1. MEMBUAT PASIEN DAN
PEWAWANCARA MERASA NYAMAN
Pasien datang rasa tidak nyaman
Pembukaan ekpresi pewawancara, bersalaman, memperkenalkan diri
Pasien baru :
Tanyakan sendirian/tidak, nama, bagaimana memanggil pasien,
release ketegangan pasien
Bagaimana perjalanannya Observasi sikap-perilaku non
Tanyakan identitas pasien verbal, suara, ekspresi pasien
Pasien lama :
Menanyakan kabar, sendirian/tidak. Sebutkan nama pasien.

10
KENALI SIGN bahasa non berbal dari tubuh, wajah dan suara
yang sering sulit dikontrol pasien.

Territoral/locomotor : bagaimana pasien menempatkan jarak


dengan pewawancara
Behavioral/psychomotor : bagaimana perilaku pasien
Emotional/expressive : ekspresi wajah, postur, sikap tubuh,
kontak mata, nada bicara pasien
Verbal : perhatikan suara, pemilihan kosa kata, persepsi pasien
terhadap dunianya.

11
RESPON PEWAWANCARA
Ekspresi non verbal :
Senyum
Mengangguk
Mengangkat alis
Menurunkan meninggikan suara

Verbal :
Jangan banyak memakai istilah psikiatri (kecuali pada pasien
lama)
Memakai istilah yang dipakai pasien untuk bertanya lanjut
Mengulang pernyataan pasien 12
2. TEMUKAN HAL YANG MEMBUAT
PASIEN TAK NYAMAN, PERLIHATKAN
KEPEDULIAN diri, i se nd
a t i d ir d g
Bagaimana, apa yang i em p
bisa saya bantu
ku ka n
N i l a si d i l a
Apa yang mengganggu u ni k a
(bapak/ibu/mbak) ......
kom u l u s ?
t
Apa yang terjadi pada ...............
Biarkan pasien melakukan ventilasi terhadap keluhannya dengan
bebas. (nilai mood, depresi, cemas, kemarahan bina rapport)
Respon dengan mepati
- Yaa.. Bp/ibu pasti gk enak dengan keadaan tersebut ya
- Bp/ibu pasti merasa tertekan
- Ya saya bisa mengerti bagaimana hal tersebut mengganggu bpk/ibu

13
3. MENILAI TILKAN PASIEN,
MENJADI PENDAMPING
Derajad tilikan
Pasien menyadari adanya gejala psikiatridan gangguan pada dirinya
tilikan penuh
Menyangkal, menyalahkan penyakit dan kondisi diluar dirinya tilikan
parsial
Menyangkal penuh tilikan buruk / no insight

Tilikan penuh jelaskan penyebab dan perjalanan penyakit, pilihan


terapi
Tilikan parsial dan buruk - empati, beri dukungan emosional,
tawarkan bantuan
14
4. MENETAPKAN TUJUAN
TERAPI
1. Mendiskusikan dg pasien hal yang ingin dicapai
2. Dibuat terapis berdasar perjalanan penyakit pasien.
Sampaikan pada keluarga pasien.

Tilikan baik tujuan terapi pasien dan terapis bisa sama


Tilikan buruk
Ke pasien : membantu mengatasi ketidaknyamanan
karena gejalanya
Tujuan terapis sendiri mengatasi gejala

15
5. TUNJUKKAN KEAHLIAN
Buat pasien memahami bahwa tidak hanya dia yang
mengalami masalah yang sama
Sampaikan terapis familier dengan masalah seperti yang
dialami pasien
Bangkitkan semangat pasien tentang masa depan

16
6. BANGKITKAN
KEPEMIMPINAN
Kemampuan memotivasi dan mengarahkan pasien
Tunjukkan ketertarikan terapis untuk membantu kenyamanan
pasien dan membantu memotivasi pasien untuk berubah
Menilai : sikap pasien menerima penjelasan, keinginan pasien
untuk patuh
Hati-hati : Sikap otoriter dan merendahkan pasien
Pasien curiga, antisosial coba diskusikan sikapnya, apakah
pernah berpengalaman kurang menyenangkan dengan
sikapnya saat berhubungan dengan orang lain, ajak pasien
mengenal kesulitannya, beri pujian karena bisa
mengutarakan masalahnya, sampaikan bahwa bersikap 17
APA YANG DIINGINKAN
PASIEN
Didengarkan keluhannya, mengharap empati, diyakinkan tentang
harapan
Penjelasan tentang sebab keluhannya
Penjelasan tentang diagnosis dan rencana terapi

Tehnik :
Mengeluarkan semua keluhan pasien dg tehnik pertanyaan terbuka
Mengartikan keluhan tsb sebagai sebuah gejala, ciri kepribadian
tertentu, permasalahan hidup dg tehnik klarifikasi
Membahas dari satu keluhan ke keluhan lain dg tehnik mengarahkan
18
TEHNIK WAWANCARA
PEMBUKA
Menyeimbangkan cerita pasien dan kepentingan mendapat
informasi untuk diagnosis
Pendekatan patient centered
Mengawali dengan pertanyaan terbuka
Bagaimana ni... Apa yang bisa saya bantu ?
Masalah apa yang membawa Bp/Ibu/Mas/Mbak kesini ?
Pasien lama : bagaimana.... Apa ya yang masih mengganggu ?

19
KESALAHAN
Pasien banyak bercerita tetapi terapis tak bisa menemukan dan
menggunakan clue dari cerita pasien untuk mendapatkan
informasi pendukung diagnosis
Contoh :
Menemukan gejala depresi tapi tak tahu berapa lama, seberapa
berat
Menemukan gejala insomnia tapi tak tahu pola tidur yang
mengganggunya bagaimana
Menggunakan terlalu banyak pertanyaan tertutup dan
membombardir pertanyaapendekatan terbaik menggunakan
pertanyaan terbuka diawal diakhiri dengan pertanyaan tertutup 20
KLARIFIKASI
Spesifikasi : pernyataan pasien yang tak jelas diperjelas dg pertanyaan
tertutup
memperdalam penjelasan tentang gejala yang muncul, mengetahui ada tidaknya hubungan
antara beberapa gejala

Checking symptoms
Terapis mendapatkan beberapa gejala dan kemudian menanyakan lebih lanjut

Probing
Mendapat informasi topik yang ingn disembunyikan pasien
Mengetahui seberapa dalam penghayatan pasien terhadap gejalanya (mis : waham)
Mengetahui idea of reference, halusinasi

Interrelation
Eksplorasi hubungan tak logis dari beberapa peristiwa yang diceritakan pasien

21
DIRECTING
Continuation
Mendorong pasein terus bercerita
Transition
- mengalihkan pembicaraan pasien yang berputar-putar
Echoing
- mengulang pernyataan pasien pada bagian yang ingin dielaborasi lebih
jauh

22
RESISTEN
Pasien ingin mempertaahnkan reputasi
Pasien tak menyuai respon pewawancara, takut mengalami
penolakan, takut diremehkn

iya... Tapi itu nggak mengganggu saya kok


saya nggak mau membahas itu sekarang

23
MENGATASI RESISTENSI
EXPRESSING ACCEPTANCE :
Pasien tak ingin dianggap aneh
Tunjukan penerimaan sehingga pasien merasa dimengerti
Katakan apa yang mungkin dianggap pasien

CONFRONTATION
Membuka kesadara pasien tentang resistensi dan mengajak
pasien memberi penjelasan.

24
REASSURANCE
Menurunkan kecemasan dan kecurigaan pasien serta
meningkatkan kepercayaan diri pasien dengan menunjukkan
dukungan

SHIFTING
Lewat pintu belakang. Cara membuat paien membicarakan
suatu hal yang tak mau dibicarakan. Tidak memaksa terus
bertanya tapi dengan pindah topik untuk masuk kembali ke
pertanyaan awal dengan bahasa yang lain.

25
MENGAKHIRI WAWANCARA
PSIKIATRI
Sampaikan rangkuman hasil wawancara kepada
pasien.
Adakah hal lain yang belum saya tanyakan, yang
menurut Anda perlu untuk saya ketahui?
Beri kesempatan pada pasien untuk bertanya.
Jelaskan rencana Anda selanjutnya.

26
TERIMAKASIH

27

Anda mungkin juga menyukai