Energi Terbarukan
Energi Surya Thermal
1 Solar Energy
2 History
3 Solar Collector
UV (Ultra Violet)
Sinar UV menjadi perhatian
khusus karena dapat
meyebabkan kanker kulit.
Sebagian besar UV terserap oleh
atmosfer (O3) sehingga hanya
sebagian kecil saja yang sampai
ke bumi (30%). Sinar UV terbagi
menjadi 3 jenis, UV-A, UV-B, dan
UV-C. UV-A merupakan sinar UV
yang memiliki energi paling
rendah (gelombang panjang)
yang juga diindikasi penyebab
kanker kulit, sementara UV-C
merupakan sinar UV yang
memiliki energi paling besar
(gelombang pendek). UV-B
merupakan sinar UV dengan
Terserap atmosfer Diteruskan ke bumi energi medium yang juga
berpengaruh terhadap sintesis
vitamin D saat terkena kulit.
History
Tahun 1912, Shuman bekerja sama dengan C.V. Boys membuat silinder parabolik
panjang yang memantulkan sinar matahari terfokus pada pipa. Tiap silinder memiliki
panjang 62 m dengan memakan area 1200 m2. Panas yang dihasilkan untuk
mengggerakkan mesin uap pembangkit listrik dengan daya pembangkitan 37-45 kW
yang beroperasi selama 5 jam. Walaupun pembangkit listrik tersebut berhasil dibuat,
namun pada tahun 1915 berhenti operasi karena perang dunia pertama dan harga
bahan bakar yang rendah.
Aplikasi Solar Thermal
Pemanas
Pemanas Air
Air
Aplikasi Solar Thermal
Destilasi
Destilasi Air
Air Laut
Laut
Aplikasi Solar Thermal
Pengering
Pengering
Aplikasi Solar Thermal
Memasak
Memasak
Aplikasi Solar Thermal
Pembangkit
Pembangkit Listrik
Listrik
Aplikasi Solar Thermal
Pendingin/Refrigerasi
Pendingin/Refrigerasi
Dalam sistem refrigerasi absorpsi terdapat dua siklus: siklus refrigeran (air) ditunjukkan oleh A-B-C-
D dan siklus pelarut (larutan garam Litium Bromida) yang ditunjukkan B-C-E-F. Pada titik A
refrigeran dalam keadaan tekanan dan temperatur rendah serta berfasa cair. Kemudian, di
evaporator, refrigeran menyerap kalor dari objek yang didinginkan sehingga fasanya berubah
menjadi gas (titik B). Refrigeran yang berfasa gas ini mengalir ke absorber sehingga diabsorpsi
oleh larutan LiBr, akbatnya larutan kaya akan refrigeran, keadaan ini disebut dengan larutan kuat
(strong solution), kemudian larutan kuat ini dipompakan ke generator (titik C). Pada generator, kalor
digunakan untuk memisahkan antara refrigeran dan pelarut. Karena titik didih refrigeran lebih
rendah dari pada pelarut maka refrigeran menguap menuju kondenser. Uap refrigeran ini kemudian
terkondensasi pada kondenser dengan membuang kalor sehingga fasanya menjadi cair (titik D).
Setelah itu Refrigeran dalam fasa cair ini diekspansi sehingga tekanannya menjadi rendah (titik A).
Siklus ini terus berlangsung sehingga efek refigerasi (proses A-B) terjadi secara kontinu. Disisi lain,
pada siklus pelarut (B-C-E-F), larutan yang miskin akan refrigeran (titik C) diekspansikan untuk
dialirkan ke absorber sehingga mengabsorb refrigeran menjadi larutan kuat. Siklus ini pun
berlangsung terus menerus.
Untuk keperluan pengkondisian udara biasanya digunakan sistem air (H2O) sebagai refrigeran dan
Larutan Litium Bromida (LiBr) sebagai pelarut. Sedangkan untuk keperluan yang membutuhkan
temperatur lebih rendah, seperti pembuatan es, digunakan ammonia (NH3) sebagai refrigeran dan
air (H2O) sebagai pelarut.
Aplikasi Solar Thermal
Pendingin/Refrigerasi
Pendingin/Refrigerasi
Solar Thermal Collector
Solar Collector
Flat
Flat Plate
Plate Solar
Solar Collector
Collector
Glazing, satu atau dua lapis kaca
atau material yang mampu
ditembus radiasi matahari.
Pipa, fin, atau pasak, digunakan
untuk mengkonduksikan panas
menuju fluida kerja.
Plat Absorber, Plat datar atau
berbentuk V atau groove untuk
meletakkan pipa.
Header, Untuk jalan masuk atau
keluar fluida kerja.
Insulasi, menjaga agar panas
tidak keluar dari solar collector
Casing, sebagai tempat solar
collector
Stationary Solar Collector
Flat
Flat Plate
Plate Solar
Solar Collector
Collector
Stationary Solar Collector
Compound
Compound Parabolic
Parabolic Collector
Collector
CPC dapat menerima datangnya radiasi dari sudut yang luas. Dengan
menggunakan pantulan internal, radiasi yang masuk dalam celah sudut penerimaan
akan dipantulkan ke permukaan absorber yang terletak pada dasar collector.
Absorber dapat berbentuk silindris ataupun datar. Pada bagian AB dan AC
berbentuk circular, sementara pada bagian BD dan CE berbentuk parabolic. CPC
biasanya dilindungi oleh kaca untuk menghindari debu dan material lain yang masuk
dalam collector dan yang mengurangi pemantulan pada dinding.
Stationary Solar Collector
Evacuated
Evacuated Tube
Tube Collector
Collector
Evacuated
Evacuated Tube
Tube Collector
Collector
Karena mamanfaatkan panas dari penguapan dan pengembunan fluida kerja heat
pipe maka pada ETC dapat terhindar dari overheating.
Dalam perkembangannya, heat pipe pada ETC menggunakan nanofluid sebagai fluida
kerja untuk meningkatkan konduktivitas thermal fluida kerja.
Sun Tracking Concentrating
Collector
Parabolic
Parabolic Trough
Trough Collector
Collector
PTC dibuat dengan bending lembaran material yang memantulkan cahaya menjadi
bentuk parabolik. Pipa hitam terbuat dari logam dibungkus dengan pipa kaca (untuk
mengurangi rugi panas) ditempatkan pada garis fokus receifer. Solar tracking dapat
diarahkan mengikuti pergerakan matahari dari timur ke barat, ataupun pada arah
utara-selatan.
PTC dapat menghasilkan panas sampai temperatur 400oC untuk aplikasi pembangkit
listrik. Aplikasi PTC terbesar terdapat pada pembangkit listrik sebelah selatan
California yang disebut sebagai Solar Electric Generating System (SEGS) dengan
daya pembangkitan 354 MW.
Sun Tracking Concentrating
Collector
Linear
Linear Fresnel
Fresnel Reector
Reector
LFR merupakan teknologi solar collector dengan memanfaatkan banyak cermin untuk
memantulkan sinar matahari pada satu titik yang disebut sebagai receiver. LFR dapat
diimajinasikan sebagai reflektor parabolik yang terpisah satu dengan yang lain.
keuntungan menggunakan LFR dalah dari segi biaya pembuatan yang murah, karena
hanya cermin datar yang disusun sehingga membentuk seperti parabola, kemudian
cermin-cermin tersebut diletakkan diatas tanah sehingga meminimalis struktur
perangkat.
Sun Tracking Concentrating
Collector
Parabolic
Parabolic Dish
Dish Reector
Reector
PDR terdiri dari parabolik reflektor dan receiver. Receiver menyerap radiasi energi
matahari dan mengubahnya menjadi energi panas pada fluida yang disirkulasi. Energi
panas yang dihasilkan dapat dikonversi menjadi listrik dengan memanfaatkan Siklus
Rankine. Pada sistem PDR temperatur fokusnya dapat 500oC. Pada
perkembangannya panas yang dihasilkan pada fokus dish dapat digunakan untuk
mengerakkan Stirling Engine.
Sun Tracking Concentrating
Collector
Heliostat
Heliostat Field
Field Reector
Reector
Heliostat Field Collector disebut juga dengan
Central Receiver Collector. Merupakan solar
collector yang terdiri dari banyak cermin datar
atau cekung untuk memantulkan sinar
matahari yang diarahkan pada satu receiver
pada satu lahan yang luas. Energi panas yang
diserap receiver ditransfer ke fluida yang
disirkulasi yang dapat disimpan dan
selanjutnya dapat digunakan untuk pembangkit
listrik.
Keuntungannya, antara lain:
1. HFC mengumpulkan energi pada satu
receiver sehingga meminimalkan transportasi
pemindahan energi.
2. HFC Memiliki rasio konsentrasi yang besar.
3. HFC dapat menyimpan energi panas.
4. HFC dapat digunakan untuk pembangkit
listrik skala besar lebih dari 10 MW
Performance of Solar Collector
Performance of Solar Collector
Performance of Solar Collector
Contoh
Contoh
Solar collector tipe evacuated tube digunakan untuk memanaskan air . Air
yang masuk bertemperatur 25oC dan keluar pada 50oC, sementara temperatur
lingkungan mencapai 40oC. Berapa efisiensi solar collector tersebut pada saat
intersitas radiasi matahari 750W/m2?
Foster, R., Ghassemi, M. & Cota, A., 2010. Solar Energy. Renewable Energy and
the Environment. New York: CRC Press.
Kalogirou, S.A., 2004. Solar Thermal Collector and Application. Progress in Energy
and Combustion Science, pp.231-95.
LOGO
Thank You !
www.themegallery.com