Anda di halaman 1dari 39

CASE REPORT

STROKE
HEMORAGIK
Disusun Oleh :
Paulus Sidharta
1161050104

Pembimbing : dr. Viola Maharani


Sp.S
Definisi
Stroke yang terjadi apabila lesi
vaskular intraserebrum
mengalami ruptur sehingga
terjadiperdarahan ke dalam
ruang subaraknoid atau langsung
ke dalam jaringan otak.
KLASIFIKASI

Perdarahan Sub Araknoid (PSA)


Perdarahan Intra Serebral (PIS)
Perdarahan Sub Arakhnoid
Perdarahan dalam ruang
Subarakhnoid, ruang diantara
(Piamater) dan Arakhnoid.
Penyebabnya :
Pecahnya Tonjolan (Aneurisma)
dalam arteri
Keadaan terdapatnya darah atau
masuknya darah ke dalam ruang
subarachnoid
Perdarahan Intra Serebral
Perdarahan intraserebral paling
sering terjadi ketika tekanan
darah tinggi kronis melemahkan
arteri kecil, menyebabkannya
robek.
Perdarahan Intra serebral adalah
perdarahan di dalam otak yang
disebabkan oleh kelainan
pembuluh darah (aneurisma).
Etiologi
Ruptur malformasi arteri dan vena
Kelainanperdarahansepertileukemia,
anemiaaplastik,ITP, gangguan fungsi
hati, komplikasi obat trombolitik atau
anti koagulan, hipofibrinogenemia,
dan hemofilia.
Faktor Risiko Stroke
Hemoragik
Penyakit
Umur Jantung

Stroke
Hemoragi
k

Hipertensi
Epidemiologi
Insidenskejadian stroke di Amerika Serikat
yaitu 500.000 pertahunnya dimana 10-15%
merupakan stroke hemoragik khususnya
perdarahan intraserebral. Mortalitas dan
morbiditas pada stroke hemoragik lebih
berat dari pada stroke iskemik. Dilaporkan
hanya sekitar 20% saja pasien yang
mendapatkan kembali
kemandirianfungsionalnya.
Gejala
Sebuah perdarahan intraserebral dimulai
tiba-tiba.
Sakit kepala parah, sering selama aktivitas
Mata dapat menunjukkan arah yang berbeda
atau menjadi lumpuh.
Mual, muntah,
Kejang,
Hilangnya kesadaran yang umum dan dapat
terjadi dalam beberapa detik untuk menit.
Sub Arakhnoid
menghasilkan tanda-tanda peringatan,
seperti berikut:
Sakit kepala
Penglihatan ganda
Kehilangan penglihatan tepi
Diagnosa Stroke
Diagnosa Stroke
Hemoragik
Pemeriksaan Lab : Hemoglobin,
Leukosit, Ht, Trombosit, Ureum,
Kreatinin, Elektrolit
CT Scan
MRI
Tatalaksana Stroke
Hemoragik
Identifikasi dan atasi nyeri kepala sedini
mungkin
Tirah baring total dengan posisi kepala
ditinggikan 300dan nyaman, bila perlu
berikan O2 2-3 L/menit
Pasang infus diruang gawat darurat,
usahakan euvolemia dan monitor ketat
sistem kardiopulmoner dan kelainan
neurologi yang timbul
Vitamin K 10 mg IV
Mekanisme kerja dengan meningkatkan
biosintesis beberapa factor pembekuan
darah
FFP 2-6 unit unit diberikan untuk
mengoreksi defisiensi factor pembekuan
darah
Terapi antifibrinolitik untuk mencegah
perdarahan ulang
Open Clipping
STATUS PASIEN
IDENTITAS
Nama : Tn. T Jenis Kelamin : Laki Laki
Umur : 58 tahun Masuk : 27 Desember
2016
Pekerjaan : Pegawai Swasta Keluar :-
Pendidikan : Strata 1 Meninggal : 28 Desember
2016
Agama: Kristen Dokter : dr. Tumpal A,S,
Sp.S
Alamat : Griya Asri I Blok A9 No.2
Ko-asisten : Paulus Sidharta
ANAMNESA
Tanggal 28 Desember 2016 Jam 08.00 WIB
Alloanamnesa
Keluhan Utama : Penurunan Kesadaran
Keluhan Tambahan : -
Riwayat Perjalanan Penyakit Sekarang
Pasien Tn. T datang ke IGD RS UKI dengan keluhan
penurunan kesadaran sejak 6 jam yang SMRS. Saat
ini pasien hanya mampu berbaring. Pada 1 hari
sebelumnya pasien mengeluh sakit kepala hebat
tepatnya setelah pasien bangun tidur. Awalnya
keluhan ini muncul secara tiba-tiba pada pagi hari,
saat itu pasien sedang duduk santai tiba tiba
pasien jatuh dari tempat duduk, saat itu pasien
masih sadar. Setelah 30 menit pasien makan bubur
lalu pasien mengalami mual dan muntah setelah itu
pasien langsung tidak sadarkan diri. Pasien tidak
memiliki kejang.
Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat sakit darah tinggi kurang
lebih 10 tahun yang lalu dan
terkontrol.
Riwayat CKD stage IV sejak 1 tahun
yang lalu
Riwayat stroke ringan pada 2010.
Riwayat Kebiasaan
Merokok disangkal
Makanan Berlemak disangkal
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum : Tampak Sakit Berat
Kesadaran : Koma
Glasgow Coma Scale : E 1 V x M 1 (2)
Nadi : 105 x/menit
Tekanan darah : 210 / 100 mmHg
Pernafasan: 60 x / menit
Suhu : 36 0 C
Umur Klinis : 50 an
Bentuk badan : biasa
Gizi : cukup
Kulit: warna sawo matang
Kuku : Sianosis tidak ada
Turgor : Normal
Kelenjar getah bening : Tidak teraba membesar, nyeri tekan
(-)
Arteri karotis : Palpasi kanan dan kiri : Teraba
Auskultasi : Bising tidak ada
Rangsang meningeal
Kaku kuduk : -
Brudzinski I : -
Brudzinski II : - / -
Kernig : - / -
Laseque : - / -

Fisiologis :
Biseps : -/-
Triseps :-/-
KPR :-/-
APR :-/-
Patologis :
Oppenheim : -/- Hoffman Tromner : -/-
Gordon : -/- Rosolimo : - /-
Schaefer : -/- Mendel Barthrew : -/-
Babinski : -/- Gonda : - /-
Chaddock : -/- Klonus Lutut : -/-
Saraf - saraf cranial :
N. I : tidak dapat dinilai
N. II : tidak dapat dinilai
N. III, IV, VI : RC langsung -/-, RC tidak
langsung - /-.
N. V : refleks kornea -.
N. VII : Menyeringai -
N. VIII: tidak dapat dinilai.
N. IX-X : refleks oculocardiak -, refleks sinus
carotikus -.
N. XI : tidak dapat di nilai
N. XII : tidak dapat dinilai
Motorik : 1111 1111 Lateralisasi kanan
1111 1111
Koordinasi : tidak dapat dinilai
Sensibilitas : Eksteroseptif : tidak
dapat dinilai
Proprioseptif : tidak dapat dinilai
Fungsi Luhur : tidak dapat dinilai
RINGKASAN
Pasien seorang pria, usia 58 tahun datang ke RS
dengan keluhan utama penurunan kesadaran
sejak 6 jam yang lalu. sebelum masuk RS pasien
memiliki keluhan nyeri kepala. Awal serangan
pasien mengalami keluhan ini adalah saat pasien
makan bubur lalu pasien mengalami mual dan
muntah setelah itu pasien langsung tidak
sadarkan diri. Pasien lalu dibawa RS oleh
keluarganya
Dari pemeriksaan fisik didapatkan :
Status neurologi :
Rangsang meningeal
Kaku kuduk : -
Brudzinski I : -
Brudzinski II : - / -
Kernig : - / -
Laseque : - / -
Fisiologis
Biseps : -/-
Triseps :-/-
KPR :-/-
APR :-/-
Patologis :
Oppenheim : -/- Hoffman Tromner : -/-
Gordon : -/- Rosolimo : - /-
Schaefer : -/- Mendel Barthrew : -/-
Babinski : -/- Gonda : - /-
Chaddock : -/- Klonus Lutut : -/-
Saraf saraf kranialis :
N. III, IV, VI : RC langsung -/-, RC
konsensual -/-
N. V : refleks kornea -
N. VII : Menyeringai -
N. IX-X : refleks oculocardiak
-, refleks sinus carotikus -
DIAGNOSA KLINIS : Hemiparesis Dextra
Penurunan Kesadaran
DIAGNOSA TOPIS : Korteks Serebri
Hemisfer Sinistra
DIAGNOSA ETIOLOGIS : Stroke Hemoragik
TERAPI
IVFD : NaCl 100/ NaCl 0.9%
MM : Ceftriaxone 2x2.5 gr IV
Asam Traneksamat 3x 500 gr IV
Vitamin K 3x1 IV
PEMERIKSAAN LAB

Leukosit : 10.1 H (5 10)


Hemoglobin : 8.7 L (14 16)
Hematokrit : 27.7 L (40 48)
Trombosit : 159 (150 400)
Elektrolit
Natrium : 147 ( 136 145)
Kalium : 4.3 (3,5 5,1)
Clorida : 113 (99 111)
AGD
PH Darah : 7.461 H (7.350 7450)
PCO-2 : 26.7 ( 36 45)
PO2 : 95.2 (70 99)
Saturasi O2 : 96.9 %
Base Excess : -3.2 L (-2,5 2,5)
HCO3 : 19.2 L (21 25)
TCO2 : 20,0 L (21 27)
Konsentrasi O2 : 11.0
Kimia Klinis
Gula Darah Sewaktu : 169 ( < 200)
UK (Ureum, Kreatinin)
Ureum Darah: 195 H (15 45)
Creatinin Darah : 4.11 ( 0.70 1.10)
Hasil : Intraserebral Hemoragik
+ Intraventrikel Hemoragik
Follow Up
Follow Up:
Perawatan Hari I (28 Desember 2016)
S: Penurunan Kesadaran
O: Kesadaran Umum : Tampak Sakit Berat
Kesadaran : Koma
GCS : E1 M1 Vx
Tekanan Darah: 63/ 32 mmHg
Nadi : 94 x/mnt
S : 35,60C
Rangsang meningeal
Kaku kuduk : -
Brudzinski I : -
Brudzinski II :-/-
Kernig : -/-
Laseque : -/-
Patologis :
Oppenheim : -/- Hoffman Tromner
: -/-
Gordon : -/- Rosolimo : - /-
Schaefer : -/- Mendel Barthrew :
-/-
Babinski : -/- Gonda : - /-
Chaddock : -/- Klonus Lutut : -/-
Saraf saraf kranialis :
N. III, IV, VI : RC langsung -/-, RC
konsensual -/-
N. V : refleks kornea -
N. VII : Menyeringai -
N. IX-X : refleks oculocardiak
-, refleks sinus carotikus -
A:
DIAGNOSA KLINIS : Hemiparesis Dextra
Penurunan Kesadaran
DIAGNOSA TOPIS : Korteks Serebri
Hemisfer Sinistra
DIAGNOSA ETIOLOGIS : Stroke
Hemoragik
P:
TERAPI
IVFD : NaCl 100/ NaCl 0.9%
MM : Ceftriaxone 2x2.5 gr IV
Asam Traneksamat 3x 500 gr IV
Vitamin K 3x1 IV

Anda mungkin juga menyukai