Anda di halaman 1dari 21

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. M.

S DENGAN GANGGUAN
SISTEM MUSKULOSKELETAL : OPEN FRAKTUR FIBULA DISTAL DI
RUANG PERAWATAN BEDAH A BADAN PELAYANAN KESEHATAN
RUMAH SAKIT UMUM
KOTA LANGSA

OLEH:

FIKA ELPIANTO
732001S10012

YAYASAN CUT NYAK DHIEN LANGSA


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)
PRODI D-III KEPERAWATAN
TAHUN 2013
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang
Dikehidupan sehari hari yang semakin
padat dengan aktivitas masing masing
manusia untuk mengejar perkembangan
jaman, manusia tidak akan lepas dari
fungsi normal muskuloskeletal terutama
tulang yang menjadi alat gerak utama bagi
manusia, tulang membentuk rangka
penunjang dan pelindung bagian tubuh
dan tempat untuk melekatnya otot otot
yang menggerakkan kerangka tubuh.
Namun dari ulah manusia itu sendiri,
fungsi tulang dapat terganggu karena
mengalami fraktur.
Lanjutan..

Badan kesehatan dunia (WHO) mencatat tahun


2011 terdapat lebih dari 5,6 juta orang meninggal
dikarenakan insiden kecelakaan dan sekitar 1,3
juta orang mengalami kecacatan fisik. Salah satu
insiden kecelakaan yang memiliki prevalensi
cukup tinggi yakni insiden fraktur ekstermitas
bawah yakni sekitar 40% dari insiden kecelakan
yang terjadi.
Lanjutan..

Berdasarkan hasil dari medical record ruang


perawatan bedah A dari 01 september 2012
sampai dengan 31 Agustus 2013 mendapatkan
data sebagai berikut : jumlah pasien yang
mengalami fraktur / dengan kasus fraktur fibula
distal sebanyak 10 orang.
BAB II TINJAUAN TEORITIS
A.Konsep Dasar
1.Pengertian
Menurut krisanty dkk ( 2009 ). Fraktur adalah
diskontinuitas dari jaringan tulang yang
biasanya disebabkan adanya kekerasan yang
timbul secara mendadak, fraktur terjadi
dengan patahan tulang dimana tulang tetap
berada di dalam ( fraktur tertutup ) atau di luar
dari kulit ( fraktur terbuka ).
2. Etiologi

Menurut lukman dan ningsih (2009) dikutip dari Smeltzer


(2002) penyebab
fraktur adalah disebabkan oleh pukulan langsung, gaya
meremuk, gerakan
puntir mendadak, dan bahkan kontraksi otot yang ekstrem.

3. Patoflow
Open M. Word
BAB III Tinjauan Kasus
1. PENGKAJIAN
A. Identitas Pasien
Nama Inisial Pasien : Tn.M.S
Umur : 21 Tahun
Jenis Kelamin : Laki - Laki
Status : Belum Menikah
Agama : Islam
Pendidikan : Mahasiswa
Pekerjaan : Pelajar
Alamat : Alur Merbo
Tanggal Masuk :28 08 - 2013
Tanggal Pengkajian : 05 09 2013
Ruang Perawatan : Ruang Perwatan Bedah A
DX. Medis : Open Fraktur Fibula Distal
No Register : 51 22 18
B.Riwayat Kesehatan

1.Riwayat Kesehatan Sekarang


Keluhan Utama : Tn.M.S mengatakan
terdapat luka operasi di bagian kaki kiri,
Tn.M.S mengatakan kaki kiri saya bila
digerakkan terasa sakit dan kebas.
Tn.M.S mengatakan Pergerakan kaki
saya yang sakit terbatas dan terasa
kebas
Riwayat Perjalanan Penyakit : Tn.M.S mengatakan pada
tanggal 28 kemarin saya terkena tabrak dengan mobil di
alur pinang, waktu itu saya mau jalan jalan saya jatuh
dan dibawa ke bidan desa dan di rujuk ke Rumah Sakit
umum kota langsa melalui IGD di infus dan di suntik dan di
bawa ke ruangan RPB.A.Besoknya saya dibawa ke ruang
operasi untuk dibersihkan luka. Dan dibawa ke ruangan
RPB.A lagi.
E. Identifikasi Data

1.Data Subjektif
Tn.M.N mengatakan terdapat luka operasi
dibagian kaki.
Tn.M.N mengatakan kaki kiri saya bila
digerakkan terasa sakit dan kebas.
Tn.M.N mengatakan pergerakan kaki saya yang
sakit terbatas.
2. Data Objektif
Tekanan darah : 100/80 mmHg
Respirasi : 22 x/menit
Temperatur : 36,50C
Denyut Nadi : 75 x/ menit
Lanjutan.

Terdapat luka dibagian kaki kiri


Panjang luka 10 cm
Lebar luka 7 cm
luka derajat 3
Ada nyeri tekan dibagian luka
Skala nyeri 4
gerak kaki kiri terbatas
Aktivitas dibantu
Warna dasar luka
Pink kemerahan
Nekrosis dibagian tepi luka
Keadaan luka lembab
Terlihat merintih
Keadaan verban basah
F. Analisa Data
B. Diagnosa Keperawatan
D. Intervensi Keperawatan
E. Implementasi dan Evaluasi
Keperawatan

Open M. Word
BAB IV Pembahasan
A.Pengkajian Keperawatan
pada tinjauan kasus penulis
menemukan data yang hampir sama
dengan tinjauan teoritis seperti
keterbatasankehilangan fungsi pada
bagian yang terkena, hilangnya gerak,
spasme otot, kebas, laserasi kulit,
kerusakan mobilitas fisik dan kerusakan
integritas kulit.
B. Diagnosa Keperawatan
pada tinjauan kasus diagnosa
keperawatan yang timbul dari tinjauan
teoritis adalah kerusakan integritas
kulit berhubungan dengan fraktur
terbuka.
Nyeri akut berhubungan dengan
spasme otot.
Kerusakan mobilitas fisik
berhubungan dengan kerusakan
kerangka neurovaskular.
C. Intervensi Keperawatan

Pada diagnosa keperawatan pertama,


Kerusakan integritas kulit perencanaan
asuhan keperawatan adalah Kaji kulit
untuk luka terbuka, benda asing,
kemerahan, perdarahan.Bersihkan kulit
dengan sabun dan air.Lindungi verban
dan kulit pada area yang luka diberikan
perawatan yang sering. Awasi dan selalu
rutin ganti verban. Awasi Tanda tanda
vital. Ubah posisi tidur secara priodik tiap
2 jam.
D. Implementasi Keperawatan
Pada tahap pelaksanaan berdasarkan
tinjauan teoritis yang penulis lakukan
sesuai intervensi yang telah disusun
dan di aplikasikan kedalam tinjauan
kasus.
E. Evaluasi Keperawatan

Pada tahap ini, penulis melakukan


penilaian terhadap Asuhan Keperawatan
dalam mencapai hasil implementasi
keperawatan yang telah dilaksanakan
terhadap semua aspek yang terkait dengan
masalah pasien.
BAB V Penutup

Kesimpulan
Fraktur adalah diskontinuitas dari jaringan tulang yang biasanya
disebabkan adanya kekerasan yang timbul secara mendadak,
fraktur terjadi dengan patahan tulang dimana tulang tetap berada
di dalam ( fraktur tertutup ) atau di luar dari kulit ( fraktur
terbuka ). krisanty dkk ( 2009 ).
Pada tahap pengkajian data yang penulis dapatkan pada Tn.M.S
dengan fraktur fibula distal adalah gangguan kerusakan integritas
kulit karena terdapat luka operasi dibagian kaki. Gangguan nyeri
akut karena terdapat luka, dan gangguan kerusakan mobilitas
fisik karena pergerakan kaki yang sakit terbatas.
Diagnosa keperawatan yang dapat ditegakkan berdasarkan data
yang didapat pada Tn.M.S Fraktur adalah kerusakan integritas
kulit berhubungan dengan fraktur terbuka, nyeri akut
berhubungan dengan spasme otot, serta kerusakan mobilitas fisik
berhubungan dengan kerusakan kerangka neurovaskuler.
Lanjutan
Intervensi keperawatan yang dilakukan pada Tn.M.S
bersihkan/perawatan luka, ajarkan teknik relaksasi dan dorong
partisipasi pada aktivitas fisik.
Implementasi keperawatan yang dilakukan pada pasien
dengan gangguan sistem muskuloskeletal dapat dilaksanakn
sesuai dengan rencana yang telah disusun sebelummnya.
Berdasarkan evaluasi yang dilakukan secara keperawatan
dikemukakan bahwa asuhan keperawatan yang diberikan
pada pasien fraktur tidak semua prioritas masalah dapat
teratasi dengan baik, seperti kerusakan integritas kulit belum
secara adekuat. Beberapa masalah mencapai hasil yang baik
nyeri akut dan kerusakan mobilitas fisik.
B. Saran
Dalam memberikan asuhan keperawatan hendaknya
perawat tidak hanya memberikan perawatan secara fisik
saja, tetapi perawatan yang sesuai kebutuhan biologis,
psikologis, sosial, dan spiritual serta mencakup 4S ( salam,
senyum, sapa dan sentuh ).
Diharapkan pada pihak pendidikan akademi, melihat dari
segi pentingnya penulis memperoleh referensi referensi
serta literature dari berbagai buku untuk mendukung
penyusunan karya tulis penulis, untuk kepustakaan akan
datang lebih lengkap. Juga diharapkan tidak bosan
bosannya membimbing mahasiswa sehingga asuhan
keperawatan dapat terlaksana dengan baik.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai