S DENGAN GANGGUAN
SISTEM MUSKULOSKELETAL : OPEN FRAKTUR FIBULA DISTAL DI
RUANG PERAWATAN BEDAH A BADAN PELAYANAN KESEHATAN
RUMAH SAKIT UMUM
KOTA LANGSA
OLEH:
FIKA ELPIANTO
732001S10012
3. Patoflow
Open M. Word
BAB III Tinjauan Kasus
1. PENGKAJIAN
A. Identitas Pasien
Nama Inisial Pasien : Tn.M.S
Umur : 21 Tahun
Jenis Kelamin : Laki - Laki
Status : Belum Menikah
Agama : Islam
Pendidikan : Mahasiswa
Pekerjaan : Pelajar
Alamat : Alur Merbo
Tanggal Masuk :28 08 - 2013
Tanggal Pengkajian : 05 09 2013
Ruang Perawatan : Ruang Perwatan Bedah A
DX. Medis : Open Fraktur Fibula Distal
No Register : 51 22 18
B.Riwayat Kesehatan
1.Data Subjektif
Tn.M.N mengatakan terdapat luka operasi
dibagian kaki.
Tn.M.N mengatakan kaki kiri saya bila
digerakkan terasa sakit dan kebas.
Tn.M.N mengatakan pergerakan kaki saya yang
sakit terbatas.
2. Data Objektif
Tekanan darah : 100/80 mmHg
Respirasi : 22 x/menit
Temperatur : 36,50C
Denyut Nadi : 75 x/ menit
Lanjutan.
Open M. Word
BAB IV Pembahasan
A.Pengkajian Keperawatan
pada tinjauan kasus penulis
menemukan data yang hampir sama
dengan tinjauan teoritis seperti
keterbatasankehilangan fungsi pada
bagian yang terkena, hilangnya gerak,
spasme otot, kebas, laserasi kulit,
kerusakan mobilitas fisik dan kerusakan
integritas kulit.
B. Diagnosa Keperawatan
pada tinjauan kasus diagnosa
keperawatan yang timbul dari tinjauan
teoritis adalah kerusakan integritas
kulit berhubungan dengan fraktur
terbuka.
Nyeri akut berhubungan dengan
spasme otot.
Kerusakan mobilitas fisik
berhubungan dengan kerusakan
kerangka neurovaskular.
C. Intervensi Keperawatan
Kesimpulan
Fraktur adalah diskontinuitas dari jaringan tulang yang biasanya
disebabkan adanya kekerasan yang timbul secara mendadak,
fraktur terjadi dengan patahan tulang dimana tulang tetap berada
di dalam ( fraktur tertutup ) atau di luar dari kulit ( fraktur
terbuka ). krisanty dkk ( 2009 ).
Pada tahap pengkajian data yang penulis dapatkan pada Tn.M.S
dengan fraktur fibula distal adalah gangguan kerusakan integritas
kulit karena terdapat luka operasi dibagian kaki. Gangguan nyeri
akut karena terdapat luka, dan gangguan kerusakan mobilitas
fisik karena pergerakan kaki yang sakit terbatas.
Diagnosa keperawatan yang dapat ditegakkan berdasarkan data
yang didapat pada Tn.M.S Fraktur adalah kerusakan integritas
kulit berhubungan dengan fraktur terbuka, nyeri akut
berhubungan dengan spasme otot, serta kerusakan mobilitas fisik
berhubungan dengan kerusakan kerangka neurovaskuler.
Lanjutan
Intervensi keperawatan yang dilakukan pada Tn.M.S
bersihkan/perawatan luka, ajarkan teknik relaksasi dan dorong
partisipasi pada aktivitas fisik.
Implementasi keperawatan yang dilakukan pada pasien
dengan gangguan sistem muskuloskeletal dapat dilaksanakn
sesuai dengan rencana yang telah disusun sebelummnya.
Berdasarkan evaluasi yang dilakukan secara keperawatan
dikemukakan bahwa asuhan keperawatan yang diberikan
pada pasien fraktur tidak semua prioritas masalah dapat
teratasi dengan baik, seperti kerusakan integritas kulit belum
secara adekuat. Beberapa masalah mencapai hasil yang baik
nyeri akut dan kerusakan mobilitas fisik.
B. Saran
Dalam memberikan asuhan keperawatan hendaknya
perawat tidak hanya memberikan perawatan secara fisik
saja, tetapi perawatan yang sesuai kebutuhan biologis,
psikologis, sosial, dan spiritual serta mencakup 4S ( salam,
senyum, sapa dan sentuh ).
Diharapkan pada pihak pendidikan akademi, melihat dari
segi pentingnya penulis memperoleh referensi referensi
serta literature dari berbagai buku untuk mendukung
penyusunan karya tulis penulis, untuk kepustakaan akan
datang lebih lengkap. Juga diharapkan tidak bosan
bosannya membimbing mahasiswa sehingga asuhan
keperawatan dapat terlaksana dengan baik.
Terima Kasih