Anda di halaman 1dari 32

Susunan Kimia

Komplek Koloid Tanah

Koloid tanah : bahan mineral dan


bahan organik tanah yang sangat
halus sehingga mempunyai luas
permukaan yang sangat tinggi
persatuan berat/massa.
Berperan sebagai perekat
Termasuk koloid tanah adalah liat
(koloid anorganik) dan humus (koloid
organik)
Kemasaman Tanah
Kemasaman dinyatakan dengan nilai ph
Nilai pH menunjukkan banyaknya konsentrasi ion
Hidrogen (H+) dalam tanah.
Makin tinggi ion H+ makin masam tanah tsb.

Nomor Reaksi Tanah pH


1 Paling Masam < 4,0
2 Sangat Asam 4,0 4,5
3 Asam 4,5 5,5
4 Agak Asam 5,5 6,5
5 Netral 6,5 7,5
6 Agak Basa 7,5 8,5
7 Basa 8,5 - 9,0
8 Sangat Basa > 9,0
Pentingnya pH tanah :
1. Menentukan mudah tidaknya unsur hara diserap tanaman.
- unsur hara mudah diserap pada pH netral.
- pada tanah masam unsur P tidak dapat diserap karena di ikat
Al.
- Pada tanah Alkalis unsur P tidak dapat diserap karena fiksasi
oleh Ca.
2. Menunjukkan kemungkinan adanya unsur-unsur beracun
- Al selain memfiksasi unsur P juga meracun bagi tanaman.
- Unsur mikro (Fe, Mn, Zn, Cu, Co) dalam jumlah besar bersifat
racun.
- Unsur mikro (Mo) dapat menjadi racun kalau pH terlalu alkalis
juga sering mengandung garam yang terlalu tinggi dan juga
dapat menjadi racun bagi tanaman.
3. Mempengaruhi perkembangan mikroorganisme
- bakteri berkembang baik pada Ph 5,5.
- jamur berkembang baik pada segala tingkat kemasaman tanah.
- Bakteri pengikat Nitrogen dari udara dan nitrifikasi hanya dapat
berkembang baik pada pH lebih dari 5,5.
Air Tanah
Bahan Organik

Bahan organik: mencakup semua


bahan yang berasal dr jaringan tanaman
dan hewan, baik yang hidup maupun yg
telah mati, pada berbagai tahana (stage)
dekomposisi (Millar, 1955)
Bahan organik tanah: lebih mengacu
pd bahan (sisa jaringan tanaman/hewan)
yang telah mengalami
perombakan/dekomposisi baik
sebagian/seluruhnya, yg telah
mengalami humifikasi maupun yg belum
Peranan Bahan Organik
Tanah warna hitam dan coklat pada tanah
Memberikan
Menaikkan nilai tukar kation tanah
Menjadi gudang hara serta menyangga terhadap
pencucian dengan :
Mengaddsorpsi kation pada permukaan
Mengadsorpsi unsur N, P, dan S dalam bentuk organik
dalam tubuhnya
Dapat melepaskan unsur hara bagi tanaman dari
mineral karena sifatnya yang masam
Mempengaruhi sifat fisik tanah :
Menaikkan kemantapan agregat tanah
Memperbaiki struktur tanah
Menaikkan daya tahan tanah
Usaha untuk mempertahankan
atau menaikkan kandungan
bahan
Memakaiorganik
pupuk kandang, kompos, dan
pupuk hijau. Pergiliran tanaman dengan jenis
tanaman polongan dalam hubungannya
dengan pemakaian pupuk hijau.
Mencegah kehidupan bahan organik karena
pembakaran atau penghayutan lapisan tanah
atas karena erosi. Mengusahakan sisa
tanaman kembali ke dalam tanah.
Diadakan tumpangsari, sehingga tanah tetap
tertutup untuk menghindari penguraian
(oksidasi) bahan organik yang berlebihan bila
tanah langsung di sinari matahari.
Jasad Hidup Tanah

Jenis jasad hidup tanah :


Mikrofauna : nematoda, protozoa
Mikroflora : actinomicetes, ganggang,
cendawan dan bakteri dari golongan
tumbuhan
Peranan Jasad Hidup
Tanah
Perubahan bahan organik besar
menjadi humus hanya dapat terjadi
berkat adanya organisme hidup
dalam tanah baik hewan maupun
tumbuhan, makro maupun mikro.
Cacing Tanah

Tidak makan vegetasi hidup, tetapi


makan bahan organik mati baik sisa
tumbuhan maupun hewan.
Habitat cacing tanah adalah tanah
lembab dan kaya bahan organik.
Bahan organik yang dimakan, dikeluarkan
sebagai kotoran berupa agregat-agregat
berbentuk granular dan tahan terhadap
pukulan air, serta banyak unsur hara
yang siap tersedia bagi tanaman.
Peran Cacing Tanah

Melalui lubang yang dihasilkan dapat


meningkatkan aerasi tanah,
mencegah pemadatan tanah.
Mencegah laju penurunan dan
mencerna bahan organik di dalam
tanah
Meningkatkan persediaan hara tanah
Kesuburan Tanah

Oksigen Unsur Hara

Akar / tajuk
Tanaman

Air Unsur Beracun

Keseimbangan Empat Faktor Penting dalam


Kesuburan Tanah
Jenis jenis Unsur Hara

Unsur Hara Makro : C, H, O, N, P, K, S, Ca dan


Mg
N, P, dan K unsur primer
S, Ca dan Mg unsur sekunder
Unsur hara mikro : Zn, Fe, Cu, Mn, Mo, B, dan Cl

C dan O diambil tanaman dari udara sebagai


CO2
Unsur H diambil dari tanah (H2O) oleh akar
tanaman
Unsur lain diserap akar tanaman dari tanah
Cara Penyerapan unsur
hara dari tanah
Aliran massa : gerakan unsur hara
di dalam tanah
Difusi :
Intersepsi Akar :
Gejala Kekurangan Unsur
Hara
Nitrogen (N)
Fungsi :
Memperbaiki pertumbuhan vegetatif tanaman. Tanaman
yang tumbuh pada tanah yang cukup N, berwarna lebih hijau
Pembentukan protein
Gejala Kekurangan :
Tanaman Kerdil
Perumbuhan akar terbatas
Daun-daun kuning dan gugur
Gejala Kebanyakan :
Memperlambat kematangan tanaman (terlalu banyak
pertumbuhan vegetatif)
Batang lemah mudah roboh
Mengurangi daya tahan terhadap penyakit
Gejala Kekurangan Unsur
Hara
Fosfor (P)
Berasal dari :
Bahan organik (pupuk kandang, sisa-sisa tanaman)
Pupuk buatan (TSP, DS)
Mineral-mineral dalam Tanah (Aposit)
Fungsi :
Pembelahan sel
Pembentukan Albumen
Pembentukan bunga, buah dan biji
Mempercepat pematangan
Memperkuat batang tidak mudah roboh
Perkembangan akar
Tahan terhadap penyakit
Gejala Kekurangan Unsur
Hara
Fosfor (P)
Sebab kekurangan P di dalam Tanah :
Jumlah P di tanah sedikit
Sebagian besar terdapat dalam bentuk yang tidak
dapat di ambil oleh tanaman
Terjadi pengikatan (fiksasi) oleh Al pada tanah
masam atau oleh Ca pada tanahAlkalis
Gejala Kekurangan:
Pertumbuhan terhambat / kerdil karena pembelahan
sel terganggu
Daun- daun menjadi ungu atau coklat mulai dari
ujung daun
Terlihat jelas pada tanaman yang masih muda.
Gejala Kekurangan Unsur
Hara
Kalium (K)
Berasal dari :
Mineral-mineral primer tanah (feldspar, mika)
Pupuk buatan (ZK)
Fungsi :
Pembentukan Pati
Mengaktifkan Enzim
Pembukaan Stomata (megatur pernapasan dan penguapan)
Proses fisiologis dalam tanaman
Proses metabolik dan sel
Mempertinggi daya tahan terhadap kekeringan dan
penyakit
Perkembangan akar
Kalium ditemukan banyak dlam tanah,
tetapi hanya sebagian kecil yang digunakan
oleh tanaman, yaitu yang larut dalam air
atau yang dapat dipertukarkan (dalam
koloid).
Hilang K dari tanah, karena :
Diserap tanaman teruataman leguminosae.
Pencucian oleh air hujan (leaching)
Gejala kekurangan K :
Pinggir daun berwarna coklat, mulai dari daun
tua.
Gejala Kekurangan Unsur
Hara
Kalsium (Ca)
Berasal dari :
Mineral-mineral primer tanah (plagioklas)
Karbonat : CaCO3 (kalsit), CaMg(CO3) (dolomit)
Garam-garam sederhana : CaSO4 (gipsum), Ca Fosfat.
Ca diambil tanaman dalam bentuk Ca
Fungsi :
Untuk penyusuna dinding sel tanaman
Pembelahan sel
Untuk tumbuh
Gejala Kekurangan :
Tunas dan akar tidak dapat tumbuh karena pembelahan sel
terhambat
Ujung daun menjadi coklat, melipat dan terkulai ke bawah.
Saling melekat dengan daun di bawahnya.
Gejala Kekurangan Unsur
Hara
Magnesium (Mg)
Berasal dari :
Mineral kelam (biotik, augit, hornblende, amphibol)
Garam : MgSO4
Kapur : CaMg(CO3)2 , Dolomit
Fungsi :
Pembentukan klorofil
Sistem Enzim
Pembentukan minyak
Gejala Kekurangan :
Mg mudah bergerak didalam tanaman, defisiensi pada daun-
daun tua.
Daun menguning karena pembentukan klorofil terganggu
Gejala Kekurangan Unsur
Hara
Belerang (S)
Fungsi : Untuk pembentukan protein
Asal dalam tanah :
Mineral-mineral primer FeS2 (Pirit) dan CaSO4 (gipsum)
Atmosfer SO2 udara.
Hilangnya S dari tanah.
Diambil oleh tanaman
Pencucian (leaching)
Penguapan SO4
Gejala Kekurangan :
S mudah bergerak dalam tanaman defisiensi pada daun tua
Tanaman kerdil
Pematangan lambat
Daun-daun kuning (seperti kekurangan N)
Unsur-unsur Mikro
Di butuhkan dalam jumlah sangat kecil, dalam
jumlah yang berlebih dapat menjadi racun bagi
tanaman.
Asal :
Mineral-mineral dalam bahan induk tanah
Bahan Organik
Tanah-tanah yang kekurangan unsur mikro :
Tanah pasir yang mengalami pencucin lanjut
Tanah dengan pH sangattinggi
Tanah yang ditanami sangat intensif dan banyak
dipupuk hanya dengan unsur mikro
Guna unsur hara mikro

Zn : -
pembentukan hormon tumbuh
- katalis pembentukan protein
- Pematangan biji
Fe : -Pembentukan klorofil
- Oksidasi reduksi dalam penguapan
- Penyusun enzim dan protein
Cu : -Katalis pernapasan
- Penyusun Enzim
- Pembentukan klorofil
- Metabolisme karbohidrat dan protein
B: - pembentukan Protein
- Metaboisme Nitroogen dan Karbohidrat
- Perkembangan akar
Mn : - Metabolisme Nitrogen dan Asam anorgnik
- Fotosintesis (Asimilasi CO2)
- Perombakan karbohidrat
Mo : - Meningkatkan pengikatan nitrogen oleh bakteri
simbiotik
- Pembentukan protein
Cl : - Belum jelas, pertumbuhan akar dan tanaman
terhambat kalau tidak ada Cl
Zn : - Fiksasi nitrogen oleh bakteri simbiotik
- Penyusun vitamin B12 yang penting untuk pembentukan
hemoglobi pada bintik-bintik akar pengikat nitrogen
Pupuk dan Pemupukan

Pupuk : bahan yang digunakan untuk


memperbaiki kesubura tanah
Pemupukan : penambahan zat hara
tanaman ke dalam tanah, termasuk
penambahan bahan lain yang dapat
memperbaiki sifat-sifat tanah,
misalnya pemberian pasir pada tanah
liat, penambahan tanah mineral pada
tanah organik, pengapuran dsb.
Jenis pupuk

1. Pupuk Alam
Contoh : pupuk kandang, pupuk hijau,
kompos.
2. Pupuk Buatan
a) Pupuk tunggal : terdiri hanya satu
macam unsur hara
b) Pupuk majemuk : mengandung lebih
dari satu unsur hara
Pupuk buatan

Kelebihan :
Lebih mudah menentukan jumlah pupuk diperlukan
dengan kebutuhan tanaman
Hara yang dibutuhkan dalam bentuk yang cepat
tersedia
Dapat diberikan pada saat yang tepat
Pemkaian dan pengangkutannya lebih murah
karena kadar haranya tinggi
Kelemahan :
Bila tidak memperhatikan dosis, akan merusak
lingkungan
Sedikit mengandung unsur hara mikro
Sifat umum pupuk buatan

Kadar unsur hara


Higroskopitas
Kelarutan
Kemasaman
Bekerjanya pupuk

Anda mungkin juga menyukai