Anda di halaman 1dari 6

KELAINAN KONGENITAL ( SOAL G, H, I, J )

OLEH : T R I FA J A R W AT I , N P M : 1 6 0 6 9 5 5 5 8 0
KELAS A, FG 1, EKSTENSI 2016
g.Gambar yang tampak adalah
herniasi diafragma. Dalam kasus ini,
kubah diafragma sebelah kiri tidak
ada, yang memungkinkan herniasi isi
perut ke rongga dada. Di belakang
paru paru kiri terdapat lambung. Di
bawah lambung ada limpa yang
berwarna hitam ( di dekat pana putih).
Di tanda panah menunjukkan lobus kiri
hati yang melebar ke atas. Herniasi
adalah penonjolan abnormal organ
intraabdominal melalui suatu defek
bawaan atau yang didapat. Herniasi
abdominal adalah tonjolan beberapa
struktur tubuh melalui dinding
abdomen ( Bendavid et al, 2001 ).
h. Tampak gambar Agenesis ( tidak adanya )
ginjal dalam retroperitonium.
i. bagaimana kelainan tersebut dapat
memberi dampak bagi perkembangan organ
lain?
Agenesis merupakan tidak adanya salah
satu bagian tubuh pada saat
embriogenesis. Pada kelainan tidak adanya
ginjal dalam retroperitonium akan tampak
dengan adanya oligohidramnion karena
cairan ketuban berasal dari urin janin.
Agenesis ginjal akan menyebabkan
oligohidramnion akan menyebabkan cacat
seperti tidak terbentuknya rongga dada
dengan sempurna, pengembangan paru-
paru berkurang, dan hipoplasia paru
( Leveno et al, 2009 ).
J . A P A YAN G D I M A K S U D O L I G O H I D R O A M N I O N ? A P A P E N Y E B A B T E R J A D I N YA D A N D A M P A K
TERHADAP GANGGUAN PERKEMBANGAN FETUS?

Oligohidramnion adalah kelainan jumlah air


ketuban ( kurang dari 500 cc ) pada saat
kehamilan ( Manuaba et al, 2007 ).
Penyebab oligohidramnion adalah insufisiensi
plasenta, obstruksi ginjal janin atau agenesis, dan
kebocoran cairan amnion yang kronis ( Sinclair,
2010 ) .
Dampak terhadap perkembangan fetus pada
oligohidramnion adalah resiko penekanan tali
pusat, distres janin, janin mengalami tekanan dari
semua sisi dan menunjukkan cacat
muskuloskeletal seperti jari tabuh.
Oligohidramnion juga menyebabkan pelekatan
antara amnion dan bagian-bagian janin serta
dapat menyebabkan cacat serius hingga
amputasi(Leveno et al, 2009).
P E R TAN YAA N & J AW A B A N

1. Pertanyaan dari sherli :izin nanya ya Kwak, kalau oligohidramnion


apakah bisa diatasi? semisal diberikan cairan tambahan atau sang Ibu
dianjurkan minum air yang banyak apakah bisa mengatasi hal tersebut?
lalu semisal bisa, berarti risiko yang akan tejadi pada janin bisa teratasi
juga ya?
Jawaban : menurut e jurnal Udayana, Adimerta ( 2014), Salah satu cara yang
dinilai non invasif dan efektif adalah cara hidrasi maternal. Hidrasi maternal
dapt dilakukan dengan cara sederhana dengan minum air 2 liter dalam
satuan waktu maupun dengan memberikan cairan melalui intra vena.
Beberapa penelitian menemukan baik secara oral maupun intra vena akan
meningkatkan volume cairan amnion dan akan bertahan selama lebih
kurang24 jam, dan bisa diulang lagi pada keesokan harinya. Penanganan
ekspektatif dengan pemantauan pemantauan fetus 2 kali seminggu adalah
alternatif yang efektif dan kebanyakan wanita akan masuk ke dalam
persalinan spontan dalam 3 hari setelah diagnosis ditegakkan. Pelaksanan
hidrasi maternal sangat sederhana, tapi efektif meningkatkan volume cairan
amnion dan menghindari seksio sesaria akibat fetal distress akibat induksi
persalinan. Pada studi-studi tersebut diatas hampir tidak ditemukan efek
samping yang serius terhadap ibu hamil dan bayinya.
Daftar Pustaka
Bendavid, R., Abrahamson, J., Arrega, M., Flament,
J. B., & Phillips, E. H. (n.d.). (2001). Abdominal wall
hernias principles and management. New Yoek:
Springer.

Leveno, K. J., Cunningham, F. G., Gant, N. F., Bloom,


L. S., Casey, B. M., Dashe, J. S., . . . Yost, N. P.
(2009). Obstetri williams panduan ringkas. (B. U.
Pendit, Trans.) Jakarta: EGC.

Manuaba, I., Manuaba, I., & Manuaba, I. F. (2007).


Pengantar kuliah obstetri. Jakarta: EGC.

Sinclair, C. (2010). Buku saku kebidanan. (E.


Meiliya, & E. Wahyuningsih, Trans.) Jakarta: EGC.

T, Henry. (2007). Dipetik April 24, 2017 dari


http://eprints.undip.ac.id/29406/3/Bab_2.pdf .

Anda mungkin juga menyukai