Anda di halaman 1dari 61

SAMBUNGAN PADA BAJA

Dhenia Ramandani
Lia Mufaricha

Steel Structure 2 MK
1. Fungsi atau Tujuan Sambungan
Baja
Fungsi / tujuannya adalah :
1. Untuk menggabungkan beberapa batang baja
membentuk kesatuan konstruksi sesuai kebutuhan.
2. Untuk mendapatkan ukuran baja sesuai kebutuhan
(panjang, lebar, tebal, dan sebagainya).
3. Untuk memudahkan dalam penyetelan konstruksi
baja di lapangan.
4. Untuk memudahkan penggantian bila suatu bagian /
batang konstruksi mengalami rusak.
5. Untuk memberikan kemungkinan adanya bagian /
batang konstruksi yang dapat bergerak missal
peristiwa muai-susut baja akibat perubahan suhu.
Sambungan Baut

Steel Structure
1.1 Pengertian Baut
Baut adalah alat sambung dengan batang bulat
dan berulir, salah satu ujungnya dibentuk kepala
baut dan ujung lainnya dipasang mur/pengunci.
Dalam pemakaian di lapangan, baut digunakan
untuk membuat konstruksi sambungan tetap,
sambungan bergerak, dan sambungan sementara
yang dapat dibongkar/dilepas kembali.
1.2 Baut untuk konstruksi baja bangunan dibedakan
2 jenis :
Baut Hitam
Yaitu baut dari baja lunak ( St-34 ) banyak dipakai untuk konstruksi ringan /
sedang misalnya bangunan gedung. Mutu baut hitam dapat dibaca di bagian
kepala baut, misalnya tertulis 4.6 atau 4.8
Artinya : tegangan leleh baut = 4 x 6
= 2400 kg/cm2
Baut Pass
Yaitu baut dari baja mutu tinggi ( St-42 ) dipakai untuk konstruksi berat atau
beban bertukar seperti jembatan jalan raya, diameter lubang dan diameter
batang baut relatif pass yaitu kelonggaran 0,1 mm
1.3 Macam-macam ukuran diameter baut untuk konstruksi baja
antara lain
7/16 ( d = 11,11 mm ) 7/8 ( d = 22,22 mm )
1/2 ( d = 12,70 mm ) 1 ( d = 25,40 mm )
5/8 ( d = 15,87 mm ) 11/8 ( d = 28,57 mm )
3/4 ( d = 19,05 mm ) 11/4 ( d = 31,75 mm )
Bentuk baut untuk baja bangunan yang
umum dipakai adalah dengan bentuk
kepala/mur segi enam sebagai berikut

Keterangan : Ring pada pemasangan baut-mur berfungsi agar bila mur dikencangkan
dengan keras tidak mudah dol/londot.
Kuat Geser Rencana
Tipe Tumpu

Tumpu baut

Tumpu Plat

Tipe Friksi
Kekuatan Baut
Baut Memikul Geser
Ng = F/ . n. No

Dimana :
= Faktor keamanan = 1,4
F = faktor gesekan permukaan untuk
permukaan bersih F = 0,35
permukaan galvanis F = 0,16 ~ 0,26
No = Pembebanan tarik awal (gaya pratarik awal)
1.4 Keuntungan sambungan menggunakan baut antara
lain :

1)Lebih mudah dalam pemasangan/penyetelan konstruksi di lapangan.


2) Konstruksi sambungan dapat dibongkar-pasang.
3) Dapat dipakai untuk menyambung dengan jumlah tebal baja > 4d ( tidak
seperti paku keling dibatasi maksimum 4d ).
4) Dengan menggunakan jenis Baut Pass maka dapat digunakan untuk
konstruksi berat /jembatan.
2.Kekuatan geser dan Tumpu baut
Kekuatan Baut
- Cek terhadap kekuatan geser
- Cek terhadap kekuatan tumpuan tumpu

Ambil nilai kekuatan yang terkecil


2.1 Kekuatan Geser

Ngeser (kekuatan baut memikul geser)


Ngeser = ( d2 ) P

Dimana :
d = diameter baut
P = jumlah penampang baut
= tegangan geser baut
Sambungan Baut 1 penampang
t1
t2 S diambil terkecil dari t1 dan t2

Baut Profil baja

Sambungan Baut 2 penampang

t1
t2 S diambil terkecil dari 2 t1 atau t2
t1

Sambungan Baut 4 penampang


t1
t2
t2 S diambil terkecil dari 2 t1 atau 3 t2
t2
t1
2.2 Kekuatan Tumpu Baut
Ntumpu = d1 .s.tumpu

Dimana :
d1 = diameter lubang = diameter baut + 1 mm
s = tebal pelat yang paling kecil dari
- pelat yang disambung
- pelat penyambung
Akibat M
y

s1
Px
1
s1 s
s x M = L.e
s L 2
s
s1
Px 3

e
Akibat L
Dipikul 3 baut (arah y)
Py = L/3
P = PX 2 P Y 2

P = gaya yang bekerja pada 1 baut


P < N baut OK
Contoh soal
1. Tentukan baut memikul geser jika
diketahui data sbb :
Baut diameter 22 mm type A325
No = 17,3 ton (dari tabel)
n = misalkan 1 (jumlah bidang geser = 1)
F = gesekan = 0.35
Jawab :
Ng =0.35 . 1. 17,3
1,4

= 4,325 ton

Jika dipakai baut hitam diameter 20 mm


Jumlah bidang geser = 1
Ng = . (2,2)2. 960
= 3647 kg = 3,647 ton
2. Suatu sambungan pelat ukuran 250 x 12 dengan baut tipe tumpu
25 seperti tergambar. Bila pelat dari baja BJ37 dan baut dari baja
BJ50, pembuatan lubang dengan bor dan ulir tidak pada bidang
geser baut, berapakah beban terfaktor Pu yang dapat dipikul?
Jawab :
1.Kuat leleh pelat
Ag = 25 x 1,2 = 30 cm2
Pu = t. Ag. f y = 0,9 . 2400 . 30 = 64.800 kg
2. Kuat putus pelat
Db = 25 + 1,5 = 26,5 mm
An = 30 3 . 2,65 . 1,2 = 20,46 cm2
Ant = 30 3 . 2,65 . 12 + ( 7,5. 7,5 .1,2)/(4 . 7,5) = 22,71 cm2
Ae = . An = 1 . 20,46 = 20,46 cm2
Pu = t. Ae. fu = 0,75 . 3700 . 20,46 = 56.776 kg
3.Kuat geser tumpu baut
Vd = f. r1.fub . Ab = 0,75 . 0,5 . 5000 . (1/4 . . 2,5.2,5) = 9.187,5 kg
4. Kuat geser tumpu pelat
S1 = 50 mm > 1,5 . 25 = 37,5 mm
S = 75 mm > 3 . 25 = 75 mm
Rd = 2,4 . f. db . tp .fu = 2,4 . 0,75 . 2,5 . 1,2 . 3700 = 19.980 kg
5. Kekuatan sambungan
Pu = n . Vd = 6 . 9.187,5 = 55.125 kg
6.Beban maksimum
Pu = 55.125 kg (kekuatan sambungan yang menentukan)
3. Suatu sambungan pelat ukuran 200 x 10 menggunakan
baut mutu tinggi (HTB) tipe friction/gesek 16 seperti
tergambar. Permukaan bersih dan lubang standart
(pembuatan dengan bor). Bila pelat dari baja BJ41 berapakah
beban terfaktor Pu yang dapat dipikul?
Jawab :
1. Kuat leleh pelat
Ag = 20 x 1,0 = 20 cm2
Pu = t . Ag. fy = 0,9 . 2500 . 20 = 45.000 kg
2. Kuat putus pelat
Db = 16 +1,5 = 17,5 mm
An = 20 3 . 1,75 . 1,0 = 14,75 cm2
Ae = . An = 1 . 14,75 = 14,75 cm2
Pu = t . Ae. fu = 0,75 . 4100 . 14,75 = 45.356,25 kg
3. Kuat geser friction baut mutu tinggi
Vd = 1,13 . . . m . Tb = 1,13 . 1 . 0,35 . 2 . 9500 = 7.514,5 kg
4. Kekuatan sambungan
Pu = n . Vd = 6 . 7.514,5 = 45.087 kg
5. Beban maksimum
Pu = 45.000 kg (kekuatan leleh pelat yang menentukan)
Gambar- Gambar
Detail sambungan C

Sambungan Atap
Detail End Plate joint

Steel Connection
Splice Joint kolom

Block Shear
Baut Untuk Penjepit

End plate joint


Sambungan Las

Steel Structure
Tipe Sambungan Las
a. sambungan tumpu (butt joint);
kedua bagian benda yang akan
disambung diletakkan pada
bidang datar yang sama dan
disambung pada kedua ujungnya.

Steel Structure
b. sambungan sudut (corner joint); kedua
bagian benda yang akan disambung
membentuk sudut siku-siku dan
disambung pada ujung sudut tersebut.

Steel Structure
Butt joint:
Square butt joint,
Single V-butt joint,
Single U-butt joint,
Double V-butt joint
Double U-butt joint

Steel Structure
c. sambungan tumpang (lap joint); bagian
benda yang akan disambung saling
menumpang (overlapping) satu sama
lainnya.

Steel Structure
Lap joint atau fillet joint.
Terdapat tiga macam fillet joint:
Single transverse fillet,
Double transverse fillet, dan
Paralel fillet joint.

Steel Structure
d. sambungan T (tee joint); satu bagian
diletakkan tegak lurus pada bagian yang lain
dan membentuk huruf T yang terbalik.

Steel Structure
e. sambungan tekuk (edge joint); sisi-sisi
yang ditekuk dari ke dua bagian yang
akan disambung sejajar, dan sambungan
dibuat pada kedua ujung bagian tekukan
yang sejajar tersebut

Steel Structure
KEKUATAN SAMB. LAS TRANSVERSE

Sambungan las
transverse fillet dirancang
untuk kekuatan tarik:

t = ketebalan plat
atau ukuran lasan
l = panjang lasan

t
Ketebalan throat, BD =
2 t .l
Area minimum lasan atau area throat =
2

Steel Structure
KEKUATAN SAMB. LAS TRANSVERSE

Kekuatan tarik untuk sambungan single


fillet
t .l
P .f t
2

Kekuatan tarik untuk sambungan double


fillet
P 2 .t .l .ft

ft = Tegangan tarik ijin dari


bahan las

Steel Structure
KEKUATAN SAMB. LAS PARALEL
Sambungan las ini didisain untuk kuat
geser

Kekuatan geser samb single P 2 .t .l .f s


paralel : t .l
P .f s
Kekuatan geser samb double 2
paralel :
Steel Structure
KEKUATAN SAMB. LAS BUTT JOINT

Kuat tarik single butt P t .l .ft


join :
Kuat tarik double butt P (t 1 t 2 ).l .ft
joint :

t1 = tebal throat
bagian atas
t2 = tebal bagian
bawah
l = panjang lasan
= tebal plat.

Steel Structure
Jenis- jenis Las Sebagai Alat Sambung
Las Sudut (80% Fillet Weld)
las untuk menyambung arah sudut dari plat
atau profil baja

las las
las
cembung pipih
cekung

a a a

Steel Structure
Las sudut yang letaknya diujung, disebut las Kepala
(K).
Las Sudut yang letaknya di kanan-kiri disebut Las Tepi
(T).
Umumnya Las Sudut dibuat sama sisi.
Bila Las Sudut dibikin tidak sama sisi dan lebih dari
satu lapis, maka pelaksanaannya seperti berikut :

Steel Structure
Las Tumpul (Groove Weld)
las untuk menyambung arah memanjang/
melebar plat atau profil baja
A. Tanpa Pekerjaan Pendahuluan (Pelat Tipis).
las satu belah
s

las dua belah (Gbr.2-H)

Steel Structure
B. Dengan Pekerjaan Pendahuluan :
Las satu belah V

70 +
90

Las V terbuka (hanya untuk Konstruksi


yang tidak
memikul beban dinamis)
Steel Structure
70
Las V terbuka
3


..
2 Min. 2
8

Las V tertutup

60
0.
5
8

..
20

b a- cacat
.3

Ruang kosong bahaya takik


Steel Structure
Las tumpul persegi panjang
Sambungan jenis ini hanya dipakai bila tebal
logam dasar tidak lebih dari 5 mm.

Steel Structure
Las tumpul V tunggal
Sambungan jenis ini tidak ekonomis bila
logam dasar tebalnya melebihi 15 mm.

Steel Structure
Las tumpul V ganda
sambungan jenis ini lebih cocok untuk seluruh
kondisi.

Steel Structure
Las tumpul U tunggal
Sambungan jenis ini cocok untuk logam dasar
yang tebalnya tidak lebih dari 30 mm

Steel Structure
Steel Structure
Perhitungan Sambungan Las
Perhitungan harus jelas dan mudah dapat dikontrol.
Bentuk dan ukuran dari las harus mudah dibaca dari
gambar.

Perhitungan
A) Panjang Netto Las-Sudut :
(Peraturan Tentang Sambungan Las / PPBB I Ps. 8-5).

Tiap rigi las mempunyai tebal a dan panjang :


L netto = L bruto 3a
Agar panjang dikedua ujung las tidak meleleh, maka
panjang las dibatasi :
L < 40 a
L > 8 @ 10 a, atau L > 4 cm

Steel Structure
a
I
netto
kepala
kawa
I 9
h
bruto

t Gambar 3-A

Steel Structure
Catatan :
Jika diperlukan panjang las > 40a, maka pengelasan
harus dilakukan terputus-putus sbb :
Batang Tekan
Jarak antara bagian-bagian las 16 t atau 30 cm.

16 t atau 30 cm

Batang Tarik
Jarak antara bagian-bagian las 24 t atau 30 cm.

24 t atau 30 cm

Steel Structure
t = tebal terkecil antara elemen yang dilas
t

B)Tebal Rigi-rigi las (a)


Dihitung berdasarkan :
Dalamnya pembakaran terhadap pelat-pelat
yang S1

disambungnya : a

S2

Steel Structure
a s 1 mm ; bila s 5 s/d 9 mm
2

a s 2 mm ; bila s 10 s/d 13 mm
2
s 14 mm pengelasan lebih dari 1 lapis

(s tebal terkecil antara s1 & s 2 )


Tebal pelat yang dipegang
Rumus STAHL IN HOCHBALL
1
a

s1 a 1 s 2, atau
s2 2
a 0,7 s

Steel Structure
Baja Baja

a 2

a 1 a 1

t1 t2 t1
t t

Jika t 1 < t, maka Jika t1 < t, maka


a 1 0.7 t 1 a1 0.7 t1
Jika t2 < t, maka
a2 0.7 t2

Ba ja Baja siku

a1 a2
a1

t1 1,2
d d
t t

Jika t1 < t, maka Jika d < t, maka


a1 0.7 t1 a1 0.7 t1
Jika 1,2d < t, maka
a2 0.7 x 1,2d = 0,84d

Steel Structure
C. Rumus-rumus dasar untuk penetapan
kekuatan
dari pelbagai bentuk sambungan.

1. Tegangan normal yang diizinkan dalamsuatu las


t
disamakan dengan tegangan tarik yang diizinkan
( ) untuk St.37.

2. Jika garis kerja dari gaya yang harus dipindahkan


membuat satu sudut dengan bidang dari poto-
ngan yang memindahkan gaya itu, maka sesuai
dengan teori-patahan
dari Huber Hencky
tegangan yang diizinkan dalam jurusan garis
kerja ( ) diperhitungkan dengan rumus:
Steel Structure

sin2 3cos 2

P
A

i 2 3 2 i
c
Dalam hal mana = dari St.37 (lihat Gbr. 3-C)

Untuk = 0 , jadi gaya terletak dalam bidang
potongan
yang memindahkan gaya,
= 0.58
Untuk = 90 , jadi gaya terletak atas bidang potongan
yang memindahkan gaya, = 1000

Steel Structure
bidang potong yang
memindahkan gaya

T garis kerja gaya


yang dipindahkan

Gambar 3 -C

Steel Structure
3. Nilai dari max
Pada Gbr terlihat bahwa gaya P membagi diri
dalam
dua gaya Q yang masing-masing membagi diri lagi
dalam
satu gaya V dan satu gaya H. Kedua gaya V saling
hapus,
sehingga tinggal
Q e
P = 2H. Q
H
d V
P
d V

e H
Q Q

Steel Structure
Rumus : Cos - H atau
Q
H Q cos ( - ).

Q x a x 1 F, jika F 2a
2
P 2H 2 cos ( - )

2 x x 1 F cos ( - )
2
F cos ( - )


P x F cos ( - )

Steel Structure
cos ( - )
Maka : P F x F cos ( - )
sin 3cos
2 2

F x , dalam hal mana

cos ( - )

sin2 3cos 2
menjadi maksimum, jika :

tg 3 tg .

Selanjutny a didapat rumus :

1 2 sin 2
max
3
Steel Structure
Dengan mengambil nilai meningkat dengan 5 ,
maka
untuk nilai = 45 sampai dengan 70 (nilai yang
praktis
masih dipakai) didapat nilai max.

Steel Structure

Anda mungkin juga menyukai