HIDRO
PONIK
Hidroponik Aktif
Hidroponik Pasif
FERTIGASI
Sistem Fertigasi ialah salah satu dari metode
hidroponik. Fertigasi adalah teknik aplikasi unsur hara
melalui sistem irigasi. Sesuai dengan pengertian
fertigasi, yang merupakan singkatan dari fertilisasi
(pemupukan) serta irigasi (Hermanto, 2014).
1) Penyediaan tapak
2) Pemasangan silvershine
3) Susunan alas bata untuk polibeg
4) Pemasangan polipaip untuk paip utama dan pembahagi untuk kawasan tanaman dan dari tangki baja.
5) Pemasangan pam air dan pengatur masa (optional)
6) Menyediakan media tanaman
7) Menyusun polibeg ke kawasan tanaman
8) Memasang peralatan siraman ke setiap polibeg dan paip poli
9) Penyelarasan tahap siraman dan kadar baja yang diperlukan.
10) Penyelenggaraan berkala.
Aliran pada Sistem Drip Resirkulasi Aliran pada Sistem Drip Non- Resirkulasi
Pada sistem resirkulasi, perlu diatur Pada sistem ini harus diatur frekuensi
nilai pH dan EC/TDS pada larutan dan volume pemberian larutan nutrisi
nutrisi yang terdapat pada ke tanaman secara pas sesuai
tandon/reservoir karena pH dan kebutuhan tanaman. Manajemen
EC/TDS pada sistem resirkulasi tidak pengaturan frekuensi dan volume
akan stabil. Selain itu larutan nutrisi pemberian larutan nutrisi dilakukan
dalam tandon perlu dikuras dan dengan menggunakan timer
diganti secara berkala seperti sistem Matkul Teknologi Budidaya Tana
NFT dan Ebb Flow.
HIDROPONIK
Kelebihan
Pemberian nutrisi sesuai dengan ukuran
Kelemahan
kedewasaan tanaman.
1. Modal awal yang relatif tinggi.
Menjamin kebersihan dan menghindari
2. Pengetahuan yang mendalam perihal
dari penyakit.
tanaman.
Mengatasi masalah tanah.
3. Pengurusan ladang yang berkelanjutan.
Meningkatkan hasil pendapatan.
4. Kerusakan sistem pengairan
Kualitas hasil pertanian yang lebih baik.
berpengaruh terhadap hasil pertanianya
Penggunaan nutrisi/pupuk yang tepat
Hasil yang lebih banyak.
Ada minimum 16 unsur yang dibutuhkan tanaman dalam pertumbuhannya diantaranya, karbon, hidrogen
dan oksigen yang dapat diperoleh secara gratis dari lingkungan, namun sisanya harus diberikan dari luar. Unsur
hara yang diberikan melalui sistem fertigasi adalah nitrogen, phosphorus, kalium, sulfur, zinc (seng) dan zat
besi. Teknologi fertigasi merupakan teknologi baru dalam budidaya sayuran yang bernilai tinggi seperti tomat,
cabai, semangka dan melon.