Anda di halaman 1dari 11

Kelompok 4

Lukman Lukito Wardana 0057


Fathur Rahman Asihah 0071
Zulfa Abida 0087
Emilda Pramesti 0103
Randy Akbar Putra 0105
Muh. Rifqi Amrullah 0110

Matkul Teknologi Budidaya Tana


Menurut Hermanto, 2014

HIDRO
PONIK

Hidroponik Aktif

Hidroponik Pasif

Matkul Teknologi Budidaya Tana


Menurut Endra, 2010
mengingat pemupukan dengan cara ditebarkan di permukaan tanah
ternyata banyak terbuang, demikian juga pembenaman pupuk padat
memerlukan lebih banyak air dan waktu untuk dapat diserap tanaman

FERTIGASI
Sistem Fertigasi ialah salah satu dari metode
hidroponik. Fertigasi adalah teknik aplikasi unsur hara
melalui sistem irigasi. Sesuai dengan pengertian
fertigasi, yang merupakan singkatan dari fertilisasi
(pemupukan) serta irigasi (Hermanto, 2014).

Matkul Teknologi Budidaya Tana


Model pengairan sistemhidroponik dikenal dengan sistem
fertigasihidroponik. Fertigasi berasal dari dua bahasa Ingris yaitu fertilization
dan irrigation. Fertigasi adalah air dan pupuk yang diberikan secara
bersamaan sebagai larutan hara

Matkul Teknologi Budidaya Tana


Menurut Haryanto, 2016
terdapat beberapa elemen penting untuk dapat menjalankan
sistem fertigaasi di antaranya:
1. Sumber Air
2. Pendedahan Cahaya
3. Kawasan yang rata/mudah diratakan
4. Bekalan Elektrik

Matkul Teknologi Budidaya Tana


Dalam pembuatan sistem fertigasi diperlukan beberapa alat dan bahan sebagai berikut:

1) Pipa utama (32mm/20mm)


2) Pipa pembahagi (20mm/16mm)
3) Microtube
4) Polibag
5) Silver shine
6) Shading jika perlu
7) Pam air
8) Tangki yang bersesuaian saiz
9) Baja larut air

Matkul Teknologi Budidaya Tana


Langkah penyediaan sistem fertigrasi:

1) Penyediaan tapak
2) Pemasangan silvershine
3) Susunan alas bata untuk polibeg
4) Pemasangan polipaip untuk paip utama dan pembahagi untuk kawasan tanaman dan dari tangki baja.
5) Pemasangan pam air dan pengatur masa (optional)
6) Menyediakan media tanaman
7) Menyusun polibeg ke kawasan tanaman
8) Memasang peralatan siraman ke setiap polibeg dan paip poli
9) Penyelarasan tahap siraman dan kadar baja yang diperlukan.
10) Penyelenggaraan berkala.

Matkul Teknologi Budidaya Tana


Cara kerja sistem fertigasi terbagi menjadi 2 yaitu resirkulasi dan non-resirkulasi.

Aliran pada Sistem Drip Resirkulasi Aliran pada Sistem Drip Non- Resirkulasi
Pada sistem resirkulasi, perlu diatur Pada sistem ini harus diatur frekuensi
nilai pH dan EC/TDS pada larutan dan volume pemberian larutan nutrisi
nutrisi yang terdapat pada ke tanaman secara pas sesuai
tandon/reservoir karena pH dan kebutuhan tanaman. Manajemen
EC/TDS pada sistem resirkulasi tidak pengaturan frekuensi dan volume
akan stabil. Selain itu larutan nutrisi pemberian larutan nutrisi dilakukan
dalam tandon perlu dikuras dan dengan menggunakan timer
diganti secara berkala seperti sistem Matkul Teknologi Budidaya Tana
NFT dan Ebb Flow.
HIDROPONIK
Kelebihan
Pemberian nutrisi sesuai dengan ukuran
Kelemahan
kedewasaan tanaman.
1. Modal awal yang relatif tinggi.
Menjamin kebersihan dan menghindari
2. Pengetahuan yang mendalam perihal
dari penyakit.
tanaman.
Mengatasi masalah tanah.
3. Pengurusan ladang yang berkelanjutan.
Meningkatkan hasil pendapatan.
4. Kerusakan sistem pengairan
Kualitas hasil pertanian yang lebih baik.
berpengaruh terhadap hasil pertanianya
Penggunaan nutrisi/pupuk yang tepat
Hasil yang lebih banyak.

Matkul Teknologi Budidaya Tana


UNSUR YANG DIBUTUHKAN
TANAMAN

Ada minimum 16 unsur yang dibutuhkan tanaman dalam pertumbuhannya diantaranya, karbon, hidrogen
dan oksigen yang dapat diperoleh secara gratis dari lingkungan, namun sisanya harus diberikan dari luar. Unsur
hara yang diberikan melalui sistem fertigasi adalah nitrogen, phosphorus, kalium, sulfur, zinc (seng) dan zat
besi. Teknologi fertigasi merupakan teknologi baru dalam budidaya sayuran yang bernilai tinggi seperti tomat,
cabai, semangka dan melon.

Matkul Teknologi Budidaya Tana


Sistem fertigasi hidroponik adalah model pengairan hidroponik yang berarti fertilization (pemupukan) dan irrigation
(irigasi) yaitu air dan pupuk yang diberikan secara bersamaan sebagai larutan hara. Sistem ini memiliki kelebihan nutrien
lengkap, dapat dikontrol oleh pertumbuhan pohon, terjamin kebersihannya dan terhindar dari penyakit, mampu mengatasi
masalah tanah, meningkatkan hasil produksi, kualitas hasil yang lebih baik, penggunaan pupuk yang efisien, mengurangi
penggunaan racun dan hasil yang lebih tinggi. Sedangkan kekurangannya memerlukan modal awal yang tinggi serta
pemahaman yang lebih.

Matkul Teknologi Budidaya Tana

Anda mungkin juga menyukai